Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nur Mawaddah Amini
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai aspek pragmatik yang terdapat dalam film Belanda Hoe Duur Was De Suiker 2013 . Aspek tersebut adalah tindak tutur dari kedua tokoh utama dalam film Hoe Duur Was De Suiker 2013 yang bernama Sarith dan Mini-Mini. Tindak tutur digunakan dalam suatu percakapan agar penutur dan mitra tuturnya dapat mencapai tujuan dari tindak tutur tersebut. Penulis menganalisis hal ini karena penulis ingin mengetahui apakah makna interaksi yang terjadi antara kedua tokoh dapat tersampaikan dengan baik berdasarkan tindak tuturnya atau tidak. Setelah diamati, di dalam film tersebut hanya terdapat 16 percakapan antara Sarith dan Mini-Mini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori tindak tutur oleh Austin Searle. Penulis hanya akan memasukkan percakapan yang memiliki unsur ilokusi direktif. Setelah dianalisis, dari 16 percakapan yang ada di dalam film tersebut, hanya 9 percakapan yang megandung unsur ilokusi direktif. Dari 9 percakapan tersebut, hanya terdapat satu percakapan yang tidak berhasil dilakukan oleh penutur, yaitu Sarith dan mitra tuturnya, yaitu Mini-Mini.

ABSTRACT
The focus of this study is pragmatic aspects which appears in a Dutch Movie Hoe Duur Was de Suiker 2013 . The Speech Act which is used by the two main characters in the movie named Sarith and Mini Mini, will be analyzed through this study. In a conversation, Speech Act is used so that speakers and partners can achieve the purpose of the Speech Act. The purpose of this study is to know the meaning of the interactions that occur between the two main characters are conveyed properly or not. The method of this study is descriptive qualitative using The Speech Act Theory by Austin Searle. Once observed, the two main characters contains only 16 conversation in the movie. From 16 conversations, only 9 of them has elements of directive illocutionary. The result shows that from 9 conversations, there is only one conversation that is not successfully carried out by the speakers Sarith and partners Mini Mini ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Masad
"Konteks realitas di era reformasi, menghadapkan pemimpin daerah pada tantangan untuk melakukan komunikasi politik yang demokratis. Namun, mereka sering dihadapkan pada hambatan kompleks. Kompleksitas misalnya ini bisa ditemukan pada kasus gaya komunikasi politik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, saat menghadapai penolakan penertiban PKL di Pasar Tanah Abang. Penelitian ini bertujuan mendikripsikan gaya komunikasi politik Ahok, dan klaim keshahihan dalam pernyataan-pernyataannya. Landasan konseptual yang digunakan adalah teori tindakan komunikatif dari Jurgen Habermas, terutama teori speech act yang komunikatif. Penelitian dilakukan dengan analisa wacana kritis, dengan model analisa wacana dari Teun Van Dijk. Hasil penenelitian menunnjukkan, gaya komunikasi politik Ahok adalah komunikasi low context. Pernyataan-pernyataan Ahok, memiliki tingkat keshahihan tinggi. Namun, gaya komunikasi politik Ahok gagal menciptakan proses komunikasi yang komunikatif, karena adanya sejumlah distorsi komunikasi.

Context of political reality in reform era, exposes local leaders on the challenges to practice the democratic political communication. However, they are often faced with complex obstacles. This complexity can be found in the case of political communication style of the Vice Governor of Jakarta, Tjahaja Basuki Purnama, or Ahok, while facing rejection regulating street vendors in Tanah Abang Market. This study aims to describe Ahok political communication style, and validity claims in his statements. Conceptual basis used is the theory of communicative action of Jürgen Habermas, particularly communicative speech act theory. The study was conducted with a critical discourse analysis, with models of discourse analysis Teun Van Dijk. The results of this study demonstrate that Ahok's communication style is low context communication. Ahok's statements have a high level of validity. Ahok's political communication style not managed to create a process of communicative communication, because of the amount of distortion of communication."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library