Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Aulia Fatinah
"ABSTRACT
Stasiun bawah tanah merupakan salah satu jenis underground space yang dibangun di bawah tanah untuk mengintegrasikan sistem transportasi umum kereta dan ruang publik di sekitarnya. Pada stasiun bawah tanah, manusia melakukan wayfinding, yaitu kegiatan bernavigasi untuk mengakses ruang dan menentukan orientasinya selama berada di dalam ruang. Salah satu cara yang digunakan manusia untuk mengakses ruang stasiun bawah tanah adalah dengan mengidentifikasi elemen ruang, seperti lantai, dinding, dan langit-langit sebagai bentuk informasi visual dan mempersepsikannya secara visual. Oleh karena itu, pemilihan dan desain aplikasi material harus dipertimbangkan karena setiap material memiliki karakteristik tertentu yang memberikan efek terhadap sistem persepsi visual manusia, dan berfungsi sebagai pengetahuan visual yang dapat digunakan sebagai pedoman saat melakukan wayfinding di dalam ruang stasiun bawah tanah. Sebuah studi kasus telah dilakukan untuk menguji relevansi aplikasi material dan pemecahan isu wayfinding dalam stasiun bawah tanah Dhoby Ghaut, Singapura.

ABSTRACT
The underground station is a type of underground space that is built to integrate the public transport system and public spaces around it. At the underground station, wayfinding issue arises, which involves navigation in order to access the space and determine ones orientation inside the underground station. Passengers access an underground station by identifying spatial elements, such as floors, walls, and ceilings as a form of visual information to be perceived visually. Therefore, the selection and design of material applications should be considered because each material has certain characteristics that has different effect on the human visual perception system. It also serves as visual knowledge that can be used as a guide for passengers when performing wayfinding in underground station. A case study has been conducted to test the relevance of material applications and the solving of wayfinding problems in the Dhoby Ghaut Station, Singapore."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwianandra Putra
"Studi in membahas tentang peran elemen spasial di dalam pembentukan sebuah interaksi antar pekerja di dalam kantor. Mengingat banyak kantor yang sudah memulai kembali system bekerja tatap muka, dan keperluan kantor untuk melakukan interaksi yang hanya bisa dilakukan secara langsung. Studi ini memposisikan kantor sebagai sebuah structured environment, Dimana interaksi di dalmnya didasarkan oleh konsep organisasi. Di mana, di dalam structured environment ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Koordinasi, Authority, dan supervise. Dalam membahas isinya, studi ini akan menggunakan metode studi kasus yang akan di lakukan di sebuah kantor yang Bernama PT Binakrasa. Studi kasus ini terdiri dari observasi dan interview yang nantinya akan menjadi bahan analisis. Studi ini kemudian menganalisis kasus kantor Binakarsa dengan pendekatan teori proxemics, khususnya terkait tiga aspek, yaitu: personal space (intimate, social, public); Elements pembentuk persepsi (fixed, semifixed), dan; perilaku yang terjadi di dalam ruang personal (haptic, kinestetic, dan visual). Hasil menunjukan bahwa spasial elements berperan penting dalam bagaimana seorang pekerja berinteraksi.

