Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melitta Setyarani
Abstrak :
ABSTRAK Pendahuluan: Meningkatnya prevalensi TB muskuloskeletal tidak sejalan dengan tingginya efek samping dan resistensi MDR TB obat oral. Studi ekperimental pembuatan OAT lokal berteknologi lepas lambat dengan enkapsulasi PLGA dan alginate belum pernah dilakukan. Bersifat gelatisasi, dan non toxic; membuat PLGA dan Alginate diharapkan menjadi solusi. Metode: Studi eksprerimental in vitro pembuatan Rifampisin RIF , Isoniazid INH , Pirazinamid PYR , dan Etambutol ETH enkapsulasi PLGA RIF dan PLGA-Alginate PYR, ETH, INH . Serbuk OAT enkapsulasi dan plasma dimasukkan dalam media release dialyzer dan baker glass; di ekstraksi pada hari ke 1,3,5, dan 7. Pembacaan kadar menggunakan HPLC kolom RP C18e UV-Vis. Hasil: Telah diperoleh model carrier Alginate dan PLGA untuk release lepas lambat OAT. Kadar OAT enkapsulasi pada dialyzer dan beaker glass terdeteksi pada hari 3. Kadar OAT enkapsulasi pada dialyzer meningkat sampai hari 7, begitu pun pada baker glass, meski konsentrasi pada dialyzer lebih tinggi. Kadar OAT tanpa enkapsulasi menunjukkan pelepasan secara langsung, dengan kadar 8300 g/mL ditinjau pada hari 1, 3, 5, dan 7. Perbedaan kadar kelompok enkapsulasi dan tanpa enkapsulasi bermakna pada RIF p=0,029 , INH p=0,02 , PYR p=0,02 , ETH p=0,029 , dan pada hari 1 p=0,029 , hari 3 p=0,02 , hari 5 p=0,026 , hari 7 p=0,02 . Pembahasan: PLGA dan Alginate dapat pakai untuk enkapsulasi OAT. Terdapat peningkatan kadar OAT enkapsulasi pada dialyzer pada hari 1 sampai 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa OAT dengan enkapsulasi Alginate-PLGA memiliki sifat slow release sehingga dengan validasi metode yang tepat, teknologi ini dapat digunakan sebagai terapi lokal spondilitis TB.
ABSTRACT Introduction: Increasing prevalence of musculoskeletal TB is not parallel with its extreme side effects and resistance MDR TB of oral drugs. Experimental study regarding slow release local anti tuberculosis drugs ATD using PLGA and alginate encapsulation never been performed. It rsquo;s gelatization ability and non-toxic properties; making it expected to be a solution. Methods: In vitro study Rifampicin RIF , Isoniazid INH , Pyrazinamide PYR , Etambutol ETH encapsulated using PLGA and Alginate. Encapsulated ATD powder plus human plasma was put on dialyzer and baker glass; extracted on day 1,3,5, and 7. ATD amount analyzed using HPLC RP C18e with UV-Vis dectector. Results: Alginate and PLGA carrier model for ATD are available. Encapsulated ATD level on dialyzer and baker glass detected on day 3. Encapsulated ATD- dialyzer levels increased until day 7, so did on baker glass, although concentrations in dialyzer were higher. Uncapsulated ATD levels observed on day 1, 3, 5, and 7 at similar concentrations of 8300 g/mL. Significant difference levels of encapsulated and uncapsulated group in RIF p = 0.029 , INH p = 0.02 , PYR p = 0.02 , ETH p = 0.029 , and on day 1 p = 0.029 , day 3 p = 0,02 , day 5 p = 0,026 , day 7 p = 0,02 . Discussion: PLGA and Alginate is available for ATD encapsulation. An increase in encapsulated ATD levels in the dialyzer on days 1 to 7 suggests that ATD with Alginate-PLGA encapsulation has a slow release property can be used as preliminary study of local TB therapy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Lukman Akbar
Abstrak :
Pendahuluan: Spondilitis tuberkulosis menempati 50% tuberkulosis tulang. Penyakit ini menyebabkan nyeri, masalah neurologis dan deformitas kifosis. Visual analogue scale (VAS), Frankel grade, sudut Cobb dan fusi merupakan luaran klinis dan radiologis yang dapat dievaluasi. Loss of correction (LOC) dapat terjadi setelah koreksi deformitas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi VAS, Frankel grade, sudut Cobb sebelum dan sesudah koreksi deformitas, serta fusi dan LOC yang terjadi. Metode: Desain studi potong lintang pada 13 anak penderita spondilitis tuberkulosis yang menjalani koreksi deformitas, debridemen, stabilisasi dan fusi selama 2015-2020 di RS Cipto Mangunkusumo. VAS dan Frankel grade diperoleh sebelum operasi dan saat follow-up minimal 12 bulan setelah operasi. Sudut Cobb diperoleh sebelum operasi, sesudah operasi dan saat follow-up minimal 12 bulan setelah operasi. LOC dihitung dari sudut sesudah operasi dengan saat follow-up. Fusi dievaluasi dengan klasifikasi Christensen. Hasil: Perbaikan VAS signifikan (p=0,001) dari 8 (2-9) menjadi 0 (0-1). Perbaikan Frankel grade signifikan (p=0,026). Perbaikan sudut Cobb signifikan (p=0.046) dari 33,94 (12,43-100,78) menjadi 15,8 (4,0-55,74). Sebelas pasien terjadi fusi. Dua pasien doubtful fusion. Terjadi LOC pada berbagai kelompok usia Diskusi: Koreksi deformitas menjadikan spine stabil, mengurangi kompresi, perbaikan nyeri, aliran darah, fungsi neurologis, sudut Cobb. Cincin apofisis tulang belakang tidak semua rusak. Apofisis yang intak menambah progresifitas kifosis. Terjadinya LOC di berbagai fase pertumbuhan bersamaan dengan proses fusi. Kesimpulan: Terjadi perbaikan VAS, Frankel grade dan sudut Cobb setelah koreksi deformitas. LOC muncul pada semua fase pertumbuhan. ......Introduction: Tuberculous spondylitis accounts for 50% bone tuberculosis causing pain, neurological problem and kyphotic deformity. Visual analogue scale (VAS), Frankel grade, Cobb’s angle and fusion evaluated as clinical and radiological outcome postoperatively. Loss of correction (LOC) may happen after correction. This study aims to evaluate VAS, Frankel grade, Cobbs’s angle before and after deformity correction, also fusion and LOC. Methods: Cross-sectional study conducted in 13 children with tuberculous spondylitis underwent deformity correction, debridement, stabilization and fusion during 2015-2020 at Cipto Mangunkusumo Hospital. VAS and Frankel grade taken before and at least 12 months after surgery. Cobb’s angle taken before, after surgery and at latest follow-up. LOC measured from postoperative and latest follow-up x-ray. Fusion evaluated using Christensen classification. Results: VAS significantly decreased (p=0,001) from 8 (2-9) to 0 (0-1). Frankel grade significantly improved (p=0,026); six (46.2%) subjects showed neurological improvement, the other six already Frankel E and one (7.7%) showed no improvement. Cobb’s angle significantly decreased (p=0,046) from 33,94 (12,43-100,78) to 15,8 (4,0-55,74). Fusion in 11 patients. Doubtful fusion in 2 patients. LOC may happen in all age. Discussion: Deformity correction produces stable spine, reduces compression, decreases pain, improves blood flow and neurological function. Not all apophyseal ring destructed. Intact part of apophyseal ring increase kyphosis. LOC happen in all growth phase simultaneously with fusion process. Conclusion: VAS, Frankel grade and Cobb’s angle improved after deformity correction. LOC appear at all phase of growth.
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Megan
Abstrak :
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular dan mematikan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan termasuk salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di seluruh dunia. Spondilitis TB atau Pott’s Disease merupakan jenis dari TB ekstra paru, di mana 10% dari kasus TB ekstra paru merupakan TB tulang dan 50% dari kasus TB tulang adalah spondilitis TB. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang paling umum digunakan adalah obat lini pertama, salah satunya adalah Rifampisin (RIF). Banyaknya jumlah dan dosis OAT yang harus dikonsumsi menyebabkan kepatuhan pasien TB menjadi rendah. Selain itu, RIF bersifat tidak stabil dan mudah teroksidasi menjadi rifampisin kuinon (RQ) jika terkena paparan oksigen. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem penghantaran obat yang dapat melepaskan obat dalam waktu yang lama. Pada penelitian ini, sistem implan dalam bentuk hidrogel dibuat dengan metode freeze-thaw dengan menggunakan polimer PVA dan pektin yang bersifat hidrofilik, biokompatibel, biodegradable, dan non-toksik serta antioksidan sebagai penstabil RIF (asam askorbat, gingerol, curcumin, dan asam galat). Senyawa antioksidan yang efektif dalam mengurangi degradasi berupa oksidasi RIF menjadi RQ adalah asam askorbat (AA) dan asam galat (AG), sedangkan gingerol (G) dan curcumin (C) tidak mampu mengurangi oksidasi RIF menjadi RQ. Berdasarkan uji pelepasan RIF dan RQ dalam phosphate buffer saline atau PBS (pH 7,4 dan suhu 37°C), urutan pelepasan kumulatif RIF dari yang terbesar ke terkecil adalah RIF-AA > RIF-AG > RIF-0 > RIF-G > RIF-C dan profil pelepasan kumulatif RQ dari yang terkecil ke terbesar adalah RIF-AA < RIF-AG < RIF-0 < RIF-G < RIF-C. Profil pelepasan kumulatif RIF dipengaruhi oleh hidrofilisitas polimer dan antioksidan, swelling hidrogel (derajat crosslinking), kristalinitas PVA berdasarkan hasil uji XRD, dan kekasaran permukaan hidrogel berdasarkan hasil uji FE-SEM. Sedangkan, profil pelepasan kumulatif RQ dipengaruhi oleh kemampuan gugus hidroksil (O-H) antioksidan yang