Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triovva Elsy Armita
"Terjadi peningkatan kasus abortus pada perawat hamil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu kurang lebih 30 % dari seluruh perawat hamil yang bertugas pada unit-unit kerja, yang meliputi : unit rawat jalan, unit rawat inap dan kamar operasi. Jenis abortus yang terbanyak dan tersering adalah abortus spontan.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal apakah yang paling berperan dalam hubungannya dengan kejadian abortus, faktor-faktor adalah : faktor lingkungan kerja, faktor aktivitas kerja dan faktor kebiasaan hidup.
Proses analisa data dilakukan dengan disain metode Case-Control Study, dengan membandingkan kelompok perawat hamil yang melakukan aktivitas kerja keperawatan dan mengalami abortus, dengan kelompok yang tidak mengalami abortus dengan aktivitas yang sama. Dengan tujuan didapatkannya suatu angka perbandingan odd ratio (OR) diantara kedua kelompok tadi.
Dari pengolahan data didapatkan 231 orang perawat hamil yang tidak mengalami kelainan internal, seperti : kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan plasenta, dan penyakit ibu, terdiri dari : 169 orang tidak mengalami abortus, dan 62 orang yang mengalami abortus.
Hasil akhir dengan multivariat analisis diperoleh bahwa faktor yang berperan secara bermakna terhadap kejadian abortus pada perawat dalam penelitian ini adalah faktor aktivitas kerja yang ditunjukkan dengan odd ratio (OR) 2.6 (95.0 % CI = 1.145 - 5.904).
Sebagai kesimpulan akhir, didapatkan bahwa faktor eksternal utama yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian abortus pada perawat hamil di Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah faktor aktivitas kerja, dengan odd ratio 2.6. Penelitian ini membutuhkankan kajian lebih lanjut untuk mencari pemecahan yang lebih baik.

The Factors Which Have Correlation with Incident of Abortion of the Nurse in the Workplace in Pertamina Central HospitalThe increasing of abortion of the nurse in the last five years term, more less 30 % of the all of pregnant nurse who came to Obstetrics department which worked at : inpatient unit, outpatient unit and the operation room. The most type of abortion that Spontaneous Abortion.
The aim of this study to find out what is the main external factor that has correlation with this abortion. In this study, the external factors include: workplace environment factors, nursing activity factors, and behavior of life.
Analysis processing of data use Case-Control Study design method, with compare the pregnant nurse group which have miscarriage and the other group are the pregnant nurse which not miscarriage in the same of activity in the workplace. The result of the analysis to achieve the odd ratio between the two groups. The data found that 231 nurses has pregnant and have not internal complication, such as: intra uterine growth defect, placental defect, and mother's disease, which consist of: 169 nurses have not abortion, and 62 nurses with abortion. The final result from multivariat analysis found that nursing activity factors a statistically significant have correlation with spontaneous abortion with an odd ratio (OR) of 2.6 (95.0 % C.I = 1.145 - 5.904)
For the conclusion, the main external factor have a role is abortion of the nurse a statistically significant found the nursing activity factors with odd ratio (OR) of 2.6 (95.0% C.I. = 1.145 - 5.904). This condition need further study to find out the way of a good solution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurika Chrisna
"Latar belakang dan tujuan.
Abortus spontan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang cukup mempengaruhi kondisi fisik dan psikis pekerja di PT.X, Tangerang. Selama kurun waktu tahun 2000 - 2003 ditemukan sebanyak 14.67% sampai 20.33% kasus per tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai abortus spontan yang terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, khususnya stresor dan stres kerja.
Metode.
Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol, pada 300 orang pekerja perempuan di unit produksi sebuah pabrik sepatu olah raga di Tangerang. Kasus adalah subyek yang pernah hamil dan mengalami abortus spontan selama kurun waktu tahun 2000 - 2003. Kontrol adalah subyek yang pernah hamil namun tidak pernah mengalami abortus spontan selama kurun waktu yang sama. Kelompok kasus dan kontrol diambil dari departemen yang sama, dengan perbandingan 1 kasus dipadankan dengan 2 kontrol. Kasus dan kontrol didapatkan dari data kesakitan pada perusahaan tersebut. Instrumen pengukuran stresor kerja menggunakan Survei Diagnostik Stres dan SCL-90 (Symptom Check List) untuk mengukur adanya kelainan psikopatologi/stres kerja.
Hasil dan kesimpulan.
Stresor kerja yang dominan terjadi pada pekerja di perusahaan sepatu ini tersebut adalah beban kerja kualitatif berlebih. Ada hubungan yang bermakna antara keenam jenis stresor kerja dengan terjadinya abortus spontan (OR 2.45 - 4.68) dan kelainan psikopatologis (OR 1.91 - 2.56). Namun tidak ditemukan keterkaitan antara kelainan psikopatologis/stres kerja dengan terjadinya abortus spontan.

