Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Parlina
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng merupakan dua Kecamatan yang memiliki jumlah balita gizi buruk dan keluarga miskin terbanyak di wilayah Jakarta Barat. Di dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana perubahan status gizi balita di Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng pada tahun 1998 dan 2004, dan juga akan dilihat bagaimana kaitan pengaruh faktor Rasio Posyandu terhadap balita, jumlah keluarga miskin, indeks tingkat pendidikan kepala keluarga dan jumlah peserta KB, terhadap perubahan status gizi balita. Metodologi yang digunakan adalah korelasi peta dan analisa statistik dengan metode Korelasi Bivariate (Pearson Product Moment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan status gizi balita sebagian besar mengalami peningkatan di bagian timur daerah penelitian dan penurunan status gizi balita terjadi di bagian barat dan utara daerah penelitian (wilayah Kecamatan Kalideres). Daerah yang tidak mengalami perubahan status gizi balita, terdapat di bagian barat dan selatan daerah penelitian. Faktor yang terkait dengan perubahan status gizi balita adalah perubahan jumlah peserta KB yang berkaitan dengan jumlah anak dan jarak kelahiran dalam suatu keluarga.
Universitas Indonesia, 2006
S33933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tb. Budi Kusumawijaya
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Adipraniastuti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Farrasia Hafizhah
Abstrak :
Terjadinya masalah gizi di 1000 hari pertama kehidupan dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak yaitu dapat menyebabkan gagal tumbuh seiring dengan bertambahnya usia. Masalah gizi merupakan refleksi dari konsumsi zat gizi yang belum mencukupi kebutuhan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan status gizi balita usia 6-59 bulan berdasarkan composite index of anthropometric failure (CIAF) di Indonesia (IFLS5 2014/2015). Penelitian ini menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Total sampel sebanyak 4079 anak balita. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan CIAF, dimana balita yang berusia 6-23 bulan lebih banyak mengalami gagal tumbuh sebanyak 1,1 kali. Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara keragaman makanan dengan kejadian CIAF, dimana anak balita yang keragaman makanan tidak tercapai berisiko 1,2 kali mengalami gagal tumbuh dan pendidikan ibu menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kejadian gagal tumbuh, ibu yang memiliki pendidikan rendah lebih banyak mengalami gagal tumbuh. Faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian CIAF adalah pendidikan ibu (OR 1,565) setelah dikontrol dengan umur, keragaman makanan dan imunisasi. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor dominan yang berhubungan dengan CIAF adalah pendidikan ibu. Anak yang berasal dari ibu dengan pendidikan rendah berpeluang 1,6 kali lebih besar mengalami gagal tumbuh (CIAF). ......The occurrence of nutritional problems in the first 1000 days of life can have a bad impact on children, which can cause failure to grow with age. Nutritional problems are a reflection of the consumption of nutrients that are not sufficient for the body's needs. This study aims to determine the determinants associated with the nutritional status of children aged 6-59 months based on the composite index of anthropometric failure (CIAF) in Indonesia (IFLS5 2014/2015). This study uses secondary data from the 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS). The total sample is 4079 children under five. Data analysis used chi square test and multiple logistic regression. The results showed that there was a relationship between the age of children and CIAF, where children aged 6-23 months experienced more anthropometric failure as much as 1.1 times. The results also show that there is a relationship between dietary diversity and the incidence of CIAF, where children under five whose dietary diversity is not reached have a 1.2 times risk of anthropometric failure and mother's education shows a significant relationship with the incidence of anthropometric failure, mothers who have low education experience more anthropometric failure. The dominant factor associated with the incidence of CIAF was maternal education (OR 1.565) after controlling for age, food diversity and immunization. The conclusion of this study is that the dominant factor associated with CIAF is maternal education. Children from mothers with low education are 1.6 times more likely to have anthropometric failure (CIAF).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Ayu Mirayanti
Abstrak :
Pola asuh pemenuhan nutrisi yang kurang efektif menyebabkan kurang gizi balita. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga dengan status gizi balita. Desain cross sectional digunakan pada 142 responden. Tidak ada hubungan yang bermakna teridentifikasi antara pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga (riwayat nutrisi saat hamil, pemberian ASI eksklusif, persiapan dan penyimpanan makanan, penerapan PHBS rumah tangga, cara komunikasi keluarga dengan balita, peran keluarga dalam pemenuhan nutrisi, nilai dan keyakinan keluarga terhadap pola nutrisi dan kemampuan keluarga untuk memilih makanan sehat) dengan status gizi balita. Namun, upaya pemberdayaan keluarga menjadi hal penting dalam penatalaksanaan kurang gizi balita. ......Ineffective nutrition parenting in family may caused under-five year children malnourished. The study aimed to determine the correlation of parenting nutrition with nutritional status. A cross-sectional design applied to 142 samples. There were no significant associations identified between nutrition parenting (nutritional history during pregnancy, breastfeeding, food preparation and storage, households clean and healthy behavior, family communication, family roles of nutrition, family values and beliefs on nutrition patterns and the ability of families to choose healthy foods) with under-five year children nutritional status. However, family empowerment is an important way to manage nutritional problems.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irasahwadi
