Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Pramoedji
Abstrak :
ABSTRAK Studi dilakukan di unit pelayanan Sisminbakum yang merupakan bentuk pelayanan publik yang dilakukan oleh Sub Direktorat Badan Hukum, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. Studi ini menggunakan Prosedur Operasional Standar (POS) sebagai alat ukur pelayanan Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum). Sisminbakum dibuat berdasarkan kebutuhan dan tuntutan yang berkembang di masyarakat dan kalangan pebisnis di Indonesia, dengan harapan proses pengajuan permohonan pengesahan dan persetujuan Badan Hukum dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sisminbakum menggunakan sistem internet, dimana proses pendaftaran permohonan hingga terbitnya SK dapat diakses melalui internet. Dibalik adanya kelebihan-kelebihan yang ada pada Sisminbakum, pada kenyataannya masih dijumpai permasalahan pengurusan Badan Hukum yang menyebabkan berlarutnya proses permohonan. Untuk itu tujuan dan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui hambatan yang ada di dalam prosedur pelayanan Sisminbakum dan untuk mengetahui Prosedur Operasional Standar (POS) pelayanan pada Sisminbakum hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara. Untuk mengetahui hambatan-hambatan pada pelayanan Sisminbakum, dilakukan analisis Prosedur Operasional Standar (POS) yang meliputi analisis lingkungan opersional, analisis Kebutuhan Organisasi, dan analisis Peraturan Perundang-undangan. Analisis hasil penelitian diperoleh hambatan-hambatan dalam POS (Prosedur Operasional Standar) pelayanan Sisminbakum. Penulis memberikan rekomendasi perubahan POS Sisminbakum dengan POS yang penulis namakan sebagai "POS Rekomendasi. Diharapkan dengan POS Rekomendasi pelayanan Sisminbakum menjadi lebih baik
ABSTRACT Study conducted at Sisminbakum service unit which forms of public service which carried out by Sub Directorate Law Agency, Directorate General of Public Administration Law. This study applies Procedure of Standard Operational as measure tool of Sisminbakum service. Sisminbakum formed based on needs and demands which arise in the community and entrepreneurs in Indonesia, which look forward to the legal application process and approval by Law Agency effectively and efficiently. Sisminbakum uses internet system which registration process until issued the decision letter could be accessed through the internet. In spite of redundancy which has at Sisminbakum, but in reality still find the problems of Law Agency process that cause of the application process lengthy. Therefore, the purposes for this research are to identify of the barriers which have in the service procedure of Sismibankum and to identify the research outcome of Procedure of Standard Operational service at Sisminbakum. Data collection conducted by survey and interview manner. To identify the barriers on Sisminbakum service, performed by analysis of Procedure of Standard Operational which includes of analysis of operational environment, organization needs and legislation. Analysis of research outcome obtained from barriers in Procedure of Standard Operational at Sisminbakum service. The writer gives changes recommendation of Procedure of Standard Operational which called "Recommendation of Procedure of Standard Operational". Hopefully with this Recommendation of Procedure of Standard Operational could be better.
