Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Lina Anisa
Abstrak :

ABSTRAK 

Kecemasan dan depresi merupakan distres psikologis yang sering terjadi pada pasien kanker ginekologi. Hal tersebut disebabkan oleh koping yang maladaptif dan gangguan pada kesejahteraan spiritual pasien kanker ginekologi. Intervensi spiritual merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan koping dan kesejahteraan spiritual pasien kanker ginekologi guna menurunkan kecemasan dan depresi pada pasien kanker ginekologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas intervensi spiritual terhadap kecemasan, depresi, koping dan kesejahteraan spiritual pada pasien kanker ginekologi. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre and post test design with control group pada 108 orang pasien di satu rumah sakit rujukan di Bandung, Jawa Barat. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Brief Cope dan Functional Assessment Chronic Illness Therapy Spiritual Well Being (FACIT Sp). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan rerata skor kecemasan dan depresi pada kelompok intervensi setelah mendapatkan intervensi spiritual (p=0,001). Terdapat perbedaan rerata skor kecemasan dan depresi antara kelompok intervensi dan non intervensi (p=0,001). Perubahan rerata skor koping pada kelompok intervensi baik pada subskala problem focused coping (p=0,013) dan subskala emotion focused coping (p=0,001). Perubahan rerata kesejahteraan spiritual pada kelompok intervensi meliputi subskala meaning (p=0,031), faith (p=0,036) dan subskala peace (p=0,006) pada kelompok intervensi setelah mendapatkan intervensi spiritual. Penelitian juga menunjukkan bahwa setelah intervensi spiritual terdapat perbedaan rerata skor koping (p=0,004) dan kesejahteraan spiritual (p=0,001) antara kelompok intervensi dan non intervensi. Implikasi dari penelitian ini adalah dilakukannya intervensi spiritual sebagai bagian dari asuhan keperawatan holistik bagi pasien kanker khususnya kanker ginekologi.

Kata Kunci: depresi, intervensi spiritual, kanker, kecemasan, kesejahteraan, koping


ABSTRACT

Anxiety and depression are psychological distress that often occurs in gynecological cancer patients. This is caused by maladaptive coping and disruption to the spiritual well-being. Spiritual intervention is one alternative in improving coping and spiritual well-being of gynecological cancer patients to reduce anxiety and depression in gynecological cancer patients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of spiritual interventions on anxiety, depression, coping and spiritual well-being in gynecological cancer patients. Design of this study was quasi experimental pre and post test design with a control group at 108 patients in a referral hospital in Bandung, West Java. Sampling methods was consecutive sampling. The instruments used in this study were the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Brief Cope and Functional Assessment Chronic Illness Therapy Spiritual Well Being (FACIT Sp). Results showed that there was a change in the mean score of anxiety and depression in the intervention group after getting a spiritual intervention (p = 0.001). There were differences in mean scores for anxiety and depression between the intervention and non-intervention groups (p = 0.001). The average change in coping scores in the intervention group both on the problem focused coping subscale (p = 0.013) and the emotion focused coping subscale (p = 0.001). The mean changes in spiritual well-being in the intervention group included the subscale meaning (p = 0.031), faith (p = 0.036) and the peace subscale (p = 0.006) in the intervention group after receiving spiritual intervention. Research also shows that after spiritual intervention there are differences in mean coping scores (p = 0.004) and spiritual well-being (p = 0.001) between the intervention and nonintervention groups. The implication of this research is that spiritual intervention is part of holistic nursing care for cancer patients, especially gynecological cancer.

 

2019
T53063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herniyatun
Abstrak :

Permasalahan pada kanker serviks meliputi permasalahan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan seksual. Keperawatan holistik diperlukan dalam perawatan kanker serviks, spiritual merupakan dimensi inti yang akan mempengaruhi dimensi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model intervensi keperawatan spiritual dengan nilai-nilai Islami yang dinamakan model intervensi keperawatan spiritual Islami (INSPIRASI) dan mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual perempuan kanker serviks. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap satu penelitian untuk mengidentifikasi masalah pada kanker serviks dengan desan mix method, pada studi kuantitatif dilakukan survey pada 93 responden, dan metode kualititaif dengan wawancara mendalam pada tujuh partisipan. Tahap dua pengembangan model dengan cara mengintegrasikan hasil studi tahap satu, studi literatur, dan konsultasi pakar. Tahap tiga dilakukan penelitian quasi eksperiment dengan desain pre-post test control group design. Metode sampling consecutive sampling pada perempuan kanker serviks stadium II-IV yang menjalani terapi kemoradiasi usia 25-68 tahun dengan jumlah sampel 80 (40 kelompok intervensi, 40 kelompok kontrol). Hasil penelitian teridentifikasinya permasalahan, gambaran kualitas hidup dan gambaran kondisi spiritual perempuan dengan kanker serviks, terbentuknya model intervensi keperawatan spiritual islami INSPRIRASI dan terujinya model intervensi. Hasil uji didapatkan terdapatnya pengaruh model INSPIRASI terhadap kualitas hidup (p=0.021) dan kesejahteraan spiritual  (p=0.001). Dengan demikian diharapkan model INSPIRASI dapat dijadikan salah satu strategi intervensi keperawatan pada perempuan dengan kanker serviks yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual.

