Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Susilawati
Abstrak :
Fenomena kemiskinan merupakan masalah sosial yang melibatkan berbagai dimensi dan sektor. Sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dilakukan pembangunan sosial sebagai usaha perubahan terencana atau intervensi sosial dengan melibatkan peran serta berbagai pihak dan level intervensi. Selain peran pemerintah sebagai pemegang otoritas, keterlibatan masyarakat dalam usaha peningkatakan kesejahteraan masyarakat tersebut juga menjadi hal yang penting. Salah satu unsur masyarakat yang berperan dalam konteks ini ialah komunitas sosial. Komunitas Sedekah Seribu Sehari Kota Depok merupakan salah satu penggerak dalam upaya pembangunan sosial yang dilakukan pada level komunitas atau masyarakat tersebut melalui program community care yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi kualitas hidup penerima manfaatnya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan dilakukan sejak Maret 2019 hingga Desember 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, baik tatap muka maupun dalam jaringan, serta juga menggunakan data sekunder. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan dari kondisi kehidupan beneficaries dari pelaksanaan community care yang dilakukan oleh komunitas sosial. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerima manfaat mengalami perubahan kondisi yang berbeda-beda setelah mengikuti program community care komunitas sosial tersebut, yang mana perubahan tersebut berkaitan dengan kapital yang ada dalam masyarakat itu sendiri. ......The phenomenon of poverty is a social problem involving various dimensions and sectors. As an effort to alleviate poverty in order to improve community welfare, social development is carried out as a planned change or social intervention involving the participation of various parties and intervention levels. Besides the role of government as the holder of authority, community engagement as the improvement of community welfare is also important. One of the elements of society that plays a role in this context is social community. Komunitas Sedekah Seribu Sehari Depok is one of the driving forces in social development in community or society level through community care programs which are expected to improve the living conditions of the beneficiaries. This research was conducted through a qualitative approach from March 2019 to December 2020. The data was collected through in-depth interviews, both face-to-face and online, and secondary data. The findings of this study indicates that there are changes in the living conditions of the beneficiaries from the implementation of community care by the social community. The results of this study concludes that the beneficiaries experience changes in different conditions after participating in the community care program for the social community, that these changes are related to the existing capital in the community itself.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chindy Respa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menggambarkan mekanisme perlindungan sosial (social assistance, social insurance, social care, dan informal social protection) yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk konversi kapital seperti kapital sosial, kapital politik, kapital ekonomi, kapital personal, kapital budaya, dan kapital digital. Penelitian dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di tiga Paguyuban Wayang Kulit di Yogyakarta yakni Paguyuban Wayang Kulit WL, Paguyuban Wayang Kulit GP, dan Paguyuban Wayang Kulit SK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan etnografi digital (digital ethnography) media sosial seperti Youtube dan Instagram. Ketiga Paguyuban Wayang Kulit tersebut dipilih karena mereka masih mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menyelenggarakan pementasan wayang kulit secara virtual. Hasil temuan penelitian ini adalah bentuk perlindungan sosial yaitu social assistance, social insurance, social care, dan informal social protection bisa berbentuk formal maupun informal, yang ditemukan pada bentuk-bentuk kapital yang ada di Paguyuban Wayang Kulit. Kapital-kapital tersebut mendukung para paguyuban melakukan pementasan virtual di masa pandemi Covid-19. Terlebih lagi, kapital digital bermanfaat secara langsung sebagai perlindungan sosial di masa pandemi Covid-19, ketika ada pelarangan pertunjukan seni budaya secara luring yang menimbulkan kerumunan, maka pementasan wayang kulit virtual menjadi solusinya. Dengan demikian, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mengarah kepada dukungan kapital digital untuk para seniman tradisi. Apalagi, di era teknologi saat ini, seniman harus beradaptasi dengan teknologi agar dapat bertahan dari guncangan sosial maupun ekonomi, dan mengikuti perkembangan zaman ......This study aims to describe social protection mechanisms (social assistance, social insurance, social care, and informal social protection) which can be seen from forms of capital’s conversion, such as; social capital, political capital, economic capital, personal capital, cultural capital, and digital capital. The study was conducted during the Covid- 19 pandemic in three Wayang Kulit Associations in Yogyakarta, namely the WL Wayang Kulit Association, the GP Wayang Kulit Association, and the