Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Triwardhana
Abstrak :
ABSTRAK<>br> Kesuksesan suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi dapat terhitung dari jumlah proyek konsultasi yang dapat terselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran dan dengan kualitas yang diharapkan. Akan tetapi baik kapabilitas dan keahlian yang dimiliki oleh personil setiap perusahaan konsultan berbeda-beda, terdapat proses penyampaian yang terstandar dan ada juga yang masih bergantung ke individu tertentu.Untuk itu dibutuhkan suatu prosedur untuk menstandarkan proses yang menjadi ciri khas perusahaan konsultasi, prosedur ini juga dibutuhkan agar proses penyediaan konsultasi yang disampaikan tidak bergantung sepenuhnya pada suatu individu tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk merancang prosedur yang bertujuan meningkatkan kapabilitas penyampaian jasa konsultasi pada perusahaan pemberi jasa konsultasi yaitu PT Equine Global. Untuk keperluan penelitian ini, prosedur yang disusun akan mencakup proses service delivery IT Service Management, yang menjadi portofolio jasa konsultasi yang diandalkan oleh PT Equine Global.Hasil yang diberikan dari penelitian ini adalah sebuah rancangan prosedur terstandar untuk menyampaikan jasa layanan konsultasi kepada klien PT Equine Global. PT Equine Global membutuhkan prosedur ini untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas mereka selaku perusahaan penyedia jasa konsultasi.Untuk mendapatkan sebuah rancangan prosedur yang mencerminkan ciri khas dari PT Equine Global, beserta penyampaian jasa konsultasi ITSM sesuai best practice yang diacu ITIL V3 . Penulis mengambil sudut pandang para ahli ITSM, tim service delivery dan manajemen PT Equine Global untuk mendapatkan ciri khas yang ingin terdapat dalam prosedur yang disusun ini.Hasil ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan kapabilitas yang dialami oleh salah satu unit bisnis PT Equine Global, yaitu Equine Advisory Services dan menjadi acuan untuk penyusunan prosedur unit bisnis dan layanan lainnya yang diberikan kedepannya nanti.
ABSTRACT<>br> The success of a consultancy company can be measured on the number of consultancy project which are delivered on time, on budget and based on expected quality. However, both the capability and skills owned by personnel on every consultancy company different from each other, some have standardized procedures to guide them in delivering services to clients, while some still rely on leadership skills owned by certain individuals.For that, procedures as a media to standardize the Business Process is required to deliver service which possess the uniqueness of the consultancy companies. This procedures are also required so that the consultancy services dose not fully depend on certain individuals.This research aim to devise procedures which are used to increase the capability of service delivery on one of consultancy company in Indonesia which is PT Equine Global. For this research purpose, the procedures devised will only cover IT Service management service delivery which becomes a top consultancy service portfolio owned by PT Equine Global.The result of this research will be a standardized procedure which required to deliver consultancy services to the clients of PT Equine Global, since PT Equine Global will require this procedures to increase both of their quality and capability as a consultancy services company.In order to obtain procedures which reflect the identity and uniqueness of PT Equine Global and the delivery of ITSM consultancy services based on ITIL V3. The writer capture the viewpoint and opinion of ITSM experts, service delivery team and management of PT Equine Global to acquire the uniqueness which want to be included within procedures being devised.The result of this research hopefully could improve both the capability and quality being delivered by Equine Advisory Service as one of PT Equine Global Business unit which have capability issue back in 2015. Later the devised procedure hopefully can become references for other PT Equine Global Business units which require procedures to standardize their services.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutji Muljati
Abstrak :
Ruang lingkup dan metodologi penelitian Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP, telah dilakukan penelitian pada 172 orang karyawan Unit Transfusi Darah ( UTD ) di Jakarta yang bekerja langsung kontak dengan darah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan pengamatan langsung oleh peneliti yang masih bekerja di UTD dengan menggunakan chek list. Hasil : Hasil penelitian mencatat jumlah karyawan terbanyak pada 3 bagian yaitu ; bagian seleksi calon donor darah 38,4%, bagian pelayanan pasien 24% dan bagian pembuatan komponen darah 23%. Berdasarkan kelompok usia yang diatas 35 tahun sebanyak 57% dan menurut pendidikan formal masih ada yang berpendidikan rendah sebanyak 28,5%. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kualitas pelaksanaan SOP, juga digunakan data sekunder sebagai pendukung. Pada umumnya pelaksanaan SOP sudah berjalan baik, dan agar kualitas pelaksanaan SOP meningkat, dari hasil uji statistik dapat diperhatikan bahwa pendidikan formal, tingkat pengetahuan SOP dan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP pada bagian pelayanan pasien dan bagian seleksi calon donor darah mempunyai arti yang bermakna ( p< 0,05 ), sedangkan pada bagian pembuatan komponen darah tidak bermakna ( p>0,05 ). Kesimpulan: Pengawasan terhadap pelaksanaan SOP mempengaruhi kualitas pelaksanaan SOP.
