Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Gabroni Ade Arbi
Abstrak :
ABSTRAK
Komposisi sampah yang heterogen membuat kandungan air menjadi tinggi dan nilai kalor menjadi rendah. Penelitian ini melakukan variasi komposisi sampah terhadap optimasi nilai kalor dan penyisihan kandungan air pada teknologi Biodrying. Variasi komposisi sampah pada Reaktor 1 adalah 60 organik dan 40 anorganik sedangkan pada Reaktor 2 adalah 40 organik dan 60 anorganik. Hasil penelitian ini adalah pertama tidak adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara komposisi organik 40 dengan 60 dalam menurunkan kandungan air, penurunan volatil solid destruktif dan penurunan kandungan air setiap harinya, namun dapat menaikan rata-rata suhu, nilai kalor dan volatile solid yang signifikan dikedua reaktor tersebut. Selain itu, adanya hubungan antara parameter penurunan volatil solid destruktif terhadap penurunan kandungan air, dimana semakin besar penurunan kandungan volatil solid destruktif semakin besar pula penurunan kandungan airnya. Pada Reaktor 1 penurunan kandungan air mencapai 32,08 dan Reaktor 2 mencapai 32,21 . Sedangkan penurunan volatil solid mencapai 9,65 pada Reaktor 1 dan 9,33 pada Reaktor 2. Untuk nilai kalor Reaktor 1 mencapai 3296 kkal/kg sedangkan Reaktor 2 lebih besar dengan mencapai 3506 kkal/kg. Kedua, ada hubungannya semakin lamanya sampah kota didalam proses biodrying maka semakin banyaknya potensi nilai kalor yang hilang karena banyaknya volatil solid yang didekomposisi oleh mikroorganisme.Pada Reaktor 1 potensi kalor yang hilang adalah 33 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 8,45 dari massa kering dan Reaktor 2 potensi kalor yang hilang 16,45 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 1,60 dari massa kering.
ABSTRACT
The heterogeneous of municipal solid waste composition makes the moisture content becomes high and the calorific value becomes low. This research conducted a variation of waste composition on calorific value optimization and moisuter content elimination on Biodrying technology.Variation of waste composition at Reactor 1 is 60 organic and 40 inorganic while in Reactor 2 is 40 organic and 60 inorganic. The result of this research is firstly there is no significant difference mean between organic composition 40 with 60 in decreasing moisuter content, decrease of destructive solid volatile and optimum calorific value, but can raise mean temperature significant in both reactor. In addition, there is a relationship between destructive solid volatile degradation parameters to decreasing moisuter content, whereby the greater the decrease of destructive solid volatile content the greater the decrease of moisuter content. In Reactor 1 the decrease of moisuter content reached 32.08 and Reactor 2 reached 32.21 . While the solid volatile decline reached 9.65 at Reactor 1 and 9.33 at Reactor 2. For the Reactor 1 heat value reached 3296 kcal kg while Reactor 2 was larger by reaching 3506 kcal kg. Secondly, there is the increasingly duration of municipal waste in the biodrying process, the greater the potential value of heat loss due to the amount of volatile solid decomposed by microorganisms. In Reactor 1 the potential of heat loss is 33 kkal kg where the mass loss is 8.45 Dry mass and Reactor 2 of potential heat loss of 16.45 kcal kg in which the loss of mass is 1.60 of the dry mass.
2017
T48103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarna Sidik
Abstrak :
Limbah padat di banyak negara, baik negara yang sudah maju maupun di Negara berkembang selalu menimbulkan masalah yang rumit untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan limbah padat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik dan diperlakukan sesuai dengan sifat-sifatnya, terutama terhadap limbah padat yang dihasilkan pada daerah perkotaan. Untuk dapat mengelola dan memanfaatkan limbah padat, perlu diketahui komposisi limbah padat yang dihasilkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi limbah padat domestik di wilayah Kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2007 dan dilaksanakan selama 8 hari. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sumber penghasil limbah padat, yaitu perumahan, perdagangan dan komersil, institusional, sekolah dan jalan. Prosedur penelitian mengikuti standar SNI M 36-1991-03. Untuk sampel wilayah perumahan diambil sampel 3 kelurahan yang mewakili menurut tingkat kepadatan di kelurahan tersebut. Kelurahan Mekarjaya dan Abadijaya mewakili kelurahan dengan tingkat kepadatan tinggi dan tingkat kepadatan rendah diwakili oleh Kelurahan Kalibaru. Metode pengukuran yang dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel menurut jumlah sampel yang telah diperkirakan, memilah sampel sesuai dengan komposisinya, mengukur berat sampel dengan timbangan sehingga didapat persentasi komposisi limbah padat. Persentase komposisi limbah padat keseluruhan perumahan Kecamatan Sukmajaya sebesar 63,29%(organik), 15,58%(plastik), 11,54%(kertas), 3,49%(tekstil), 2,76%(Kaca), 3,18%(logam), 0,11%(karet), 0,05%(limbah B3). Dari persentase komposisi limbah padat harian rata-rata di wilayah perumahan terlihat bahwa persentase komposisi limbah padat organik harian maksimum terjadi pada hari Sabtu dan persentase komposisi limbah padat non-organik masksimum terjadi di hari Minggu. Persentase komposisi limbah padat organic untuk perdagangan dan komersil, institusional/sekolah, pasar dan jalan berturutturut sebesar 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%. Untuk kedepan diharapkan penelitian ini berguna bagi perencanaan system pengelolaan limbah padat terpadu di Kecamatan Sukmajaya.
