Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soenarjudardji
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan Daerah "X" (PD"X") adalah sebuah perusahaan daerah yang dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta yang bergerak di bidang jasa pemotongan ternak, pasar ternak, perdagangan ternak dan daging, pergudangan dan pengolahan daging, beserta hasil ikutannya. Kondisi penkembangan PD"X" pada sate dekade terakhir, terutama pada tahun 1991-1996 tidak begitu menggembirakan. Persoalan yang dihadapi PD"X" saat ini ditengarai disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal (kualitas pegawai terutama pada masalah pengembangan SDM ke depan) dan faktor eksternal (selain disebabkan perubahan lingkungan beserta implikasinya juga disebabkan oleh hambatan birokrasi dan kerancuan pemahaman misi ganda perusahaan).

Tujuan penulisan tesis ini adalah mempelajari kondisi pada Perusahaan Daerah "X" dari faktor-faktor yang kritis yang berkaitan dengan pengembangan SDM, serta merancang bangun strategi dan komponen-komponen strategis SDM agar dapat dicapai kualitas Sumberdaya Manusia yang handal sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimasa mendatang.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Sukma Pramesti
Abstrak :
Many spiritual tours can be developed in Bali that are not only intended for foreign tourist but also for local tourists to calm their minds from the complex routines faced in this globalisation era.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 63 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Rosyadi
Abstrak :
Kebutuhan jasa alat mesin pertanian hususnya traktor untuk usaha pertanian umumnya cukup tinggi, terutama karena kelangkaan tenaga kerja yang sifatnya terjadi secara musiman dan juga jenis pekerjaan tertentu relatif sulit dilakukan secara manual. Disisi lain pada umumnya bagi usaha pertanian rakyat yang relatif kecil skala usahanya kurang layak untuk memiliki traktor secara perseorangan. Lokasi-lokasi yang memerlukan jasa traktor relatif tersebar, sehingga menyulitkan pelayanan jasa pemeliharaan dan jasa pemasaran traktor bagi para agen/sub agen atau bengkel.

Didalam mengembangkan usaha sewa jasa traktor (PSJT) juga masih mengalami banyak hambatan dan permasalahan antara lain menyangkut: kemampuan manajerial, akses terhadap agen dan bengkel serta permodalannya masih relatif lemah.

Penelitian pada dasarnya ditujukan untuk menjajaki pengembangan pasar sasaran traktor melalui pengembangan usaha sewa jasa. Alternatif strategi yang dikaji menyangkut pengembangan sub-agen melalui kerjasama/aliansi dengan usaha jasa pembiayaan. Penelitian bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif yang berasal dari responden ahli, pengamatan lapangan dan laporan.

Hasil kajian SWOT terhadap agen/ATPM dua industri traktor terkemuka di Indonesia menunjukan bahwa sistem pemasaran yang dibangun kedua industri tersebut memiliki kompetensi yang baik akan tetapi peluang pasarnya penuh tantangan dan permasalahan. Sedangkan untuk usaha sewa jasa traktor hasil kajian menunjukan adanya peluang usaha yang cukup baik namun demikian pengelola PSJT masih belum memiliki kompetensi yang kuat.

Hasil kajian lebih lanjut menunjukan bahwa PSJT sebaiknya dikelola secara perorangan oleh operator dan dapat berdomisili di wilayah kerjanya. Hal tersebut terutama untuk menekan biaya internal yang kurang efisien dan mencegah merebaknya calo pencari langganan PSJT serta untuk menekan biaya mobilisasi traktor. Untuk mengatasi perihal tersebut diperlukan perusahaan pemodal yang dapat memberikan bantuan secara sewa beli terhadap para operator yang selanjutnya bertindak sebagai pengelola usaha sewa jasa traktor. Perusahaan pemodal tersebut harus memiliki kemampuan teknis disamping manajerial dengan tujuan mengatasi segala resiko atas kepemilikan sementara dari traktor. Apabila mengalami kesulitan dapat saja perusahaan pemodal tersebut mendapat fasilitas kredit dari Bank atas tanggung jawab perusahaan pemodal tersebut.

