Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthoni Catur Hariadi
Abstrak :
Energi terbarukan telah menjadi topik penting dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim dan keterbatasan energi fosil. Salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan adalah energi matahari, yang dapat dimanfaatkan tanpa menghasilkan emisi zat sisa dan tersedia di seluruh tempat. Salah satu aplikasi pemanfaatan energi matahari adalah Solar Thermal Cooling System (STCS), yang menggantikan sistem pendingin konvensional yang menggunakan refrigeran sintetis dan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Evacuated Tube Solar Collector (ETSC) adalah salah satu jenis kolektor surya yang digunakan untuk memanaskan air dan memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan kolektor surya datar karena menggunakan tabung vakum yang mengurangi kehilangan panas. Pada penelitian ini, performa ETSC diuji dengan menggunakan reflector di bagian bawah tabung yang divariasikan jenisnya, yaitu pelat galvalum dan pelat aluminium, dengan standar ASHRAE 93-2003 sebagai referensi. Pengujian dilakukan pada sudut kolektor surya 15° dengan flowrate sebesar 2,6 LPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ETSC dengan reflector aluminium memiliki efisiensi rata-rata tertinggi (63%), diikuti oleh ETSC dengan reflector galvalum (55%), dan ETSC tanpa reflector (50%). Penggunaan reflector aluminium meningkatkan efisiensi sebesar 13%, sementara reflector galvalum meningkatkan efisiensi sebesar 5%. Oleh karena itu, penggunaan reflector aluminium lebih efektif dalam meningkatkan efisiensi ETSC dibandingkan dengan reflector galvalum. Hasil penelitian efisiensi ETSC tanpa reflector ini memiliki nilai lebih rendah daripada nilai efisiensi dari standar pengujian perusahaann yang sebesar 75%. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan kondisi pengujian, kualitas peralatan, dan desain dan instalasi. ......Renewable energy has become a significant topic in recent years due to growing concerns about climate change and the limitations of fossil energy. One promising source of renewable energy is solar energy, which can be harnessed without producing emissions and is available everywhere. One application of solar energy utilization is the Solar Thermal Cooling System (STCS), which replaces conventional cooling systems that use synthetic refrigerants and contribute to greenhouse gas emissions. The Evacuated Tube Solar Collector (ETSC) is a type of solar collector used to heat water and has higher efficiency compared to flat plate solar collectors because it uses vacuum tubes that reduce heat loss. In this study, the performance of ETSC was tested using reflectors at the bottom of the tubes with different types, namely galvalume plates and aluminum plates, with ASHRAE 93-2003 standards as a reference. The tests were conducted at a solar collector angle of 15° with a flow rate of 2,6 LPM. The results showed that ETSC with an aluminum reflector had the highest average efficiency (63%), followed by ETSC with a galvalume reflector (55%), and ETSC without a reflector (50%). The use of an aluminum reflector increased efficiency by 13%, while the galvalume reflector increased efficiency by 5%. Therefore, the use of an aluminum reflector is more effective in improving ETSC efficiency compared to the galvalume reflector. The efficiency results of ETSC without a reflector are lower than the company's standard test efficiency value of 75%. This can be caused by several factors such as differences in test conditions, equipment quality, and design and installation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yugo Bittriano
Abstrak :
Untuk melaksanakan perencanaan pembangunan rumah sakit, umumnya pemilik rumah sakit melakukan kerjasama dengan pihak konsultan dalam bidang arsitektur, ME (mechanical & electrical) dan sebagainya. Saya mendapat kesempatan untuk belajar dan membantu di suatu instansi pada bidang ME, khususnya perencanaan pada bagian sistem pendinginan dan distribusi udara gedung rumah sakit di Surabaya. Dalam pembahasan tugas akhir ini, akan dibahas mengenai perhitungan cooling load berdasarkan standar ASHRAE, data dan gambar arsitek yang ada saat ini serta dengan bantuan software chvac, lalu akan ditentukan sistem distribusi udara yang sesuai untuk gedung rumah sakit di Surabaya. Gedung terdiri dari sepuluh lantai dengan total luas sebesar 177.704,10 sq.ft, dan dengan perhitungan dari data-data variabel yang menyebabakan adanya cooling load, maka dengan bantuan software didapatkan nilai total cooling load sebesar 537,71 Tons dan total air quantity sebasar 194.179 CFM. Distribusi ducting diperoleh dengan metode equal friction, sehingga didapatkan ukuran ducting yang sesuai dan total friction loss. ......Commonly on planning to build a hospital, the owner have to cooperate with architectural agency, ME agency or any other agency. I had the opportunity to learn and assist one of the agency in ME, especially in planning of the cooling system and air distribution of a Hospital at Surabaya. The discussion of this essay, will focus on cooling load calculations based on ASHRAE standards, current data and architecture drawing also with the help of hvac software. After that the air distribution system shall be determined in accordance to the building of Siloam Hospital Surabaya. The building consists of ten floors with total area 177.704,10 sq.ft, then the calculation of cooling load factor data by using the software results the total value of cooling load 537,71 Tons and total air quantity 194.179 CFM. Ducting distribution calculated by equal friction method, therefore the correct size of ducting and total friction loss value are convenient.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library