Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gray, Colin S.
New York : Routledge, 2006
355.45 GRA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan dilaksanakan kajian adalah untuk menyusun :Strategy Nasional Pembangunan Perdesaan" yang akan digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka menyusun strategy/program dan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010 -2014 bidang Pembangunan Perdesaan. Kajian ini memberikan penekanan yang cukup penting terhadap tinjauan teoritik dan pengalaman-pengalaman empirik yang relevan dengan topik kajian . Hal ini agara dapat diperoleh pemahaman konseptual yang benar dan kuat tentang pembangunan perdesaan . Pemahaman konseptual yang akan memberikan landasan yang kuat pula dlm mengiterpretasi dan menganalisis berbagai data kualitatif ataupun kuantatif . Untuk mendukung adan memperkuat tinjauan teoritis dan empirik dan kajian ini dilakukan juga penyusunan model dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Alat analisis yang dipergunakan adalah Analythical Hierarchy Process (AHP). Wilayah yg menjadi sample tinjauan lapangan kajian ini sebanyak sepuluh provinsi dengan total responden sebanyak 200 orang.Lingkup kajian difokuskan pd 5 bidang dlm kerangka pembangunan perdesaan dengan fokus pd masing -masing bidang . Hal ini disesuaikn dengan UU No. 17 th. 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang nasional th. 2005 - 2025 dan mengkombinasikannya dengan UU No. 26 th. 2007 tentang Penataan Ruang . Setelah mengkonbinasikan hasil analisis model AHP dengan tinjauan teoritik dan empirik, maka pertama pembangunan ekonomi perdesaan difokuskan pd pengembangan sistem agribisnis (yg di dlmnya termasuk agroindustri). Pengembangan sistem agribisnis ini perlu didukung dengan berbagai faktor penggerak ekonomi . Jika merujuk pd RPJMN 2005-2025, maka penggerak tsb adalah akses informasi & pemasaran, lembaga keuangan , kesempatan kerja & teknologi; kedua pembanguna bidang sumber daya alam (SDA) & lingkunga hidup (LH) difokuskan pd upaya pemenuhan energi perdesaan dr sumber daya alam terbarukan yg ada; ketiga penbangunan bidang politik & kebijakan difokuskan pd upaya penciptaan iklim yg konduksif untuk beraktivitas & berusaha; keempat pembangunan bidang sosial & budaya difokuskan pd upaya pemberdayaan masyarakat; kelima pembangunan bidang fisik & tata ruang difokuskan pd upaya penciptaan keseimbangan hubungan perdesaan - perkotaan & keenam pembangunan bidang ketahanan pangan difokuskan pd upaya penyediaan lahan pertanian pangan yg berkelanjutan.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief
Abstrak :
ABSTRAK
Studi kasus ini mencoba memberikan suatu alternate str&tegi bersaing untuk menembus dominasi perusahaan multinasional (MNC), yang pada umumnya dianggap sangat sulit untuk disaingi. Strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan lokal di dalam menghadapi MNC ialah "Cost leadership stategy", dimana perusahaan yang bersangkutan mernposisikan dirinya sebagai "low cost producer" (produsen dengan biaya rendah) sehingga perusahaan tersebut mampu menjual dengan harga yang kompetitif untuk kualitas yang setaraf. Strategi "Cost leadership tersebut baru bisa efektif kalau bisa dipenuhi syarat-syarat eksternal seperti sifat industri yang sensitif terhadap harga, tingkat teknologi yang tidak tinggi, skala ekonomi yang rendah dan faktor~faktor internal seperti kemampuan distribusi yang efisien, kemampuan menurunkan biaya ssrta melakukan "price penetration". Apabila suatu perusahaan sudah menjadi besar karena strategi ini maka untuk memperkokoh posisinya di dalam menghadapi MHC, perlu dipertimbangkan pengembangan stratagi diferensiasi untuk produk-produk yang sulit berhasil dengan Strategi "Cost leadership" . Untuk mampu menerapkan strategi diferensiasi 12 !???,;©bu t diperlukan kemampuan perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap "market niche"-nya , meningkatkan kemampu.an dalam mengembangkan produk dan membentuk keahlian di bidang periklanan dan promosi . Dengan 2 strategi yang. berbeda untuk produk-produk yang berlainan maka dapat dicapai suatu produk portfolio yang baik buat perusahaan tersebut di dalam bersaing dengan MNC.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fronitasari
Abstrak :