2007
T20492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Royarind
Abstrak :
ABSTRAK
Perawat manajer harus memiliki sejumlah kompetensi dalam menjalankan peran dan fungsi manajemen keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya. Kompetensi perawat manajer dalam bidang praktek klinik salah satunya adalah kemampuan menyusun standar yaitu Standar Prosedur Operasional (SPO). SPO adalah hasil dari keputusanyang diambil melalui suatu proses berpikir. Kemampuan menggunakan proses berpikir adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan salah satunya melalui pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan dengan metode simulasi terhadap kemampuan berpikir kritis yang dilihat melalui hasil pembuatan SPO perawat manajer. Desain yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre test and post test with control group. Hasil yang didapatkan dari 40 sampel perawat manajer di RSUD Tarakan menunjukkan adanya peningkatan persentase nilai kemampuan berpikir kritis perawat setelah dilakukan pelatihan dengan metode simulasi yaitu dari sebesar 3,75% menjadi 57,50% perawat yang berada dalam dalam rentang kemampuan berpikir kritis tingkat komitmen.Analisis menunjukkan kenaikan keterampilan berpikir kritis perawat yang mendapatkan intervensi lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan keterampilan berpikir kritis perawat yang tidak mendapatkan intervensi sejenis (p 0,001; 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah simulasi mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat manajer yang dilihat dari pembuatan SPO
ABSTRACT
Nurse managers should have some competence in performing the role and functions of nursing management as their responsibility. One of competences nurse manager in the field of clinical practice is the ability to set standards as Standard Operating Procedures (SOPs). SOP is the result of decisions taken through a process of thinking. The ability to use the process of thinking is the ability to critical thinking. Critical thinking skills can be improved through training. This study aimed to determine the effect of training with simulation methods against critical thinking skills are seen through the results of the SOP manufactured nurse manager. The design used was quasi experimental with pre-test and post-test with control group. The results obtained from 40 samples of nurse managers in Tarakan Hospital showed an increase in the percentage of the value of critical thinking skills of nurses after training with simulation method that is equal to 57.50% within the range of critical thinking skills from the previous level of commitment of 3.75%. Analysis showed an increase critical thinking skills of nurses who received the intervention were significantly higher compared with the critical thinking skills of nurses who do not get the kind of intervention (p 0.001; 0.05). The conclusion from this study is the simulation can improve critical thinking skills nurse manager is seen from the manufacture of SOP.
2015
T44170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Mufidah
Abstrak :
Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi. KFTD cabang jakarta 3 merupakan cabang ketiga KFTD yang mencangkup wilayah distribusi di selatan jakarta. Dalam menjaga kerja sama yang baik dengan mitra, KFTD mengedepankan sistem mutu yang baik. Sistem mutu yang baik KFTD dapat terlihat melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB), melengkapi dan review Standard Operational Procedure (SOP). Pencegahan terjadinya kerugian tersebut dapat diatasi salah satunya dengan sistem retur. Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa sistem retur obat pada Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 3 dimulai dengan penerimaan obat oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ) hingga obat kembalian dapat dijual kembali. Waktu yang dibutuhkan untuk proses retur dimulai dari satu hari hingga seminggu bergantung kepada semua pihak yang memprosesnya. ...... Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) is a company engaged in trading and distribution. KFTD Jakarta 3 branch is the third branch of KFTD which covers the distribution area in South Jakarta. In maintaining good cooperation with partners, KFTD puts forward a good quality system. KFTD's good quality system can be seen through the certification of Good Drug Distribution Methods (CDOB) and Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB), completing and reviewing Standard Operational Procedures (SOPs). Prevention of these losses can be overcome of them with a return system. From the results of observations and interviews it can be concluded that the drug return system at Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) Jakarta 3 Branch begins with receiving the drug by the Responsible Pharmacist (APJ) until the returned drug can be resold. The time needed for the return process starts from one day to a week depending on all parties who process it.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nannie Hudawati
