Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irvin Nelson Morado
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S24927
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Martino H.
Abstrak :
Pengadaan BBM yang disubsidi pemerintah dan digunakan umumnya oleh masyarakat kurang mampu sebagai sumber energi untuk kegiatan sehari-hari sangat besar dan membebani keuangan negara seiring dengan penurunan produksi minyak mentah domestik dan krisis energi pasca perang teluk II. Upaya subsidi pemerintah yang mencapai 60 trilyun rupiah/tahun kepada masyarakat kurang mampu sering mengalami kendala dalam pendistribusiannya seperti terjadinya kelangkaan yang terjadi tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di kota besar seperti Medan. Untuk menjamin alokasi BBM sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat, perlu dilakukan suatu kajian dengan memperhitungkan faktor-faktor yang terkait. Pemilihan kota Medan didasarkan atas pertimbangan bahwa Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan intensitas pemakaian BBM yang cukup tinggi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai proyeksi kebutuhan premium dan solar beserta rencana pengembangan infrastruktur SPBU dalam lingkup kotamadya Medan. Proyeksi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap demografis daerah yang bersangkutan berdasarkan besarnya jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB) panjang jalan, intensitas pemakaian BBM serta elastisitas konsumsi BBM terhadap PDRB dengan menggunakan perangkat lunak Minitab Powersim dan Simulasi Monte Carlo. ......Subsidized kerosene, which is generally consumed by poor people in Indonesia as an energy source and daily needs, is very big and give load to national finance as a result of a decline in crude oil production and world energy crisis post gulf war II. Goverment subsidize effort which has reached 60 trilyun rupiah/years have problem in distribusion like lack that has been recently happened, not only in remote area, but also in big city like Medan. In order to guarantee the fuel alocation match with the real demand in society, it need a study which consider the variables that influence the fuel demand. The election of Medan based on consideration that Medan is one of the big city in Indonesia with the high intensity of fuel demand. In this paper will be discussed about the forecast of fuel and diesel demand with the plan development of fuel station in Medan region. The forecast is done with the analysis of the region?s demographic based on the sum of the population, Gross National Product (GDP), road length, fuel intensity and the elasticity of of fuel consumtion with the GDP using software minitab, powersim and Monte Carlo simulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Ruswati Aprilia
Abstrak :
Penulisan ini bertujuan untuk melakukan suatu penataan lembaga penyalur SPBU untuk Jenis Bensin Premium dan Minyak Solar berbasis wilayah di Kabupaten Rokan Hilir. Wilayah yang akan dianalisis adalah Kabupaten Rokan Hilir dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten Rokan Hilir hanya terdapat tujuh unit SPBU dengan rata - rata volume penyaluran harian Jenis BBM Tertentu yang lebih tinggi diatas rata - rata volume penyaluran harian nasional. Kabupaten Rokan Hilir juga merupakan wilayah perbatasan Propinsi Riau dengan Propinsi Sumatera Utara, sehingga pada wilayah perbatasan seperti ini diperlukan analisa lebih lanjut mengenai efektifitas pendistribusian Jenis BBM Tertentu di lembaga penyalur. Metode yang digunakan adalah analisis data-data konsumsi/kebutuhan BBM Jenis Tertentu di Kabupaten Rokan Hilir, penghitungan volume penyaluran harian yang wajar pada penyalur SPBU dan penghitungan jumlah penyalur yang ideal serta penataan lembaga penyalur SPBU. Pengertian BBM Jenis Tertentu adalah BBM yang ditentukan volume, harga, konsumen, serta spesifikasinya oleh Pemerintah (BBM Bersubsidi). Penulisan ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data-data konsumsi BBM Jenis tertentu selama 5 (lima) tahun terakhir, jumlah penyalur SPBU saat ini, pertumbuhan penduduk di Rokan Hilir, dan proyeksikebutuhan BBM untuk masyarakat Kabupaten Rokan Hilir. Berdasarkan hasil analisis didpatkan bahwa kebutuhan Jenis BBM Tertentu masyarakat diwilayah Kabupaten Rokan Hilir terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun (2012-2022) dengan prognosa kebutuhan Minyak Solar yang lebih besar dibanding Premium, konsumsi BBM masyarakat dipengaruhi oleh variabel PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Dari hasil perhitungan teknoekonomi didapatkan kesimpulan bahwa volume penyaluran yang wajar secara bisnis adalah sebesar 20 KL/hari atau 30 KL/ hari jika diinginkan waktu pengembalian modal yang lebih cepat. Dengan volume sebesar 20 KL/hari maka dibutuhkan jumlah SPBU sebanyak 18 unit pada tahun 2012 sampai 33 unit pada tahun 2022, sedangkan dengan volume pnyaluran harian sebesar 30 KL dibutuhkan jumlah penyalur sebanyak 12 unit pada tahun 2012 sampai 22 unit pada tahun 2022 dengan rata - rata laju penambahan SPBU adalah sebanyak 1 penyalur per tahun. Berdasarkan pertimbangan, maka volume penyaluran 30 KL/hari lebih memungkinkan untuk dilaksanakan. Sebaran penyalur berada pada setiap kecamatan dengan penyalur terbanyak di Kecamatan bagan Sinembah, Rimba Melintang, Bangko, Bangko Pusako, Pujud, dan Tanah Putih Tanjung Molawan.