Solid waste in many countries, to modern as well as developed countries always cause terrible problem which is hard to be solved. This is because solid waste can cause environmental pollution if not be taken properly according to its properties, mainly to solid waste that is generated from cities. To can manage and process solid waste, it is imperative that solid waste composition from selected area is to be known. The objective of this research was to measure municipal solid waste composition of Kecamatan Sukmajaya Depok. This Research was performed on Mei 2007 and done in 8 consecutive days. The Research was applied to all source of solid waste generation, including residentials, trade and commerce, institutionals, schools and roadways. Research procedure follows SNI M-36-1991-03 standard. For residential sample taken 3 kelurahan sample that represented according to the level of population density. Kelurahan Mekarjaya and Abadijaya represented kelurahan with high population density level and low population density level was represented by Kelurahan Kalibaru accordingly. Measuring method done is the way which is from collecting samples according the number of sampels predicted, sorting sampels according to its composition, and measure their weight. The overal percentage of residential solid waste composition were 63,29%(organic), 15,58%(plastic), 11,54%(paper), 3,49%(textile), 2,76%(glass), 3,18%(metal), 0,11%(rubber), 0,05%(B3 waste). From average daily solid waste composition in residential area is seen that maksimum daily organic solid waste composition was happened at Saturday and maksimum daily non-organic solid waste composition was happened at Sunday. Solid waste composition for trade and commerce, institutionals/schools, market and roadways were 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%. In the future, hopefully this research can be useful for designing integrated solid waste management system in Kecamatan Sukmajaya.
2008
R.01.08.17 Sid k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarna Sidik
Abstrak :
Limbah padat di banyak negara, baik negara yang sudah maju maupun di Negara berkembang selalu menimbulkan masalah yang rumit untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan limbah padat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik dan diperlakukan sesuai dengan sifat-sifatnya, terutama terhadap limbah padat yang dihasilkan pada daerah perkotaan. Untuk dapat mengelola dan memanfaatkan limbah padat, perlu diketahui komposisi limbah padat yang dihasilkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi limbah padat domestik di wilayah Kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2007 dan dilaksanakan selama 8 hari. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sumber penghasil limbah padat, yaitu perumahan, perdagangan dan komersil, institusional, sekolah dan jalan. Prosedur penelitian mengikuti standar SNI M 36-1991-03. Untuk sampel wilayah perumahan diambil sampel 3 kelurahan yang mewakili menurut tingkat kepadatan di kelurahan tersebut. Kelurahan Mekarjaya dan Abadijaya mewakili kelurahan dengan tingkat kepadatan tinggi dan tingkat kepadatan rendah diwakili oleh Kelurahan Kalibaru. Metode pengukuran yang dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel menurut jumlah sampel yang telah diperkirakan, memilah sampel sesuai dengan komposisinya, mengukur berat sampel dengan timbangan sehingga didapat persentasi komposisi limbah padat. Persentase komposisi limbah padat keseluruhan perumahan Kecamatan Sukmajaya sebesar 63,29%(organik), 15,58%(plastik), 11,54%(kertas), 3,49%(tekstil), 2,76%(Kaca), 3,18%(logam), 0,11%(karet), 0,05%(limbah B3). Dari persentase komposisi limbah padat harian rata-rata di wilayah perumahan terlihat bahwa persentase komposisi limbah padat organik harian maksimum terjadi pada hari Sabtu dan persentase komposisi limbah padat non-organik masksimum terjadi di hari Minggu. Persentase komposisi limbah padat organic untuk perdagangan dan komersil, institusional/sekolah, pasar dan jalan berturutturut sebesar 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%. Untuk kedepan diharapkan penelitian ini berguna bagi perencanaan system pengelolaan limbah padat terpadu di Kecamatan Sukmajaya.
