Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niti Sastro
Abstrak :
PT NTR merupakan perusahaan induk yang memiliki empat SBU dengan bisnis inti produsen minuman serbuk dan produk diet. Krisis ekonomi mendorong PT NTR untuk menemukan strategi korporasi yang memberikan nilai tambah bagi seluruh SBU. Dengan demikian PT NTR perlu melihat bagaimana keadaan masa depan, menemukan kompetensi inti yang perlu dibangun, dan mengambil posisi pada pelbagai industri. Sebelum memilih strategi, PT NTR perlu memperhatikan indikator-indikator yang mempengaruhi krisis ekonomi dan persaingan pada saat mi. Kemudian perusahaan melakukan perkiraan terhadap skenario perubahan hingga akhir tahun 1999. Selain hal tersebut, perusahaan juga melakukan perkiraan terhadap perekonomian dan persaingan pada masa menda tang atau dalam jangka panjang. Berdasarkan perkiraan berbagai skenario dalam jangka pendek dan arah masa depan, perusahaan induk pesaing, dan kesesuaian strategi portofolio SBU dengan strategi perusahaan induk, maka PT NTR memilih strategi korporasi yang membangun nilai selunih SBU. Pada tingkat korporasi PT NTR membagi strateginya menjadi dua kelompok, yaitu strategi portofolio SBU dan strategi perusahaan induk. PT NFl dan PT NXP merupakan SBU yang relatif lebih kuat, sedangkan PT BMS dan PT NRC merupakan SBU yang relatif lebih lemah. Namun demikian, dalam penetapan strategi korporasi di masa krisis, PT NTR tetap mengutamakan proses membangun nilai secara keseluruhan dalam jangka panJang daripada tindakan yang berorientasi keuangan dalam jangka pendek. Dalam strategi portofolio SBU, PT NTR menemukan kesempatan membangun nilai SBU dengan melakukan perampingan dengan tetap menjaga bisnis yang ada. Restrukturisasi empat SBU menjadi tujuh SBU dilakukan agar dapat terjadi akselerasi kapabilitas yang membangun kompetensi inti pada setiap SBU yang lebih ramping. Kemudian PT NTR memilih strategi perusahaan induk yang mendukung strategi portofolio SBU tersebut. Agar dapat memimpin industri masa depan, PT NFI perlu membangun kompetensi inti menciptakan formula produk yang sangat disukai konsumen dalam berbagai bentuk. Sedangkan dalam bisnis produk diet, PT NFI perlu mengembangkan kompetensi inti mendominasi jaringan kerjasama antar industri makanan sehat dan menciptakan produk yang dapat saling melengkapi. Pada bisnis distribusi, PT NXP perlu mengembangkan kompetensi inti pemanfaatan tehnologi informasi dan jaringan penjualan langsung. Pada bisnis jasa pemasaran, PT BMS perlu mengembangkan kompetensi inti cepat mendapatkan berbagai informasi pasar. Pada bisnis sistem dan sumber daya manusia, PT HRC perlu mengembangkan kompetensi inti mengintegrasikan tehnologi informasi dengan sistem perusahaan. Pada tingkat SBU, setiap perusahaan mengambil posisi dengan strategi yang dapat bertahan dalam menghadapi berbagai skenario dalam satu tahun yang diimbangi dengan upaya pengembangan kompetensi inti. PT NFI memilih strategi fokus diferensiasi dengan pertumbuhan yang terkonsentrasi. PT NXP memilih strategi biaya rendah. PT BMS dan PT HRC memilih strategi inovasi. Pada tingkat fiangsional, perusahaan memilih strategi ftingsional yang merupakan terjemahan dari strategi SBU yang dipilih melalui penetapan sasaran strategik dan pengukuran strategik pada empat perspektif, yaitu keuangan, konsumen, internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Dengan strategi bisnis fokus diferensiasi, beberapa strategi fungsional PT NFl yang penting adalah mempertaj am konsumen sasaran clan meningkatkan nilai akhir yang diterima konsumen Strategi mi diukur keberhasilannya dengan indikator lag rasio kepuasan pelanggan yang disebabkan oleh indikator lead tingkat kesadaran merek, total nilai persepsi relatif, clan tingkat konsumsi. Keempat indikator mi merupakan ukuran yang diperoleh dari sasaran meningkatkan kepuasan konsumen sasaran, menjaga citra merek, pertambahan nilai produk, dan peningkatan konsumsi. Struktur organisasi yang sesuai dengan strategi korporasi adalah stuktur organisasi jejaring yang tidak memiliki batas organisasi dalam pelaksanaan proses penciptaan nilai. Hal ini perlu didukung dengan pembentukan budaya organisasi melalui penetapan clan komunikasi nilai perusahaan, adanya pola pikir sistem, dan pengembangan kapabilitas sumber daya yang unik pada setiap organisasi. Pengendalian efektivitas strategi den-an menggunakan mekanisme sasaran strategik dan pengukuran strategik memiliki keunggulan dalam hal mengevaluasi efektivitas strategi pada setiap kegiatan dan dinamis dalam mengadaptasi setiap perubahan yang terjadi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Ursula