Dalam rangka menghadapi kompetisi yang makin meningkat diperlukan ikatan kerjasama antara agen/sub agen dengan perusahaan pemodal. Hasil kajian menyimpulkan sebaiknya dilakukan melalui pola sub kontrak komersial atau joint venture (satu manajemen). Hubungan perusahaan pemodal dengan PSJT melalui penyertaan modal pola bapak-anak angkat tidak menjadi prioritas karena dikhawatirkan terjadi perbedaan kepentingan yang menonjol baik dari aspek hubungan kerja secara horizontal maupun secara vertikal. Alternatif kerjasama antara perusahaan pemodal sub agen dengan PSJT disarankan melalui fasilitas kredit atau sistem sewa-beli.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Rosalina
Abstrak :
Business Continuity Management dibutuhkan oleh perusahaan untuk melindungi proses bisnisnya dari dampak akibat krisis agar tetap memenuhi kinerja perusahaan, termasuk juga PT. X. Salah satu prinsip BCM adalah strategy development yang berperan penting dalam menentukan strategi penanganan krisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi krisis signifikan dan perbedaan manajemen krisis PT. X dengan prinsip Strategy Development BCM. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam sebagai cara perolehan data. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ketidakstabilan politik, krisis finansial, pelanggan mengalami bangkrut, dan kehilangan reputasi merupakan krisis signifikan pada PT. X. Diketahui pula bahwa PT. X belum memenuhi indikator-indikator yang disesuaikan dengan prinsip Strategy Development BCM.
Business Continuity Management is needed by a company in order to protect its business process from the impact of crisis in order to keep on fulfilling the performance of the company, including PT. X. One of the principles of BCM is strategy development which takes an important role in deciding the crisis-handling strategy. This research is conducted to identify the significant crisis and the difference between the crisis management of PT. X with the Strategy Development BCM. The research method that is used is qualitative with questionnaire and in-depth interview as the data collection procedures. According to the result of the research, there are found that political instability, financial crisis, client insolvency, and loss of reputation are significant crisises in PT. X. It is found out as well that PT. X has not fulfilled the indicators adjusted with the Strategy Development BCM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pepper (Piper nigrum L) is a potential export commodity from Indonesia.In 2005,the production ranked the second in the world after Vietnam.The commodity contributes thr fourth biggest income from the estate crops after oil palm,rubber and coffee......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Mordahai
Abstrak :
ABSTRACT
Godong Ijo is a visitors attraction offering educational tourism programs with quite strong interaction with nature. The program are designed as a means of learning, hence they are often participated by students. The purpose of this study is to describe the application of experiential marketing in Godong Ijo's program from visitors perspective and to develop development strategy for Godong Ijo based on experiential marketing. The method used is qualitative research method using survey, interview, and observation as the data collection techniques. Further, data collected were analyzed using swot analysis. The result of the research reveals that Godong Ijo has tourism potential in terms of attraction, accessibility, amenity, and ancillary. In terms of experiential marketing, most respondents agree that all experiential marketing have been delivered to the visitors. Recommendations for development strategy include more extensive promotion, service improvement, product innovation and more product development.
Jakarta: Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, 2017
910 JTDA 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johnny Swandi Sjam
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di bidang teknologi dan inforrnasi telah membuat pemakai mendapatkan alternatif lain didalam berkomunikasi. Teknologi Internet yang perkembangannya demikian pesat telah menjadi alternatif bagi seseorang dalam berkomunikasi dengan yang lainnya.

Di dalam pra kompetisi dan perkembangan teknologi yang demikian pesat ini menyebabkan Indosat harus berpikir lebih kreatif dan inovatif untuk dapat memenangkan persaingan di masa depan. Saiah satu usaha yang dikembangkan oleh Indosat untuk memenangkan persaingan, selain memberikan jasa yang beragam, juga akan dikembangkannya suatu sistem pelayanan yang bertujuan untuk dapat memuaskan pelanggan dengan harga yang bersaing. Kepuasan pelanggan akan menimbulkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, yang akhirnya akan tercipta loyalitas pelanggan dan yang akan menguntungkan perusahaan.

Tujuan dari evaluasi kepuasan pelanggan ini adalah untuk memberikan masukan kepada perusahaan didalam rencana perusahaan Pengembangan Sistem Pelayanan Pelanggan. Untuk itu penulis telah melakukan penelitian terhadap pelanggan jasa IndosatNet dan terhadap karyawan perusahaan yang berkecimpung dalam penanganan jasa IndosatNet.

Dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan serta mengukur tingkat kepuasan pelanggan, digunakan metode SERVQUAL DIMENSION yang terdiri dari 5 (lima) dimensi :

1. Tampilan fisik (Tangibles) 2. Kemampuan mewujudkan janji (Reliability) 3. Ketanggapan dalam memberikan jaminan layanan (Responsiveness) 4. Kemampuan memberi jaminan layanan (Assurance) 5. Kemampuan memahami kebutuhan pelanggan (Empathy) Berdasarkan kelima dimensi tersebut diatas, dan dari hasil penelitian terhadap persepsi pelanggan, dapat diketahui bahwa pelanggan merasa puas terhadap kualitas pelayanan lndosatNet. Faktor yang sangat memuaskan pelanggan adalah untuk dimensi tampilan fisik (tangibles), ketanggapan dalam memberi layanan (responsiveness) dan kemampuan memberikan jaminan layanan (assurance). Sedangkan faktor kemampuan mewujudkan janji (reliability) dan faktor kemampuan memahami kebutuhan pelanggan adalah merupakan faktor yang masih harus ditingkatkan pelayanannya.