Scope and methodology In order to find the relationship between knowledge and supervision in SOP"s realization, a cross-sectional study is conducted toward 172 workers in Blood Transfusion Unit (BTU) in Jakarta that working directly contact with blood. The data was collected using questioner and direct observed with chek list by the author that still working in BTU. Results : The study find out that the largest employees work in 3 department : 38,4% in donor election department, , 24% in patient service and 23% in making blood component . Group over 35 years is 57% with lower grade education were 28,5%. Secondary data also used to know about linked between grade of knowledge and quality of SOP's workable. Generally SOP's workable is good, to increase the quality the statistic result attest that formal education, SOP knowledge and supervision in SOP's realization is significant in patient services and donor selection department ( p< 0,05 ), but not in making blood component department ( p> 0,05 ). Conclusion : The quality of SOP's realization was influenced SOP's supervision.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathir Ramdhani
Abstrak :
DPPK XYZ Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) XYZ adalah sebuah dana pensiun yang berlokasi di Jakarta. DPPK XYZ belum memiliki kebijakan investasi yang tertulis dan SOP penempatan dan pelepasan investasi yang komprehensif sehingga menimbulkan masalah dalam kegiatan investasi DPPK XYZ. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi serta menganalisis prosedur dan kebijakan penempatan dan pelepasan investasi di DPPK XYZ yang berlaku saat ini serta menyusun kebijakan dan SOP penempatan dan pelepasan investasi pada DPPK XYZ dengan harapan ketika kebijakan dan SOP tersebut diimplementasikan akan memitigasi risiko dan memaksimalkan kinerja investasi DPPK XYZ. Teknik yang digunakan dalam penyusunan SOP di penelitian ini adalah teknik campuran yaitu menggabungan teknik naratif dan bagan arus (flowchart). Hasil penelitian ini adalah pedoman kebijakan investasi dan SOP penempatan dan pelepasan investasi. ......Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) XYZ is a defined benefit pension plan located in Jakarta. DPPK XYZ does not yet have a written investment policy and a comprehensive SOP for investment placement and disposal, causing problems in XYZ's DPPK investment activities. The purpose of this research is to identify and analyze the current investment placement and release procedures and policies in DPPK XYZ as well as to formulate investment policies and SOPs for the placement and disposal of investments in DPPK XYZ with the hope that when these policies and SOPs are implemented, they will mitigate risks and maximize the investment performance of the DPPK XYZ. The technique used in the preparation of the SOP in this study is a mixed technique, namely combining narrative techniques and flowcharts. The results of this study are investment policy guidelines and SOPs for placement and disposal of investment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Surya Whardana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kegiatan Assessment Center Polri Di lingkungan Polda Kepulauan Bangka Belitung dalam pengembangan karier perwira untuk jabatan Kapolsek dan Kasat Reskrim. Penelitian menggunakan teori assessment center Alvin Lum (2015) yakni Assessment Center itu merupakan suatu cara atau metode untuk mengukur suatu potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh manusia dengan memprediksi atau memperkirakan perilakunya di masa depan melalui simulasi dari perilaku yang ditunjukan oleh assessee dalam menangani beban dan tanggung jawab yang akan diberikan nantinya. Permasalahan pokok dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Assessment Center dalam pengembangan karier para perwira di Polda Kepulauan Bangka Belitung. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan post positivist. Pengumpulan data melaui studi dokumentasi dan wawancara mendalam dengan para perwira senior di lingkungan Polda Kepulauam Bangka Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Assessment Center Polri yang dilaksanakan Polda Kepulauan Bangka Belitung belum dilaksanakan sesuai teori dan ditemukan tahapan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Uniform Guidelines dan Standards and Ethical Considerations for Assessment Center Operation. ......This study aims to analyze the activities of the National Police Assessment Center in the Bangka Belitung Islands Regional Police in the career development of officers for the posisions of the head of Police Sector and the head of Criminal Investigations. The study uses the theory of Assessment Center