Abstrak :
Menjelang abad ke 21, situasi dunia usaha semakin bergejolak dengan tingkat ketidakpastian lingkungan yang semakin tinggi. untuk itu dibutuhkan strategi yang mampu mengarahan penggunaan semua suber yang dimiliki perusahaan agar berhasil guna dengan tingkat produktivitas tinggi. Strategi bukan merupakan alat untuk menghindari masalah atau alat yang mampu menyelesaikan semua masalah, namum dengan strategi setiap pengambilan keputusan dapat terarah dengan baik, dan pihak perusahaan dapat melakukan perencanaan lalu mengimplementasikan dengan lebih efisien dan efektif. Pada lingkungan usaha yang semakin bergejolak, dan semakin mengarah kepada globalisasi waktu dan tempat tidak ada artinya lagi digantikan dengan informasi yang tepat, cepat dan akurat. Hal ini dapat diwujudkan dengan sarana telekomunikasi yang mampu mencakup wilayah yang luas dan dengan ongkos yang lebih murah. Salah satunya adalah dengan jasa sistem satelit, dengan menggunakan alat penguat frekuensi sinyal yakni "transponder" Satelkom sebagai sebutan untuk Strategic Business Unit PT.TELKOM Indonesia yang khusus menangani sistem satelit, merupakan usaha jasa satelit yang mulai mengarahkan tujuan ke pasar di luar batas-batas nasioal yakni ke Asia tenggara (Go Regional). Untuk itu, pihak perusahaan membutuhkan perubahan strategi bersaing agar dapat melakukan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya serta mempu memenangkan persaingan di pasar industri tersebut. Dengan menguraikan : "nature of business", "nature of product", " serta daya tarik pasar, dapat dilakukan analisa internal maupun eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha maupun situasi persaingan. Dari analisa strength Weakness Opportunity dan Threat (SWOT, porter) diperoleh hasil sebagai berikut: - Kekuatan satelkom ada pada : produk yang diandalkan, tarif sewa yang bersaing dan pengalaman di bidang komunikasi satelit. - Kelemahan ada pada : Skill sumber daya manusia, pelayanan purna jual, serta sukarnya pengadaan modal (sisi financial) - Kesempatan bagi satelkom : Terbukanya pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demand yang bertambah banyak dan lebih variatif serta besarnya kesempatan pengelolaan jasa satelit di berbagai bidang. - Ancaman dari satelkom : Datang dari pendatang baru seperti MeaSat dan ThaiCom; adanya peraturan bagi hasil bila penggunaan satelit oleh beberapa negara, serta adanya produk satelit baru. yakni "LEO (Low Earth Orbital)" dan "Mobile Satellyte". Sedangkan hasil peta persaingan dalam industri diperoleh gambaran bahwa a. perusahaan satelit yang mengelola Intelsat berada pada Kuadran Cash-Cow mengarah ke Kuadran Dog b. AsiaSat berada pada Kuadran Question Mark mengarah ke Kuadran Dog bila tidak meluncurkan satelit baru lagi c. Palapa Sat yang dikelola Satelkom pada Kuadran Question Mark mengarah kepada Star. Karena kelemahan pada pihak perusahaan dinilai sukar ditanggulangi dan dari hasil analisa pemilihan strategi maka yang dipilih dan dapat dijalani oleh Satelkom adalah strategi "Divestiture". Strategi ini dapat dilakukan dengan 2 alternatif, yakni: - Divest sebagian untuk penanganan satelit - Divest seluruhnya, dalam arti tidak mengelola usaha di bidang satelit lagi. Dengan melihat kekuatan dan kelemahan Satelkom, sebagai bagian terakhir disarankan, yang terutama dilakukan perusahaan adalah melakukan formulasi kembali misi dan tujutan usaha yang diarahkan kepada pasar regional. Dengan demikian, langkah-langkah selanjtnya dalam implementasi strategi bersaing dapat dilakukan dengan lebih terarah dan berhasil guna.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Astuti
Abstrak :
A good Reputation is more valuable than money. Reputasi penting untuk perusahaan media sesuai fungsi pers mencerdaskan bangsa. Kajian literatur mengenai reputasi menjelaskan upaya-upaya membangun reputasi dengan pengelolaan citra dan identitas. Pengelolaan opini publik diperlukan sebagai evaluasi umpan balik pemirsa. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami pengelolaan tvOne khususnya Indonesia Lawyers Club (ILC) atas opini publik. Hasil penelitian menyimpulkan ILC berhasil mengaplikasikan strategi korporasi mengelola identitas tvOne, namun belum maksimal mengelola opini publik. Keterbatasan peran dan pengaruh humas maupun litbang untuk meyakinkan para pengambil keputusan terutama terkait kebijakan keuangan, menjadi hambatan. Padahal imej akan membangun reputasi tak ternilai.