The study discusses the role of spatial elements in forming interactions among workers within an office. Given that many offices are returning to in-person work systems and there is a need for direct interactions, this study positions the office as a structured environment where interactions are based on organizational concepts. Interactions in this structured environment can be classified into three dimensions: Coordination, Authority, and Supervision. The study will utilize a case study approach to examine the material, focusing on an office called PT Binakarsa. The case study entails conducting observations and interviews, which will serve as the foundation for analysis. The paper examines the Binakarsa office case through the lens of the proxemics theory, with a specific emphasis on three key aspects: personal space (intimate, constative-social, public), factors influencing perception (fixed, semi-fixed), and actions that take place inside personal space (haptic, kinesthetic, and visual). The findings suggest that spatial components are essential in shaping the interactions of a worker."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindhita Shifa Ikhsani
"Tulisan ini membahas tentang pembentuk pengalaman escapism dalam konteks urban nightlife. Urban nightlife merupakan sisi lain dari kehidupan kota yang memiliki peran sebagai tempat terjadinya aktivitas leisure dan konsumsi. Aktivitas ini dilakukan atas dasar keinginan untuk bersosialisasi dan bersenang-senang sambil menikmati hiburan yang selalu hadir dalam konteks urban nightlife. Dorongan yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan aktivitas malam dapat disandingkan dengan konsep escapism. Walaupun memiliki konotasi yang negatif, hal tersebut merupakan kodrat dari manusia. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana sebuah area urban nightlife dapat memberikan perasaan escapist melalui pembentukan atmosfer yang imersif lewat arsitektur. Dengan mengambil studi kasus 27th Street di Itaewon, analisis terhadap elemen pembentuk atmosfer, baik tangible maupun intangible, juga sejarah area tersebut turut dipelajari untuk memahami secara komprehensif bagaimana keunikan area Itaewon, bersamaan dengan bentuk fisik tempat hiburan, interaksi sosial, serta perangsang sensori dapat membentuk pengalaman yang imersif untuk mencapai escapism.

This paper discusses the formation of escapism experiences in the context of urban nightlife. Urban nightlife represents another side of city life that functions as a venue for leisure activities and consumption. These activities are driven by the desire to socialize and have fun while enjoying entertainment, which is always present in the context of urban nightlife. The human drive to engage in nighttime activities can be associated with the concept of escapism. Although it often has negative connotations, it is a natural human tendency. This paper aims to analyze how an urban nightlife area can provide an escapist feeling through the creation of an immersive atmosphere via architecture. By taking 27th Street in Itaewon as a case study, the analysis includes both tangible and intangible elements that shape the atmosphere, as well as the history of the area, to comprehensively understand how Itaewon's unique characteristics, along with the physical forms of entertainment venues, social interactions, and sensory stimuli, can create an immersive experience to achieve escapism.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Nathalia Iskandar
"Teknologi dan industri di Negara Cina mengalami perkembangan pada industri permainan digital hingga mencapai tahap dewasa dalam dunia internasional. Hoyoverse menjadi salah satu pengembang industri tersebut yang terkenal dengan mempersembahkan pengalaman immersive dalam permainan Genshin Impact. Genshin Impact merupakan ruang virtual yang diciptakan oleh Hoyoverse dengan menekankan pengalaman immersive. Pengalaman immersive merupakan pengalaman spasial yang dihadirkan melalui representasi. Pada ruang virtual, representasi dan arsitektur saling berkaitan dengan berfokus pada pengalaman spasial sehingga pengalaman immersive menjadi urgensi. Berdasarkan hasil analisis, Penulis menganalisis peran dari pengalaman immersive yaitu dengan tujuan pemain dapat merasakan ikatan secara emosional. Selain itu, penulis mempelajari bahwa representasi dalam ruang spasial pada ruang virtual perlu menyajikan elemen spasial dan kualitas spasial yang realistis, pengetahuan akan konteks atau pengetahuan historis, dan alur cerita yang ditampilkan dalam skenario virtual dan dialog. Terakhir, mempelajari bahwa dalam menerjemahkan persepsi identitas dari dunia nyata ke dunia virtual yaitu dengan merepresentasikan identitas baik secara tangible maupun intangible. Analisis dilakukan dengan dasar literatur yang dipaparkan sebagai studi literatur disandingkan dengan bagaimana Genshin Impact mempersembahkan ruang virtual, khususnya Liyue.