SK Wayang Kulit Association. This study uses a qualitative research method with a case study approach with data collection techniques with interviews, observations, and digital ethnography social media such as Youtube and Instagram. The three Wayang Kulit Paguyuban were chosen because they were still able to survive the Covid-19 pandemic by continuing to hold virtual shadow puppet shows. The findings of this study are forms of social protection, namely social assistance, social insurance, social care, and informal social protection can be in the form of formal or informal, which are found in the forms of capital that exist in the Paguyuban Wayang Kulit. These capitals support community groups to perform virtual performances during the Covid-19 pandemic. Moreover, digital capital is directly useful as social protection during the Covid-19 pandemic, when there is a ban on offline cultural arts performances that cause crowds, then virtual shadow puppet performances are the solution. Thus, the government needs to make policies that lead to digital capital support for traditional artists. Moreover, in the current era of technology, artists must adapt to technology in order to survive social and economic shocks, and keep up with the modernization.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Aprilia Caroline
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal sosial yang diturunkan ke dalam tiga dimensi yaitu dimensi struktural, dimensi relasional, dan dimensi kog- nitif terhadap kinerja crowdfunding di Indonesia pada periode 2013-2015. Penelitian dengan teknik regresi OLS robust menemukan dimensi struktural dan dimensi kognitif yang berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja crowdfunding. Dimensi struktural diukur melalui teman Facebook yang dimiliki oleh wirausahawan, hal ini berarti teman Facebook wirausahawan mempengaruhi kesuksesan crowd- funding. Dimensi kognitif diukur melalui jumlah kata yang ada di platform crowdfunding, hal ini berarti jumlah kata juga mempengaruhi kesuksesan crowdfunding. Teknik regresi logistik juga menemukan hasil yang sama yaitu dimensi struktural dan dimensi kognitif memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja crowdfunding. Dari hasil regresi logistik dapat kita simpulkan teman Facebook wirausahawan dan jumlah kata mempengaruhi secara positif peluang crowdfunding untuk mencapai kategori sukses. ......This study aims to analyze the effect of social capital namely: structural, relational, and cognitive dimensions, to the performance of crowdfunding in Indonesia in the period 2013-2015. Using robust OLS regression techniques, this study finds the structural dimension and cognitive dimension have a positive and significant correlation to performance of crowdfunding. Structural dimension which is measured by Facebook friends owned by an entrepreneur, affects crowdfunding success. Cognitive dimension which is measured by the number of a word that is written by entrepreneurs in the platform, also affects crowdfunding success. Using logistic regression technique, this study finds same result, structural dimension and cognitive dimension have positive relationship to the performance of crowdfunding. This study concludes Facebook friends owned by entrepreneur and number of words af- fect positively crowdfunding opportunities in order to get a successful campaign.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulton Fatoni
Abstrak :
Penelitian ini difokuskan pada pembahasan seputar kapital sosial yang menguatkan masyarakat sehingga mampu melakukan aktivitas-aktivitas kesehariannya, baik di bidang sosial budaya, ekonomi dan lainnya. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur terhitung sejak bulan 3 bulan dari bulan Januari 2006 hingga Maret 2006. Penulis secara khusus meneliti beberapa aktivitas OPPS terkait dengan upaya menumbuhkan kemandirian masyarakat dan mendorong masyarakat agar hidup bermartabat. Dalam penelitian ini civil society diasumsikan sebagai formulasi masyarakat yang telah mencapai taraf kehidupan yang mampu melakukan proses kapitalisasi sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya finansial dan sumber daya sosial. OPPS kemudian dimaknai sebagai arus gerakan kultural yang mempunyai kemampuan di bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Kapital sosial, kapital fisik, kapital ekonomi dan kapital manusia ini kemudian mampu melakukan kegiatan tertentu. Dalam tataran praksis OPPS melakukan penguatan daya tahan ekonomi masyarakat kecil dengan mendukung pendanaan industri-industri dan perdaganan rakyat kecil, mendirikan sekolah-sekolah, pelayanan kesehatan, pelestarian dan penguatan tradisi, advokasi, membangun jaringan hingga melahirkan kebersamaan dan kegotongroyongan. Sehingga Pondok Pesantren Sidogiri menjadi sebuah institusi yang menghubungkan personal-personal yang mengharapkan keuntungan dari sebuah interaksi di antara mereka. Organisasi Pondok Pesantren Sidogiri merupakan institusi yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan dalam perkembangannya selalu terkait dengan masyarakat sekitarnya. Dalam perkembangannya OPPS melakukan aktivitas-aktivitas yang tersistem sehingga memudahkan masyarakat sekitarnya dalam penyelesaian masalahnya secara efektif dan efisien. Institusi pendidikan milik OPPS telah melakukan hubungan dengan