This paper purposes to developing distribution of gas station for specific fuel in Rokan Hilir region. Areas to be analyzed is Rokan Hilir region considerate that there are only seven gas station located in Rokan Hilir and the volume distributed by the gas station is higher than average consumption in nationwide. Rokan Hilir is also a border area of Riau province with Sumatera Utara, so in such this area needed furher analysis on the effectiveness of distribution of specific fuel in the channeling institution. The method used is by analyzing the datas of specific fuel consumption / fuel needs in a region, calculation of reasonable daily volume distributed by the gas station, calculation of the ideal number of gas station, and development distribution of gas station. Definition of Spesific Fuel is fuel that is specified by volume, prices, consumers, and specifications defined by the government (subsidized fuel). The study was a quantitative using subsidized fuel consumption data during for the last 5 (five) years, the number of existing gas station, population growth in Rokan Hilir, and projected needs of subsidized fuel in Rokan Hilir. Based on analysis, consumption of specific fuel oil continues to increase within 10 years (2012 - 2022) and volume of gas oil is higher than gasoline. The fuel consumption influenced by GDP (Gross Domestic Regional Product). Form economic calculation, we know that the reasonable distribution volume is 20 KL/day or 30 KL/day if we want faster payback period. With a volume 20 KL/day the required number of gas station is 18 in 2012 until reach 33 units in 2022, either with volume distribution is 30 KL/day the number of gas station required is 12 units in 2012 and 22 units in 2022 with avareage rate of gas station is 1 unite each year. Based on consideartion, distribution volume 30 KL/day is more suitable to be implemented. Distribution of gas station located in each district with the largest number of gas station located in Bagan Sinembah, Rimba Melintang, Bangko, Bangko Pusako, Pujud, dan Tanah Putih Tanjung Molawan district.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30269
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rasyid
Abstrak :
Jumlah kendaraan bermotor yang ada di DKI Jakarta terus meningkat dan akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor tentu akan diikuti peningkatan kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Karena pelayanan pengisian bahan bakar yang paling aman adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), maka makin meningkat pula kebutuhan akan keberadaan SPBU. Tingginya pertumbuhan kendáraan bermotor di DKI Jakarta telah menuntut ketersediaan dari SPBU. Pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak SPBU yang kewalahan dalam melayani semua kendaraan bermotor yang ada di DKI Jakarta. Apabila tidak adanya keseimbangan antara permintaan dan pelayanan seperti di atas maka akan menimbulkan pengecer balm bakar liar. Menurut sensus Ekonomi tahun 1986 di DKI Jakarta, di Jakarta Timur konsentrasi pedagang eceran merupakan yang terbesar di Jakarta, termasuk salah satunya adalah SPBU dan pengecer bahan bakar liar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1.Di mana letak dan distribusi Pengecer Baban Bakar Liar pada daerah penelitian tahun 1986-1996? 2. Faktor apa saja yang mendukung terbentuknya wilayah distribusi Pengecer Bahan Bakar Liar tersebut? Pada sampel peneitian yang dilakukan pada dua tempat di Kotamadya Jakarta Timur, dapat ditarik kesimpulan untuk semua daerah penelitian, bahwa jumlah kendaran umum dan sepeda motor yang lewat serta tidak terdapatnya SPBU pada sebuah ruas jalan, ditambah lagi dengan antrian pada saat pengisian bahan bakar akan mendorong pengecer báhan bakar liarnya iebih berpotensi untuk tumbuh di sepanjang ruas jalan tersebut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Suryana Putra
Abstrak :
