Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novan Salim
Abstrak :
Praktek kontrak terintegrasi rancang bangun pada proyek stadion di Indonesia, menimbulkan banyak sengketa klaim, yang muncul karena banyaknya perbedaan pendapat pada saat fase audit setelah proyek berakhir, antara BPK dan penyedia jasa konstruksi. Berdasarkan kajian literatur dan penelitian latar belakang, ditemukan bahwa tidak adanya suatu standar perencanaan biaya dan suatu set spesifikasi yang mengikutinya, terutama pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal karena didalamnya memuat item pekerjaan yang paling banyak dari keseluruhan proyek. Biaya proyek harus dibagi kedalam tiga kategori utama, yaitu biaya standar, biaya non-standar, dan biaya lain-lain (yang berikutnya akan disebut sebagai variabel independen), yang kemudian, akan dipecah lagi menurut lingkup pekerjaannya untuk mendapatkan persentasenya masing-masing. Hal tersebut kemudian dikembangkan lebih jauh, berdasar kepada kajian litaratur dari beberapa peraturan yang ada dan dari berbagai BoQ dan DED/RKS dari proyek terdahulu sejenis. SPSS dan metode Monte Carlo juga digunakan untuk menemukan biaya per meter persegi dan biaya per kursi. SPSS dan metode SEM juga telah dipakai untuk menguji tiap indikator dari masing – masing variabel dimana data mentahnya didapat dari kuesioner responden dan ditemukan bahwa ketiga variabel independen diatas memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap akurasi biaya. Standar yang telah dikembangkan ini, kemudian divalidasi oleh para pakar. ......Design and build contract in Indonesia stadium construction projects have been arising so many dispute that occurred because there were a lot of differences during the post-project audit phase between BPK and the contractor as the construction service provider. Based on the literature review and background research conducted, it found that the non-existence of a standardized costplanning and set of specifications following it are the issues, especially on mechanical and electrical work matters since it consists of most work items of the whole project. The project cost has to be divided into three main categories that are standard cost, non-standard cost and other cost, therefore, fractionated based on its area of working to get each percentage. It developed based on literature review from several regulations existed and from various past projects’ BoQ and DED. SPSS and Monte Carlo method have been used to find its cost per meter square and cost per seat. SPSS and SEM have been used to test each variables’ indicators which raw data given by respondents’ questionnaires and it found that the three independent variables are all significantly positive toward the cost accuracy This developed set of standards has been taken into some experts to be validated.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Melly Artika
Abstrak :
Pada masa sekarang ini, telah banyak peningkatan pengembangan dan perencanaan dalam bidang sport torism di Indonesia. Hal tersebut kurang didukung oleh proses eksekusi rencana, terutama dalam proses aplikasi rencana konstruksi beberapa proyek besar khususnya pembangunan stadion. Stadion yang adalah klasifikasi Bangunan Gedung Negara, menjadi salah satu bangunan yang memiliki peranan paling penting sebagai penopang utama segala kegiatan dan perencanaan dalam kegiatan sports tourism di Indonesia. Namun sampai pada saat ini belum ada peraturan atau ketentuan yang diterbitkan oleh Lembaga Pemerintah manapun di Indonesia yang secara khusus memuat standar dan ketentuan – ketentuan dalam pembangunan stadion. Bangunan Stadion merupakan bangunan khusus yang memiliki tingkat kompleksitas tertinggi karena memerlukan penyelesaian atau teknologi khusus, tingkat kerahasiaan tinggi, dapat membahayakan masyarakat disekitarnya, mempunyai risiko bahaya yang tinggi. Selain daripada itu, tingkat kompleksitas dari proses konstruksi stadion juga menuntut adanya suatu metode yang paling efisien dan efektif, terutama dalam hal perencanaan biaya, sehingga proses pencapaian project delivery bisa dilaksanakan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tingkat akurasi ini menjadi sangat penting, karena adanya kemungkinan akan terjadinya fenomena perbedaan biaya proyek berjalan dengan perencanaannya. Lebih jauh lagi, ada kemungkinan akan munculnya dispute sebagai dampak dari perencanaan biaya yang tidak akurat pada awal pelaksanaan proyek. Oleh sebab itu, metode kontrak terintegrasi rancang bangun bisa menjadi salah satu pilihan terbaik, selama dapat dilaksanakan dengan mengikuti standar – standar yang telah diuji pengaruhnya terhadap tingkat akurasi perencanaan biaya. Namun karena jenis kontrak seperti ini belum terdapat dalam standar nasional yang ada, maka suatu pengembangan terhadap peraturan atau standar yang sudah ada menjadi sangat krusial, dalam rangka mendukung rencana dan pembangunan nasional khususnya dalam bidang sports tourism. Sehingga, suatu pengembangan terhadap peraturan eksisting yang isinya paling dekat untuk menjadi solusi dari permasalahan diatas, yaitu Permen No. 22 tahun 2018, perlu segera dilakukan. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dibuat suatu Standar Perencanaan Biaya baru untuk proyek stadion pada lingkup pekerjaan arsitektur, fasilitas eksterior dan misscellanuous work pada bangunan utama stadion untuk meningkatkan akurasi biaya proyek, dan untuk mengurangi risiko pembengkakan biaya yang dapat menyebabkan kerugian finansial. ......At present, there has been a lot of improvement in the development and planning in the field of sport tourism in Indonesia. This is not supported by the plan execution process, especially in the application process of construction plans for several large projects, especially stadium construction. The stadium, which is classified as a State Building, is one of the buildings that has the most important role as the main support for all activities and planning in sports tourism activities in Indonesia. However, until now there have been no regulations or provisions issued by any Government Institution in Indonesia that specifically contain standards and provisions in stadium construction. Stadium building is a special building that has the highest level of complexity because it requires a special solution or technology, has a high level of confidentiality, can endanger the surrounding community, has a high risk of danger. Apart from that, the level of complexity of the stadium construction process also demands the most efficient and effective method, especially in terms of cost planning, so that the process of achieving project delivery can be carried out with a high level of accuracy. This level of accuracy becomes very important, because there is a possibility of a phenomenon of differences in project costs running with the planning. Furthermore, there is a possibility that disputes will arise as a result of inaccurate cost planning at the beginning of project implementation. Therefore, the design and build integrated contract method can be one of the best choices, as long as it can be implemented by following standards that have been tested for their effect on the accuracy of cost planning. However, because this type of contract is not yet contained in existing national standards, a development of existing regulations or standards is very crucial, in order to support national plans and development, especially in the field of sports tourism. Thus, a development of the existing regulations whose contents are closest to being a solution to the above problems, namely Permen No. 22 of 2018, needs to be done immediately. From the results of this study, it is hoped that a new Cost Planning Standard for stadium projects can be made in the scope of architectural work, exterior facilities and misscellanuous work on the main stadium building to increase the accuracy of project costs, and to reduce the risk of cost overruns that can cause financial losses.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resnu Adi Wicaksono
Abstrak :
Ada banyak bangunan yang memiliki kompleksitas lebih tinggi dari yang lain, salah satunya adalah stadion. Oleh karena itu, bangunan dengan kompleksitas yang lebih tinggi memerlukan metode kontrak yang lebih baik juga, karena metode konvensional tidak lagi efektif dan efisien untuk menjaga kecanggihan proyek. Salah satu metode tertentu yang lebih baik adalah kontrak Integrated Design and Build, yaitu kontrak dimana kontraktor bertanggung jawab penuh atas proses perencanaan hingga pelaksanaan konstruksi bangunan, sehingga jika terjadi kegagalan, kontraktorlah yang menanggung semua tanggung jawab. Mengapa kita perlu menerapkan metode ini? Hanya karena metode konvensional penuh sengketa, misalnya, anggaran Stadion Olimpiade Montreal mengalami over-budget hingga US$270 Juta karena beberapa masalah dalam proses pengembangan desain. Contoh lain proyek Asian Games XVIII 2018, biaya awal proyek Rp 7,4 Triliun, kemudian terjadi sengketa cost mismatch, biaya proyek melambung menjadi Rp 12,7 Triliun. Karena itu terjadi pada proyek stadion lain, kami bertujuan untuk mengembangkan standar perencanaan biaya untuk pekerjaan arsitektur, eksterior, dan lain-lain pada area stadion dengan kontrak terintegrasi berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No.22 Tahun 2018 untuk meningkatkan akurasi biaya. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dibuat suatu Standar Perencanaan Biaya baru untuk proyek stadion untuk meningkatkan akurasi biaya proyek, dan untuk mengurangi risiko pembengkakan biaya yang dapat menyebabkan kerugian finansial. ......There are many buildings that have higher complexity than others, one of them is stadium. Hence, buildings with higher complexity need a better contract method as well, because conventional method will no longer effective and efficient to maintain the sophistication of the project. The one better particular method is Integrated Design and Build contract, which is a contract where the contractor is fully responsible for the planning process to the implementation of building construction, so that if a failure occurs, the contractor is the one who bears all responsibilities. Why do we need to apply this method? Simply because the conventional method is full of dispute, for example, The Montreal Olympic Stadium budget was over-budget up to US$270Million due to some problems on the design development process. Other example is 2018 Asian Games XVIII project, the initial cost for the project was IDR 7.4 Trillions, then dispute on cost mismatch happened, the project cost was catapulted to IDR 12.7 Trillions. Because it happened on other stadium projects, we aim to develop the cost planning standards for architecture, exterior, and miscellaneous works on stadium area by integrated contracts based on PUPR Minesterial Decree No.22 Year 2018 to improve cost accuracy. By any means, this research expected output is making a new Cost Planning Standards for stadium project to improve the accuracy of the project cost, and to decrease the risk of cost-swelling which can cause financial loss.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Yosendrick Haris Divanta
Abstrak :
Perkiraan biaya anggaran proyek yang dilakukan selama fase awal siklus hidup proyek seringkali tidak akurat, yang menimbulkan tantangan bagi estimator proyek karena melihat adanya risiko yang tidak terduga yang berdampak pada hasil pekerjaan proyek. Selama empat dekade terakhir, keakuratan estimasi biaya konseptual untuk proyek konstruksi telah menjadi perhatian yang signifikan, yang mengakibatkan pembengkakan anggaran karena ketidakakuratan estimasi biaya menjadi fenomena global dalam proyek-proyek konstruksi yang ada. Ketidakakuran ini dipengaruhi oleh faktor selama tahap desain, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakakuratan perkiraan awal. Selain itu proyek konstruksi secara juga diharapkan dapat dibangun dengan cepat, ini dapat dilihat dari Percepatan pembangunan bangunan negara di Indonesia. Pemerintah Indonesia selaku stakeholder harus mempunyai jadwal perencanaan dan rencana anggaran biaya proyek yang terperinci agar proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan. Salah satu sistem yang dapat mempercepat pembangunan adalah sistem kontrak design and build atau kontrak terintegrasi rancang dan bangun. Metode kontrak terintegrasi rancang dan bangun saat ini dirasa mampu untuk menjawab tantangan pentingnya kecepatan penyelesaian sebuah proyek. Design and build adalah salah satu alternatif procurement, dimana tahap perencanaan dan konstruksi berada di bawah satu kontrak. Owner menerapkan sistem ini, agar realisasi pekerjaan lebih cepat sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan, dan biaya yang lebih efektif. Metode kontrak terintegrasi rancang bangun ini adalah metode yang tepat digunakan untuk pembangunan bangunan gedung negara terutama bangunan gedung negara yang bersifat khusus, kompleks yang memerlukan penyelesaian atau teknologi yang khusus. Salah satu bangunan gedung negara bersifat khusus adalah stadion. Stadion menjadi salah satu fokus pemerintah indonesia karena stadion menjadi sport tourism, dan penyelenggaraan even nasional atau internatioanl lainnya. Dalam penelitian ini akan dikembangkan standar perencanaan biaya dalam Pekerjaan Design Development, Sitework, dan Struktur pada Pekerjaan Field of Play Stadion Pada Kontrak Terintegrasi Rancang Bangun Gedung Negara Berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 Untuk Meningkatkan Akurasi Biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun item pekerjaan biaya standar, biaya non standar, dan biaya lain-lain, mengetahui persentase lingkup, menyusun standar spesifikasi, mengetahui standar biaya per meter persegi dan per kursi, serta mengembangkan model hubungan antara standar perencanaan biaya dengan akurasi biaya pada lingkup pekerjaan Design Development, Sitework, dan Struktur pada Field of Play Stadion. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa arsip, studi literatur, kuesioner, Analisa SmartPLS, Simulasi Monte Carlo dan validasi pakar, analisa arsip dilakukan untuk mendapatkan item pekerjaan biaya standar, non standar, dan biaya lain-lain serta untuk mendapatkan susunan spesifikasi pada lingkup pekerjaan Design Development, Sitework, dan Struktur pada Field of Play Stadion. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk mendapatkan persentase lingkup, standar biaya per meter persegi, dan standar biaya per kursi pada lingkup pekerjaan Design Development, Sitework, dan Struktur pada Field of Play Stadion. Sedangkan untuk Kuesioner dan Analisa SmartPLS digunakan untuk mendapatkan hubungan antara standar perencanaan biaya dengan akurasi biaya. Setelah semua hasil didapatkan maka dilanjutkan dengan validasi pakar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa biaya standar, biaya non standar, dan biaya lain-lain berpengaruh secara signifikan terhadap akurasi biaya, sedangkan model matematika yang didapatkan dari SmartPLS yaitu Y = 0,398 X1-0,376 X2 + 0,833 X3 menunjukkan bahwa X2 yaitu biaya non standar berpengaruh negatif terhadap akurasi biaya. ......A project budget costs estimate made during early phases of the project life cycle are often inaccurate, which causes a challenge to the project estimators because of unexpected risks that impact project work outcomes. Over the past four decades, the accuracy of conceptual cost estimates for construction projects has become a significant concern, resulting in budget overrun due to inaccurate cost estimates becoming a global phenomenon in existing construction projects. The inaccuracy was influenced by factors during the design stage, most of them were due to inaccuracies in the early estimates. In addition, construction projects are also expected to be built quickly, this can be seen from acceleration of the state building development in Indonesia. The Indonesian Government as   a stakeholder must have a detailed planning schedule and project budget plan so that the project can be implemented according to the specified schedule and in accordance with the budgeted costs. One system that can accelerate development is a design and build contract system or an integrated design and build contract. The current design and build integrated contract method is considered capable to respond to the challenge of the importance of speeding up the completion of a project. Design and build is an alternative to procurement, where the planning and construction stages are under one contract. The owner applies this system, so that the work realization is faster in accordance with the required technical specifications, and is more cost effective. This design and build integrated contract method is the right method to use for the construction of state buildings, especially state buildings that are special, complex, which require special finishing or technology. One of the special state buildings is the stadium. Stadium is one focuses of the Indonesian government because stadium is a sport tourism, and the organization of other national or international events. In this research, a cost planning standard will be developed in Design Development, Sitework, and Structural Works on Stadium Field of Play Works on Integrated Contracts for the Design of State Buildings Based on Public Works Ministerial Decree No. 22 of 2018 to Increase Cost Accuracy. The objective of this research was to compile work items for standard costs, non-standard costs, and additional costs, to know the scope percentage, compiling standard specifications, knowing cost standards per square meter and per seat, and to develop a relationship model between cost planning standards and cost accuracy on the scope of work Design Development, Sitework, and Structure on the Field of Play Stadium. The methods used in this research were archive analysis, literature study, questionnaires, SmartPLS analysis, Monte Carlo simulation and expert validation, archive analysis which was carried out to obtain standard, non-standard, and additional costs work items and to obtain an arrangement of specifications on the scope of work Design Development, Sitework, and Structure on the Field of Play Stadium. Monte Carlo simulation was used to get the percentage of coverage, standard cost per square meter, and standard cost per seat on the scope of Design Development, Sitework, and Structure work on the Stadium Field of Play. Meanwhile, the SmartPLS Questionnaire and Analysis was used to obtain the relationship between cost planning standards and cost accuracy. After all the results were obtained, then proceed with expert validation. The research result indicates that standard costs, non-standard costs, and additional costs have a significant effect on cost accuracy, while the mathematical model obtained from SmartPLS is Y = 0.398 X1-0.376 X2 + 0.833 X3 shows that X2 is a non-standard cost which brings negative impacts on cost accuracy.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Putri Anjani
Abstrak :