Dilihat dari evaluasi kesenjangan yang dilakukan penelitian terhadap manajemen dan karyawan Indosat, tampak bahwa faktor kemampuan memahami kebutuhan pelanggan (empathy) adalah merupakan dimensi dengan nilai terendah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian terhadap pelanggan dan terhadap karyawan terdapat kecocokan dimana dimensi empathy adalah merupakan faktor utama yang harus menjadi prioritas perbaikan oleh perusahaan.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gelora Wijayanto
Abstrak :
Di Indonesia, industri kosmetika mulai marak tahun 1980-an bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat pada pemeliharaan kesehatan dan kecantikan akibat membaiknya perekonomian dengan dukungan kebijakan pemerintah. Perkembangan kosmetika tradisional dipengaruhi oleh kecenderungan back to nature, tradisi pemakaian ramuan dari alam, keindahan kecantikan tradisional (exotic oriental beauty), peningkatan kualitas melalui penggunaan bahan baku kimia, mesin-mesin dan R&D, pemanfaatan teknologi pemasaran (direct marketing, professional distributor, teknologi informasi, advertising, sponsorship) dan penyesuaian gaya hidup. Krisis ekonomi yang berkepanjangan diperburuk dengan tragedi World Trade Centre menyebabkan kondisi perekonomian dan dunia usaha di dalam negeri tidak lebih baik, namun PT. Mustika Ratu Tbk. yang telah menekuni bisnis selama 24 tahun (1978-2002) mencatat pertumbuhan dan likuiditas yang baik pada awal krisis tahun 1997 sampai tahun 2001, dimana pada tahun 2001 total penjualan naik sebesar 17,5% dan laba bersih naik 15,9%. Hal tersebut tercermin dari posisi perusahaan berdasarkan analisis SWOT yang dipetakan ke matriks I-E, bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kekuatan dibanding kelemahan dan menghadapi lebih banyak ancaman dibanding peluang. Hal ini mencerminkan kondisi bahwa perusahaan yang telah menjalani masa awal pertumbuhan, masa pertumbuhan agresif dan sekarang masa kematangan akan menghadapi masa devensive di masa depan. Perusahaan perlu terns meremajakan diri dengan meneiptakan peluang, misalnya jasa perawatan SPA (Saute Par Aqua), bias nekawarna trend 2002 atau make up crayon 3 in 1 pearly shimmer trend 2001. General strategy alternatives yang dianjurkan berdasarkan posisi perusahaan adalah strategi pertumbuhan yang mendukung diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat dan joint venture. Untuk mengantisipasi masa depan, diperlukan strategi pengembangan berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Berdasarkan matriks analisis SWOT, strategi pengembangan untuk meningkatkan penjualan adalah akuisisi distributor independen, mempertahankan citra dengan memanfaatkan bangsawan dan lingkungan keraton, meningkatkan aktifitas direct marketing, mengintensifkan aktifitas product positioning khas, meningkatkan advertising produk toiletries, pengembangan dan penetrasi pasar ekspor, penetrasi dan pengembangan pasar SPA, meraih market leader kosmetika tradisional dan proaktif meningkatkan sosialisasi seluruh produk. Untuk pengembangan produk dilakukan pengembangan toiletries dalam kemasan sachet, adopsi strategi pesaing utama, peningkatan diferensiasi produk toiletries khususnya untuk segmen remaja, penyediaan produk dengan kemasan murah, peningkatan kerjasama dengan pemasok serta menawarkan produk yang tidak menonjolkan kesan tradisional untuk konsumen tertentu. Untuk mengembangkan organisasi dan manajemen, keuangan dan SDM dilakukan peningkatan aliansi pengembangan produk dan pasar, penataan organisasi dan manajemen, antisipasi penyerobotan nama oleh pesaing utama, meningkatkan bargaining power produsen secara kolektif terhadap pemerintah, memfokuskan kegiatan dan mengefektifkan alokasi dana serta mempersiapkan penerus yang bercitra sama.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T9828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Riswanto
Abstrak :
