Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Raisa Hanifah
"Latar Belakang: Protein saliva dapat melekat pada permukaan gigi dan membentuk pelikel. Pelikel tersebut dapat menyebabkan terjadinya perlekatan bakteri, seperti Streptococcus mutans dan Solobacterium moorei yang merupakan bakteri gram positif. Perlekatan bakteri pada pelikel selanjutnya menyebabkan terjadinya kolonisasi bakteri yang akan membentuk biofilm. Konsentrasi protein saliva pada rongga mulut dapat bervariasi pada setiap individu. Keadaan ini dapat pula mengakibatkan pembentukan biofilm mengalami perubahan.
Tujuan: Menetapkan pengaruh pajanan protein saliva asal kelompok dewasa terhadap pembentukan biofilm dual-species Streptococcus mutans dan Solobacterium moorei.
Metode: Pembentukan biofilm dual species Streptococcus mutans dan Solobacterium moorei diuji menggunakan uji crystal violet, OpenCFU dan total plate counting pada 3 jenis konsentrasi protein saliva yang berbeda.
Hasil: Dari ketiga uji yang dilakukan, tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara pembentukan biofilm yang dimediasi oleh protein saliva berdasarkan konsentrasi yang berbeda.
Kesimpulan: Pembentukan biofilm dual-species Streptococcus mutans dan Solobacterium moorei tidak dipengaruhi oleh konsentrasi protein saliva.
Background: Salivary proteins can attach to the surface of the teeth and form pellicles. These pellicles can cause the attachment of bacteria, such as Streptococcus mutans and Solobacterium moorei which are a gram-positive bacteria. The attachment of bacteria to the pellicle can causes bacterial colonization which will form a biofilm. The concentration of salivary protein in the oral cavity can vary for every person. This situation can also lead a change in biofilm formation. Objective: To determine the effect of adult salivary protein exposure on biofilm formation of dual-species Streptococcus mutans and Solobacterium moorei. Methods: The biofilm formation of dual-species Streptococcus mutans and Solobacterium moorei was tested using crystal violet, OpenCFU and total plate counting at three different salivary protein concentrations. Result: From the three tests performed, there was no statistically significant difference between the biofilm formation mediated by salivary protein based on different concentrations. Conclusion: Biofilm formation of dual-species Streptococcus mutans and Solobacterium moorei does not affected by the concentration of salivary proteins."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Audra Nadhifa Sulaksono
"Latar Belakang: Protein saliva pada pelikel yang melapisi jaringan rongga mulut dapat mendukung perlekatan bakteri. Terdapat perbedaan kandungan protein antara saliva anak dan dewasa. Bakteri hidup dalam ekuilibrium pada mulut. Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei merupakan bakteri yang berperan pada kejadian patologis rongga mulut. Belum diketahui pengaruh saliva terhadap interaksi antar-bakteri tesebut. Tujuan: Menetapkan pengaruh pajanan protein saliva terhadap pembentukan biofilm dual-spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei. Metode: Pajanan protein saliva asal subjek anak dan dewasa sebagai pelikel artifisial terhadap pembentukan biofilm dual- spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei dilakukan pada 96-well plate, kemudian diinkubasi selama 24 jam secara anaerob. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan dengan kristal violet untuk perhitungan massa biofilm dan jumlah koloni dengan OpenCFU, serta dilakukan Total Plate Counting untuk perhitungan viabilitas bakteri. Hasil: Pembentukan biofilm tidak menghasilkan tren berdasarkan konsentrasi protein saliva dan mengalami peningkatan pada pajanan saliva anak dibandingkan saliva dewasa. Biofilm menurun pada pajanan saliva dewasa dibandingkan variabel kontrol. Pada pajanan saliva anak, terjadi peningkatan dan penurunan pembentukan biofilm dibandingkan variabel kontrol. Kesimpulan: Pajanan saliva dewasa dapat menghambat pembentukan biofilm, sementara pengaruh pajanan protein saliva anak terhadap pembentukan biofilm belum dapat ditentukan secara pasti. Pembentukan biofilm tidak dipengaruhi oleh konsentrasi protein. Interaksi antar-bakteri yang dihasilkan berbeda antara pajanan protein saliva anak dan dewasa.
Background: Salivary pellicle that coats the oral cavity surface tissues contains proteins that promotes bacteria attachment. Difference was shown in protein content between child and adult saliva. Bacteria lives in equilibrium inside the oral cavity. Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei are bacterias that contributes to oral disease. The effect of saliva on the interactions between the two bacteria is unknown. Objective: Determine the effect of salivary protein exposure on the formation of dual-species biofilm Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei. Methods: Dual-species biofilm formation was carried out on 96-well plates, then incubated for 24 hours anaerobically. Furthermore, staining with crystal violet was carried out to calculate biofilm mass and number of colonies using OpenCFU, then Total Plate Counting was performed for bacteria viability measurement. Results: Biofilm formation did not produce a trend based on salivary protein concentration. There was an increase in biofilm formation in child saliva exposure compared to adult saliva. Compared to control variables, biofilms decreased in adult saliva exposure. In child saliva exposure, both increase and decrease of biofilm was shown compared to control variables. Conclusion: Adult saliva exposure can inhibit biofilm formation, while the effect of child saliva exposure on biofilm formation cannot be certainly determined. Biofilm formation is not affected by protein concentration. Inter-bacterial interactions differed between child and adult saliva exposure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library