International Roaming adalah salah satu layanan yang diberikan oleh PT. XL Axiata,namun dari tahun ke tahun layanan inimasih menunjukan perkembangan yang lambat,di sisi lain peningkatan jumlah orang yang melakukan pergerakan lintas negara meningkat. Saat ini International Roaming belum dilihat sebagai suatu bisnis yang mendapat perhatian yang optimal dari XL. Hal ini terlihat dari kontribusi layanan ini dalam revenue perusahaan masih sangat kecil yakni kurang dari 5 %. Analisa strategi bisnis International Roaming menggunakan teori manajemen strategi yang terdiri dari identifikasi faktor strategis internal dan eksternal yang kemudian dituangkan dalam Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal.Tahap selanjutnya tahap analisa (matching stage) dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal, Matriks SWOT dan Matriks Grand Strategy. Tahap terakhir adalah pengambilan keputusan dengan Quantitative Strategic Planning Matrix(QPSM) untuk menentukan strategi yang akan dipilih. Dari Analisa dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal diperoleh hasil bahwa posisi PT. XL Axiata berada dalam sel II dan dalam Matriks Grand Strategy berada pada kuadran I. Perusahaan yang berada dalam kedua matriks tersebut mempunyai posisi strategis yang baik. Strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan adalah strategi intensif dan strategi integratif. Pada tahap pengambilan keputusan dengan QPSM untuk menentukan apakahstrategiintensifatauintegratifyangakan dipilih, diperoleh hasil nilai untuk strategi intensif lebih besar daripada strategi integratif. Oleh karena itu dalam menggelar layanan International Roaming, PT. XL Axiata dapat menerapkan strategi intensif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dalam menerapkan strategi intensif, PT.XL Axiata perlu melakukan berbagai kajian dalam hal penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk yang sejalan dengan visi misi perusahaan. Salah satu penerapan yang bisa dilakukan untuk pengembangan produk adalah dengan mekanisme yang mampu melakukan pengarahan terhadap permintaan koneksi Roaming Outbound.
International Roaming is one of the services provided by PT. XL Axiata, but from year to year, the service is still showing slow development, on the other hand an increase in the number of people who carry out cross-country movement increased. International Roaming is currently not seen as a business that gets optimum attention of XL. This is evident from the revenue contribution of these services is still a very small company that is less than 5%. Strategic Management Theory is appliedin the analysis of strategy of PT. XL Axiata in International Roaming business strategy. The theory consists of identification of the company as an input forInternal Factor Evaluation (IFE) matrix and External Factors Evaluation (EFE) matrix. The stage called data gathering stage. The next stage is analysis state which consist of Internal External Matrix, SWOT Matrix and Grand Strategy Matrix. The final stage is decision making using Quantitative Strategic Planning Matrix (QPSM) to decide which strategy should be appointed. From the analysis using Internal External Matrix, PT.XL Axiata lies in the cell II of the matrix. While in Grand Strategy Matrix, PT XL Axiata lies in Quadrant I of the matrix. The Companies lies in both position of the matrix has a goodstrategic position. The strategies that can be applied by the company are a good strategic position. Strategies that can be applied by the company are intensive strategy and integrative strategy. In the decision making stage with QPSM to determine whether intensive or integrative strategy to be selected, the score of the intensive strategy is bigger than integrative. Therefore, in deploying the International Roaming business, PT. XL Axiata can apply intensive strategy that consists of market penetration, market development and product development. In implementing the intensive strategy, PT. XL Axiata needs to conduct studies on market penetration, market development and product development a long with the company's vision and mission. One possible application for product development is the mechanism capable of directing the Outbound Roaming connection requests.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Baharuddin
Abstrak :