Abstrak :
Penelitian tentang Faktor-Faktor yang Berperan dalam Proses Institutional Arrangements: Studi Kasus di Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, yang selanjutnya disingkat BAKORNAS PBP, dilakukan terdorong oleh kenyataan bahwa kelembagaan BAKORNAS PBP dalam arti organisasi tersebut, tidak sesuai seperti yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang mengatur organisasi dan tata kerja BAKORNAS PBP. Mengikuti perkembangan kelembagaan penanggulangan bencana pada masa lalu, awalnya hanya berbentuk organisasi yang sederhana yaitu Panitia Ad Hoc dengan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah sebagai Ketua dengan tugas mengurus bencana alam yang pembentukannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden kemudian mengalami perubahan kelembagaan seiring dengan perubahan situasi dan kondisi peristiwa bencana dan sosial politik yang saat ini menjadi organisasi non struktural dengan sebutan BAKORNAS PBP diketual oleh Wakil Presiden dan dibantu oleh suatu Sekretariat berbentuk organisasi struktural yang besar terdiri dari 5 jabatan eselon I, 16 jabatan eselon II dan 36 jabatan eselon III serta 8 jabatan eselon IV dibantu Kelompok Pakar dan Kelompok Kerja sebanyak 36 orang dengan sejumlah staf. Pengaturan organisasi dan tata kerja BAKORNAS PBP beserta Sekretariatnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001, Surat Keputusan Sekretaris BAKORNAS PBP Nomor 1 Tahun 2001 dan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001. Pokok permasalahan penelitian ini berkisar pada tingkat organisasional, yaitu : Bagaimana proses institutional arrangements atau penjabaran aspirasi pada tingkat kebijakan diimplementasikan melalui kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP dan peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu beroperasi, serta faktor-faktor yang berperan dalam proses institutional arrangements atau penjabaran tersebut. Bertolak dari pokok permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses institutional arrangements atau penjabaran aspirasi pada tingkat kebijakan diimplementasikan melalui kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP dan peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu beroperasi, serta faktor-faktor yang berperan dalam proses institutional arrangements atau penjabaran tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana peneliti terlibat langsung pada objek penelitian yaitu BAKORNAS PBP, dengan teknik studi dokumentasi, studi lapangan dan studi kepustakaan, serta wawancara tambahan dengan informan (Kepala Biro HukumlStaf Ahli Menko Kesra, Mantan Pejabat Direktorat Urusan Korban Bencana Departemen Sosial1Widya Iswara Luar Biasa pada Departemen Sosial, Mantan Tenaga Ahli Sekretariat BAKORNAS PB, Mantan Staf Direktorat Urusan Korban Bencana yang diperkerjakan pada Sekretariat BAKORNAS PB). Kerangka pemikiran dan teori dalam proses "institutional arrangements° atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP menerapkan pada pemahaman Bromley (1989: 18,33-34), pemahaman tentang koordinasi berkaitan dengan kebijakan kebencanaan menurut Carter (1991 : 25-29). Dari temuan penting di lapangan dalam proses ?institutional arrangements? atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP para perumus kurang dapat menterjemahkan keinginan dan aspirasi ditingkat kebijakan dan tidak mengikutsertakan para stakeholders yang tertibat langsung dalam penanganan kebencanaan dan kepengungsian. Hal ini berakibat antara lain timbulnya kritik dan komentar tentang kelembagaan BAKORNAS PBP. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan kurangnya pemahaman tentang kelembagaan, koordinasi serta otonomi daerah dalam proses 'institutional arrangements' atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP terutama penjabaran aspirasi ditingkat kebijakan ke tingkat organisasional mengacu pada pemikiran Bromley (1989 : 18,33-34) tentang hirarki proses kebijakan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses ?institutional arrangements? penjabaran kelembagaan organisasi maupun peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu saling terkait satu dengan lainnya dan akan berdampak pada operasional atau kinerja organisasi. Pemahaman kelembagaan, koordinasi serta otonomi daerah harus disertai dengan pemahaman tentang kebencanaan itu sendiri. Kondisi sosial politik sangat mewarnai proses penjabaran kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP. Lembaga BAKORNAS PBP dan Sekretariat BAKORNAS PBP merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang merupakan lembaga strategis yang sarat dengan masalah-masalah dan tugas-tugas kemanusiaan. Tesis ini diharapkan dapat memberi masukan untuk penyempumaan kelembagaan BAKORNAS PBP sehingga tugas dan fungsi di bidang penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Adityasari
