Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
Teguh Supriyanto
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
808.3 TEG p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Widdowson, H.G.
Surabaya : Airlangga University Press, 1997
407 WID s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Schneider, Wilhelm
Freiburg: Herder, 1959
435 SCH s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Faulseit, Dieter
Halle (Saale): Veb Verlag Sprache und Literatur, 1963
430 FAU s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Spitzer, Leo
Munchen : Max Hueber, 1961
430 SPI s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Purba, Antilan
Medan: USU Press, 2009
899.22 PUR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Evi Selviawati
Abstrak :
Penelitian ini membahas penggunaan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Laluba bab Para Penatap dan Para Pencerita yang mengacu pada karya grafis M. C. Escher. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan stilistika. Gaya bahasa dalam hal ini dipandang sebagai medium utama dalam menarasikan karya grafis M. C. Escher ke dalam cerpen. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan mengenai bagaimana Nukila Amal menarasikan karya grafis M. C. Escher ke dalam cerpen-cerpennya dengan menggunakan gaya bahasa yang digunakannya.
......The focus of this study is the use of language style in Laluba short stories chapter Para Penatap dan Para Pencerita which refer to graphic art of M. C. Escher. This study use qualitative method with stylistic approach. In this case, language style as primary medium to narrate the graphic art of M. C. Escher into short stories. The result of this study give explanation about how Nukila Amal narrate Escher?s graphic art into her short stories with using language style.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42198
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Tomasevskij, B.
Abstrak :
Buku ini berisi mengenai teori sastra yang meliputi stilistika dan tematika.
Leningrad: Gosudarstvennoe izdatels`tvo, 1925
RUS 491.71 TOM t
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lita Dwiyana Rocharpriyati
Abstrak :
Penelitian mengenai Bahasa Iklan Jepang sebagai sebuah tinjauan morfo-semantie dan gaya bahasa telah dilakukan untuk skripsi mencapai gelar sarjana sastra. Tujuannya ialah untuk memberi gambaran apa dan bagaimana Bahasa Iklan Jepang itu dilihat dari eudut Pandang ilmu Linguistik. Penelitian ini menggunakan metode dekakriptif yang menggunakan metode studi kepustakaan dan metode penelitian terhadap media iklan khususnya media iklan cetak. Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan_-kesimpulan yang berusaha memberi gambaran apa dan bagaimana Bahasa Iklan Jepang itu dan terakhir penelitian ini juga merupakan tinjauan morfo-semantie dan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang. Kesimpulan-kesimpulan itu sebagai berikut: (a) 1. Bahasa Ikian Jepang adalah Bahasa Jepang yang dipakai dalam pesan-pesan penjualan - Copy iklan atau CM - iklan Jepang. Bahasa Jepang yang dipakai dalam paean-paean penjualan ini sebagai bahasa penggerak manusia bertujuan menggunakan kemampuannya untuk membangkitkan tindakan manusia. (b) Bahasa Iklan Jepang merupakan bidang retorika bahasa. Retorika dalam Bahasa Iklan Jepang merupakan retorika pengaruhen atau retorika persuasi. (c) Bahasa Iklan Jepang selain harus memenuhi kaidah-_kaidah tata bahasa yang dimiliki Bahasa Jepang pada umumnya, Bahasa Iklan Jepang juga harus memenuhi prasyarat bahasa iklan yang baik yaitu: bahwa kalimat-kalimat pada iklan itu harus 1) tampak oleh meta dan terdengar oleh telinga; 2) dibaca atau didengar sampai akhir; 3) diisi kebajikan dan simpati; 4) kesan yang ditinggalkan terus berlanjut, sampai kapanpun tidak terlupa; 5) orang yang membaca atau mendengar, sebagi hasilnya bertindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan tersebut. (d) Bahasa Iklan