Solid waste in many countries, to modern as well as developed countries always cause terrible problem which is hard to be solved. This is because solid waste can cause environmental pollution if not be taken properly according to its properties, mainly to solid waste that is generated from cities. To can manage and process solid waste, it is imperative that solid waste composition from selected area is to be known. The objective of this research was to measure municipal solid waste composition of Kecamatan Sukmajaya Depok. This Research was performed on Mei 2007 and done in 8 consecutive days. The Research was applied to all source of solid waste generation, including residentials, trade and commerce, institutionals, schools and roadways. Research procedure follows SNI M-36-1991-03 standard. For residential sample taken 3 kelurahan sample that represented according to the level of population density. Kelurahan Mekarjaya and Abadijaya represented kelurahan with high population density level and low population density level was represented by Kelurahan Kalibaru accordingly. Measuring method done is the way which is from collecting samples according the number of sampels predicted, sorting sampels according to its composition, and measure their weight. The overal percentage of residential solid waste composition were 63,29%(organic), 15,58%(plastic), 11,54%(paper), 3,49%(textile), 2,76%(glass), 3,18%(metal), 0,11%(rubber), 0,05%(B3 waste). From average daily solid waste composition in residential area is seen that maksimum daily organic solid waste composition was happened at Saturday and maksimum daily non-organic solid waste composition was happened at Sunday. Solid waste composition for trade and commerce, institutionals/schools, market and roadways were 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%. In the future, hopefully this research can be useful for designing integrated solid waste management system in Kecamatan Sukmajaya.
2008
S34714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meutiara Citra Agista
Abstrak :
Warung Tegal warteg merupakan rumah makan tradisional yang menjamur di kota Depok Keberadaan warteg menyumbang limbah padat hasil memasak dan sisa makanan pengunjung. Penelitian ini bertujuan mengetahui timbulan komposisi dan karakteristik limbah padat warteg serta potensi pengolahannya. Penelitian dilaksanakan pada tiga warung Tegal di Kukusan Teknik Kota Depok yakni warteg Shinta Poci dan Fajar. Dari penelitian diperoleh timbulan rata rata limbah padat ketiga warteg sebesar 0 509 liter orang hari atau 0 099 kg orang hari Angka ini di bawah timbulan kota metropolitan yaitu 2 2 5 liter orang hari atau 0 6 kg orang hari. Komposisi limbah padat didominasi oleh limbah padat organik sisa olahan dapur dan food waste dengan persentase rata rata 71. Metode pengukuran dan komposisi limbah padat mengacu pada SNI 19 3694 1994. Dari uji laboratorium limbah padat ketiga warteg mempunyai rata rata kadar air 66 69 kadar volatil 70 91 dan kadar abu 29 09 Rasio rata rata C N ketiga warteg sebesar 20 11. Rasio rata rata BOD COD ketiga warteg bernilai 0 093. Metode pemeriksaan kadar air dengan SNI 03 1971 1990 Metode pemeriksaan C N dengan Kjeldahl. Metode kadar volatil dengan Standard 2540 E Metode kadar abu dengan ASTM E 830 87. Metode pemeriksaan BOD mengacu SNI 6989 2 2009. Berdasarkan data komposisi dan karakteristiknya alternatif pengolahan yang dapat diterapkan pada limbah padat organik food waste warteg adalah dengan metode sosialisasi komposting pakan ternak dan anaerobic digestion.
Warung tegal is one of the most widely available traditional restaurants in Indonesia including in Depok. The existence of warung tegal warteg contributes solid waste from the cooking activities and also leftover food waste. This research is aimed to identify the characteristics compositions and produced solid waste from the warteg and to identify the potential treatment. The research was done on three warteg in Kukusan Teknik Depok which are Warteg Shinta Poci adn Fajar. From the reserach it is known that the produced solid waste from those warteg was 0 509 litre person day or 0 099 kg person day. This figure is lower than the metropolitan area produced waste which is 2 2 5 litre person day or 0 6 kg person day. Food waste and organic solid waste dominate the composition of the waste with 71 of the average composition. Measurement methods and composition of solid waste refers to the SNI 19 3694 1994. Lab test results show that the solid waste contains 66 69 water content 70 91 volatile content and 29 09 ash content C N ratio of the waste is 20 11. The ratio of BOD COD is 0 093 Methods of C N ratio based on Kjeldahl. Method Volatile content based on Standard 2540 E. Ash content refers to ASTM E 830 87 method. Method of BOD COD ratio refers to SNI 6989 2 2009. Based on the compositions and the characteristics applicable treatment alternatives for the waste are socialization method composting livestock feed and anaerobic digestion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Zaglul Pasya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh Apartemen Margonda Residence 3. Metode yang digunakan untuk teknis pengabilan sampah adalah metode SNI 19-3964-1994 mengenai Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian adalah alternatif sistem teknis operasional, yang dimulai dari pewadahan hingga pembuangan akhir. Timbulan sampah yang dihasilkan oleh apartemen adalah 0.213 kg/orang/hari dan 1.7 L/orang/hari. Komposisi yang terdapat pada gedung Apartemen Margonda Residence 3 setelah melakukan sampling selama 8 hari adalah sampah organik sebesar 552.881, sampah plastik 17.819, sampah kertas 15.356, sampah pampers dan pembalut 5.085, sampah kaca 3.440 sampah logam 1.570, sampah tekstil sebesar 1.010, sampah B3 0.163 dan sampah lainnya seperti karet, sterofoam, kayu sebesar 2.768. Komposisi yang terdapat pada area parkir dan jalan pada apartemen adalah sampah kertas sebesar 43.091, sampah plastik sebesar 46.136, sampah logam 3.981, sampah kaca 2.576, sampah tekstil 1.639, sampah B3 1.405 dan sampah lainnya 1.171. Perencana pemanfaatan limbah pada anorganik pada apartemen adalah dengan menerapkan sistem bank sampah dan untuk sampah organik dengan melakukan pengomposan agar dapat meminimalisasi timbulan sampah yang dihasilkan.