Abstrak :
[Tesis ini menganalisis Faktor Faktor Kinerja Koperasi Primer Koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI di Lingkungan Mabes TNI dengan Berdasarkan Perspektif 7's Mckinsey Penelitian ini menggunakan pendekatan Post Positivism dengan menggunakan metode kualitatif Faktor faktor yang mendukung kinerja di koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI sebagai subyek penelitian sebagai berikut 1 Adanya nilai yang berkembang dan dianut oleh anggota koperasi untuk selalu memberi dukungan bagi kemajuan koperasi dengan banyak memberikan masukan masukan feedback untuk peningkatan kegiatan perkoperasian Selain itu kepercayaan yang tinggi kepada Pengurus koperasi 2 Adanya dukungan dari dinas untuk kemajuan permodalan koperasi di masing masing primer koperasi 3 Style yang diterapkan bersifat demokratis dengan stlye yang berbeda dimasing masing koperasi namun tetap berdasar kepada asas kekeluargaan Faktor faktor yang menghambat kinerja di koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI sebagai berikut 1 Tidak adanya penetapan Standard Operational Procedure SOP dalam kegiatan koperasi sehari hari Prosedur yang ada ditetapkan pada saat Rapat Akhir Tahunan RAT dan dapat berubah sewaktu waktu berdasarkan kebijakan yang ditetapkan pada saat Rapat Akhir Tahunan RAT berikutnya 2 Tidak adanya struktur tersendiri untuk pengurus koperasi serta tidak adanya penetapan SOP dalam kegiatan koperasi sehari hari 3 Pengurus koperasi memiliki double duty antara sebagai pegawai dan sebagai pengurus koperasi sehingga tidak terfokus dengan kegiatan koperasi 4 Kurangnya pengetahuan pengurus tentang perkoperasian serta belum maksimalnya anggota memanfaatkan keberadaan koperasi dan koperasi hanya dikenal sebagai Unit Simpan Pinjam USIPA Hasil penelitian menyarankan membuat struktur tersendiri khusus koperasi Perlunya ditetapkan SOP yang jelas serta adanya evaluasi ......This thesis analyzes Factors Primary Cooperative Performance Pusjarah TNI Puspen Puskes TNI and TNI at TNI Headquarters with the Perspective Under 7 39's McKinsey This study uses a Post Positivism approach using qualitative methods Factors that support the performance in cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as research subjects as follows 1 There are values that developed and adopted by the cooperative members to provide support for the progress of the cooperative providing feedback for enhancement of cooperative activities The values also generates high confidence in the Board of the cooperative 2 There are supports by the department for the advancement of cooperative capital in each primary cooperative 3 Style applied is democratic with a different style in the respective cooperative however it still based on the principle of the family Factors that hamper the performance of cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as follows 1 There is no enforcement of Standard Operational Procedure SOP in cooperative daily activities The procedure will be assigned in the End Annual Meeting RAT and open to modification at any time based on policies established by the next Final Annual Meeting RAT 2 There is no autonomous structure for the cooperative management along the lack of determination of SOP in cooperative daily activities 3 There is a double duty carried by the cooperative management that enforce them to be in charge as an employee but also as cooperative management that disrupt the focus of cooperative activities 4 Lack of knowledge regarding cooperatives and the board members have not make the most the advantage of cooperatives existency and cooperative only known as Savings and Loans Unit USIPA Results of the study suggest the department to establish an autonomous structure of cooperatives along with the assigns SOPs and evaluation., AbstractThis thesis analyzes Factors Primary Cooperative Performance Pusjarah TNI Puspen Puskes TNI and TNI at TNI Headquarters with the Perspective Under 7 39 s McKinsey This study uses a Post Positivism approach using qualitative methods Factors that support the performance in cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as research subjects as follows 1 There are values that developed and adopted by the cooperative members to provide support for the progress of the cooperative providing feedback for enhancement of cooperative activities The values also generates high confidence in the Board of the cooperative 2 There are supports by the department for the advancement of cooperative capital in each primary cooperative 3 Style applied is democratic with a different style in the respective cooperative however it still based on the principle of the family Factors that hamper the performance of cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as