Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alya Hasna Rizky Riandita
Abstrak :
Kajian perancangan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi vibrasi sebagai basis dari pemrograman arsitektur. Arsitektur selama ini terfokus pada kualitas visualnya, baik dari sudut pandang perancang maupun penggunanya. Dalam merancang arsitektur, seorang arsitek memerlukan kemampuan dan kepekaan dalam hal visual. Namun demikian, perancangan ini melihat bahwa masih terdapat indra lain yang dimiliki manusia yang berperan dalam merasakan ruang, salah satunya pendengaran. Dalam kajian ini, penulis mencoba untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan dari konsep resonansi sebagai basis dari perancangan arsitektur. Penelusuran bentuk dilakukan melalui berbagai eksplorasi dan pembuatan prototipe secara fisik, dengan fokus rongga dan bukaan. Eksplorasi tersebut menghasilkan skenario dirancang dari dua sudut pandang, yaitu arsitek yang merancang dengan resonansi sebagai basis dan pengguna yang bernavigasi dalam ruang berdasar resonansi yang dihasilkan. Organisasi arsitektur dibentuk dan disusun melalui pembentukan rongga berbasis kualitas suara yang ingin dicapai dan menghadirkan arsitektur vibratif. Melalui arsitektur vibratif, arsitektur tidak lagi hadir sebagai visual, melainkan hadir sebagai pengalaman resonansi. ......This design study aims to explore the potential of vibration as the basis of architectural programming. Insofar, architecture has been focused on its visual quality, both from the point of view of the designer and the user. In designing architecture, an architect requires the ability and sensitivity in terms of visuals. However, this design sees that there are other senses possessed by humans that play a role in sensing space, one of which is hearing. In this study, I try to explore the various possibilities of the concept of resonance as the basis of architectural design. The form finding was developed through various explorations and physical prototyping, focusing on cavities and openings. This exploration resulted in design scenarios from two perspectives–the architect who designed with resonance as the basis and the user who navigated the space based on the resulting resonance. The architectural organization is formed and composed through the formation of a cavity based on the sound quality to be achieved and becomes a vibrative architecture. Through vibrative architecture, architecture is no longer present as a visual, but rather as an experience of resonance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library