Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caecilia Tuti Budiantari
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemurnian dan kuat kerma udara Sk sumber butiran 125I buatan BATAN melalui pengukuran dan parameter dosimetrinya menggunakan simulasi Monte Carlo EGSnrc. Parameter dosimetri seperti kuat kerma udara Sk, tetapan laju dosis , faktor geometri G(r,), fungsi dosis radial g (r) dan fungsi anisotropi F(r,) dikalkulasi berdasarkan protokol AAPM TG 43. Hasil pengukuran dengan spektrometer gamma diperoleh sumber butiran 125I murni dan tidak mengandung radioisotop lain. Sedangkan hasil pengukuran kuat kerma udara menggunakan detektor ekstrapolasi untuk sumber 125I S1 dan S2 adalah 7,65 U dan 8,03 U dan hasil kalkulasi kuat kerma udara sumber 125I S1 dan S2 adalah 7,99 U dan 8,44 U. Terdapat perbedaan kurang dari 5 % antara pengukuran dan kalkulasi. Dari kalkulasi diperoleh fungsi dosis radial dengan persamaan polynomial y = - 0,0002 x5 + 0,0044 x4 ? 0,0475 x3 + 0,2413 x2 - 0,6960 x + 1,5214 dengan R = 0,99. Fungsi dosis radial dan fungsi anisotropi dari sumber butiran 125I buatan BATAN hasil simulasi Monte Carlo EGSnrc ini mempunyai bentuk kurva yang tidak berbeda dengan sumber 125I komersial model IAI-125 buatan IsoAid. Detektor ekstrapolasi milik SSDL BATAN dapat digunakan untuk menentukan kuat kerma udara sumber butiran 125I. ......This study was performed to know the purity and kerma strength of the BATAN seed 125I brachytherapy sources obtained by experiment using an extrapolation chamber and dosimetric parameters of them using a EGSnrc Monte Carlo simulation. Dosimetric parameters such as air kerma strength Sk, dose rate constant , geometry factor G(r,), radial dose function g(r) and anisotropy function F(r,) were calculated based on the AAPM TG 43 protocol. From the measurement result was obtained that the BATAN seed 125I brachytherapy sources did not contain other radioisotope. The kerma strength of S1 and S2 sources from experiment were 7.65 U and 8.03 and from the calculation were 7.99 U and 8.44 U. The difference between experiment and calculation was less than 5 %. Radial dose function from the calculation has polynomial equation y = with R = 0,99. EGSnrc Monte Carlo simulation for radial dose function and anisotrophy function of the BATAN had the same curve with the calculation of the IsoAid 125I source model IAI-125 commercially. Extrapolation chamber belonged to the SSDL BATAN can be used to determine kerma strength.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganeshia Kristy Pratiwi
Abstrak :
Pencemaran perairan merupakan masalah kompleks yang belum terpecahkan, salah satunya adalah pencemaran perairan oleh CH3Hg+. Pencemaran tersebut membahayakan Perna viridis dan Anadara indica yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan suatu simulasi pencemaran CH3Hg+ melalui jalur air dan jalur pakan sehingga didapatkan pemodelan bioakumulasi CH3Hg+ pada Perna viridis dan Anadara indica. Untuk keperluan analisa bioakumulasi CH3Hg+ digunakan perunut radioaktif CH3203Hg+ yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya konsentrasi CH3Hg+ dalam perairan. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai faktor konsentrasi (CF) pada Perna viridis besar berkisar antara 1122,098 hingga 3850,828. Nilai faktor konsentrasi (CF) pada Perna viridis kecil berkisar antara 3495,316 hingga 4737,34. Nilai faktor konsentrasi (CF) pada Anadara indica besar berkisar antara 3474,513 hingga 8998,277. Nilai faktor konsentrasi (CF) pada Anadara indica kecil berkisar antara 7899,7 hingga 8670,17. Nilai faktor konsentrasi tersebut didapatkan setelah kekerangan terpapar CH3Hg+ selama 12 hari. Efisiensi asimilasi Perna viridis dan Anadara indica setelah 24 jam sebesar 1,147% dan 0,393%. Nilai faktor bioakumulasi (BAF) pada Perna viridis adalah 5760,737 sampai dengan 10877,491 dan nilai BAF pada Anadara indica adalah 6756,617 sampai dengan 10522,492. Nilai tersebut merupakan acuan untuk menentukan batas aman mengkonsumsi kerang dalam satu bulan sesuai dengan dosis referensi menurut EPA (Environmental Protection Agency). ......Water pollution is a complex problem which has not been solved yet,for instance is water pollution by CH3Hg+. Pollution can endanger Perna viridis and Anadara indica that are widely consumed by humans. Therefore, in this research was made a simulation of CH3Hg+ pollution through the water and feed so that it results the modell of CH3Hg+ bioaccumulation in Perna viridis and Anadara indica. 203 CH3 Hg+ as a radioactive tracer is used as a tool to detect the concentration of CH3Hg+ in the waters. Based on the results of the study, the value of concentration factor (CF) in a big Perna viridis is ranged from 1122,098 to 3850,828. The value of concentration factor (CF) in a small Perna viridis is ranged from 3495,316 to 4737,34. The value of concentration factor (CF) in a big Anadara indica is ranged from 3474,513 to 8998,277. The value of Concentration Factor (CF) in a small Anadara indica is ranged from 7899,7 to 8670,17. These concentration factor are obtained after exposuring of CH3Hg+ until 12 days. Assimilation efficiency in Perna viridis and Anadara indica after 24 hours are 1,147% and 0,393%. Factor Bioaccumulation (BAF) in Perna viridis is from 5760,737 to 10877,491 and BAF in Anadara indica is 6756,617 to 10522,492. That amounts are references to determine the safety of consumption these mussels in a month which according to the EPA (Environmental Protection Agency) reference dose.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library