Keluarnya undang-undang anti monopoli memberikan kesempatan kepada pihak swasta asing untuk ikut bersaing di pangsa pasar penjual BBM non subsidi nasional. Hal ini mengakibatkan tingkat persaingan antar SPBU semakin tinggi. Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh Pertamina adalah dengan memberikan kepuasan pelanggan yaitu dengan memberikan layanan yang baik dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung agar mampu bertahan, bersaing dan mengusai pasar. Untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan metode analisa faktor guna mengetahui prioritas layanan dan fasilitas pendukung yang diinginkan oleh konsumen sebuah SPBU. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU di dalam kota Jakarta adalah kejelasan tanda dan petunjuk lokasi, sedangkan untuk konsumen SPBU di luar kota Jakarta adalah tata cahaya pada waktu malam hari. Adapun faktor yang tidak mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU adalah ketepatan ukuran meteran bahan bakar. ......With the publication of anti-monopoly legislation provides the opportunity for foreign private parties to compete in the market share of non-subsidized fuel sellers nationwide. This resulted in the level of the higher competition between gas stations. With stiff competition conditions, the main thing that should be prioritized by Pertamina is to provide customer satisfaction by providing good service and provide support facilities in order to survive, compete and dominate the market. For that conducted this study using factor analysis method to determine the priority of services and facilities desired by the consumer of a gas station. Results from studies suggest that the factors that most affect consumers in choosing a gas station in the city of Jakarta is the clarity of signs and clues to the location, while for consumer retail outlets outside the city of Jakarta is the lighting at night. The factors that do not affect consumers in choosing the pump is a precision fuel gauge sizes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Anantawidya
Abstrak :
Stasiun Pengisian BBM untuk Umum merupakan sarana pelayani BBM dan pelumas untuk masyarakat umum pemakai kendaraan bermotor. Dalam perkembangannya, Pertamina sebagai badan yang mempunyai tugas pokok yaitu pembekalan dalam negeri (salah satunya berupa penyediaan dan pelayanan BBM) melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan SPBU. Proses pengelolaan SPBU ini dilakukan dalam tiga sistem, yaitu 1) sistem kepemilikan dan pengelolaan oleh Pertamina, 2) sistem kepemilikan oleh Pertamina dan pengelolaan oleh pihak swasta, dan 3)sistem kepemilikan dan pengelolaan oleh pihak swasta. Sesuai dengan misi Pertamina yaitu menjadi perusahaan yang kuat dan sehat dengan memenuhi kepentingan konsumen dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, maka Pertamina dan pengusaha SPBU perlu melihat apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari pelanggan dari SPBU. Sehingga SPBU dapat terns meningkaikan standar mutu demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Masalah yang timbul adalah apakah dalam meningkatkan standar mutu, SPBU cukup dengan meningkatkan kriteria-kriteria yang ada ataukah harus mengembangkan usahanya. Oleh karena itu tujuan penelitian atau riset ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumen daiam penggunaan SPBU terutama persepsi dan tingkat kepentingan mereka terhadap atribut-atribut yang perlu dimiliki SPBU. Adapun desain riset dari penelitian ini adalah meliputi dua tahap, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif. Riset eksploratori dilakukan untuk memperoleh latar belakang informasi mengenai atribut-atribut yang perlu dimiliki SPBU dan persepsi responden terhadap atribut-atribut dari SPBU, sedangkan riset deskriptif dilakukan untuk menerangkan karakteristlk responden, perilaku konsumen dan tingkat kepentingan responden terhadap atribut yang perlu dimiliki SPBU. Analisa data dilakukan dengan tujuan untuk mengkonversi data menjadi informasi yang mempunyai arti. Analisa data pada riset deskriptif meliputi analisa deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden dan variabilitas diantara responden, lalu analisa asosiatif untuk menentukan adanya hubungan yang sistematis diantara variabel dan kemudian analisa differences untuk menentukan apakah ada perbedaan diantara dua kelompok ataupun perbedaan tingkat kepentingan terhadap variabel-variabel, Sedangkan analisa data pada riset eksploratori meliputi focus group discussion dimana analisa data disajikan dengan mentranslasikan perayataan-pernyataan kualitatif ke dalam kategori-kategori, yang mencakup sejumlah opini serta pemikiran yang diekspresikan oleh responden, Berdasarkan analisa deskriptif melalui analisa riset survey terhadap