Analysis of the relationship between occupational stress and spontaneous abortion among of footwear factory employees at PT: X in Tangerang (thesis). Jakarta: University ofBackground and objectives. Spontaneous abortion is one of reproductive heath problem which influence physical and psychological condition among female workers at sport shoes PT. X, Tangerang. The incidence is 14.67 % - 20.33% per year of pregnancy on 2000 -2004 The objective of this study is to get overview about the case and influence factors, especially about stressor and occupational stress
Methods. This research use case-control study design at 300 female workers at production unit in a spar/shoe factory in Tangerang. Case is subject which have pregnant and spontaneous abortion during 2000 -- 2003. Control is subject which have pregnant but have never got spontaneous abortion at the same time. Group of cases and control taken from a same department, 1 case compared with 2 controls. Both of group taken from company morbidity data. Measurement instrument of occupational stressor used Diagnostic Stress Survey and SCL (Symptom Check List) for identified occupational stress/psychopathological disorders.
Result and conclusion. Qualitative over workload is the most of occupational stressor which happened among workers. There was a relationship between occupational stressor with spontaneous abortion (OR 2.45 - 4.68) and psychopathologic disorders (OR 1.91 - 2.56). But there is no relationship between psychopathologic disorders/occupational stress with spontaneous abortion).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T13624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Fitriyani
"ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan. Abortus spontan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang cukup sering dialami oleh pekerja wanita di PT.T Jakarta. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian abortus spontan, salah satunya postur kerja statis berdiri ataupun duduk. Dari survey awal ditemukan 5,5 kasus abortus pada 400 pekerja wanita. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa postur kerja berdiri lama lebih berpengaruh terhadap terjadinya abortus daripada postur duduk pada pekerja di PT.T Jakarta.Metode. Penelitian ini menggunakan desain kasus control, pada 78 orang pekerja wanita di unit produksi sebuah pabrik garmen di Jakarta. Kasus adalah pekerja subyek yang pernah hamil dan mengalami abortus spontan selama kurun 2012-2017. Kontrol adalah subyek yang pernah hamil namun tidak pernah mengalami abortus spontan selama kurun waktu yang sama. Kelompok kasus dan kontrol diambil dari departemen sewing dan cutting, dengan perbandingan 1 kasus dipadankan dengan 2 kontrol.Hasil dan kesimpulan. Postur kerja berdiri lama berpengaruh terhadap terjadinya kejadian abortus spontang dibandingkan dengan postur kerja duduk. Dari hasil penelitian terbukti ada pengaruh bermakna antara postur kerja jenis pekerjaan OR 303,34; p.

ABSTRACT
Spontaneous abortion is one of reproductive health problem which oftenly happens among female workers at garment factory at PT.T Jakarta. Many factors could cause spontaneous abortion in female workers, one of them is the prolonged standing posture. The incidence is 5,5 from early survey in September 2016 among 400 female workers. The objective of this study is to get overview about the case and influence factors, especially prolonged standing posture.Methods. This research use case control study design at 78 female workers at sewing and cutting unit at garment factory in Jakarta. Case is subject which have pregnant and spontaneous abortion during 2012 2017. Control is subject which have pregnant but have never got spontaneous abortion at the same time. Group of case and control taken from cutting and sewing department, 1 case compared with 2 controls. Result and conclusion. There was a relationship between prolonged standing posture OR 303,34 p"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devvy Chaesya Amni Melakasi
"Industri manufaktur, termasuk industri sepatu, memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, namun seringkali pekerja perempuan di sektor ini menghadapi risiko kesehatan yang tinggi, termasuk risiko kejadian abortus spontan. Adapun kematian ibu di Indonesia juga masih didominasi oleh beberapa penyebab, termasuk abortus spontan. Postur kerja yang tidak ergonomis, seperti berdiri atau duduk lama, adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi pekerja buruh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara posisi kerja berdiri dan duduk lama dengan kejadian abortus spontan pada pekerja buruh di PT XY Kota Tangerang. Adapun metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Data primer menggunakan purposive random sampling diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh para pekerja buruh di PT XY, sedangkan data sekunder diperoleh dari poliklinik perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi berdiri dan duduk lama memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian abortus spontan pada pekerja buruh di PT XY Kota Tangerang. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor ini dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi pekerjanya.

The manufacturing industry, including the footwear sector, plays a pivotal role in economic growth. However, female workers in this field often face elevated health risks, notably the threat of spontaneous abortion. Indonesia's maternal mortality rates are still predominantly driven by various factors, with spontaneous abortion being one of them. Among these factors, unergonomic work postures, such as prolonged standing or sitting, have a significant impact on the reproductive health of laborers. This study is aimed at examining the correlation between extended periods of standing and sitting during work and the incidence of spontaneous abortion among laborers at PT XY in Tangerang City. The research employs a quantitative approach with a cross-sectional design. Primary data was collected using purposive random sampling, involving questionnaires administered to laborers at PT XY, while secondary data was sourced from the company's polyclinic. The findings underscore the substantial influence of prolonged standing and sitting on the occurrence of spontaneous abortion among laborers at PT XY in Tangerang City. Consequently, companies must address these factors to protect the reproductive health of their employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library