Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ajeng Novia Anggraini
"
ABSTRAKTesis ini membahas proses pengambilan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam mengambil kebijakan luar negerinya di bidang antariksa pasca Konflik Krima yang terjadi di tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kepentingan birokrasi negara dapat mempengaruhi negara dalam pengambilan keputusannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang deduktif. Kerangka analisis yang digunakan dalam tesis ini menggunakan Military-Industrial Complex. Miltary-Industrial Complex menjelaskan kepentingan-kepentingan elit-elit politik negara yang akan mempengaruhi keputusan negara dalam kebijakan luar negerinya khususnya di antariksa. Terdapat tiga komponen yang dianalisa dalam tesis ini yaitu pemerintah sebagai regulator kebijakan, NASA sebagai implementator dan perusahaan-perusahaan swasta yang dikontrak untuk menyediakan barang dan jasa. Hasil penelitian ini secara umum akan menunjukkan kepentingan masing-masing komponen kompleks di antariksa. Selanjutnya kepentingan-kepentingan ini akan menjawab tujuan utama dari keseluruhan penelitian ini yaitu alasan Amerika Serikat untuk tetap memperpanjang kerja samanya dengan Rusia di dalam program International Space Station
ABSTRACTThis thesis discusses the process of US foreign policy making in order to decide foreign policy in the field of space after the Crimean Conflict that occurred in 2014. This study aims to provide an overview of how the interests of the state's bureaucracy can influence state in decision policy making. This study uses a qualitative method that is deductive. The analytical framework used in this thesis uses the Military-Industrial Complex. Miltary-Industrial Complex explains the interests of the political elites that will influence state decisions for making foreign policy, especially in space. There are three components analyzed in this thesis, namely the government as a policy regulator, NASA as an implementer and private sectors contracted by government to provide goods and services. The results of this study in general will show the importance of each of the complex components in space. Furthermore, these interests will answer the main objective of this entire study, the United States' reasons for continuing to extend its cooperation with Russia in the International Space Station program."
Lengkap +
2020
T55394
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andi Sufriana Nur Utami
"Tesis ini menganalisis bagaimana kebijakan Tiongkok dalam sektor antariksa pasca program Anti-satelit di tahun 2007. Permasalahan dimulai pada penembakan senjata ASAT oleh Tiongkok pada tahun 2007 dimana program ini mendapat respon negatif dari negara negara lain terhadap setiap aktivitas antariksa Tiongkok. Hal inipun dinilai dapat memicu terjadinya perlombaan senjata di sektor antariksa. Di sisi lain Tiongkok memiliki peran yang sangat besar dalam Asia - Pacific Space Cooperation Organization (APSCO) yang merupakan organisasi kerjasama keantariksaan di luar sistem PBB untuk wilayah Asia Pasifik. Kerjasama multilateral ini terdiri dari Tiongkok, Bangladesh, Tiongkok, Iran, Mongolia, Pakistan, Peru, dan Thailand. Penulis menganalisis melalui bentuk kerjasama ataupun program program dalam APSCO. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui studi dokumen. Untuk menganilis kepentingan Tiongkok dalam APSCO pasca program ASAT ditahun 2007, penulis akan menggunakan konsep Transparancy and Confidence Building Measure (TCBMs) sebagai perspektif dan Analisa utama. Melalui komponen utamanya, yaitu pertukaran informasi dalam kebijakan di sektor antariksa, pertukaran informasi kegiatan antariksa, notifikasi pengurangan resiko, dan kontak dan kunjungan ke situs antariksa menghasilkan temuan atas strategi yang dilakukan Tiongkok dalam APSCO. Temuan utama penelitian ini adalah Tiongkok melakukan strategi untuk mendapatkan kepercayaan atau trust building pada aktivitas antariksanya melalui program program di dalam APSCO. Sangat penting untuk Tiongkok meningkatkan kepercayaan internasional dalam upaya memperluas pengaruhnya pada sektor antariksa.
This thesis analyzes how China's policies in the space sector after the Anti-satellite program in 2007. The problem started with China's firing of ASAT weapons in 2007 where this program received a negative response from other countries to China's space activities. This, too, is considered to be able to trigger an arms race in the space sector. On the other hand, China has a very big role in the Asia - Pacific Space Cooperation Organization (APSCO), which is a space cooperation organization outside the United Nations system for the Asia Pacific region. This multilateral cooperation consists of China, Bangladesh, China, Iran, Mongolia, Pakistan, Peru and Thailand. The author analyzes through the form of cooperation or program programs in APSCO. The author uses qualitative research methods by collecting data through document study. To analyze China's interest in APSCO after the ASAT program in 2007, the author will use the concept of Transparency and Confidence Building Measure (TCBMs) as the main perspective and analysis. From main components, namely the exchange of information on policies in the space sector, exchange of information on space activities, notification of risk reduction, and contacts and visits to space sites resulted in findings on China's efforts in APSCO. The main finding of this research is that China is making efforts to gain trust in its space activities through programs within APSCO. It is imperative for China to increase international confidence in its efforts to expand its influence in the space sector."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library