Pesatnya pemerataan pembangunan di Indonesia mendorong tersedianya fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang mendukung dalam pembangunan tersebut, salah satu sarana dan prasarana olahraga bangunan gedung negara yaitu stadion. Sayangnya, dalam pelaksanaannya, masih banyak terdapat kekurangan, padahal stadion merupakan salah satu bangunan gedung negara yang seharusnya menjadi perhatian dalam proses pembangunannya, baik dari tahap perancangan hingga pemeliharaan. Kekurangan dan ketidakselarasan pembangunan bangunan gedung negara khusus stadion diakibatkan karena belum adanya peraturan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah manapun di Indonesia yang secara khusus memuat standar dan ketentuan-ketentuan dalam pembangunan stadion. Karena demikian, perlu adanya pedoman perencanaan biaya gedung khusus stadion yang mengacu pada metode kontrak terintegrasi rancang bangun yang efisien berbasis Permen PU No. 22 Tahun 2018 yang mengatur tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 serta usulan pedoman perencanaan biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan tiga ahli untuk merumuskan pedoman perencanaan pembiayaan bangunan gedung negara stadion berdasarkan Permen PU No 22 tahun 2018. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan masing-masing ahli, menggunakan panduan wawancara terstruktur yang dirancang untuk mengeksplorasi aspek-aspek utama perencanaan pembiayaan. Hasil wawancara dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi poin-poin kunci dan menyusun draf pedoman. Draf ini kemudian divalidasi melalui umpan balik dari para ahli dan direvisi sesuai dengan masukan yang diterima, menghasilkan pedoman yang komprehensif dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hasil penelitian ini berupa identifikasi komponen biaya standar dan non-standar pembangunan stadion serta pedoman perencanaan biaya yang komprehensif dan sesuai dengan Permen PU No 22 Tahun 2018. Pedoman ini mencakup komponen biaya utama seperti biaya arsitektur, struktur, utilitas, dan perampungan (finishing). Selain itu, pedoman juga mengatur biaya non-standar yang meliputi alat pengondisian udara, elevator, tata suara, instalasi IT, dan lain-lain. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai model di seluruh Indonesia untuk memastikan perencanaan biaya yang efisien dan mengurangi potensi perselisihan dalam proyek pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi komponen biaya pembangunan bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 serta pedoman perencanaan biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 yang dapat digunakan sebagai pengembangan model pedoman yang dapat digunakan di seluruh wilayah NKRI. ......The rapid development in Indonesia has led to the availability of sports facilities and infrastructure that support this growth, including state buildings like stadiums. Unfortunately, there are still many shortcomings in their implementation, even though stadiums, as state buildings, should receive careful attention from the design phase to maintenance. The lack of alignment and deficiencies in the construction of state buildings, especially stadiums, are due to the absence of specific regulations issued by any government agency in Indonesia that set standards and guidelines for stadium construction. Therefore, there is a need for a cost planning guideline specifically for stadiums that refer to the efficient integrated design-build contract method based on Permen PU No. 22 of 2018, which regulates the construction of state buildings. The aim of this study is to identify the cost components of state buildings, specifically stadiums, using integrated design-build contracts based on Permen PU No. 22 of 2018, and to propose cost planning guidelines for state buildings, particularly stadiums, using integrated design-build contracts based on Permen PU No. 22 of 2018. This study employs a descriptive method with a case study approach involving three experts to formulate the cost planning guidelines for state stadium buildings based on Permen PU No. 22 of 2018. Data were collected through in-depth interviews with each expert, using a structured interview guide designed to explore the key aspects of cost planning. The interview results were qualitatively analyzed to identify key points and draft the guidelines. The draft was then validated through feedback from the experts and revised according to the feedback received, resulting in comprehensive guidelines that comply with the relevant regulations. The results of this study include the identification of cost components for the construction of state buildings, specifically stadiums, using integrated design-build contracts based on the Indonesian Minister of Public Works Regulation No. 22 of 2018. Additionally, the research proposes cost planning guidelines for state buildings, particularly stadiums, using integrated design-build contracts based on the same regulation, which can be developed as a model guideline applicable throughout Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Jonathan Hasian
Abstrak :