Abstrak :
Dampak gizi buruk pada balita adalah selain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, juga menurunkan daya tahan tubuh yang secara langsung berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Angka balita gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Nagan Raya yang setiap tahunnya tidak ada penurunan yang signifikan, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang dapat dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam melakukan tindakan penannggulangan berdasarkan wilayah. Penelitian pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografis di Kabupaten Nagan Raya Nanggroe Aceh Darussalam ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan sistem dalam penyelesaian masalah. Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah system development life cycle digabungkan dengan elemen-elemen dalam model urutan model prototyping, juga berkaitan dengan keinginan pengguna yang bisa barubah seiring dengan waktu. Hasil analisa sistem dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem yang sedang berjalan serta alternatif solusinya. Pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geogrnfis didesain untuk memudahkan pemasukan data dan analisa yang akhirnya menghasilkan Informasi yang berkualitas. Keluaran yang dihasilkan dari sistem ini adalah informasi berbentuk laporan tabel bulanan per-puskesmas dan laporan bulanan per-kecamatan. Grafik yang dihasilkan adalah jumlah kasus gizi kurang dan gizi buruk, serta cakupan vitamin A. Peta yang dihasilkan yaitu cakupan indikator N/D, D/S, BGM/D, vitamin A, cakupan imunisasi, sebaran kasus infeksi. Dengan melakukan penghitungan pembobotan dengan tehnik query akan didapatkan wilayah potensial rawan gizi. Pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografi dapat dijadikan sebagai alat manajemen dalam pengambilan keputusan untuk penanggulanan gizi kurang dan gizi buruk di Kabupeten Nagan Raya. ......The impact of malnutrition on kids does influence with their growth and development, and also decrease their body immune. This will directly affect in the quality of human resources. The number of kids either lack or malnutrition at Nagan Raya was insignificantly decreased in every year. In this case, it is needed to create information system that can be used to help the decision maker for dealing with the issues based on areas. The research of this status monitoring of kids nutrition with the aid of geographic information system application in period of 2008 at Nagan Raya area, Nanggroe Aceh Darussalam used a problem solving approach. The applicable method is system development life cycle combined with elements in prototyping model. It matched with the changing needs of users during the time. The result of this system analysis can identify the problems in the operating system and provide the alternative solutions. The status monitoring of kids nutrition with the aid of geographic information system application is designed to facilitate the data input and analysis and to come up with the quality of information. The output of this system is very useful information in forms of monthly table for each PUSKESMAS and monthly for each region. The graphic shows the number of kids that are either lack or malnutrition, including the coverage intake of vitamin A, immunization. the wide spread of infection cases. With the calculation using query technique, the information will show the potential region where the malnutrition exists. This monitor will be useful for the decision makers for dealing with the lack as well as malnutrition issues at Nagan Raya area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21179
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widyatuti
Abstrak :
Kasus kurang gizi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi secara tuntas sampai saat ini. Dengan terjadinya krisis moneter sejak 1997 semakin memicu peningkatan kasus tersebut. Salah satu siaran media televisi pada bulan Februari 2000 menyebutkan bahwa lebih sari 2000 balita mengalami gizi buruk bahkan sampai menimbulkan kematian. Dengan demikian peniliti ingin melakukan penelitian terkait kasus kurang gizi pada balita dengan judul ?Meningkatkan ststus gizi balita melalui asuhan keperawatan keluarga di wilayah Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur?. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya apakah setelah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita di RW 05 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada keluarga yang memiliki kasus kurang gizi pada balita. Sebelum tindakan keperawatan dikeluarga lebih dulu dilakukan seleksi pada keluarga dengan kriteria anggota keluarga bisa membaca dan menulis, sosial ekonomi diatas upah minimal regional (UMR), bersedia menjadi responden dan belum pernah dilakukan asuhan keperawatan keluarga oleh mahasiswa FIK-Ul. Wilayah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah RW 05 Kelurahan Rawa Bunga. Sampel yang diambil adalah total sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 1 tahun mulai masa persiapan sampai dengan pelaporan dari bulan Mei 2000-April 2001. Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan perhitungan statistik deskriptif untuk analisa tingkat pengetahuan kognitif , psikomotor dan afektif ataupun perubahan berat badan yang dicapai. Penilaian ini didapat dari nilai mean masing-masing variabel. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis stastistik nonparametrik untuk menguji beda rata-rata dua sampel yang berpasangan yaitu menggunakan `uji wilcoxon'. Pengetahuan tentang gizi balita dikeluarga mengalami peningkatannya sebesar 101 %. Demikian juga cara merawat dirumah mengalami peningkatan sebesar 72,55 %. Ketrampilan keluarga juga meningkat sebesar 66,32%. Demikian pula dengan perilaku atau kebiasaan keluarga untuk merawat balita yang kurang gizi dapat terlihat peningkatannya sebesar 70,73 %. Hasil penelitian dengan intervensi selama 4 bulan terhadap balita kurang gizi ternyata meningkat sebesar 14,11% yang menurut analisa statistik uji wilcoxon bermakna dengan taraf signifikansi 0,05, karena p = 0.000 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita dirumah.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Bagus Irwan Ruswandi
Abstrak :
Konsumsi minuman berpemanis gula atau Sugar Sweetened Beverages terus meningkat di seluruh dunia dan dihubungkan dengan peningkatan berat badan dan obesitas pada anak. Studi Diet Total-Survei Konsumsi Makanan Individu SDTSKMI di Indonesia menunjukkan bahwa minuman berpemanis gula terutama minuman serbuk dan minuman kemasan cair merupakan terbanyak dikonsumsi pada semua kelompok umur termasuk balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsumsi minuman berpemanis gula sugar sweetened beverages terhadap status gizi balita di Indonesia dengan menggunakan studi cross sectional. Data konsumsi minuman berpemanis gula sugar sweetened beverages merupakan data sekunder hasil survei SDT-SKMI Indonesia 2014. Responden penelitian sebanyak 7717 balita dengan kelompok umur bayi 0-6 bulan, 7-11 bulan, 12-35 bulan dan 36-59 bulan. Prevalensi gizi berat-kurang sebesar 16.7 dan prevalensi gizi lebih sebesar 2.5. Proporsi balita mengonsumsi minuman berpemanis gula sebesar 42.6 dan konsumsi minuman cairan tertinggi pada balita umur 36-59 bulan sebesar 35.0. Terdapat hubunganbermakna antara konsumsi minuman berpemanis gula dengan status gizi kurang dan buruk dengan nilai p sebesar 0.004 dan OR 3.762 1.545-9.161 setelah dikontrol pendidikan ibu, total energi dan interaksi antara konsumsi minuman berpemanis gula dengan pendidikan ibu. Beberapa variabel yang berhubungan dengan status gizi yaitu ibu yang berpendidikan rendah OR = 2.524 ; 95 CI1.627-3.917 ; ibu yang berpendidikan sedang OR = 1.808 ; 95 CI 1.139-2.870 dan balita dengan AKE sangat kurang OR = 1.919 ; 95 CI 1.462-2.519. Ibu balita hendaknya membatasi balitanya untuk mengonsumsi minuman berpemanis gula jika asupan energi dan zat gizi dari makanan utama belum terpenuhi. Perlu ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan program gizi terkait dengan pendidikan gizi dan promosi gizi seimbang bagi masyarakat khususnya ibu balita. ......Consumption of sugar sweetened beverages continues to increase worldwide and it's associated with weight gain and obesity in children. Total Diet Study Individual Food Consumption Survey SDT SKMI in Indonesia shows that sugar sweetened beverages, beverages powder and beverage packaging liquid is the most consumed in all age groups including infants. The aim of this study is to determine consumption of sugar sweetened beverages and its association with nutritional status in Indonesia children by using a cross sectional study. Data consumption of sugar sweetened beverages is a secondary data survey from SDTSKMI Indonesia in 2014. The study subjects were 7717 infants with infant age groups 0 6 months, 7 11 months, 12 35 months and 36 59 months. The prevalence of under weight is 16.7 and over nutrition prevalence 2.5. Proportion of sugar sweetened beverages consumption is amount 42.6 and the highest liquid beverage consumption at age 36-59 months amounted to 35.0. There is a significant relationship between the consumption of sugar sweetened beverages with nutritional status under weight with p value 0.004 and OR 3.762 95 CI 1.545 9.161 after controlled by variable maternal education, total energyand the interaction between the consumption of sugar sweetened beverages with maternal education. Variables were significant to nutritional status are maternal with less educated OR 2.524 95 CI 1.627 3.917 maternal with middle educated OR 1.808 95 CI 1.139 2.870 and infants with less energy intake OR 1.919 95 CI 1.462-2.519. Mothers should limit their toddler's intakeon sugar sweetened beverages if the intake of total energy diet and nutrition balance not fulfilled. There still needs an effort from the government to improve nutritional programs such as nutrition education and promotion of balanced nutrition for society, especially mothers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nur Hidayati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tugas kesehatan keluarga, karakteristik keluarga dan anak dengan status gizi balita. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, pendekatan cross sectional dengan 167 sampel yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang bermakna status kesehatan balita (p 0,000) dan jumlah anggota keluarga (p 0,032) dengan status gizi balita. Uji regresi logistik menunjukkan status kesehatan balita paling dominan mempengaruhi status gizi balita (p 0,000). Status kesehatan balita sehat berpeluang status gizi baik 7,9 kali dibandingkan dengan balita yang pernah sakit atau sedang sakit. Upaya penanganan masalah gizi balita perlu menekankan pada status kesehatan balita dan status ekonomi keluarga.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>