Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Sepanjang sejarahnya, teori mengenai migrasi telah mengalami pasang-surut. Dimulai dri sudut pandang ekonomi, hingga pada posisi aktor pelaku individu. Namun perkembangan teori migrasi melupakan satu faktor penting: perempuan. Tulisan ini memiliki tujuan ganda. Pertama, melakukan kritik atas bangunan teori migrasi yang mengabaikan perempuan, baik sebagai pelaku migrasi maupun sebqagai pihak yang berkepentingan untuk mengontruksi bangunan teori migrasi. Kedua, tidak berhenti pada kritik, tulisan ini mencoba memberikan tawaran feminisme atas bangunan teori migrasi dan apa implikasinya atas bangunan itu sendiri.
Depok : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
300 AIJ 31:3 (2010)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial UI, 1976
UI-JPSOS 1:2 ( 1976)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: DRPM-UI, 2005
300 UI-MASOSHUM 6 (1-2) 2002
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: DRPM-UI, 1997
UI-MASOSHUM 5:1 (2001) (1)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Rudolf Yuniarto
Abstrak :
Penelitian ini mengetengahkan gambaran tentang persentuhan kebudayaan dan proses adaptasi di dalam kehidupan sehari-hari dunia usaha kaum migran Indonesia di Taiwan. Gambaran ini dapat dilihat melalui bentuk-bentuk strategi bertahan yang dijalankan dan berbagai bentuk jaringan sosial yang tercipta pada kelompok pengusaha ini. Institusi sosial muncul sebagai implikasi dari strategi rumah tangga yang dijalankan serta jaringan usaha yang mereka bangun, melalui penggunaan simbol atau identitas kebudayaan yang ada dalam lingkungan sosial mereka. Penelitian kualitatif menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa optimalisasi menciptakan prestasi dan produksi dalam bekerja, bernegosiasi dengan lingkungan setempat dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma setempat, sangat ditentukan oleh kemampuan pekerja migran usahawan ini dalam melakukan proses adaptasi ketika dia ingin menjalankan usaha dan mensiasati kehidupan yang mereka alami, maupun dalam melakukan jaringan sosial dan manipulasi identitas mereka.
This research is conducted in order to study about Indonesian migrant entrepeneurship in Taiwan. This thesis to identify and examine form of strategic adaptation and its impact experience at migrant workers entrepeneur, as well as their strategy to deal with the problems emerged, and describing recent condition is due to the Indonesian migrant condition in Taiwan. The research used qualitative paradigm with ethnography approach. The result of this research showed that Indonesia migrant workers entrepeneur responses on daily live and working place and migrant situation create some strategic in their household and in their business. Also, Indonesian migrant workers entrepeneur in the destination area/place usually were involved themselves in developing certain social groups or network. and strategic adaptation. Such groups or networks function as source for fulfilling everyday social needs as well as source information on another better jobs opportunity and tool?s to adaptation on ?migrant culture? situation in Taiwan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27747
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari
Abstrak :
Kepelbagaian atau pluralitas di Indonesia memiliki sejarah panjang yang diwarnai dengan konflik dan kekerasan. Bahkan sejak sebelum masa kemerdekaan, kepelbagaian telah menjadi penyebab dari adanya konflik yang berbasis pada perbedaan etnis dan agama Bahasa yang menurut Sukarno dan Bourdieu dapat menjadi penyebab meningkatnya tegangan dalan pemaknaan dikarenakan oleh hakekat teks sebagai person yang selalu mengandung kepentingan. Pemilihan bahasa yang merepresentasi kepentingan dan ideology merupakan sumber dari pertarungan untuk memenangkan dominasi terhadap yang lain. Berdasarkan pemahaman tersebut, peneliti telah menganalisis wacana pluralisme pada sejumlah akun twitter. Peneliti berupaya menganalisis praktik kekerasan simbolikyang muncul karena dikonstruksioleh pengguna akun twitter tersebut. Peneliti menggunakan teori habitus, kapital, arena and kekerasan simbolik yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu dan ditunjang oleh konsep kekuasaan menurut Michel Foucault. Peneliti menggunakan paradigma kritis, metode pengumpulan data berbasis observasi dan wawancara. Sementara metode analisis menggunakan kerangka semiotika Roland Barthes. Setelah mengamati beberapa akun