Kawasan berikat (Bonded Zone) merupakan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah dalam rangka pengembangan dan peningkatan iklim investasi, meningkatkan ekspor dan pertumbuhan industri dalam negeri dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan. Salah satu kawasan berikat yang sedang dikembangkan saat ini adalah kawasan di Lobam Pulau Bintan tidak jauh dari Pulau Batam, saat ini telah berkembang menjadi daerah yang cukup menarik untuk menanam modal. Di samping potensi wisata yang dimiliki, Pulau Bintan juga cukup potensial untuk pengembangan industri. Baik industri yang berorientasi ekspor maupun sebagai penunjang Pulau Batam dan daerah sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran PT. Bintan Inti Estate di masa depan, menganalisis strategi pengembangan yang dilakukan oleh PT. Bintan Inti Estate dalam memasarkan Kawasan Berikat serta menjelaskan penerapan konsep pengembangan Kawasan Berikat dengan pendekatan analisis SWOT. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Deskriptif Analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari PT. Bintan Intl Estate dan kantor terkait. Untuk pengambilan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam terhadap para key information. Faktor-faktor internal dan eksternal yang dievaluasi adalah : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Data dan informasi yang dikumpulkan akan . dianalisis dengan terlebih dahulu menggali core competencies yang dimiliki perusahaan. Selanjutnya analisis dilakukan dengan metode Analisis SWOT untuk mendapatkan nilai skor dari faktor internal dan ekstemal, sehingga dapat digambarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang harus dihadapi. Selanjutnya perusahaan akan menentukan strategi alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk dipilih sebagai pedoman yang perlu dilakukan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Pertama dalam menentukan arah kebijakan PT. BIE di masa depan maka PT. B1E harus memiliki sasaran atau tujuan jangka panjang yang sampai sekarang belum pernah dirumuskan. Dengan kompetensi dan strategi internal yang dimiliki perlu dijaga terus kesinambungannya dengan perumusan tujuan jangka panjang. Kedua, faktor internal yang mempengaruhi peningkatan pengembangan PT. BIE adalah kebijakan kawasan berikat dan kepastian hukum perpajakan. Sedang faktor eksternal yang mempengaruhi peningkatan pengembangan adalah kebijakan pengembangan ekspor non migas serta stabilitas keamanan dan politik. Ketiga, strategi yang paling tepat dalam upaya peningkatan pengembangan kawasan Berikat PT. BIE adalah dengan mensinergikan faktor internal dan eksternal dengan memperlihatkan nilai dukungan yang paling kuat. Dengan demikian strategi pengembangan perusahaan kawasan berikat dalam upaya peningkatan investasi di Pulau Bintan akan lebih terarah melalui analisis SWOT tersebut dan penetapan formulasi strategi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Bosmen H.
Abstrak :
Kondisi kebangkrutan (insolventy) perbankan nasional akibat krisis moneter yang berkepanjangan sejak tahun 1997 bermuara pada 2 (dua) hal yaitu kerugian besar akibat negative spread dari jumlah kredit bermasalah yang membengkak dan kekurangan modal bank (undercapitalized). Kerugian besar yang dialami terjadi karena perbankan Indonesia selama ini hanya mengandalkan pendapatan dari sisi kredit dan mengabaikan potensi pendapatan dari jasa perbankan lainnya (fee based income), seperti pendapatan dari jasa - jasa perbankan internasional (international banking). Pengalaman tersebut mendorong perbankan dalam hal ini Bank BNI merevitalisasi bisnisnya antara lain dalam layanan transaksi international banking untuk mencapai tujuan strategis sebagai bank sehat dan untung (profitable). Bank BNI sebagai parenting memerlukan penetapan strategi bisnis atas SBU Internasional dalam industri sejenisnya yang menjadi tujuan penelitian pada tesis ini. Untuk pencapaian strategi yang diperlukan, pembahasan akan dilakukan dalam hal Strategi Generik/Utama, yang umumnya berorientasi terhadap pertumbuhan, Corporate Parenting yaitu membangun sinergi perusahaan melalui pembagian dan pengembangan sumberdaya, dan Portofolio Analysis yaitu kordinasi cash flow diantara unit - unit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan memetakan posisi bersaing dalam analisis J-E Matrix, dan pengolahan data sekunder untuk mendapatkan posisi market share dan pertumbuhan dalam BCG Matrix. Berdasarkan penelitian tersebut maka alternatif strategi generik yagn sesuai adalah Strategi Intensive. Dengan memperhatikan tingkat persaingan SBU Internasional dalam industri sejenis, disimpulkan Bank BNI berada dalam posisi kuat sehingga disarankan untuk menerapkan Strategi Intensive, yaitu upaya peningkatan market share melalui usaha - usaha pemasaran, pengembangan pangsa pasar melalui jaringan distribusi dan meningkatkan produk/jasa yang ada melalui sentuhan modifikasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>