China's technology and business industries have undergone developments related to the expansion of the global digital gaming market. Genshin Impact by Hoyoverse, one of the most appreciated game producers in the sector, promises an immersive gaming experience. Hoyoverse designed the virtual environment Genshin Impact with a focus on immersive encounters. A spatial experience that is represented as immersive experience. By concentrating on spatial experiences, representation and architecture in virtual space are connected, making immersive experiences essential. Based on the findings of the study, the author analyses the purpose of immersive experience, specifically with the aim of fostering an emotional connection among participants. The authors also discover that proper spatial representation in virtual space demands an understanding of real spatial features and spatial qualities, contextual or historical knowledge, and narratives presented in virtual situations and dialogues. Finally, discover how to translate the perception of identity from the real world to the virtual world, particularly by depicting identity as both tangible and intangible."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Ayuning Atmaji
"Minapolitan atau kota berbasis sektor perikanan merupakan salah satu program utama Kementerian Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan dan produktivitas kawasan pesisir. Saat ini pemerintah sebatas menentukan definisi dan kriteria secara umum kawasan Minapolitan. Bagaimana elemen-elemen spasial pembentuk Minapolitan dapat terimplementasikan di Palabuhanratu sebagai pilot project. Pengamatan terhadap Palabuhanratu perlu dilakukan untuk mengetahui elemen-elemen spasial kota dan Minapolitan perikanan tangkap. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pengamatan langsung di wilayah studi guna mengetahui kegiatan perikanan masyarakat Palabuhanratu. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola spasial Minapolitan kawasan Palabuhanratu sangat tergantung dengan kondisi geografis serta eksisting wilayah dan perbedaan kondisi terbangun di bagian Selatan dan Utara di Palabuhanratu. Keberadaan laut dan kegiatan perikanan tradisional masyarakat nelayan maupun kegiatan perikanan skala besar dipengaruhi oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara sebagai kawasan inti Minapolitan. Perbedaan kondisi terbangun bagian utara dan selatan Palabuhanratu dapat menciptakan kesenjangan pengembangan kawasan dan menghambat berkembangnya Minapolitan. Hal ini memunculkan kebutuhan akan sinergitas pembangunan dibagian utara dan selatan Palabuhanratu.

Minapolitan or fisheries-based city sector is one of the main program of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries aimed to improve the quality of fishermen life and productivity of coastal zone. The government is currently determining the definition and criteria of Minapolitan in larger scope. This research tend to find how the spatial elements of Minapolitan can be implemented in Palabuhanratu as pilot projects. Observation of Palabuhanratu, Sukabumi needs to be done to determine the spatial elements of Minapolitan Palabuhanratu capture fisheries. The methods are direct observation in the study area to determine Palabuhanratu community fisheries activities. Based on observation, it is known that the spatial pattern of Minapolitan Palabuhanratu region depends on the geographic conditions and existing territories. The existence of ocean, traditional fishing activities of fishermen and large-scale fishing activity is influenced by the Pelabuhan Perikanan Nusantara as the core area of Minapolitan. Differences of northern and southern in Palabuhanratu can create gaps inhibit the development of the region and the development of Minapolitan. This condition raises the need for synergy development in the north and south Palabuhanratu."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ingge Viesty Cessya Revia
"Ambiguitas dalam arsitektur menjadi bahasa yang akan menerima berbagai bentuk reaksi manusia terhadap pembahasan fenomena. Elemen spasial dapat berperan untuk membentuk berbagai oposisi yang berpotensi menimbulkan cara pandang yang berbeda terhadap ruang. Penulisan skripsi ini membahas mengenai bagaimana kontras dijadikan sebagai landasan terbentuknya ambiguitas sehingga menghasilkan perbedaan secara fungsi pada susunan elemen spasial. Berdasarkan analisis susunan ruang dengan fitur display yang berbasis studi literatur pada Jewish Museum Berlin, terlihat adanya ambiguitas fungsi pada area ruang sirkulasi bangunan, yang teridentifikasi melalui pola pergerakan manusia saat mengalami ruang yang memiliki fungsi sebagai traffic dan inhabitation. Faktor kehadiran manusia menjadi pemicu terbentuknya ambiguitas pada susunan elemen spasial dan digunakan sebagai panduan untuk menentukan interaksi. Persepsi manusia menjadi pemberi arah untuk melihat kemungkinan jejak yang terdahulu telah hadir dan menetap dalam ruang

