Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jimmy OI Santoso
Abstrak :
Pendahuluan : Obesitas merupakan suatu keadaan yang dapat mencetuskan berbagai penyakit kronik pada anak di masa depan. Indonesia mencatatkan angka obesitas pada anak usia sekolah sebanyak 8,8% dan tertinggi adalah di DKI Jakarta dengan angka obesitas sebanyak 14%. Tingginya angka ini diperkirakan karena tingginya perilaku sedentary pada anak. Perilaku sedentary ini dapat dipengaruhi oleh buruknya pengetahuan dan perilaku anak dalam aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atara pengetahuan dan perilaku anak usia 10-12 tahun mengenai aktivitas fisik terhadap kesehatan yang dinilai dengan status gizi dan kebugaran pada anak. Metode : metode yang digunakan adalah cross-sectional dengan pengkajian analitik. Data pengetahuan diperoleh dengan kuesioner yang telah divalidasi dengan realibilitas sedang (Alpha's cronbach=0,57) sedangkan data perilaku dengan kuesioner PAC-Q yang telah dimodifikasi dan divalidasi dengan nilai realibilitas tinggi (Alpha's cronbach=0.71). Status kebugaran dinilai dengan BMI dan status kebugaran dinilai denga menghitung VO2 maksimum dari PACER test. Hasil : Hasil penelitian adalah 22,2% tergolong obesitas, 63% memiliki pengetahuan yang buruk mengenai aktivitas fisik, 63% tergolong memiliki perilaku sedentary, dan 59,3% tergolong tidak bugar. Dari uji hipotesis, diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna (p<0.05) antara perilaku aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,022) dan status kebugaran (p=0,001) namun tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara pengetahuan dengan status gizi (p=0,5) dan kebugaran (p=0,932). Diskusi : tidak berpengaruhnya pengetahuan anak terhadap status gizi dan kebugaran dapat disebabkan karena adanya pengaruh lingkungan yang memungkinkan anak memiliki aktivitas fisik yang lebih baik meskipun pengetahuannya buruk. Perilaku yang berhubugnan dengan status gizi dan kebugaran mengindikasikan diperlukan perbaikan perilaku aktivitas fisik pada anak sekolah. ......Introduction : Obesity is a condition that can trigger many chronic diseases in children in the future. Indonesia recorded a prevalence of childhood obesity as much as 8.8% and the highest number is Jakarta with rates of obesity is 14%. This high number is expected because of the sedentary behavior in children. This behavior can be affected by poor knowledge and behavior among children in physical activity. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior of children aged 10-12 years old about physical activity with fitness and nutritional status. Methods: This study was cross-sectional. Knowledge data obtained by a validated questionnaire with moderate reliability, while behavioral data with PAC-Q questionnaire that has been modified and validated with a high value of reliability. Fitness status was assessed by BMI and fitness status assessed by the maximum VO2 from PACER test. Results: This study showed that 22.2% of children classified as obese, 63% had poor knowledge, 63% classified as sedentary behavior, and 59.3% classified as unfit. From the hypothesis test, it is known that there was a significant relationship (p <0.05) between behavior with nutritional and fitness status but there was no correlation (p> 0.05) between knowledge with the nutritional and fitness status. Discussion: the non-significant relationship between knowledge of physical activity with nutritional status and fitness may be due to the influence of the environment that allows children to have a better physical activity despite bad knowledge. The significant relationship between behavior with fitness and nutritional status indicates a required improvement of physical activity behavior in school-aged children
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Puriatarza
Abstrak :
Ibadah haji merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi yang mampu. Agar dapat melaksanakan wajib dan rukun haji harus sehat fisik dan mental. Daftar tunggu jemaah haji Indoesia semakin lama karena kouta haji Indonesia sekitar 200.000.jemaah haji. Hal ini berdampak meningkatnya jemaah risti setiap tahun. Berdasarkan data Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan jumlah jamaah risti tahun 2015-2017 62,7% - 67 %., dengan tingkat kebugaran kurang. Sesuai denga Permenkes No. 62 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan diantarakan bahwa untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan tingkat kebugaran minimal cukup. Untuk meningkatakn kebugaran jasmni dilakukan pembinaan kebugaran jasmani pada masa tunggu dan pada masa keberangkatan. Pencatatan dan pelaporan pembinaan kebugaran jasmani masih masih manual. Dan belum dilakukan outomatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pembinaan kebugaran jasmani yang mampu menggambarkan status kebugaran, latihan fisik yang dianjurkan dan memberikan informasi kapan evaluasi status kebugaran setelah tiga bulan latihan fisik. Peneliti menggunakan SDLC denganpendekatan RAD karena waktu singkat dan cepat serta dengan dikombinasikan dengan pendekataan Kendal untuk mengidentifikasi sistem yang berjalan dan kebutuhan pengembangan sistem. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan telaah dokumen di Dinas Kesehatan Kota Palembang. Masalah pada sistem informasi yang teridentifikasi pada komponen input, proses, output dan basis data. Dengan dikembangkannya aplikasi sistem informasi ini maka data kebugaran jasmani tersimpan kedalam database sehingga bisa melihat riwayat kebugaran dan dapat memudahkan dalam pengolahan data. Rekomendasi dimasa yang akan datang Pusat Kesehatan Haji perlu membuat Modul pembinaan Kebugaran jasmani yang terpisah dengan pembinaan masa tunggu dan pembinaan pada masa kerangkatan dan aplikasi yang dikembangkan disosialisasikan melalui pertemuan sehingga diketahui oleh pelaksana kesehatan haji di Lapangan. ......Once in a lifetime every Muslim is expected to undergo a holy pilgrimage, known as Hajj. Every year an estimated two million Muslim pilgrims gather from all around the world to perform the holy pilgrimage. The waiting list of Indonesian pilgrims is getting longer This has an impact on rising worshipers every year. Based on data, Siskohatkes Health Hajj Center Ministry of Health number of pilgrims risti 2015-2017 62.7% - 67%. With the lower fitness level. In accordance with minister of health regulation No. 62 2016 about Istithaah Health, the pilgrimage to be able to perform level of fitness is enough. Existing information systems can not be used as needed, Recording and reporting of physical fitness is still manual. And has not automation. This research aims to develop a physical fitness information system that can provides information of the fitness status, physical exercise recommended and provide information when the fitness status evaluation after three months of physical exercise.The researchers used SDLC with the RAD approach because of the short and fast time and combined with the Kendal approach to identify on an existing system and development needs. Collecting data using interviews, observation and review of documents. Data collection using interview method, observation and review document at Health Office of Palembang City.Problems with information systems identified in input, process, output and database components. With the development of this information system application then the physical fitness data stored into the database so that it can see the history of fitness and can facilitate the processing of data. Recommendations in the future The Haj Health Center needs to create a separate physical fitness Module with the of the waiting period and in the future Departures and applications developed are socialized through meetings by Hajj health practitioners.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library