by Alvin Lum (2015), namely the Assessment Center is a method to measure a potential or ability possessed by humans by predicting or predicting their behavior in the future through simulations of the behavior shown by the assessee in dealing with burdens and responsibilities of his or her duties and responsibility that will be given later. The main problem of this research is how the implementation of the assessment center for the career development of police officers at the Bangka Belitung Islands Regional Police. This study uses a post-positivist approach, and data collection through documentation studies and in-depth interviews with senior officers in Regional Police of Bangka Belitung Islands. The research findings showed that the Police Assessment Center processes carried out by the Bangka Belitung Islands Regional Police had not been carried out according theory and it was found that the stages were not yet implemented according to the Uniform Guidelines and Standards and Ethical Considerations for Assessment Center Operations.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain, Lisa Irsanty
Abstrak :
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memberi kontribusi positif dalam perekonomian di Indonesia. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat hambatan dan kendala yang dialami UMKM dalam perjalanan usahanya. Begitu pun yang terjadi pada NA Production House, salah satu UMKM yang bergerak di bidang produksi barang-barang perlengkapan ulang tahun dan acara-acara perayaan pesta. Adapun metode business coaching, penelitian kualitatif, digunakan untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang sebenarnya pada UMKM, kemudian melakukan tindakan yang disepakati sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah melakukan beberapa analisa eksternal dan internal, dengan metode analisis berupa BMC, PESTEL, Porter’s Five Forces, STP, Bauran Pemasaran, Keuangan, wawancara dan observasi, terungkap beberapa kendala yang dihadapi UMKM. Analisis Kesenjangan dan analisis Pareto menegaskan dua permasalahan yang paling penting, yakni tidak adanya sistem pelaporan keuangan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi yang terstruktur pada UMKM. Untuk itu, solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan ini ialah dengan membuat Laporan Keuangan Sederhana agar UMKM dapat menganalisa kinerja keuangan dan membuat keputusan bisnis ke depan dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi sebagai pedoman untuk karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat waktu. Hasil implementasi business coaching ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki profitabilitas signifikan untuk pengembangan kapasitas produksinya dan proses pengerjaan barang menjadi lebih efisien dan efektif dengan diterapkannya Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi. ......Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) make a positive contribution to the economy in Indonesia. However, it does not rule out that there are problems and obstacles experienced by MSMEs in their business journey. Likewise, what happened to NA Production House, one of the MSMEs which is engaged in the production of birthday supplies and party celebration events. The business coaching method, qualitative research, is used to find out the actual conditions and problems of MSMEs, then take the agreed upon actions as a solution to overcome these problems. After conducting several external and internal analysis, using analytical methods in the form of BMC, PESTEL, Porter's Five Forces, STP, Marketing Mix, Finance, interviews and observations, some of the obstacles faced by MSMEs were revealed. Gap analysis and Pareto analysis emphasize the two most important problems, namely the absence of a financial reporting system and a structured Production Standard Operating Procedure (SOP) in MSMEs. For this reason, the solution that can be given to overcome this problem is to make simple financial reports so that MSMEs can analyze financial performance and make future business decisions and make Production Standard Operating Procedures (SOP) as a guide for employees to carry out their duties and responsibilities in a timely manner. The results of the implementation of business coaching show that MSMEs have significant profitability for the development of their production capacity and the process of working goods becomes more efficient and effective with the application of Production Standard Operating Procedures (SOP).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Gandhi
Abstrak :
