Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Sultan Salahuddin
"ABSTRAK
Laser eksimer komersial telah berhasil dikonversikan menjadi Laser Nitrogen dengan menggunakan campuran gas helium dan gas nitrogen masing-masing pada tekanan parsial 1310 mbar dan 40 mbar. Laser nitrogen tersebut telah berhasil dioperasikan pada frekuensi repetisi 100 Hz dengan energi keluaran 5 mJ tiap pulsa dengan fluktuasi energi lebih kecil dari 0.8 %. Stabilitas energi keluaran yang tinggi pada frekuensi repetisi 100 Hz ini, dicapai melalui pemakaian kipas berkecepatan tinggi untuk menjaga agar campuran gas dan aliran gas pada elektroda utama menjadi lebih homogen. Emisi spektral yang diperoleh dari plasma yang dibangkitkan oleh sistem laser nitrogen dibandingkan dengan yang diperoleh menggunakan laser Nd-YAG pada energi keluaran yang sama. Hasil memperlihatkan ketelitian data dengan standar deviasi 1.4 % untuk kasus laser nitrogen, lebih baik dibandingkan dengan standar deviasi yang dicapai oleh laser Nd-YAG yaitu 14.3 %. Selanjutnya data eksperimen memperlihatkan keunggulan dari laser nitrogen untuk peningkatan rasio signal terhadap latar belakang dan pengurangan pada efek penguapan selektif.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisandi Yonathan
"Gangguan yang biasa terjadi pada sistem tenaga listrik seperti pelepasan pasokan dapat memengaruhi stabilitas frekuensi suatu sistem. Frekuensi suatu sistem dapat digunakan sebagai parameter untuk melakukan Load Shedding untuk menjaga stabilitas sistem. Tesis ini membahas metode Load Shedding selama operasi islanding menggunakan relay frekuensi (Under Frequency Relay) pada sistem tenaga listrik Senayan-Sambas yang menggunakan generator sebagai mesin pembangkit listrik. Pemisahan beban dilakukan dengan melepaskan beban yang mengkonsumsi daya reaktif (Var) dalam jumlah besar terlebih dahulu, tetapi ada beban penting yang perlu dipertahankan.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem stabil pada skenario 1, 2 dan 3 yang berarti sistem dapat mempertahankan kondisi frekuensinya agar tetap stabil setelah pelepasan beban. Dalam skenario 1, suplai yang dilepaskan adalah 17,13 MW dan beban total padam sebesar 18 MW, frekuensi pulih setelah 28,38 detik. Dalam skenario 2 pasokan dilepaskan dalam jumlah 34,26 MW dan beban dilepaskan pada 35,76 MW, frekuensi pulih setelah 24,04 detik. Dalam skenario 3 jumlah pasokan dan beban yang dipadamkan sama dengan skenario 2, hanya waktu pasokan yang berbeda. Dan dalam skenario 4, sistem tidak lagi mampu menahan penurunan frekuensi yang tajam, sehingga dalam skenario 4 sistem mengalami pemadaman.

Disturbances that commonly occur in electric power systems such as supply discharges can affect the frequency stability of a system. The frequency of a system can be used as a parameter to perform load shedding to maintain system stability. This thesis discusses the Load Shedding method during islanding operations using a frequency relay (Under Frequency Relay) on the Senayan-Sambas electric power system that uses a generator as a power generation engine. Load separation is done by releasing loads that consume large amounts of reactive power (Var) first, but there are important loads that need to be maintained.
The simulation results show that the system is stable in scenarios 1, 2 and 3 which means the system can maintain its frequency condition so that it remains stable after releasing the load. In scenario 1, the supply released is 17.13 MW and the total load goes out to 18 MW, the frequency recovers after 28.38 seconds. In scenario 2 the supply is released in the amount of 34.26 MW and the load is released at 35.76 MW, the frequency recovers after 24.04 seconds. In scenario 3 the amount of supply and load that is extinguished is the same as scenario 2, only the time of supply is different. And in scenario 4, the system is no longer able to withstand a sharp decrease in frequency, so in scenario 4 the system experiences a blackout.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
"ABSTRAK
Stabilitas struktur turbin angin terapung lepas pantai diperlukan agar turbin angin bisa bekerja di laut lepas. Pembatasan pergerakan rotasi pitch bisa dijadikan kategori stabilitas struktur. Stabilitas struktur bisa ditentukan apabila respon struktur terhadap gaya eksitasi diketahui. Analisa untuk mengetahui respon struktur bisa dilakukan dengan coupled atau uncoupled. Analisa coupled memakan banyak waktu dan biaya. Untuk menganalisa respon struktur juga bisa dilakukan dengan analisa uncoupled dengan analisa frekuensi domain yang cukup efisien dan murah.
Pada penelitian ini dilakukan tiga simulasi untuk mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap respon struktur. Simulasi pertama adalah simulasi model struktur tension leg platform MIT dan NREL, kedua adalah simulasi kondisi lingkungan laut atau sea state, dan ketiga adalah simulasi kedalaman laut.
Analisa coupled dengan metode frekuensi domain menunjukkan hasil yang cukup akurat untuk kondisi laut nornal. Pada simulasi pertama menunjukkan tension leg platform NREL mempunyai stabilitas yang lebih baik dari tension leg platform MIT. Semakin meningkat sea state, pengaruh gaya gelombang terhadap stabilitas rotasi pitch semakin besar sedangkan pengaruh gaya angin semakin kecil.
Stabilitas tension leg platform NREL dapat dikategorikan sangat baik, Hal ini dilihat dari semua simulasi dan variasi, kategori stabilitas tension leg platform NREL masuk dalam kategori operating, kecuali pada variasi sea state 8 yang dalam kategori survival.

ABSTRACT
Structure's stability is needed by floating offshore wind turbine so its can be operated in the open sea. Limitation in pitch motion can be the categorization of structure stability. The stability of structure can be defined by knowing the structural responses. Analysis for structural responses can be done by coupled or uncoupled. Coupled analysis will consume more time and cost. So, uncoupled analysis with frequency domain can be choosen to make the analysis efficient and
cheaper.
In this research, uncoupled analysis with frequency domain will be used in the calculation of structural responses. The first simulation is tension leg platform MIT and NREL structure model. Second, simulation of sea state, and the last one is simulation of depth of sea.
Uncoupled analysis with frequency domain method have good accuracy for normal sea state. In the first simulation, tension leg platform NREL have more stability in pitch than tension leg platform MIT. Increasing sea state affected the increase influence of wave force on pitch, and the decrease the influence of wind and current force on pitch. Tension leg platform NREL have good stability in pitch. This can be seen from the result of all simulation and variation, the tension leg platfrom NREL in operating category beside the variation of sea state 8 which
ic catagorized as survival."
2011
T31672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library