Reputation is important for media companies. The literature describes efforts to build reputation by managing public opinion. Public opinion needs to be managed as a means of evaluating public feedback. Researchers used a qualitative approach to understanding the management of Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne program. The study concluded ILC has been successfully applied in managing the corporate identity of tvOne, but not optimal yet in managing public opinion. Limitations of the role and influence of public relations as well as R & D to be one drawback to convince decision-makers to be more focus on managing public opinion.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30768
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick, William C., 1925-
New York: McGraw-Hill, 1988
658.408 FRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
David Yonathan
Abstrak :
[ABSTRAK
Industri properti adalah sebuah industri yang terkait hampir dengan semua jenis industri lainnya. Keunikan lain dari properti adalah sebagai salah 1 kebutuhan dasar manusia. Kedua hal ini membuat industri property dipilih dalam proses pemilihan industri. Pemilihan PT. Summarecon Agung Tbk. sebagai perusahaan yang dianalisis didasarkan pada 3 hal yaitu perubahan profitabilitas perusahaan dari penurunan berturut-turut menjadi kenaikan berturut-turut, keunggulan dibandingkan 2 perusahaan property tbk besar lainnya yang dipilih sebagai pembanding dalam proses seleksi, dan profitabilitas perusahaan di tahun 2013 yang di atas rata-rata industry. Keunggulan-keunggulan ini telah membuat PT. Summarecon Agung Tbk. menjadi sangat menarik untuk dianalisis, khususnya mengenai strategi korporasi, strategi bisnis, strategi keuangan, dan corporate action yang telah diterapkan oleh PT. Summarecon Agung Tbk. Analisis dan pembahasan ini akan dilakukan terhadap strategi-strategi korporasi dan tindakan-tindakan penting dari SMRA tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 yang terbagi atas 4 periode. Kemudian akan dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan strategi keuangan yang mencakup pertumbuhan, investasi, pendanaan, operasional, profitabilitas, resiko, kinerja keseluruhan, dan nilai dari PT. Summarecon Agung Tbk. terkait strategi-strategi dan tindakan-tindakan korporasi selama 4 periode tersebut.