Pembangunan Kesehatan dewasa ini masih ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup, angka tertinggi dilingkungan negara ASEAN. Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan antenatal sesuai dengan Pedoman Pelayanan Antanatal Di Tingkat Dasar (Depkes RI, 1998). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterampilan dan tentang kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal, yang merupakan salah satu kegiatan pokok di Puskesmas. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan, umur, masa kerja, pendidikan, pelatihan, kelengkapan sarana dengan keterampilan bidan dalam melakukan pelayanan antenatal, serta menggali lebih dalam kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal. Penelitian ini dilakukan di 36 Puskesmas Kota Palembang pada 12 maret sampai dengan 12 juni 2001. Sampel penelitian adalah 36 bidan yang bertugas di 36 Puskesmas tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatf dan kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi keterampilan bidan di 36 Puskesmas kota Palembang masih sangat rendah, terutarna dalam melakukan anamnese, periksa pandang, dan penyuluhan pada ibu hamil. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar keterampilan bidan ditingkatkan melalui pelatihan pelayanan antenatal. ...... Analysis Of Midwife Skill In Antenatal Care At Community Health Center Services, Palembang City, 2001.Indonesian Health Development is still facing its high maternal mortality rate (MMR). The MMR is 375/100.000 birth-life, this rate is the highest in ASEAN countries. One of the efforts to accelerate the decreasing MMR is by enhancing the quality of antenatal care (ANC) to pregnant-mother through quality assurance approach. The objective of this study is to get more information of midwife skill in antenatal care. Also, to know how it's the correlation to knowledge, age, duration of work, education, training, resources to midwife skill. This study is cross sectional approach that performed at 36 Community Health Center Services in Palembang, started March, 12 to June 12, 2001. The samples are 36 midwives in those 36 Community Health Center Services. This study is quantitative-qualitative, to reach more information in antenatal care. The univariat analysis showed that a low performance of anamnesis, inspection and counseling. in pregnant. It is suggested to promote the midwife skill and to use the Standard Operating Procedure (SOP) that recommended by National Health Department. By qualitative-analysis, it is known that this low appearance of Antennatal Care caused by no supervision, lack of team coordinating, compliance to the Standard Operating Procedure, which ,is suggested to induct and accelerate the quality of ANC.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Triwardhana
Abstrak :
ABSTRAK
Kesuksesan suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi dapat terhitung dari jumlah proyek konsultasi yang dapat terselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran dan dengan kualitas yang diharapkan. Akan tetapi baik kapabilitas dan keahlian yang dimiliki oleh personil setiap perusahaan konsultan berbeda-beda, terdapat proses penyampaian yang terstandar dan ada juga yang masih bergantung ke individu tertentu.Untuk itu dibutuhkan suatu prosedur untuk menstandarkan proses yang menjadi ciri khas perusahaan konsultasi, prosedur ini juga dibutuhkan agar proses penyediaan konsultasi yang disampaikan tidak bergantung sepenuhnya pada suatu individu tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk merancang prosedur yang bertujuan meningkatkan kapabilitas penyampaian jasa konsultasi pada perusahaan pemberi jasa konsultasi yaitu PT Equine Global. Untuk keperluan penelitian ini, prosedur yang disusun akan mencakup proses service delivery IT Service Management, yang menjadi portofolio jasa konsultasi yang diandalkan oleh PT Equine Global. Hasil yang diberikan dari penelitian ini adalah sebuah rancangan prosedur terstandar untuk menyampaikan jasa layanan konsultasi kepada klien PT Equine Global. PT Equine Global membutuhkan prosedur ini untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas mereka selaku perusahaan penyedia jasa konsultasi. Untuk mendapatkan sebuah rancangan prosedur yang mencerminkan ciri khas dari PT Equine Global, beserta penyampaian jasa konsultasi ITSM sesuai best practice yang diacu ITIL V3. Penulis mengambil sudut pandang para ahli ITSM, tim service delivery dan manajemen PT Equine Global untuk mendapatkan ciri khas yang ingin terdapat dalam prosedur yang disusun ini.Hasil ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan kapabilitas yang dialami oleh salah satu unit bisnis PT Equine Global, yaitu Equine Advisory Services dan menjadi acuan untuk penyusunan prosedur unit bisnis dan layanan lainnya yang diberikan kedepannya nanti.