Pembangunan Stadion sangatlah kompleks karena kerumitan dan kompleksitasnya maka metode kontrak terintegrasi rancang bangun dinilai lebih efisien untuk diterapkan dibandingkan metode konvensional. Namun, masih ada masalah atau penyebab kegagalan untuk melaksanakan kontrak desain. Salah satu contoh masalah fantastis yang muncul pasca pembangunan Proyek Asian Games XVIII 2018 adalah adanya sengketa cost mismatch dimana total kerugian akibat sengketa ini sebesar Rp. 5,3 triliun dari Rp. 7,4 triliun anggaran. Dalam proyek pembangunan The Montreal Olympic Stadium dimana Stadium Area telah mengalami pembengkakan biaya sebesar $60 juta. Proyek ini mengalami kerugian sebesar $270 juta karena ada masalah pada tahap pengembangan desain dan karena itu pekerjaan lokasi karena tidak ada ruang untuk slip jadwal. Insiden lain yang berkaitan dengan struktur adalah menimpa Miller Park pada tahun 2001, diperlukan $ 13 juta untuk perbaikan yang dibayarkan karena kerusakan. Melihat delik masalah yang terjadi. Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar perencanaan biaya untuk design development, sitework, dan struktur pada pekerjaan area stadion pada kontrak terintegrasi rancang bangun gedung negara berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No 22 tahun 2018 untuk meningkatkan akurasi biaya. Penelitian ini diawali dengan studi pustaka untuk menetapkan dan mengidentifikasi latar belakang masalah dan sebagai penunjang penelitian, selanjutnya dilakukan perumusan dalam pertanyaan penelitian yaitu biaya standar dan non standar, standar spesifikasi teknis, standar penyajian biaya, standar biaya per meter persegi, dan standar biaya per kursi untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, penelitian ini akan menggunakan metode validasi dan uji statistik seperti Metode SEM dan SPSS. Hasil penelitian ini diharapkan dengan adanya Standar Perencanaan Biaya dapat meningkatkan akurasi biaya dan tidak mengalami pembengkakan biaya dalam pelaksanaan proyek yang menimbulkan kerugian besar seperti sebelumnya. Temuan model matematis hasil penelitian ini adalah berdasarkan Original Sample (O) yaitu Y= 0.573X1-0.249X2+0.229X3. Dapat juga dikatakan bahwa tingkat akurasi meningkat jika variabel X1 Standard Cost dan X3 Miscellaneous Expenses dinaikkan, dan tingkat akurasi juga meningkat jika variabel X2 dinaikkan. Biaya Non-Standar berkurang. dapat dilihat bahwa model yang dihasilkan dapat mewakili kondisi sebenarnya di lapangan sebesar 64,3%. ......The stadium is very complex because of the complexity the design and build integrated contract method is considered efficient to apply than the conventional method. However, there are still problems or causes of failure to implement the design contract. One example of a fantastic problem that arise after the construction of the 2018 Asian Games XVIII Project was that there was a dispute regarding a cost mismatch where The total loss caused by this dispute amounted to Rp. 5.3 trillion from Rp. 7.4 trillion of the budget. In the construction project of The Montreal Olympic Stadium where the Stadium Area has experienced a cost swelling of $ 60 million. This project suffered a loss of $270 million because there is a problem at the design development stage and Because of that the sitework as there was no room for schedule slippage. Other incidents related to the structure is the befell Miller Park in 2001, required $13 million in repairs paid because of the malfunction. Seeing the offense of the problem. This research aims to develop the cost planning standards for design development, sitework, and structure on stadium area works on integrated contracts based on state building design based on PUPR Minesterial Decree No 22 year of 2018 to improve cost accuracy. This research began with a literature study to establish and identify the background of the problem and as a support for the study, then the formulation is carried out in research questions there are standard and non-standard cost, technical specification standards, cost presentation standards, cost standards per square meter, and cost standards per seat to get results that are academically justifiable, this research will use validation methods and statistical tests like SEM and SPSS Method. The results of this research were expected with the existence of a Cost Planning Standard can increased cost accuracy and not experiencing cost overruns in project implementation which caused large losses as before. for the mathematical model of the research results based on the Original Sample (O), namely Y= 0.573X1-0.249X2+0.229X3. It can also be said that the level of accuracy increases if the variable X1 Standard Cost and X3 Miscellaneous Expenses is increased, and the accuracy rate is also increased if the X2 variable is increased. Non-Standard Costs are reduced. it can be seen that the resulting model can represent the actual conditions in the field. by 64.3% Keywords: State Buildings, Design and Construction, Cost Planning Standards, Stadiums, Areas, Design Development, Sitework, and Structures.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library