Jepang menggunakan keragaman akeara Jepang, yaitu huruf Kanji, Hiragana, Katakana, dan huruf latin/alfabet untuk memenuhi prasyarat bahasa iklan yang baik. (e) Ciri khas Bahasa iklan Jepang yang menonjol terutama pada bagian cacth phrase--nya adalah pemakaian tanda Baca titik-koma yang bertujuan menonjolkan penampilan iklan sehingga menarik perhatian pembacanya. Pemakai_an tanda titik-koma ini membentuk kalimat-kalimat pendek yang sederhana susunan tata-bahasanya, bahkan ada kecenderungan kalimat-kalimat dalam Bahasa Ikian Jepang menyerupai kalimat-kalimat percakapan sehari-hari. (f) Kesederhanaan vokal dasar Bahasa Jepang yang sangat erat hubungannya dengan permainan kata-kata atau Goroawase yang sering dipakai dalam Bahasa Iklan Jepang. Kesederhanaan vokal Bahasa Jepang inilah yang memungkinkan perbendaharaan kosa-kata Bahasa Jepang banyak memiliki kata-kata yang sama/mirip bunyi tetapi berbeda arti atau tulisan (Doonigigo dan Ruijionigigo) (g) Bahasa Iklan Jepang juga banyak menggunakan kekayaan khasanah Onomatopoeia (Giseigo) yang dimiliki Bahasa Jepang untuk membentuk kalimat-kalimat pendek yang memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian konsumennya. (h) Analisa yang melahirkan kesimpulan keenam dan kesimpulan ketujuh, apabila ditilik dari cabang bidang ilmu Linguistik tertentu, merupakan sebuah tinjauan Morfo-Semantic karena menitik beratkan pada pembahasan kosa-kata dengan makna yang dimilikinya atau arti yang lahir seteiah pemakaiannya dalam kalimat. Sedangkan analisa yang melahirkan kesimpulan kedua merupakan tinjauan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang, karena menilik Bahasa Iklan Jepang sebagai bidang retorik6 bahasa. Gaya bahasa pada Bahasa Ikian Jepang adalah gaya bahasa pengaruhan atau gaya bahasa persuasi yaitu cara menggunakan bahasa dengan tujuan mempengaruhi orang secara halus agar bertindak sesuai dengan keinginan kita. Jadi penelitian terhadap Bahasa Iklan Jepang ini juga merupakan sebuah tinjauan Morfo-semantis dan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13626
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zuraida Safrina
Abstrak :
Salah satu bentuk telaah linguistik atas sebuah karya sastra adalah stilistika. Studi ini membicarakan gaya bahasa seorang pengarang dalam mengekspresikan dirinya dan bagaimana ia memakai gaya tersebut untuk mendapatkan efek estetik dari karyanya. Telaah stilistika dapat dilakukan dalam berbagai tataran misalnya tataran fonologis, gramatikal dan leksikal. Dapat pula berupa telaah yang mencakup aspek-aspek verbal, sintaksis rnaupun semantik. Di sini akan di batasi dalam tataran leksikal yang dipersempit dalam kolokasi leksikon. Obyek yang menjadi korpus penelitian adalah The Purloined Letter karya Edgar Allan Poe dan The Third Floor Flat karya Agatha Christie yang keduanya adalah cerita detektif. Adapun unsur kebahasaan yang akan aiteliti adalah kolokasi kata-kata dan frase-frase yang mendukung alur cerita. Dalam hal ini yang dilihat adalah kata dan frase yang mengungkapkan kedetektifan cerita tersebut dan bagaimana kata-kata tersebut berkolokasi satu sama lain. Untuk analisisnya dipakai teori yang dikemukakan oleh M.A.K. Halliday mengenai kaidah kolokasi. Dari analisis yang telah dilakukan, ternyata dalam kedua korpus penelitian kaidah kolokasi yang terbanyak ditemui adalah kaidah asosiasi ide dan synonyms and near synonyms. Kaidah asosiasi ide dipakai dalam menginterpretasi sebuah karya terutama cerita-cerita detektif, Dengan proses interpretasi ini pembaca akan dapat melihat kejelasan cerita detektif tersebut. Selain itu pembaca juga dapat melihat banwa hal ini dipakai pengarang untuk menahan misteri. Sedangkan synonyms and near synonyms dipakai oleh pengarang untuk menghindari pengulangan-pengulangan sehingga cerita tersebut tidak kering dan membosankan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13948
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library