Ambiguity in architecture becomes a language that will accept various forms of human reactions to the phenomenon discussed. Spatial elements play a role in forming various oppositions that have the potential to bring up different perspectives in a space. This paper discusses how contrast is used as the basis for the formation of ambiguity and produce functional differences in the arrangement of spatial elements. Based on architectural space analysis with display features from literature studies of the Berlin Jewish Museum, an ambiguity of function appears in the circulation space of the building, which is identified through patterns of human movement when experiencing space which has a purpose to accommodates traffic and inhabitation. The human presence triggers the formation of ambiguity in the arrangement of spatial elements and used as a guide for determining interactions, which perception also directs the possibility of traces that previously existed and settled in a space."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Ariyani Putri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penelusuran isu complexity contradiction yang terjadi pada suatu konteks hybrid space di Kota Lama Semarang, untuk mengetahui bagaimana mekanisme yang terjadi, sehingga architectural space terbentuk. Macro ndash; micro view digunakan untuk melihat konteks secara menyeluruh dan terperinci. Collage technique digunakan untuk membantu membuka layer analisa satu persatu, dan sebagai teknik representasi visual. Setelah dilakukannya penelusuran penggunaan teknik, ditemukan hal penting berupa ragam spatial elements dengan events terkait, yang terkait pula dengan time, di mana ketiganya bersinergi membentuk rule set atau storyline. Dengan begitu penelusuran berakhir pada penemuan bagaimana mekanisme yang terjadi pada konteks dan apa pembentuknya, bagaimana narasinya. Intervensi arsitektur kemudian dilakukan, sejauh mana Kota Lama Semarang dapat di lestarikan ke sesuatu yang lebih besar sehingga dapat memiliki nilai lebih, yaitu berdasarkan pengembangan dari potensi apa yang ditemukan pada konteks itu sendiri, dengan mengikuti mekanismenya, sehingga re-programming narasi menjadi penting untuk dilakukan. Tesis ini membahas mengenai proses pembongkaran dan perakitan ulang untuk menuju sesuatu yang lebih besar. Pada akhirnya saya ingin mengungkap bahwa metode macro view ndash; micro view dan collage technique dipercaya dapat menjadi alternative pemikiran yang mengarahkan pada proses perancangan menyeluruh, terperinci, dan tepat sasaran.

ABSTRACT
This thesis discusses the investigation of issues of complexity contradiction that occur in a hybrid space context in Semarang Old City, to know how the mechanism that occurs, so that architectural space is formed. Macro micro view is used to view the context thoroughly and in detail. Collage technique is used to help open the analysis layer one by one, and as a visual representation technique. After the search for the use of techniques, it was found that spatial elements with related events related to time, where all three synergized to form a rule set or storyline. That way the search ends in the discovery of how the mechanisms occur in the context and what the builder is, how the narrative is. Architectural intervention is then carried out, to what extent the Old City of Semarang can be preserved to something greater so as to have more value, that is based on the development of what potential is found in the context itself, by following its mechanism, so that re programming narratives becomes important. This thesis discusses the process of disassembling and reassembling to get something bigger. In the end, I want to reveal that the macro view micro view method and collage technique is believed to be an alternative thinking that leads to the process of designing a thorough, detailed, and right on target. "
Lengkap +
2018
T50686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiel Marangkup Samuel
"Ruang publik sebagai bagian dari ruang urban memiliki peran untuk memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya. Namun, wanita, sebagai bagian dari masyarakat, tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap ruang publik oleh karena sistem patriarki yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia dan termanifestasi dalam elemen spasial yang hadir dalam ruang-ruang publik di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual sebagai salah satu bentuk objektifikasi yang menyerang kaum wanita sehingga menghasilkan ruang publik yang tidak aman bagi wanita. Studi dilakukan terhadap elemen-elemen spasial pada Taman Langsat dan Taman Sambas Asri untuk membandingkan tingkat keamanan yang ada pada kedua ruang publik. Elemen spasial akan membentuk visibilitas, aksesibilitas, dan surveilans yang ada pada taman dan pemenuhan semua aspek ini akan menghasilkan ruang publik yang aman bagi wanita dari kekerasan seksual. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Langsat memiliki keamanan dari kekerasan seksual yang lebih rendah dibandingkan Taman Sambas Asri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kepekaan terhadap inklusivitas gender di dua periode yang berbeda. Oleh karena itu, ruang publik yang sudah ada perlu diintervensi sehingga dapat memfasilitasi seluruh masyarakat, khususnya wanita.