twitter yang merepresentasikan dua pandangan yang berbeda: mendukung dan menentang pluralisme, peneliti menemukan adanya sejumlah mitos yang berlangsung dalam arena. Mitos mengenai klaim kebenaran tunggal yang absolut menjadi kerangka yang melegitimasi penerimaan terhadap kekerasan. Dan hal itu terjadi berkat adanya habitus yang terbentuk dalam masyarakat melalui rentang waktu yang panjang dan diwacanakan oleh institusi-institusi sosial seperti institusi pendidikan, agama da media massa, bahkan institusi pemerintahan. Setiap pihak yang terlibat dalam twitter mereproduksi wacana yang berbeda dan masing-masing berusaha membangun habitus, bagi pendukung berusaha membangun habitus baru, bagi penentang berusaha mengukuhkan habitus lama untuk mendukung status quo. Sekalipun demikian penelitian menunjukkan bahwa twitter memiliki potensi untuk menjadi media alternatif yang membentuk habitus yang nirkekerasan. Penelitian menunjukkan bahwa wacana yang direproduksi oleh penentang pluralisme adalah tentang kekuatan uang di balik wacana pluralisme untuk melegitimasi resistensi mereka terhadap pluralisme dan penerimaan terhadap kekerasan. ...... Diversity in Indonesia has such a long history which has been filled by conflict and violence. In fact, before its independence, diversity became cause of conflicts of multi religions and ethnics. Language; as Sukarno and Bourdieu mentioned, became a cause of rising tension in perceiving meaning. This happened because every text is a message as said by Roland Barthes. It means, every text shown in every arena including twitter has the meaning indeed. Language selection can also represent certain interests and ideology, and that?s what defines discourse. Language derived from the idea of domination. By then, discourse can be changeable according to the purpose of the parties/individuals who are trying to fight their dominant ideas. Based on the understanding of that, researcher has tried to analyze the discourse of pluralism in several twitter accounts. Researcher has tried to analyze how symbolic violence constructed to the actor of twitter arena as shown in their account. By that, researcher has used the theory of habitus, capital, arena and symbolic violence by Pierre Bourdieu and supported by Michel Foucault?s power. The method analysis utilized in this research is Roland Barthes? semiotic. Researcher has used critical paradigm. The data collection methods were using observation and interview. By observed several accounts on twitter that represented different perspectives on pluralism, pro and anti-pluralism, researcher has tried to reveal the myth that happened on the twitter arena. By then, researcher find symbolic violence appear through the habitus that constructed to the individu from a long period and going through the social institutions such as education, religion, media institution. Every parties in twitter has reproduced the different discourse that build new habitus or established the old habitus to support the ideology of status quo. The result of this research shown that the discourse of pluralism that produced by the antipluralism draws an effort of dominant party to legitimate violence as a way to solve the problem of differences. Then they produced and reproduced the discourse pluralism by appointing Jaringan Islam Liberal (JIL) as the enemy of Islam and suspect that America behind this (the pluralism) who also funded and facilitated the idea of pluralism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1311
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
UI-JPOLIN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
TULISAN UTAMA Kedatangan kaum imigran ke negara-negara Eropa termasuk Inggris dan berbagai persoalan yang mengiringinya menjadi isu yang terus muncul dari masa ke masa. Tulisan yang mengangkat tema multikulturalisme dan identitas etnik ini diawali dengan pendapat penulis tentang pemikiran T.H. Marshall tentang persoalan integrasi etnis minoritas di negara kesejahteraan (welfare state). Perubahan kultur sosial dan budaya negara asal, hubungan dengan budaya dan struktur sosial di wilayah tempat pertama kali berdiam dan di negara lain dalam migrasi berikutnya membuat komunitas menjadi sebuah entitas yang dinamis. Penjelasan mengenai perkembangan hubungan antaretnik dan kebijakan tentang integrasi akan memperlihatkan bagaimana pemerintah dan parlemen di Inggris menangani persoalan integrasi kaum imigran ini. Serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat turut mempengaruhi perubahan kebijakan tentang imigran. Persoalan imigrasi dan mullikuturalisme yang sangat kompleks menjadikannya isu yang penting dalam perpolitikan di Inggris.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa Vol. 3 No. 3 2007: 52-67, 2007