 


Problems in cervical cancer include physical, psychological, social, spiritual and sexual problems. Holistic nursing is needed in the treatment of cervical cancer, spiritual is a core dimension that will affect other dimensions. This study aims to obtain a model of spiritual nursing intervention with Islamic values called the Islamic spiritual nursing intervention model (INSPIRASI) and determine it is the effect on the quality of life and spiritual well-being of cervical cancer women. This research consisted of three stages. The first phase was to identify problems in cervical cancer with the desain mix method, a quantitative study surveyed 93 respondents, and a qualitative method with in-depth interviews with seven participants. The second phase of the model development was by integrating the results of the first phase study, literature study, and expert consultation. The third phase used a quasi-experimental study with a pre-posttest control group design. Method of consecutive sampling in women with stage II-IV cervical cancer undergoing chemo radiation therapy aged 25-68 years with total samples of 80 (40 intervention groups, 40 control groups). The results of the study identified problems, depictions of quality of life and depictions of the spiritual condition of women with cervical cancer, the formation of an Islamic spiritual nursing intervention model INSPIRASI and the testing of an intervention model. The test results found the influence of the INSPIRASI model on quality of life (p = 0.021) and spiritual well-being (p = 0.001). It is hoped that the INSPIRASI model can be used as one of the nursing intervention strategies in women with cervical cancer that can improve quality of life and spiritual well-being.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Elysabeth
Abstrak :
Latar belakang: Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami berbagai masalah setelah terdiagnosa HIV baik secara fisik maupun psikososial. Hal ini menyebabkan ODHA menutup diri agar mereka tak diketahui orang lain karena merasa terstigma. Masalah ini dapat berlanjut ODHA menstigma dirinya dan dapat menularkan HIV lagi bagi pasangannya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh model intervensi spiritual peka budaya Karo dan menguji model tersebut. Metode penelitian: Tahap I: penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya dikembangkan model intervensi spiritual peka budaya Karo. Mengembangkan intervensi menggunakan metode PATH (Problem – Analysis – Test – Help) yang diusulkan oleh Buunk dan Vugt (2008). Tahap II: uji coba model dengan quasi experiment with control group design. Jumlah sampel kelompok intervensi 60 orang dan 60 orang kelompok kontrol. Hasil: hasil penelitian tahap I di penelitian kualitatif dihasilkan 14 thema, dan hasil kualitatif didapatkan Odds Ratio (OR) dari variable Religiusitas adalah 3,5 (5%CI: 2,324-5,329), artinya warga jemaat GBKP yang religiusitas nya kuat akan mempunyai odds (berisiko) mencegah perilaku penularan HIV sebesar 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan warga jemaat GBKP yang tidak memiliki Religiusitas kuat di Kabupaten Karo. Lalu model ini dikembangkan berdasarkan teori cultural care dan masukan dari para pakar. Hasil tahap II: Uji korelasi kanonikal secara kolektif fungsi kanonikal signifikan dengan nilai p = 0,0001 di fungsi 1 dan 0,003 di fungsi 2. Kesimpulan: ada hubungan yang kuat antara intervensi spiritual peka budaya Karo terhadap stres dan stigma. Artinya pemberian intervensi model spiritual peka budaya Karo dengan menambah pengetahuan, dukungan sosial dan dukungan keluarga dapat mengurangi stres dan stigma sebesar nilai korelasinya. Rekomendasi: akan dilakukan studi lanjutan tanggapan perawat untuk persfektif ke ODHA. ......Introduction: People living with HIV/AIDS (PLWHA) experience various problems after being diagnosed with HIV, both physically and psychosocially. These problems cause PLWHA to close themselves so that they are not known to others because they feel stigmatised. This problem can cause PLWHA to continue stigmatising themselves and transmit HIV again to their partners or other people. This study aimed to develop a Karo culture-sensitive spiritual intervention model to prevent HIV stigma. Methods: Phase I: this study uses qualitative and quantitative research design. Furthermore, a model of spiritual intervention sensitive to Karo culture was developed. Develop interventions using the PATH (Problem – Analysis – Test – Help) method proposed by Buunk and Vugt (2008). Phase II: model trials with quasi-experiment with control group design. The total sample of the intervention group was 60 people and 60 people of the control group. Result: the results of the phase I study in the qualitative study produced 14 thema, and the qualitative results obtained the Odds Ratio (OR) of the Religiosity variable was 3.5 (5%CI: 2,324-5,329), meaning that GBKP congregation residents whose religiosity is strong will have odds (risk) of preventing HIV transmission behavior by 3.5 times higher than GBKP congregation residents who do not have strong religiosity in Karo Regency. Then this model was developed based on the theory of cultural care and input from experts. Phase II results: Test the canonical correlation collectively of significant canonical functions with p values = 0.0001 in function 1 and 0.003 in function 2. Conclusion: there is a strong link between Karo culture's sensitive spiritual interventions to stress and stigma. This means that the intervention of the Karo culturally sensitive spiritual model by increasing knowledge, social support and family support can reduce stress and stigma by the correlation value. Recommendation: a follow-up study of nurse responses to effectiveness to PLHIV will be carried out.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library