responden yang merupakan populasi dari mahasiswa pengguna mobil dan sepeda motor, maka dapat disimpulkan bahwa responden dalam memilih SPBU menganggap dimensi yang paling penting adalah dimensi citra, kemudian dimensi pelayanan, lalu dimensi daya tank lokasi dan terakhir dimensi sarana serta fasilitas. Perilaku responden dalam penggunaan SPBU meliputi masalah kepercayaan terhadap keaslian dan volume BBM dan pemisahan lajur antara pengendara mobil dan sepeda motor. Perilaku penggunaan pelumas responden meliputi penggunaan merek Mesran oleh sebagian besar responden, pembelian Mesran sebagian besar di SPBU dan faktor terpenting yang mempengaruhi responden dalam pembelian pelumas adalah mutu. Lalu berdasarkan analisa eksploratori melalui focus group discussion, dilakukan evaluasi terhadap hasil analisa riset survey dan FGD. Persepsi kepuasan responden FGD terhadap atnbut yang mendukung dimensi dari SPBU memberikan pemahaman secara leblh jelas terhadap hasi) riset survey mengenai tingkat kepentingan atnbut. Dari basil evaluasi diperoleh pemahaman bahwa persepsi kepuasan responden terhadap dimensi citra, daya tank lokasi dan pelayanan menjelaskan tingkat kepentingan yang besar terhadap dimensi-dimensi tersebut. Saran-saran yang dapat diberikan kepada Pertamina adalah melakukan peningkatan mutu terhadap dimensi dari SPBU, meliputi dimensi citra, dimensi daya tank lokasi, dimensi pelayanan dan dimensi sarana serta fasilitas. Peningkatan mutu tadi dilakukan dalam sistem pengendalian mutu yang telah dijalankan oleh Pertamina. Sejalan dengan langkah itu, dilakukan pula integrasi dengan strategi bauran pemasaran sebagai berikut yaitu meliputi produk, dimana pengembangan SPBU diarahkan untuk memenuhi target market tertentu, lalu distribusi, dimana Pertamina melakukan seleksi dan pengawasan secara ketat terhadap SPBU dalam pelaksanaan sistem pengendalian mutu dan promosinya, dimana strategi promosi dilakukan dengan melakukan positioning berdasarkan atribut-atribut produk yang Jngin ditonjolkan oleh SPBU. Untuk memberikan peningkatan nilai, SPBU perlu melakukan positioning kepada konsumen terhadap citra (image) yang baik kepada konsumen, terutama kualitas mutu BBM yang sesuai standar. Oleh karena itu sangat penting peran Public relation Pertamina daiam membentuk persepsi pelanggan terhadap standar mutu dari SPBU. Yaitu dengan mempublikasikan sangsi sampai tindakan hukum terhadap SPBU-SPBU yang menyalahi standar mutu yang berlaku.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Debrito Cosa Henggarsatria NP
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap perilaku pembelian. Merek yang diteliti adalah merek SPBU Shell. Penelitian ini menggunakan descriptive research design dengan metode survey yaitu yang dilakukan terhadap kosumen SPBU Shell. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand awareness mempengaruhi brand image SPBU Shell dan mempengaruhi konsumen dalam intention to future purchase. Brand awareness tidak mempengaruhi brand satisfaction dan brand trust SPBU Shell serta tidak mempengaruhi konsumen dalam current purchase. Brand image mempengaruhi brand satisfaction dan brand trust SPBU Shell. Brand image SPBU Shell juga mempengaruhi konsumen dalam current purchase dan intention to future purchase. Brand satisfaction tidak mempengaruhi brand attachment SPBU Shell. Tetapi brand trust mempengaruhi brand attachment SPBU Shell. Brand attachment SPBU Shell mempengaruhi current purchase dan intention to future purchase. Current purchase yang dilakukan oleh konsumen SPBU Shell berpengaruh terhadap intention to future purchase
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell?s customer will have a positive effect on intention to future purchase;This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell?s customer will have a positive effect on intention to future purchase;This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell?s customer will have a positive effect on intention to future purchase;This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell?s customer will have a positive effect on intention to future purchase;This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell?s customer will have a positive effect on intention to future purchase, This study aims to determine the effect of brand equity to Behavioral outcome. A case study of SPBU Shell. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to SPBU Shell customers. The results of this research shows that brand awareness has a positive effect on brand image SPBU Shell and intention to future purchase. Brand awareness has not a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and current purchase. Brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust SPBU Shell and has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Brand satisfaction has not a positive effect on brand attachment SPBU Shell. But Brand trust has a positive effect on brand attachment SPBU Shell. Brand attachment has a positive effect on current purchase and intention to future purchase. Current purchase made by SPBU Shell’s customer will have a positive effect on intention to future purchase]
[, ], 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Thamrin Prima
Abstrak :
Penelitian ini ingin mengetahui dampak jangka pendek program BBM Satu Harga yang diterapkan tahun 2017 terhadap biaya transportasi di daerah tertinggal Indonesia. Penelitian ini mengobservasi 585 desa penerapan program BBM Satu Harga selama 3 tahun yaitu 2006, 2014 dan 2018 dengan total unit observasi sebanyak 1.755 desa. Dengan metode analisis Difference in Difference (DID), penelitian ini menunjukkan bahwa hingga 2018, program BBM Satu Harga berdampak signifikan pada penurunan biaya transportasi di daerah tertinggal khususnya desa-desa yang berjarak 15 km dari Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) penyalur program. Terdapat dua saluran (channeling) efek program BBM Satu Harga terhadap biaya transportasi yaitu meningkatnya pasokan dan turunnya harga BBM dibandingkan sebelum program diterapkan. Penelitian ini juga menemukan bahwa desa-desa yang berjarak lebih dari 15 km dari SPBU program cukup banyak dan tidak mengalami dampak signifikan dari program. Hal ini menunjukkan bahwa banyak warga yang belum mendapatkan manfaat signifikan dari program ini. ......This research wants to know the short-term impact of the One Price Fuel program implemented in 2017 on transportation costs in underdeveloped areas of Indonesia. This study observed 585 villages implementing the One Price Fuel program for 3 years, namely 2006, 2014 and 2018 with a total observation unit of 1,755 villages. With the Difference in Difference (DID) analysis method, this study shows that until 2018, the One Price Fuel program has a significant impact on reducing transportation costs in underdeveloped areas, especially villages that are 15 km from the public fuel stations (SPBU) program distributors. There are two channels of the effect of the One Price Fuel program on transportation costs, i.e the increasing in supply and decreasing in the price of fuel compared to before the program was implemented. This study also found that there were quite a lot of villages that were more than 15 km from the SPBU program and did not experience a significant impact from the program. It shows that many residents have not significant benefited from this program.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Iqbal Mutaqien
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan model bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berdasarkan Laporan Manajemen PT X, kondisi SPKLU saat ini masih kurang menarik bagi pelanggan, gagal mencapai pendapatan yang ditargetkan, dan merugi. Oleh karena itu, pengembangan model bisnis SPKLU perlu dilakukan untuk memperoleh keuntungan. Penelitian ini diterapkan dengan menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model bisnis SPKLU yang berlokasi di SPBU. Objek penelitian adalah SPKLU di SPBU PT X, dan wawancara dilakukan dengan manajemen dan pelanggan PT X. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan analisis dokumen berdasarkan kerangka Business Model Canvas sebagai salah satu tools manajemen strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan berharap SPKLU menawarkan proposisi nilai lebih saat menunggu pengisian kendaraan listrik dalam rentang waktu sekitar 30-60 menit seperti memperoleh makanan, minum kopi, atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini menyebabkan perubahan model bisnis SPKLU menjadi one-stop-service atau multi-sided platform dibandingkan dengan model bisnis saat ini yang hanya melayani pengisian daya kendaraan listrik. ......This research aims to analyze the business model development of a charging station (SPKLU) in a gas station (SPBU). Based on PT X’s management report, the current state of SPKLU is still lack of attractiveness to customers, failing to accomplish targeted revenue, and suffering loss. Hence, SPKLU needs to revive its business model to earn profit. This research is applied using a case study method and a qualitative approach. This research varies from previous studies because the research is conducted on developing the business model of SPKLU which has located in SPBU. The research object is a SPKLU in SPBU of PT X, and interviews are conducted with management and customers of PT X. The data for this research are collected through interviews and document analysis based on Business Model Canvas framework as one of strategy management tools. The results show that customers expect SPKLU to offer more value propositions while they are waiting within the charging time of approximately 30-60 minutes such as having meals, drinking coffee, or completing work. This lead to the change of SPKLU’s business model to become a one-stop service or multi-sided platform compared to the current business model which solely offers electricity charging.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Syahril Ardiyansyah
Abstrak :
Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap biaya transportasi di desa-desa di wilayah kepulauan kecil dan wilayah terluar dengan mengambil kasus kebijakan BBM satu harga periode tahun 2017-2019. Kebijakan ini memiliki tujuan untuk memberikan harga jual yang sama terhadap premium dan solar di seluruh Indonesia sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya transportasi. Menggunakan pendekatan difference-in-differences (DID), penelitian ini menganalisis dampak penerapan kebijakan BBM satu harga terhadap biaya transportasi di 170 desa. Biaya transportasi digambarkan dengan biaya transportasi per kilometer menuju pusat pemerintahan. Hasilnya menunjukkan bahwa kebijakan BBM Satu Harga dapat menurunkan biaya transportasi secara signifikan di wilayah terluar, namun belum dapat menurunkan biaya transportasi di wilayah kepulauan kecil. Setelah kebijakan BBM satu harga, biaya transportasi dari kantor kepala desa/kelurahan menuju ke kantor camat di desa dengan SPBU BBM satu harga di wilayah terluar secara signifikan lebih rendah sebesar Rp10.140 per kilometer jika dibandingkan dengan desa tanpa SPBU BBM satu harga, sementara di wilayah kepulauan kecil tidak secara signifikan lebih rendah sebesar Rp11.980 per kilometer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan berbasis harga dapat menurunkan biaya transportasi di wilayah terluar, namun perlu mempertimbangkan kondisi geografis wilayah dalam penentuan lokasi penyalur BBM Satu Harga. ......This study tries to see the impact of fuel oil (BBM) prices on transportation costs in villages in small islands and outermost regions by taking the case of the one price fuel policy for the 2017-2019 period. This policy aims to provide the same selling price for premium and diesel throughout Indonesia so that people are not burdened with transportation costs. Using the difference-in-differences (DID) approach, this study analyzes the impact of one price fuel policy implementation on transportation costs in 170 villages. Transportation costs are described by transportation costs per kilometer to the center of government. The results show that the one price fuel policy can significantly reduce transportation costs in the outermost regions, but has not been able to reduce transportation costs in small island regions. After the one price fuel policy, the transportation cost from the village head's office to the sub-district head's office in villages with one price fuel gas stations in the outer regions is significantly lower at IDR 10,140 per kilometer compared to villages without one price fuel gas stations, while in the small islands it is not significantly lower at IDR 11,980 per kilometer. The results of this study indicate that price-based policies can reduce transportation costs in the outermost regions, but it is necessary to consider the geographical conditions of the region in determining the location of one price fuel distributors.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>