Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahadi Santoso
Abstrak :
Stabilitas tegangan menjadi salah satu perhatian sejak beberapa negara di dunia mengalami blackout. Blackout tersebut diakibatkan banyak hal diantaranya lambatnya respon relai tegangan rendah, sistem kontrol dan karakteristik dari kestabilan tegangan itu sendiri. Karakteristik stabilitas tegangan dapat digambarkan pada sebuah kurva yang telah banyak digunakan yaitu kurva PV yang menggambarkan karakteristik tegangan pada beban yang dipengaruhi oleh faktor impedansi saluran, tegangan pada sisi pengirim, dan karakteristik beban itu sendiri. Tegangan itu sendiri merupakan manivestasi dari ketersediaan daya reaktif yang ada pada sistem. Semakin besar daya reaktif yang dipasok ke sistem maka tegangan sistem akan semakin tinggi. Cara yang ditempuh adalah meningkatkan produksi daya reaktif pada pembangkit, kompensasi daya reaktif dan catu dari saluran transmisi itu sendiri. Rekonfigurasi yang merupakan metoda untuk meningkatkan kapasitas saluran transmisi sehingga memungkinkan untuk mengalirkan daya dengan kapasitas yang lebih besar. DlgSILENT v.13 adalah simulator yang digunakan untuk pengambilan data simulasi untuk mensimulasikan sistem Jawa-Bali khususnya regional 1. Simulator ini digunakan untuk mensimulasikan aliran daya dan mensimulasikan kondisi khusus seperti lepasnya saluran dan gangguan hubung singkat, kemudian melihat pengaruhnya terhadap stabilitas tegangan sistem. Cara yang digunakan adalah membandingkan stabilitas tegangan pada kondisi sebelum dan setelah rekonfigurasi. Rekonfigurasi yang dilakukan adalah menghubungkan pembangkit Muara Tawar langsung ke GI Bekasi yang berbeban berat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Karima Suhartono
Abstrak :
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur, maka diperlukan peningkatan kapasitas penyediaan energi listrik. Salah satu solusi dari peningkatan energi listrik yaitu dengan memasang pembangkit yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan, seperti energi surya. Dalam sistem kelistrikan, nilai tegangan dijaga di nilai nominalnya dengan cara mengendalikan keseimbangan daya antara pembangkit dan beban sistem. Untuk memastikan sistem yang andal dan stabil, Battery Energy Storage System (BESS) dapat menjadi salah satu solusi sebagai penyedia dan penyerap energi pada sistem kelistrikan untuk mempercepat proses pemulihan tegangan pasca gangguan. Pemilihan peringkat dan penempatan BESS yang tepat merupakan hal yang penting untuk menjamin kelayakan teknis dan ekonomis dalam memberikan layanan pemulihan berupa dukungan tegangan yang lebih optimal. Pada pengujian ini, metode indeks sensitivitas tegangan digunakan untuk menentukan bus yang lemah dan kuat yang kemudian dijadikan sebagai lokasi penempatan dari BESS. Metode ini bersama dengan pengujian peringkat BESS, dilakukan untuk menentukan penempatan serta nilai kapasitas yang optimal dari BESS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dukungan daya dari BESS dengan kapasitas yang sesuai dapat mengembalikan tegangan ke nilai nominal 20 kV dengan batas kestabilan antara +5% dan -10%. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa penempatan BESS di bus yang lemah dengan peringkat BESS senilai 5 MVA, memberikan peluang untuk BESS memberikan dukungan tegangan secara maksimal pada sistem kelistrikan yang diuji, dengan menghasilkan pemulihan nilai tegangan yang lebih baik, serta waktu respons tegangan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan BESS yang ditempatkan di bus yang lebih kuat.