kekuasaan sehingga persoalan legalitas sertifikasinya terselesaikan; Lembaga Keuangan Mikro miliki OPPS berinteraksi dengan pihak perbankan nasional sehingga persoalan permodalan masyarakat kecil terselesaikan; dan seterusnya. Jaringan yang telah terbentuk dan terbina di interna OPPS atau antara OPPS dengan pihak luar tentunya dapat bertahan lama karena adanya sikap saling menghargai atas hak dan kewajiban masing-masing. Sistem ekonomi yang dibangun OPPS selalu melaksanakan kewajibannya terhadap pihak pemodal dengan memberikan sisa hasil usaha secara adil. Realitasnya OPPS mampu memegang teguh norma dalam bentuk kewajiban sosial. Dalam konteks inilah kajian kapital sosial di OPPS menjadi menarik jika dikaitkan dengan realitas masyarakat OPPS yang semakin menguat dan berdaya. Analisa kapital sosial sebagai altematif pendekatan mengingat kajian civil society sering terfokus pada aspirasi kelompok dan aktivitas yang berhubungan dengan perubahan politik yang dihubungkan dengan demokratisasi dan reformasi kelembagaan publik. Jadi fokus analisanya adalah kelompok masyarakat sipil yang mempunyai bercita-cita dan aksi melakukan reformasi kelembagaan. Kekurangan dari diskusi civil society ini adalah tidak melihat dari sisi maksud dan proses perubahan di luar politik dan demokratisasi. Dalam konteks OPPS, penulis menemukan bahwa civil society muncul bersamaan dengan menguatnya kesejahteraan dan keadilan dalam tata kehidupan masyarakat. Kemandirian dan martabat-perspektif Robert Lawang dalam mengidentifikasi civil society-OPPS terbentuk tanpa melakukan aktivitas politik. Sehingga penulis menemukan bahwa strategi OPPS dalam mewujudkan civil society adalah, pertama, penguatan kapital manusia sehingga masyarakat mampu untuk melakukan proses pemberdayaan dirinya. Hal ini dapat dilihat dan dinamika masyarakat OPPS di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial budaya. Kedua, membangun jaringan, baik di internal OPPS maupun dengan personal atau institusi-¬institusi yang dibutuhkan. Mereka kemudian membangun relasi dengan pihak perbankan, pemerintah, kelompok-kelompok sosial, dan sebagainya. Ketiga, menumbuhkan kepercayaan di internal OPPS sehingga memunculkan makna bersama. Pola relasi antara koperasi OPPS (BMT MMUIUGT) dengan pihak nasabah atau pemodal merupakan wujud dari kepercayaan untuk bersama-sama mendapatkan keuntungan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Nurul Haq
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang proses pembentukan BUM Desa Segara Giri di Desa Sanur Kauh yang memiliki konteks adat yang kuat. Wilayahnya mencakup pelemahan adat Intaran ditinggali oleh komunitas adat Sanur yang sudah memiliki sistem pembangunan yang mapan. Pakraman Intaran juga sudah membentuk BUMDas Intaran sebelum BUM Desa Segara Giri terbentuk. Konteks ini menjadikan proses pembentukan BUM Desa di Sanur Kauh sangat dinamis dengan diwarnai oleh kesamaan identitas pelakunya sebagai sesama anggota komunitas adat Sanur. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses itu terdiri atas lima tahapan, yakni musyawarah desa, sungkem pada otoritas adat, kesepakatan pembagian bidang usaha, implementasi usaha dan pembagian keuntungan. Analisis temuan penelitian mengungkap bahwa proses ini merupakan proses pembangunan lokal yang didasari oleh nilai lokal yang dimiliki oleh anggota komunitas. Meskipun BUM Desa merupakan konsep pembangunan nasional, namun pelaku pembangunan di level desa yang semuanya merupakan bagian dari komunitas adat Sanur menerjemahkannya dalam nilai-nilai adat setempat yang berdasarkan pada tri hita karana. Hal ini juga mengindikasikan adanya kesamaan identitas pelaku pembangunan yang membuat dualisme berjalan dengan baik di Desa Sanur Kauh. ......Tesis discussed about development process of BUM Desa segara Giri in Sanur Kauh Village whom had strong customary context. In its territory of Sanur Kauh, locals also recognized customary village named Pakraman Intaran. Indigenous peoples of pakraman Intaran also part of customary law community of Sanur that has developed social development planning based on local values in terms of Tri Hita karana. Pakraman Intaran has already had their own BUM Desa named BUMDas Intaran 3 years before the development of BUM Desa Segara Giri started. This context of development process brought dynamics in early stages of BUM Desa Segara Giri. The results if this research concluded that the process went in five stages started in early 2016 with village forum held by Sanur Kauh Village, head of BUM Desa Segara Giri went to seek permission from customary authorities after this forum concluded that establishment of their own BUM Desa needed. Result of their meetings were an agreement to not running business on field already taken by customary authorities. This agrement adressed on business implementation of BUM Desa Segara Giri. Research also discovered of their sharing profit scheme to each authorities. These findings analyzed came to conclusion that the process of developing BUM Desa Segara Giri was part of local development held in local values with local process. Development actors of these process shared the same social identity as part of local customs. With this single identity they were conquered the threats of being divided with dualism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library