follows 1 There is no enforcement of Standard Operational Procedure SOP in cooperative daily activities The procedure will be assigned in the End Annual Meeting RAT and open to modification at any time based on policies established by the next Final Annual Meeting RAT 2 There is no autonomous structure for the cooperative management along the lack of determination of SOP in cooperative daily activities 3 There is a double duty carried by the cooperative management that enforce them to be in charge as an employee but also as cooperative management that disrupt the focus of cooperative activities 4 Lack of knowledge regarding cooperatives and the board members have not make the most the advantage of cooperatives existency and cooperative only known as Savings and Loans Unit USIPA Results of the study suggest the department to establish an autonomous structure of cooperatives along with the assigns SOPs and evaluation ]
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Di-zenah Alifiah Rachma
Abstrak :
ABSTRAK
2018 merupakan tahun yang menarik bagi kontraktor. Pemerintah secara aktif mendukung dan melaksanakan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di sisi lain, GAPENSI mencatat penurunan tajam jumlah anggotanya dari 70.000 menjadi 35.000 anggota pada 2018. Angka ini mewakili kontraktor skala kecil dan menengah di Indonesia. PT XYZ adalah kontraktor kecil dalam fase transisi untuk menjadi kontraktor menengah. Oleh karena itu, berdasarkan depth in interview dengan pemilik bisnis, dan interaksi langsung dengan perusahaan, coach menggunakan business tools untuk menganalisis perusahaan secara internal dan eksternal. Kemudian memetakan kondisi eksisting, ideal, dan GAP perusahaan. Dan merumuskan solusi untuk kondisi GAP berdasarkan analisis skala prioritas/ hasil anlaisis PARETO. Proses business coaching akan berlangsung selama kurang lebih 8 bulan. Tujuan dari kegiatan business coaching ini adalah untuk menyusun SOP transaksi proyek, dan laporan keuangan untuk perusahaan ini.
ABSTRACT
2018 has been an exciting year for contractor. The government is actively supporting and carrying out infrastructure development in Indonesia. On the other hand, GAPENSI record a sharp decreasing number of its member from 70.000 to 35.000 members in 2018. These numbers represent the small-and medium contractors in Indonesia. PT. XYZ is a small contractor in the transection phase to be a medium contractor. Therefore, based on depth-in interview with the business owner, and interact directly with companies, coaches use business tools to analyze companies internally and externally. Then map the existing conditions, ideal, and corporate GAP. And formulate a solution for GAP conditions based on the analysis of the priority scale/results of the PARETO analysis. The business training process will last for approximately 8 months. The purpose of this business training activity is to prepare SOPs for project transactions, and financial reports for this company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mekar Yanis Senowatty
Abstrak :
Dukungan dana merupakan salah satu faktor penting (Key Succes Faktor) dalam upaya meningkatkan manajemen rumah sakit untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. Asset rumah sakit baik yang sudah dimiliki maupun yang akan diperoleh perlu diamankan agar dapat meningkatkan kemampuan keuangan rumah sakit dalam rangka meningkatkan manajemen rumah sakit, agar tetap survive dan dapat berkembang. RSUD Ciamis mempunyai permasalahan dalam aspek pendapatan jasa pelayanan rawat inap. Dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan pendapatan dari pelayanan rawat inap sebagai akibat meningkatnya piutang tidak tertagib pasien rawat inap bayar sendiri sebesar 18,4 % dari total pendapatan tahum 1998. Secara proposional terjadi peningkatan proporsi piutang tidak tertagih bersumber dari pasien rawat inap bayar sendiri sehingga hal ini sangat memberatkan rumah sakit Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penatalaksanaan manajemen piutang dan kebijakan-kebijakan rumah sakit yang berkaitan dengan terjadinya piutang tidak tertagih. Untuk mendapatkan gambaran tersebut dilakukan analisis terhadap faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan proses terjadinya piutang tidak tertagih pasien rawat inap bayar sendiri. Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah Deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif melalui pengkajian terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan jumlah piutang tidak tertagih pasien rawat inap bayar sendiri disebabkan oleh lemahnya sistem manajemen piutang pasien rawat inap pada semua tahapan. Tahapan pra penerimaan yang merupakan tahapan yang penting untuk tertagihnya piutang ternyata belum ada. Kegiatan Informasi dan verifikasi yang seharusnya dilakukan pada tahapan tesebut dan tahapan berikutnya belum dilaksanakan. Keterlambatan Informasi biaya yang disampaikan kepada pasien/keluarga secara berkala mengakibatkan pasien/keluarga tidak dapat membuat estimasi atas jumlah biaya perawatan yang terhutang. Selain itu jam buka loket/kasir hanya berorientasi kepada jam kerja PNS yaitu dari jam 07.00 - 14.00, belum mengacu kepada kebutuhan pasien. Penyebab kesemuanya adalah belum adanya standar operasional prosedur yang tertulis disamping kurangnya koordinasi, penyediaan tenaga dan alat yang juga kurang memadai sebagai akibat dari lemahnya kondisi RSUD Ciamis. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kelemahan di setiap tahapan dan pemberdayaan RSUD Ciamis sendiri. Penerapan upaya ini diharapkan dapat menekan jumlah piutang tidak tertagih pasien rawat inap bayar sendiri dan meningkatkan penerimaan rumah sakit. Kepustakaan : 28 (1979 -1997)
The result of the study shows that the increasing numbers of uncollectable account of self-paid inpatient is caused by the weakness in the whole system of the inpatient account management. Pre admission stage for account receivable is missing. Furthermore, information and verification activities have not yet being implemented in pre admission stage and in the following stage. Delay in providing information of cost of care often cause inpatient's relatives or guarantor unable to estimate the total amount of cost of care in relation to the amount of financing the credit they have to pay to the hospital. In addition, the length of the opening hours for cashier from 07.00-14.00 do not give consideration to te patient's need. The result also shows that overall weaknesses of Ciamis General Hospital are caused by several factors such as the lack of written standard operational procedure, lack of coordination, inappropriate human resources, and the limited equipent available at hospital. Encountering efforts can be done through elimination of the weaknesses on every stage in the management system and through the empowerment of human resources, financial, and capital resources in Ciamis General Hospital. It is believed that implementation of those effort could reduce the number of uncollectable account of self-paid inpatients and in turn could increase the hospital income.
2000
T7763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertantiono Kardiman
Abstrak :
Analysis of the Management of Referral Standard Operational Procedure at the Polyclinics of Arjawinangun General Hospital CirebonAt the end of 20th century, the development of health industry, especially the hospital sector growth very fast, and influence the development of regional Government's hospital. On the other hand level education and economic condition increasing and affecting their demand on health services. Therefore Regional Government's Hospital as the top of referral center in the regional level must be capable to manage the increasing demand by increasing quality of service to the community. Arjawinangun Hospital is type C general hospital and. owned by the Regional Government of Cirebon Regency. The hospital manage to increase quality of services through the introduction of referral procedure from general practitioner to the specialist doctors using the standard operating procedure of outpatient management. This study analyze the changes of the number of referral cases in the polyclinic of Arjawinangun Hospital. Secondly the study measure the level of satisfaction among the customer and doctors agree the introduction of standard operating procedure of outpatient management. The result shows that there is a sharp increased on the number of referral cases the specialist doctors, and a large number of patient, specialist doctors and general practitioner who are satisfied with the new the standard operating procedure of outpatient management. In conclusions the implementation of the standard operating procedure should be continuously monitored and supervise to increase the satisfaction among customer and doctors at Arjawinangun Hospital Cirebon. Bibliography : 23 (1971 - 1997)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Rahmanto
Abstrak :
ABSTRAK
UKM CV. TM adalah sebuah unit usaha yang bergerak di bidang industri daur ulang sampah plastik menjadi tutup galon air minum dalam kemasan (AMDK) isi ulang, yang terletak di Cakung, Jakarta Timur. Permasalahan yang diangkat di dalam tesis ini banyak berkaitan dengan aspek operasi produksi yang dijalankan oleh CV. TM sebagai sebuah perusahaan manufaktur. Tujuan dari pelaksanaan program business coaching dalam penulisan tesis ini adalah untuk melakukan pencermatan terhadap aspek operasi produksi yang telah dijalankan oleh perusahaan selama ini, melakukan penentuan standar kerja di setiap tahapan proses produksi yang ada serta berupaya untuk memberikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan, yang sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi produksi di perusahaan