To support economic growth in Eastern Indonesia, it is necessary to increase the capacity of electricity supply. One of the solution is to install plants that utilize renewable energi sources, such as solar energy. In electric power systems, the voltage is maintained on its nominal value by balancing the electric power generation and the load. To ensure the system is reliable and stable, the Battery Energy Storage System (BESS) can be one of the solutions as a provider and absorbent of energy in the electrical system to speed up the recovery process after electrical faults. Choosing the right BESS rating and placement is important to ensure technical and financial feasibility in providing better safety guarantees. In this research, the sensitivity index method is used to determine the weak and strong buses which are then used as the location of the BESS. This method, together with the BESS ranking test, is carried out to determine the optimal placement and capacity value of BESS. The test results show that the power support from BESS with compatible capacity can return a nominal voltage of 20 kV with a stability limit between + 5% and -10%. The simulation results also show that placing BESS on a weak bus with a BESS rating of 5 MVA, provides an opportunity for BESS to provide support to the tested electricity system, by producing an improved voltage value and a faster voltage response when compared to the BESS placed on a stronger bus.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi Malikan
Abstrak :
ABSTRAK Adanya gangguan pada sistem tenaga listrik dapat memicu terjadinya ketidakstabilan tegangan pada sistem. Ketidakstabilan tegangan pada sistem dapat menyebabkan sistem hilang kendali hingga tegangan tersebut runtuh, blackout atau mati total bisa terjadi pada keseluruhan sistem akibat runtuhnya tegangan tersebut. Pada skripsi ini dibahas tentang analisis statis dan dinamis stabilitas tegangan pada sistem tenaga listrik New TAL PT. Bukit Asam (Persero). Menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 untuk simulasi aliran daya dan transient analysis.Sistem menggunakan skema pelepasan beban dengan rele tegangan kurang (Under Voltage Relay).Metode kurva Q-V (analisis statis) digunakan untuk pendekatan keadaan operasi normal pada sistem dengan menggunakan simulasi aliran daya.Sedangkan, analisis dinamis menggunakan simulasi transient analysis dengan mengatur dua skenario gangguan besar. Dengan metode kurva Q-V didapatkan hanya terdapat satu bus beban yang dalam kondisi sangat rentan terhadap gangguan atau rapuh, yaitu area tambang dua. Pada kondisi tunak tegangan pada area tambang dua turun hingga 4,8%. Berdasarkan analisis dinamis, sistem tenaga listrik New TAL PT. Bukit Asam dapat mengembalikan stabilitas teganganya pada skenario pelepasan beban dengan mengggunakan rele tegangan kurang.Sistem pelepasan beban menggunakan rele tegangan kurangdapat menaikan tegangan jatuh hingga 3%.
ABSTRACT A disturbance in the power system can lead to voltage instability in the system. Voltage instability in the system can cause the system to lose control of the voltage collapse, or death total blackout could occur in the entire system due to the collapse of the voltage. In this paper discussed the analysis of static and dynamic voltage stability of the power system New TAL PT. Bukit Asam (Persero). Using ETAP12.6.0 software for load flow simulation and transient analysis. System uses a load shedding scheme with UVR (Under Voltage Relay). Q-V curve method (static analysis) was used to approach normal operating state on the system by using the power flow simulation. On steady state voltage in area tambang dua was drop up to 4.8%. Meanwhile, the dynamic analysis using transient simulation analysis by arranging two major disruption scenarios. Q-V curves obtained with the method there is only one bus load in conditions of extremely vulnerable to disruption or fragile, namely the mining area 2. Based on dynamic analysis, power system New TAL PT. Bukit Asam to restore the voltage stability by using a load shedding UVRscenario. Load shedding system using UVR were able to achieve 3% higher voltage rate after the distruption occur.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nutfahardi Fadil Pramono
Abstrak :
Sistem pembangkit hibrid PLTD-PLTS merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran akibat bahan bakar fosil. Pada tahun 2018 penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun sebelumnya. Selain itu, biaya operasional PLTD yang cenderung mahal semakin mendukung pemakaian sistem hibrid. Indonesia sebagai negara tropis berpotensi besar untuk mengonversi energi surya menjadi energi listrik dengan photovoltaic. Namun dalam pengoperasiannya, penggabungan sistem PLTD dengan PLTS pada skala kecil dapat memicu adanya ketidakstabilan tegangan. Ketidakstabilan tegangan pada sistem dapat menyebabkan sistem tidak beroperasi normal yang menyebabkan tegangan tersebut runtuh atau mati total (blackout). Maka dari itu skripsi ini akan membahas kestabilan tegangan pada sistem hibrid PLTD-PLTS di daerah Indonesia Timur dengan melakukan simulasi pembangkitan. Simulasi dilakukan dengan metode analisis statis karakteristik kurva P-V dan Q-V yang meninjau kestabilan tegangan sistem dengan kondisi steady state dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Analisis dinamis juga dilakukan dengan memberikan variasi skenario gangguan kepada sistem yang telah disiapkan. ......The Diesel-Solar hybrid generating system is an effort to reduce pollution caused by fossil fuels. In 2018 the use of fossil fuels in Indonesia has increased significantly from the previous year. In addition, the operational costs of PLTD which tend to be expensive increasingly support the use of hybrid systems. Indonesia as a tropical country has great potential to convert solar energy into electrical energy with photovoltaics. But in its operation, the incorporation of the Diesel system with Photovoltaic on a small scale can trigger voltage instability. Voltage instability in the system can cause the system to not operate normally causing the voltage to collapse or die completely (blackout). Therefore, this thesis will discuss the stability of the voltage in the hybrid system of Diesel-Solar in eastern Indonesia by conducting a simulation of generation. The simulation is carried out with the static analysis method of the characteristics of the P-V and Q-V curves that review the stability of the system voltage under steady state conditions with the help of the DIgSILENT PowerFactory software. Dynamic analysis is also performed by providing variations of disturbances scenario to the system that has been prepared.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library