ABSTRACT
Real estate industry is an industry that related almost with all kinds of other industries. Another uniqueness of real estate, namely as one of the basic needs of human. Both of these make industrial real estate selected in the industry selection process. Selection PT. Summarecon Agung Tbk. as analyzed company is based on three things: the change of the company's profitability consecutive reduction into consecutive rise, advantages over two other major public real estate company selected as a comparison in the selection process, and the profitability of the company in 2013 were above the industry average. These advantages made PT. Summarecon Agung Tbk. become very interesting to be analyzed, particularly regarding corporate strategy, business strategy, financial strategy, and corporate action that has been applied by PT. Summarecon Agung Tbk. Analysis and discussion will be conducted on corporate strategies and critical actions of SMRA from 2004 to 2013, divided into 4 periods. Then will proceed with the analysis and discussion of the financial strategy that includes growth, investment, financing, operations, profitability, risk, overall performance, and the value of the PT. Summarecon Agung Tbk. related corporate strategies and actions during those periods.;Real estate industry is an industry that related almost with all kinds of other industries. Another uniqueness of real estate, namely as one of the basic needs of human. Both of these make industrial real estate selected in the industry selection process. Selection PT. Summarecon Agung Tbk. as analyzed company is based on three things: the change of the company's profitability consecutive reduction into consecutive rise, advantages over two other major public real estate company selected as a comparison in the selection process, and the profitability of the company in 2013 were above the industry average. These advantages made PT. Summarecon Agung Tbk. become very interesting to be analyzed, particularly regarding corporate strategy, business strategy, financial strategy, and corporate action that has been applied by PT. Summarecon Agung Tbk. Analysis and discussion will be conducted on corporate strategies and critical actions of SMRA from 2004 to 2013, divided into 4 periods. Then will proceed with the analysis and discussion of the financial strategy that includes growth, investment, financing, operations, profitability, risk, overall performance, and the value of the PT. Summarecon Agung Tbk. related corporate strategies and actions during those periods., Real estate industry is an industry that related almost with all kinds of other industries. Another uniqueness of real estate, namely as one of the basic needs of human. Both of these make industrial real estate selected in the industry selection process. Selection PT. Summarecon Agung Tbk. as analyzed company is based on three things: the change of the company's profitability consecutive reduction into consecutive rise, advantages over two other major public real estate company selected as a comparison in the selection process, and the profitability of the company in 2013 were above the industry average. These advantages made PT. Summarecon Agung Tbk. become very interesting to be analyzed, particularly regarding corporate strategy, business strategy, financial strategy, and corporate action that has been applied by PT. Summarecon Agung Tbk. Analysis and discussion will be conducted on corporate strategies and critical actions of SMRA from 2004 to 2013, divided into 4 periods. Then will proceed with the analysis and discussion of the financial strategy that includes growth, investment, financing, operations, profitability, risk, overall performance, and the value of the PT. Summarecon Agung Tbk. related corporate strategies and actions during those periods.]
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini merumuskan strategi pertumbuhan untuk PT. Yummy Food Utama dalam mencapai target pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013 di tengah persaingan yang sangat ketat di industri pengolahan susu dan produk turunannya. Penelitian ini merupakan qualitative exploratory berdisain studi kasus perusahaan menengah yang sedang berkembang dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Analisa dimulai dengan melakukan analisa eksternal (lingkungan umum, industri, dan pesaing), dilanjutkan analisa internal (sumber daya dan kemampuan). Diperoleh profil kompetensi inti yang berpotensi menjadi keunggulan daya saing, yang jika menggunakan strategi yang tepat dapat melahirkan daya saing strategis yang berkelanjutan di bidang bisnisnya. Hasil ini dikombinasikan dengan pemetaan portofolio produk YFU ke dalam matriks BCG pertumbuhan pasar versus pangsa pasar relatif, sehingga menghasilkan gambaran rencana masa depan untuk masing-masing portofolio produknya. Kemudian dirumuskan pilihan strategi pertumbuhan mana yang sesuai dengan profil YFU secara keseluruhan. Hasil penelitian memperlihatkan YFU untuk menerapkan strategi pertumbuhan kombinasi antara penetrasi pasar dan pengembangan produk, dengan variasi implementasi pada masing-masing segmen produk (pasteurized milk, soft cheese, dan yoghurt). Terlihat dengan perhitungan sederhana, pilihan strategi ini diprediksikan mampu mengantarkan YFU memperoleh peningkatan pangsa pasar yang signifikan dan mencapai pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013. Sebagai alternatif dan backup, penulis juga merekomendasikan strategi akuisisi pada level korporasinya, hal ini akan memberikan keleluasaan YFU dalam mengantisipasi retaliasi dari para pesaing sebagai konsekuensi dari kedinamisan sebuah industri. Strategi ini memberikan implikasi perubahan pada level taktis seperti struktur organisasi dari pola tradisional (yang belum fokus) menjadi model divisional dengan tiga Strategic Business Unit (SBU) untuk masing-masing produknya. Tujuannya agar YFU dapat menjalankan strategi pertumbuhan tersebut sehingga mampu meningkatkan responsiveness perusahaan terhadap perubahan yang sangat cepat yang sedang dan akan terjadi di lingkungan bisnisnya. Penulis juga menyarankan perlunya rencana manajemen perubahan dan manajemen inovasi sebagai bagian penting dari implementasi strategi pertumbuhan tersebut.
2009
T26593
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library