Konsep backhaul trips delivery dan swaps of extra capacities telah diperkenalkan secara luas dalam berbagai kesempatan baik dalam konferensi atau seminar di tingkat nasional maupun internasional [1][3]. Hingga saat ini konsep tersebut masih sebagai wacana dalam upaya meningkatkan pangsa pasar penjualan LNG, terbukti dengan belum ada satupun kontrak LNG yang menerapkan konsep tersebut. Dengan latar belakang pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep tersebut dan potensi pasar LNG yang ada di dunia hingga saat ini, disertasi ini membahas penelitian yang dilakukan untuk menganalisa pelaksanaan konsep backhaul trips dan swaps terutama diterapkan pada setiap kemungkinan skenario yang melibatkan baik penerapan backhaul dan swaps secara murni maupun kombinasinya. Ada lima skenario yang dikembangkan dan disimulasikan. Skenario tersebut meliputi: penerapan backhaul trips secara murni (Skenario 1), penerapan swaps secara murni untuk kontrak dengan kapasitas yang sama (Skenario 2) dan kapasitas yang berbeda (Skenario 5), kombinasi backhaul trips dan swaps sebagian (Skenario 3) dan kombinasi backhaul trips dan swaps penuh (Skenario 4). Sebagai acuan, disimulasikan pula sebuah skenario yang menunjukkan bagaimana sebuah kontrak LNG yang sama apabila diterapkan menurut mekanisme penjualan yang lazim digunakan saat ini (Skenario 6 - konvensional). Simulasi dilakukan untuk studi kasus kontrak antara Qatar-Jepang dan Indonesia-India/Pakistan. Hasil Simulasi menunjukkan bahwa kapasitas tanker yang dapat digunakan dalam penerapan backhaul trips rata-rata adalah 57%. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa skenario yang paling baik ditinjau dari segi efisiensi biaya, feasibility dan analisis resiko adalah Skenario 4 yang merupakan kombinasi antara backhaul trips dan swaps penuh. Skenario tersebut memberikan penurunan biaya transportasi sebesar 44.9%. Batasan penerapan konsep backhaul trips dan swaps ini terletak pada persyaratan letak geografis, volume kontrak maksimum yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96% dari volume kontrak utama, dan jangka waktu kontrak backhaul trips yang bergantung pada jangka waktu kontrak utamanya. ......The concepts of using backhaul deliveries of LNG integrated with the swap of extra production capacity between plants have been publicly promoted in several national and international seminar and conference events [I] [3]. So far, these concepts are still considered new approaches in LNG marketing strategy, since LNG contracts, which are long term contracts, still utilize the traditional way of dedicated LNG transportation that has existed for over 30 years. There have been no LNG contracts that utilize these new strategies. The research to analyze the implementation of the back haul and swap concepts is performed in this dissertation backed by an in depth understanding of the concepts and the LNG market potential of these concepts in the current world LNG trade. Combinations of the two concepts are also explored. This research has developed five (5) scenarios and studied them in the form of operating simulations. These are: Scenario Description 1 Pure backhaul trips 2 Pure production swap for identical volumes Combination of backhaul and partial swap Combination of backhaul and full swap Pure swap for non-identical volumes The results are then compared with Scenario 6, which is the conventional production and transportation concept. Case studies used in these simulations are the contracts between Qatar-Japan and Indonesia-India/Pakistan. Results show that the average tanker capacity that can be utilized for backhaul trips is 57%. Scenario 4 is the best scenario that allows the highest cost efficiency, feasibility and lowest risk. Using the case studies, scenario 4 can reduce transportation cost by up to 44.9%. However, there are significant limitations for the implementation of the backhaul trip/swap concepts. In order to be successfully implemented, there are geographical limitations that should be considered, as well as recognizing a strong dependence on the main LNG contract in terms of the maximum volume of the contract (96%) that can be considered for backhaul, and the length of the contract.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D88
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Orville C.
Boston: McGraw-Hill, 2006
658.8 MAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kleinsteuber, F.
Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2007
658.816 KLE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
King, William Richard, 1938-
New York: Van Nostrand Reinhold, 1978
658.503 KIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hannabarger, Charles
Abstrak :
Buku ini berguna untuk membantu anda yang ingin mengetahui bagaimana mereka dapat meningkatkan bisnis mereka
Indiana: Wiley Publishing, Inc, 2007
658.401 222 HAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vice, Anthony
London : McGraw-Hill, 1971
658.16 VIC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>