JKWE-3-3-2007-52
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yenina Akmal
Abstrak :
Ibu hamil suku Sentani dan Implikasi dari sosial budaya yang mempengaruhi perilakunya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas (Studi kasus di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura,lrian Jaya). Dr. Firman Lubis, MPh sebagai pembimbing pertama, Dra. Agustin D. Sukarlan, Msi. sebagai pembimbing kedua. Program Studi Kajian Wanita, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi ibu hamil dan anaknya oleh pemerintah dan masyarakat melalui BKIA mulai tahun 1950-an, puskesmas mulai tahun 1973 pads setiap kecamatan, bahkan posyandu pada setiap kelurahan/desa. Selain itu, juga telah dilakukan upaya melalui konstitusi yakni pads pasal 13 dan 14 Undang-Undang Republik Indonesia No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, serta adanya hak-hak reproduksi perempuan yang tercantum dalam ICPD (International Conference of Population Development) pada tahun 1994. Namun, berbagai upaya itu tidak memberikan hasil yang menggembirakan. Hal itu terbukti dengan tidak turunnya AKI (Angka Kematian Ibu Melahirkan) di negara kita yang secara nasional tetap berkisar dalam angka 390/100.000 kelahiran, bahkan di propinsi paling timur yakni Provinsi Irian Jaya (Papua) diperkirakan AKI 700/100.000 kelahiran. Dan berbagai tulisan diketahui bahwa AKI dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: derajat kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil (antenatal care) serta faktor sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang perilaku ibu hamil suku Sentani dalam memanfaatkan pelayanan program KIA di Puskesmas yang dikaitkan dengan Implikasi dari sosial budaya setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku Sentani, yang memakai sistem kekerabatan patrilineaI, secara nyata menunjukkan adanya budaya patriarki hingga dewasa ini. Aturan adat telah menempatkan perempuan Sentani pada posisi yang sangat tidak berdaya, sehingga tidak wemiliki otonomi bagi dirinya, baik sewaktu dalam kekuasaan orang tua, ketika masih berstatus sebagai anak maupun setelah menjadi istri yang berada dalam kekuasaan suami. Kondisi itu dimungkinkan karena adanya sistem mas kawin dalam perkawinan adat yang berlaku hingga saat ini, dan masih harus berperan dalarn wilayah publik untuk berkebun dan bejualan di pasar. Dengan demikian, beratnya beban kerja, kemiskinan yang berakar, kurangnya dukungan suami untuk memotivasi ibu hamil untuk melakukan antenatal care di puskesmas, serta kurangnya kemauan para suami untuk mengerjakan pekerjaan domestik, pengetahuan warisan yang diperoleh dari nenek, ibu atau kerabat perempuannya serta peran mama dukun (dukun beranak), telah mengkondisikan pilihan yang paling baik untuk ibu hamil guna memeriksakan kandungan dan mempercayakan persalinan kepada mama dukun (dukun beranak). Sayangnya puskesmas sebagai ujung tombak pemerintah dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan BMA, tidak dapat memenuhi harapan masyarakat, khususnya ibu hamil. Pola kerja tenaga medik (Bidan) yang menganggap pasien (ibu hamil) hanya sebagai objek dan kurangnya upaya membina hubungan interpersonal dengan pasien serta kurangnya sensitivitas terhadap budaya setempat, menjadi penyebab buruknya kondisi. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya penghargaan pemerintah terhadap bidan serta kurangnya dana operasional. Kondisi puskesmas lebih buruk lagi dengan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan perempuan Sentani. Semuanya itu membuat ibu bumil suku Sentani enggan datang ke puskesmas untuk memeriksakan kandungannya atau untuk bersalin. Dalam meneliti, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai teknik mengumpulkan data, sedangkan sebagai pendukung digunakan teknik observasi, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura, Provinsi Irian jaya. Subjek penelitian adalah ibu hamil suku Sentani ataupun pernah hamil dan melahirkan dan berdomisili di lokasi penelitian. Di samping itu, wawancara juga dilakukan dengan suami dari responder, mama dukun, tokoh masyarakat serta tenaga medis yang menjadi responden pendukung.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library