ABSTRACT
The success of a consultancy company can be measured on the number of consultancy project which are delivered on time, on budget and based on expected quality. However, both the capability and skills owned by personnel on every consultancy company different from each other, some have standardized procedures to guide them in delivering services to clients, while some still rely on leadership skills owned by certain individuals.For that, procedures as a media to standardize the Business Process is required to deliver service which possess the uniqueness of the consultancy companies. This procedures are also required so that the consultancy services dose not fully depend on certain individuals.This research aim to devise procedures which are used to increase the capability of service delivery on one of consultancy company in Indonesia which is PT Equine Global. For this research purpose, the procedures devised will only cover IT Service management service delivery which becomes a top consultancy service portfolio owned by PT Equine Global.The result of this research will be a standardized procedure which required to deliver consultancy services to the clients of PT Equine Global, since PT Equine Global will require this procedures to increase both of their quality and capability as a consultancy services company.In order to obtain procedures which reflect the identity and uniqueness of PT Equine Global and the delivery of ITSM consultancy services based on ITIL V3. The writer capture the viewpoint and opinion of ITSM experts, service delivery team and management of PT Equine Global to acquire the uniqueness which want to be included within procedures being devised.The result of this research hopefully could improve both the capability and quality being delivered by Equine Advisory Service as one of PT Equine Global Business unit which have capability issue back in 2015. Later the devised procedure hopefully can become references for other PT Equine Global Business units which require procedures to standardize their services.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Artani Winahyu
Abstrak :
Rumah sakit sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional dituntut untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam hal ini rumah sakit memerlukan kesiapan sarana - prasarana yang berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terlaksana bila kegiatan pemeliharaan sarana - prasarana berjalan dengan efektif dan efisien. Namun , dengan kondisi perekonomian saat ini, kegiatan pemeliharaan peralatan yang tepat sangat diperlukan agar beban biaya yang tinggi dapat ditekan serendah mungkin. Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan saran - prasarana, bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris, Tangerang mengalami hambatan dengan kurang berjalannya pemeliharaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan yang dikarenakan banyaknya permintaan akan perbaikan saran - prasarana yang ada. Demikian juga dengan tidak tercatatnya dengan baik, pelaksanaan perbaikan yang tidak terselesaikan dan kurang lancarnya komunikasi antar karyawan di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Dengan latar belakang permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian dengan melakukan analisis terhadap sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris, sehingga dapat diberikan usulan - usulan upaya perbaikan sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris agar dapat berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang datanya didapat dari data primer dan data sekunder, di ambil langsung dari lokasi penelitian di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Tangerang, Hasil penelitian terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi sistem pemeliharaan rumah sakit terhadap hasil tersbut, dilakukan analisa dengan metode analisis komparatif saling membandingkan antara kondisi yang ada dan pustaka serta peraturan standar Departemen Kesehatan RI. Disimpulkan dari hasil penelitian, bahwa kinerja sistem pemeliharaan rumah sakit Honoris belum berjalan maksimal karena hanyaknya perbaikan kurang maksimalnya kemampuan teknik karyawan, tidak ada program pelatihan yang berkaitan dengan teknik pemeliharaan, peralatan kerja yang kurang memadai. Tidak terdapatnya fasilitas ruang kerja dan prosedur kerja yang satu arah mengakibatkan bagian pemeliharaan hanya berperan pasif dalam pengadaan permintaan barang. Sebagai saran adalah : diadakan pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan teknik yang melibatkan bagian lain, ikut sena dalam proses pengadaan material, mengelola gudang sendiri dibawah pengawasan gudang umurn. Secara operasional disarankan adanya pertemuan berkala dan teratur untuk melancarkan komunikasi antar karyawan, adanya pelatihan di rumah sakit, tersedianya ruang kerja serta bekerja sama dengan bagian purchasing dan gudang umum dalam alur pengadaan material. Daftar bacaan : 15 ( 1985 - 2001 )
Hospital as an integral system in national health care system, must he given a good quality of health care. In this problem, the maintenance system must prepare the good condition of material that the hospital can give the customer a good serving of health care system. Department of maintenance of Honoris hospital in activity to maintenance the material has faced the problem that the program has not well worked at the schedule time. Also the report system in maintenance department not well done at the several years and also the communication between the employees are not doing well. With in the problem, the research has done with the analysis of the maintenance system, so the result can give the hospital management the way out to solve the problem. The design of the research is qualitative research with case studies, and the data is primer and also secondary data. The research location in maintenance department of honoris hospital, Tangerang. And the result from the research there are 4 (four) factor that influence the system. The four factors are being comparison to the rules, guidance of Indonesian Health Department and literature and were related to the maintenance programs. As the conclusion, the system was not work well because there are to many repair job of material, capability of the employee are not the same, tools and facilities are minimum and standard operating procedure in material buying are not include the maintenance department. As suggestion in order to make the maintenance department going well, there training that related in technique capability of the employee, maintenance department also include of the standard procedure in material buying, and tools also facilities of maintenance are being well. Bibliographies: 15 (1985 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library