ABSTRACT
CV. TM (SME) is a business unit engaged in plastic waste recycle industry, producing gallon caps for refillable packaged water located in Cakung, East Jakarta. The issue in this thesis is much related to the production activities being held by CV. TM as a business manufacturer. The objective of this business coaching program is to evaluate the production activities that have been done by the company up until now, to develop a working standard in every production activity and also to give improvements needed in the area, which are aligned to the efforts in enhancing the effectiveness and efficiency of production activities in the company
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bari
Abstrak :
UMKM berkontribusi secara signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Menurut data yang diterbitkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2021 UMKM diperkirakan berkontribusi sebesar 8.573 triliun rupiah. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja setidaknya 96,92%, diperkirakan sebanyak 119,6 juta orang. Di antara bisnis yang berorientasi pada produk dan layanan, UMKM yang memfokuskan produknya pada bisnis jasa perlu lebih memperhatikan standarisasinya baik dalam proses penyampaian layanan maupun produk akhir yang diterima oleh klien. Berlokasi di Jakarta Selatan, PPSDM Consultant adalah perusahaan menengah yang memfokuskan produknya pada bisnis jasa sebagai konsultan manajemen dan psikologi. Penelitian ini menggunakan teknik business coaching dengan metode kualitatif dalam pengumpulan data untuk memetakan kondisi dan permasalahan perusahaan saat ini untuk merancang dan mengimplementasikan solusi perbaikan. Masalah utama yang ditemukan adalah tidak tersedianya deskripsi pekerjaan (job description) yang tepat dan standard operating procedure (SOP) sebagai standarisasi pelayanan untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya. Hasil penelitian menunjukkan penerapan SOP (standard operating procedure) yang tepat dan job description fungsi terkait berpengaruh positif terhadap efisiensi kinerja perusahaan karena adanya standarisasi dalam prosedur pemberian layanan yang pada gilirannya meningkatkan kualitas produk akhir perusahaan, laporan psikologis. Penerapan SOP dan uraian tugas membantu karyawan memahami tanggung jawab dan fungsinya dengan baik untuk memenuhi standar perusahaan. Penerapan SOP dan job description juga membantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO internasional yang memperluas segmen pasar khususnya B2G (business to government) dan meningkatkan pendapatan tahunan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam mengelola fungsi internal dalam aspek manajemen operasional dengan menerapkan deskripsi pekerjaan (job description) dan SOP (standard operational procedure) yang tepat. ......MSMEs contribute significantly to both Indonesia’s economic growth and employment. According to data published by Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprise, in 2021 MSMEs contribute estimated at 8,573 trillion rupiah. MSMEs also contributed to employment by at least 96.92% estimated at 119,6 million people. Among product and service-oriented business, MSMEs that focuses its products on services business need to pay more attention to its standardization both in service delivering process and the end products received by clients. Located in South Jakarta, PPSDM Consultant is a medium enterprise focusing its products on service business as management and psychology consultant. This study uses business coaching techniques with qualitative method in data collection to map current condition and problems of the company to devise and implement solutions of improvement. Two main problems found within the company are the unavailability of proper job descriptions and standard operational procedure (SOP) for service standardization to improve its performance efficiency. The result shows the implementation of proper SOP (standard operating procedure) and job descriptions of functions positively affects company’s performance efficiency because of the standardization in service deliver procedure which in turn improving the quality of the company’s end-products, the psychological reports. The implementation of SOP and job description help the employees understand about their responsibility and functions properly to meet company’s standards. The implementation of SOP and job description also help the company to gain international certification of ISO which in turn broaden market segments for B2G (business to government) and increase in company annual income. This study aims to assist MSMEs in managing their internal function of management in operations aspect by implementing proper job description and SOP (standard operational procedure).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>