Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riri Fajriyatul Izza
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara karakteristik balita dan ibu dengan status gizi kurang di 3 kecamatan kota tangerang selatan tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian kasuskontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner kepada 180 ibu yang mempunyai balita. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan status gizi kurang adalah pemberian ASI eksklusif pada balita, berat balita saat lahir, umur ibu saat melahirkan, pendidikan ibu, jumlah anak yang dimiliki ibu, dan pengetahuan gizi ibu.

The focus of this study is relationship between characteristics of toddlers and mothers with less nutritional status in 3 sub-district south tangerang city in 2013. This study use quantitative methods and case-control study design. Data collecting is done through structured interview using questionnaire to 180 mothers with toddlers. Based on the result of bivariate analysis known that variables associated with less nutritional status is exclusive breastfeeding in infants, weight infants at birth, maternal age, maternal education, number of children the mother,and the mother's nutritional knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia Fajarini
"Prevalensi status kurang gizi/ kurus pada remaja masih tinggi dan meningkat pada negara berkembang. Permasalahan status gizi kurang lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki daripada remaja perempuan. Hal ini juga terjadi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2007 dan 2013. Status gizi kurang pada remaja akan memengaruhi produktivitas dan prestasi baik saat remaja maupun dewasa nanti. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah asupan energi dan zat makronutrien. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang untuk mengetahui hubungan antara status gizi kurang pada remaja laki-laki usia 16-18 tahun dengan asupan energi dan makronutrien. Jumlah subjek penelitian adalah sebesar 50 remaja laki-laki usia 16-18 tahun di Jakarta. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan usia yang diplot pada tabel Z-Score. Data mengenai asupan energi dan makronutrien diperoleh menggunakan metode 24 hour food recall dan food record selama 3 hari, kemudian diambil rerata dari keduanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 22% subjek mengalami status gizi kurang/kurus. Sebagian besar subjek memiliki persentase asupan yang kurang (<80%AKG), yaitu 94% untuk asupan lemak dan energi, 90% untuk asupan karbohidrat, 74% untuk asupan protein. Analisis uji Fisher menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi kurang (nilai p>0,05). Penelitian ini tidak memperhatikan beberapa faktor yang juga dapat mempengaruhi status gizi kurang yaitu aktifitas fisik, lingkungan, status pubertas, pola makan, gaya hidup, status psikologi, pengetahuan dan pola hidup dari orang tua.

The prevalence of poor nutrition status / underweight in adolescents remains high and is rising in developing countries. Malnutrition/underweight is more common in boys than girls. This phenomena is also occurs in Indonesia based on data Riskesdas 2007 and 2013. Malnutrition/underweight among adolescents will affect both productivity and achievement in adolescence and adulthood. One of factors that affect nutritional status is energy and macronutrients intake. This study uses a cross-sectional study to determine the association of malnutrition status in adolescent males aged 16-18 years with energy and macronutrient intake. The number of research subjects is 50 adolescent males aged 16-18 years in Jakarta. Data obtained through the measurement of nutritional status Body Mass Index (BMI) by age and is plotted on the chart Z-Score. Data on energy intake and macronutrient obtained using 24-hour food recall and a food record for 3 days, then take the average of the two. The results showed that 22% of subjects experienced poor nutrition status / underweight. Most of the subjects had less percentage of intake (<80% AKG), 94% for fat and energy intake, 90% for the intake of carbohydrates, 74% for protein intake. Fisher test analysis showed that there was no association between energy intake and macronutrient with ppor nutritional status (p values> 0.05). This study did not determinedi several factors that can affect the nutritional status ie physical activity, environmental, pubertal status, diet patterns, lifestyle, psychological status, knowledge and lifestyle of the parents."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalinda Zahara
"ABSTRAK
Penelitian Simanjuntak (2002), Wulandari (2007), dan Surasno (2008)
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kecenderungan status gizi kurang (kurus)
pada mahasiswa FKM UI. Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian dengan
tujuan mengetahui gambaran dan hubungan antara asupan makanan (konsumsi
energi, karbohidrat, lemak, dan protein), perilaku makan (kebiasaan sarapan dan
kebiasaan konsumsi fast food), dan faktor lainnya dengan status gizi kurang
(kurus) mahasiswi S1 Reguler angkatan 2008-2010 FKM UI tahun 2011.
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
pada bulan April tahun 2011 dengan 138 responden. Jenis penelitian kuantitatif
dengan rancangan studi cross sectional. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan Stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu
kuesioner, alat pengukuran berat badan dan alat pengukuran tingi badan. Uji
statistik yang digunakan adalah uji chi-square untuk melihat hubungan dua
variabel. Pada penelitian ini didapat gambaran status gizi mahasiswa FKM UI
angkatan 2008-2010 yaitu mahasiswi yang kurus sebesar 23,2% dan mahasiswi
yang tidak kurus sebesar 76,8%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara konsumsi lemak dan protein, pengetahuan gizi
dan kebiasaan olahraga dengan status gizi kurang (kurus) mahasiswi S1-Reguler
angkatan 2008-2010 FKM UI tahun 2011.

ABSTRACT
Researches Simanjuntak (2002), Wulandari (2007), and Surasno (2008)
showed that an increase in the tendency of undernutritional status (thinness) at
FKM UI students. These researches underlying the researcher to conduct the study
aiming to know the description and the relationship between nutrient intake
(consumption of energy, carbohydrates, fats, and proteins), eating behavior
(breakfast habits and habits of consumption of fast food), and other related factors
with undernutritional status (thinness) of female student S1-Regular class of 2008
to 2010 FKM UI in 2011. This research was conducted at the Faculty of Public
Health University of Indonesia in April 2011 of 138 respondents. Type of research
is a quantitative cross-sectional study design. The method of sampling carried out
by stratified random sampling. Research instruments used were questionnaires,
weight body measurement tools, and height body measurement tools. The
statistical test used chi-square to see the relationship between two variables. In the
study showed that the description of the undernutritional status (thinness) of
female students of the FKM UI class of 2008-2010 whose thin at 23.2% and the
others who are not thin at 76.8%. Statistical analysis showed that there was a
significant correlation between fat and protein intake, nutrition knowledge, and
exercise habit with undernutritional status (thinness) of female student S1-Regular
class of 2008 to 2010 FKM UI in 2011."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library