Public space as part of a city has a role to facilitate people to interact and do activities in it. However, women, as part of society, do not have the same access as men to public space because of the patriarchy system that is still adhered to by Indonesian society and is manifested in the spatial elements that are present in public spaces in Indonesia. This condition results in high rates of sexual violence as a form of objectification that attacks women, resulting in a public space that is not safe for women. A study was conducted on the spatial elements of Langsat Park and Sambas Asri Park to compare the level of security between the two public spaces. Spatial elements will shape the visibility, accessibility and surveillance of the park and the fulfillment of all these aspects will produce a public space that is safe for women from sexual violence. The result of the study shows that Langsat Park has lower safety from sexual violence than Sambas Asri Park. This shows that there is a difference in sensitivity towards gender inclusivity in two different periods. Therefore, existing public spaces need to be intervened so that they can facilitate the entire community, especially women."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virania Syifa Mawar Dina
"

Skripsi ini membahas tentang hubungan part dan whole dalam membentuk pengalaman visual manusia ketika mengalami ruang secara tidak langsung, khususnya melalui gambar dari Instagram. Penulis mengidentifikasi part melalui pendekatan teori mengenai hubungan part dan whole, untuk melihat kecenderungan elemen spasial apa yang diambil dan dikomunikasikan pada media Instagram. Sedangkan pemahaman mengenai penyusunan whole didasarkan pada pendekatan persepsi visual dari Gestalt. Penulis mengidentifikasi part dan whole dengan mengamati unggahan pada akun Instagram pengunjung sebuah taman wisata alam dan situs resmi taman wisata tersbut. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa pada proses mengalami ruang secara visual di Instagram, kemampuan visual mata dalam menyeleksi lingkungan menjadi penting untuk memahami elemen mana pada lingkungan yang dianggap penting dan diambil atau elemen mana yang dihilangkan oleh manusia. Pada setiap part tersebut dapat terlihat sebuah hierarki informasi yang ingin ditunjukkan oleh manusia, yang kemudian disusun membentuk satu kesatuan (whole) melalui pengelompokan berdasarkan kesamaan, kedekatan dan kesinambungan menjadi satu informasi yang utuh.


This thesis discusses the relationship between part and whole in shaping human’s indirect visual experience of space, specifically through images on Instagram. Author identified parts through a theoretical approach to the relationship of parts and whole, to see the types of spatial elements that tend to be taken and communicated on Instagram. On the other hand, the understanding of the arrangement of whole is based on an approach to the visual perception of Gestalt. Author identified parts and whole by observing the Instagram posts that belong to the visitors of a nature park as well as the official site of the nature park in question. Based on the observation, author found that in the process of experiencing space visually on Instagram, the visual ability of the eye in selecting the environment is fundamental in understanding the types of elements in the environment that are considered significant and taken or even eliminated. Each part shows a hierarchy of information that humans try to communicate, which are then arranged to form a single unit (whole) through grouping based on similarity, proximity, and continuity into one whole information.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library