Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh Nailul Fahmi
Abstrak :
Latar belakang: Aldehyde dehydrogenase 1 (ALDH1) merupakan marker sel punca kanker serviks yang menunjukkan karakteristik radioresisten. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ALDH1 terhadap respon radiasi karsinoma sel skuamosa serviks stadium IIIB. Metode: Sebanyak 58 sampel dari 360 pasien yang didiagnosis karsinoma sel skuamosa serviks stadium IIIB yang mendapat radiasi lengkap periode 2016 – 2021 di RSCM memenuhi kriteria eligibilitas subjek penelitian ini. Pemeriksaan MRI pra-radiasi dan pasca radiasi serta ekspresi ALDH dengan imunohistokimiawi (Santa Cruz®) dilakukan pada 58 sampel blok paraffin. Respon terapi dinilai pada 3 bulan setelah radiasi. Kami membandingkan respon terapi komplet yang dihasilkan pada ekspresi ALDH rendah dan ekspresi ALDH tinggi. Analisis dilakukan dengan software SPSS. Hasil: Nilai titik potong optimal skor ALDH terhadap respon radiasi adalah 166,05 pg/mL yang diperoleh dari analisis kurva ROC. Nilai AUC menunjukkan hasil 0.682 dengan sensitivitas 63,6% dan spesifisitas 64,0%. Skor ALDH ≥166,05 meningkatkan risiko hingga 3,1 kali untuk tidak tercapainya respon komplet (adj OR 3,127, IK 95% 1,034 – 9,456, p = 0,043). Ukuran tumor pre-radiasi (p = 0,593), derajat diferensiasi (p = 0,161), kelainan ginjal pre-radiasi (0,114), dan keratinisasi (p = 0,477) tidak berhubungan dengan respon radiasi. Kesimpulan: Ekspresi ALDH yang tinggi berhubungan dengan respon radiasi tidak komplet pada karsinoma sel skuamosa serviks stadium IIIB. Pasien dengan skor ALDH ≥ 166,05 meningkatkan risiko tidak tercapainya respon komplet hingga 3,1 kali lebih tinggi dibandingkan dengan subjek dengan skor ALDH < 166,05. ......Background: ALDH is cancer stem cell marker that has radioresistance characteristic. This study aims to determine the association between ALDH1 and the radiation response of stage IIIB cervical squamous cell carcinoma. Methods: A total 58 of 360 patients diagnosed with stage IIIB cervical squamous cell carcinoma who received complete radiation during 2016-2021 at the RSCM met the eligibility criteria for this study. Pre- and post-irradiation MRI examinations and ALDH expression with immunohistochemistry (Santa Cruz®) were performed on 58 paraffin block samples. Therapy response was assessed at 3 months after radiation. We compared the complete response resulting in low and high ALDH expression. The analysis was carried out with SPSS software. Results: The optimal ALDH score cut-off point on the radiation response was 166.05 pg/mL which was obtained from the analysis of the ROC curve. The AUC value was 0.682 with sensitivity and specificity, 63,6% and 64%, respectively. ALDH score ≥166.05 increased the risk by 2.7 times for not achieving the complete response (OR = 2,656, IK 95% 0,844 – 8,356, p = 0,095). Pre-radiation tumor size (p = 0.593), degree of differentiation (p = 0.161), renal abnormalities (p = 0.114), and keratinization (p = 0.477) were not associated with radiation response. Conclusions: High ALDH expression was associated with incomplete radiation response in squamous cell carcinoma of cervix stage IIIB
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Zuraidah
Abstrak :
LATAR BELAKANG: Salah satu penyebab kematian bagi penderita kanker pada wanita adalah kanker serviks. Secara histopatologik kanker leher rahim yang banyak ditemukan adalah jenis karsinoma sel skuamosa. Pada penelitian diteliti beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan karsinoma sel skuamosa. METODE: Desain studi ialah kasus-kontrol dengan subyek penderita kanker leher rahim jenis karsinoma sel skuamosa berdasarkan pemeriksaan histopatologik yang datang ke RSUPNCM Jakarta dan belum mendapatkan pengobatan. HASIL: Dari 302 wanita penderita kanker leher rahim jenis karsinoma sel skuamosa yang diteliti terdapat 34,4% pada golongan umur 52 tahun sampai 62 tahun yang memiliki risiko tinggi, dengan rasio odd suaian (OR) 24,05 dan 95% interval kepercayaan 6,34 ; 91,24. Umumnya wanita berpendidikan tingkat SD dan wanita tidak sekolah memiliki risiko tinggi dibandingkan dengan wanita yang berpendidikan SMP ke atas, dengan rasio odd suaian berturut-turut 17,97 dan 12,91 dan 95% interval kepercayaan berturut-turut 2,82 ; 114,66 dan 1,96 ; 84,92. Jenis kontrasepsi yang digunakan yang dapat meningkatkan risiko adalah kontrasepsi hormonal jika dibandingkan dengan yang tidak memakai kontrasepsi, dengan rsio odd suaian 2,83 dan 95% interval kepercayaan 1,34 ; 6,00. KESIMPULAN: Pada penelitian ini terlihat bahwa faktor-faktor risiko dominan yang berhubungan dengan terjadinya kanker leher rahim jenis karsinoma sel skuamosa adalah umur yang lebih tua, tingkat pendidikan rendah dan penggunaan kontrasepsi hormonal.
Risk Factors of Cervical Squamous Cell Carcinoma in Dr. Cipto Mangunkusumo National Central Hospital Jakarta 1997-1998BACKGROUND: Mortality of cervical cancer is highest among cancer in women. The histological type of cervical cancer is mostly squamous cell carcinoma. The purpose of this study is to show the risk factors of cervical squamous cell carcinoma. METHOD: The design is a case control study carried out in patients from Dr. Cipto Mangunkusumo National Central Hospital Jakarta during 1997-1998 confirmed histologically with cervical squamous cell carcinoma, who has not started any treatment. RESULT: From 302 women with squamous cell carcinoma of cervix examined, the high risk groups were found to be as follows : 1) 52-62 year age group (34,4%) with adjusted odds ratio (OR) 24,05 and 95% confidence interval (95% CI) 6,34 ; 91,24 2) low education level, elementary 1 no education compare with women with higher education level showed adjusted odds ratio (OR) 17,97 and 12,91, and 95% confidence interval (95% CI) 2,82 ; 114,66 and 1,96 ; 84,92 3) hormonal contraception compared with those who didn't use any contraception showed adjusted odds ratio (OR) 2,83 and 95% confidence interval (95% CI) 1,34 ; 6,00. CONCLUSION: This study showed that older age group, low education and hormonal contraception were dominant risk factors of cervical squamous cell-carcinoma.
2001
T10520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library