aktif dalam pengikatan radikal oksigen bebas, berat molekul dan sifat kinetika antioksidan, serta pergeseran bilangan gelombang (puncak) serapan O-H dan tajamnya puncak serapan O-H berdasarkan hasil uji FTIR. Seluruh sampel hidrogel menunjukkan kinetika pelepasan orde nol dengan mekanisme pelepasan anomalous (non-Fickian) diffusion untuk RIF-G dan RIF-AG serta super case-II transport untuk RIF-0, RIF-AA, dan RIF-C. ......Tuberculosis (TB) is a contagious and deadly disease caused by Mycobacterium tuberculosis. It is one of the top 10 causes of death worldwide. TB Spondylitis or Pott’s Disease is a type of extrapulmonary TB, where 10% of extrapulmonary TB cases are bone TB and 50% of bone TB cases are TB Spondylitis. The most commonly used Anti Tuberculosis Drugs (ATD) are first-line drugs, such as Rifampicin (RIF). The large amount and dosages of ATD that must be consumed reduce the patient compliance. In addition, RIF is unstable and easily oxidized to rifampicin quinone (RQ) when being exposed to oxygen. Therefore, a drug delivery system with extended (prolonged) release is needed. In this study, the implant system in the form of hydrogel was made using PVA and pectin polymers which are hydrophilic, biocompatible, biodegradable, and non-toxic as well as antioxidants as RIF stabilizers (ascorbic acid, gingerol, curcumin, and gallic acid) by freeze-thaw method. Antioxidant compounds that are effective to reduce RIF oxidation to RQ are ascorbic acid (AA) dan gallic acid (GA), while gingerol (G) and curcumin (C) couldn’t be proven to reduce RIF oxidation to RQ. Based on the release profile of RIF and RQ in phosphate buffer saline solution (pH 7,4 and 37°C), the order of RIF cumulative release profile from the largest to smallest is RIF-AA > RIF-AG > RIF- 0 > RIF-G > RIF-C and RQ cumulative release profile from the smallest to largest is RIF- AA < RIF-AG < RIF-0 < RIF-G < RIF-C. RIF cumulative release profile depends on polymer and antioxidant hydrophilicity, hydrogel swelling (crosslinking degree), PVA crystallinity based on XRD result, and surface roughness of hydrogels based on FE-SEM result. Meanwhile, RQ cumulative release profile depends on the ability of hydroxyl groups in antioxidants to scavenge free oxygen radicals, molecular weight and kinetic behaviour of antioxidants, as well as wavenumber (absorption peak) shifting of O-H groups and the sharpness of O-H absorption based on FTIR result. All hydrogel samples followed the zero-order kinetics with anomalous (non-Fickian) diffusion is the mechanism for RIF-G and RIF-AG and super case-II transport is the mechanism for RIF- 0, RIF-AA, dan RIF-C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wella Meitri
Abstrak :
Praktik Residensi Keperawatan Medikal Bedah peminatan muskuloskeletal ini bertujuan untuk menerapkan peran perawat sebagai pemberi asuhan, edukator, peneliti, dan innovator. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengaplikasikan Model Teori Adaptasi Roy pada pasien spondilitis TB dan 30 kasus gangguan muskuloskeletal. Peran perawat sebagai  edukator juga dijalankan saat memberikan  sosialisasi terkait EBN dan proyek inovasi. Saat mengimplementasikan EBN berupa edukasi pre operatif, merupakan tahapan pelaksanaan perawat sebagai peneliti. Peran perawat sebagai innovator diwujudkan dalam proyek inovasi media edukasi cetak positioning technique dan bantal penopang pasien SCI saat mobilisasi. Rangkaian penerapan peran perawat tersebut merupakan upaya pembelajaran dalam  mewujudkan asuhan keperawatan yang holistik untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. ......The residency practice in medical-surgical nursing with a specialization in musculoskeletal aims to apply the role of nurses as caregivers, educators, researchers, and innovators. The role as caregivers involves applying Roy's Adaptation Theory to patients with TB spondylitis and 30 cases of musculoskeletal disorders. Nurses also act as educators by providing orientation on Evidence-Based Nursing (EBN) and an innovation project. Implementing EBN through preoperative education constitutes the nurse's role as a researcher. The role as an innovator is exemplified by a project involving printed educational media on positioning techniques and supportive pillows for SCI patients during mobilization. This series of nursing role applications represents efforts in learning to achieve holistic nursing care and enhance nursing service quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library