Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thressia Hendrawan
Abstrak :
Latar belakang: Banyak studi menunjukkan latihan fisik memberikan efek positif pada metabolisme tubuh dan panjang telomer. Selain itu, diet juga memengaruhi dinamika panjang telomer sel darah putih. Tujuan penelitian ini adalah meneliti efek latihan fisik aerobik terhadap panjang telomer, kadar glukosa, trigliserida dan malondialdehida MDA pada subjek dengan diet tinggi lemak. Metode: Studi eksperimental menggunakan 12 tikus jantan 12 bulan yang dibagi dalam kelompok: 1 kontrol diet tinggi lemak 2 perlakuan diet tinggi lemak kaya minyak kedelai dan latihan aerobik . Latihan aerobik menggunakan treadmill 20 m/menit, 20 menit 5x/minggu . Pada minggu 0, 4 dan 8 dilakukan pengukuran ekspresi panjang telomer relatif sel darah putih dengan qRT-PCR, dan glukosa, trigliserida, dan MDA plasma dengan spektrofotometer. Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna antara kadar glukosa, trigliserida dan MDA pada kedua kelompok. Terjadi penurunan kadar MDA pada kedua kelompok di minggu 8. Terdapat pemanjangan telomer relatif pada minggu 4 dan 8 di kedua kelompok jika dibandingkan dengan kelompok kontrol minggu 0, dengan laju pemanjangan yang tinggi pada kelompok kontrol di minggu 8. Kesimpulan : Delapan minggu latihan aerobik tidak mengubah glukosa dan trigliserida pada kondisi diet tinggi lemak kaya minyak kedelai. Diet tinggi lemak kedelai diduga menurunkan MDA pada kedua kelompok. Latihan aerobik selama 8 minggu menekan laju peningkatan panjang telomer relatif sel darah putih pada kondisi diet tinggi lemak kaya minyak kedelai.
Background Many study results show that physical activity and exercise has a positive effect to glucose, triglyseride, stress oxidative status, and telomere length. Several studies have also shown that leucocyte telomere length dynamics were influenced by various environmental factors such as lifestyle and diet. The aim of this study is to investigate the effect of aerobic exercise on telomere length in high fat diet rich in soybean oil condition. Methods This was an in vivo experimental study, using twelve 12 male rats 12 months old . They were divided into two groups n 6 1 control group high fat rich in soybean oil diet 2 treatment group high fat rich in soybean oil and aerobic exercise . The aerobic exercise was conducted using rat treadmill, 5x week, 20 m min for 20 minutes. After 4 and 8 weeks we compared the relative telomere length between control group and treatment group using qRT PCR and also measured glucose, triglyseride, and malondialdehyde MDA level with spectrophotometer. Results There was no significant difference between glucose, triglyceride and MDA levels in both groups. There was a significant decrease in MDA levels between weeks 0 and week 8 in both groups. There was a telomere lengthening in both groups at week 4 and even more significant telomere lengthening at week 8 in control group. Conclusions Aerobic exercise for 8 weeks does not change plasma glucose levels and triglycerides in high fat rich in soybean oil diet conditions. A decrease MDA in both groups probably caused by high fat diet rich in soybean oil. Aerobic exercise for 8 weeks can suppress the lengthening of telomere in high fat rich in soybean oil diet conditions.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurtina Muktiarti
Abstrak :
Baja karbon rendah merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan di industri oil dan gas, industri kimia, industri makanan dan lain-lain. Baja karbon rendah memiliki keuntungan, yaitu murah dan memiliki sifat mekanikal yang bagus, namun, memiliki kekurangan, yaitu mudah terkorosi jika tidak dipersiapkan dengan benar. Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya korosi adalah menggunakan cat dan inhibitor korosi. Imidazolin merupakan salah satu inhibitor korosi organik yang efektif mencegah korosi. Imidazolin dapat disintesis dengan menggunakan asam lemak dan amina. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis turunan imidazolin dari soybean oil fatty acid (SOFA) dan dietilentriamin (DETA) serta aplikasinya sebagai inhibitor korosi pada cat yang berbasis alkid. Cat yang beredar saat ini masih menggunakan inhibitor anorganik yaitu seng fosfat yang memiliki kelemahan menurunkan tingkat kilap serta menurunkan transparansi cat. Pada penelitian ini berhasil mensintesis turunan imidazolin dari soybean oil fatty acid yang ditunjukkan dari hasil FT-IR dan H-NMR. Analisa sifat korosi SOFA/DETA Imidazolin merupakan inhibitor katodik. SOFA/DETA imidazolin 0,09 g pada larutan uji 5% NaCl, mampu menghasilkan efisiensi inhibisi sebesar 72,42% dan laju korosi 1,67 mpy pada baja karbon rendah. Campuran antara cat alkid dan SOFA/DETA Imidazolin 1% mampu menghasilkan efisiensi inhibisi 99,25% dan laju korosi 0,04 mpy. ......Mild steel is one of raw material that use in oil and gas industries, chemical, food industries, etc. Mild steel has advantages cheap and good mechanical properties, while a weakness is easy to corroded if wrong treatment. The way to prevent corrosion is use coating and corrosion inhibitor. Imidazoline is one of effective organic corrosion inhibitor. Synthesis imidazoline can use fatty acid and amine. In this research will syhthesis imidazoline from soybean oil fatty acid and applied it to alkyd coating. General coating still use zinc phospate as anorganic inhibitor that has a weakness decrease of gloss and decrease transparency. In this research, synthesis imidazoline from soybean oil fatty acid that showed from FT-IR and H-NMR was succesfull. Corrosion analyzation of SOFA/ DETA Imidazoline showed that it catodic inbibitor. 0.09 gram SOFA/DETA Imidazoline on 5% NaCl give result inhibition efficiency 72.42% and corrosion rate 1.67 mpy on mild steel. Alkyd coating with 1% SOFA/DETA Imidazoline give result inhibition efficiency 99.25% and corrosion rate 0.04 mpy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T55031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ikramina
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan sintesis oleozon dari minyak zaitun dan kedelai dengan cara ozonasi secara semi-kontinu selama 42 - 84 jam. Ozonasi dilakukan dengan ozonator rancangan sendiri dengan laju alir udara masukan sebesar 200 L/jam dan konsentrasi ozon keluaran sebesar 0,04 - 0,1 g/jam. Kondisi reaksi dijaga pada suhu 15 - 22°C. Kedua jenis oleozon telah dianggap memiliki efikasi sebagai disinfektan bakteri. Pengujian kualitas hasil ozonasi dilakukan dengan metode bilangan iod, bilangan asam, FT-IR, dan pengukuran pH. Staphylococcus aureus digunakan sebagai sampel pengujian kemampuan disinfektan oleozon. Berdasarkan hasil penelitian, minyak kedelai terbukti dapat menjadi alternatif oleozon pengganti minyak zaitun. ...... In this study, synthesis oleozon was made from olive oil and soybean oil with semi-continue ozonation for 42 - 84 hours. Ozonation done with self-designated ozonator with input air flow rate of 200 L/h and ozone concentration output 0.04 - 0.1 g/hr. The reaction conditions maintained at a temperature of 15-22°C. Both oleozon types has been considered to have efficacy as a disinfectant. Ozonation quality testing results conducted using iodine number, acid number, FT-IR, and pH measurements. Staphylococcus aureus is used as a disinfectant characteristic test sample. Based on this research, soybean oil is proven to be an alternative oleozon to substitute olive oil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library