ABSTRACT
This research discusses about solid waste generation and composition at Margonda Residence Apartmen 3. The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositian and Urban Waste. The result of study alternative are technical operational system, which start from lug to landfill. Generation of solid waste generated apartement is 0,213 kg person day and 1,7 L person day. The composition of solid waste in Margonda Residence 3 Apartment after sampling for eight days is organic waste 552,881 , plastic 17,819 , paper 15,356 , garbage diapers and sanitary napkins 5,085 , glas 3,440 , metal 1,570 , garbage textiles by 1010 , 0163 B3 and other debris such as rubber, Styrofoam, wood amounted to 2,768 . The composition contained in the parking area and the road to the apartment is a waste of paper 43,091 , plastic 46,136 , metals 3,981 , 2,576 glass , 1,639 textile trash, B3 1,405 and 1,171 more. Planning inorganic waste utilization in the apartment is to implement the system of waste banks and for organic waste by composting in order to minimize the generation of waste generated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Trilina
Abstrak :
Sampah merupakan permasalahan di Indonesia yang tak kunjung selesai. Dimana paradigma pengelolaan sampah di Indonesia masih kumpul-angkut-buang. Sehingga tidak ada perubahan yang berarti dalam segi kuantitas sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir. Depok merupakan salah satu kota yang memiliki timbulan sampah cukup besar yaitu sebesar 3.764 m3/hari pada tahun 2007. Termasuk didalamnya adalah timbulan sampah yang berasal dari Universitas Indonesia (UI). Salah satu upaya untuk mengurangi kuantitas sampah yang berasal dari UI, maka dibutuhkan sebuah Unit Pengolahan Sampah (UPS) di dalam kampus. Dimana perlu dilakukan studi timbulan dan komposisi sampah terlebih dahulu dengan cara melakukan pengambilan dan pengukuran sampel (sampling) pada sampah gedung perkuliahan, kantin, jalan dan taman. Sampling dilakukan pada 5 titik yaitu FT, FE, Fasilkom, PAU (Rektorat), dan Pusgiwa selama 10 hari kerja. Hasil pengukuran dan pengolahan data menunjukan bahwa pada tahun 2010 timbulan sampah kampus UI Depok mencapai 9,61 ton/hari atau 367,05 m3/hari. Dengan komposisi sampah terdiri dari 85% organik, 6,5% plastik, 6,9% kertas, 0,3% kaca, 0,3% logam, 0,5% styrofoam dan 0,7% sampah lainnya. Untuk menentukan kebutuhan lahan UPS, dibutuhkan data timbulan sampah pada 20 tahun mendatang. Dimana proyeksi timbulan sampah pada tahun 2030 adalah 11,84 ton/hari atau 419,29 m3/hari. Sehingga didapatkan kebutuhan lahan UPS UI adalah 975 m2. Adapun proses pengolahan di UPS adalah pemilahan, daur ulang, dan komposting.
Solid waste is problem in Indonesia which have not finished yet. Where is the paradigm of solid waste management in Indonesia is the collect-transport-throw. So there is no significant change in the quantity of waste in the Landfill. Depok was one city that has a large garbage that is equal to 3.764 m3/day in 2007. This includes the solid waste generation from University of Indonesia (UI). One effort to reduce the quantity of solid waste that comes from UI, so needed a Solid Waste Handling Facilities (UPS) in campus. Where necessary study of solid waste generation and composition beforehand by doing the taking and measuring samples (sampling) at the lecture building waste, canteen, roads and parks. Sampling was conducted at five points of the FT, FE, Fasilkom, PAU (Rectorate), and Pusgiwa during 10 working days. Results of measurement and data processing in 2010 showed that the solid waste of University of Indonesia Depok reached 9,61 tons / day or 367,05 m3/day. With solid waste composition consisted of 85% organic, 6,5% plastics, 6,9 % paper, 0,3% glass, 0,3% metal, 0,5% styrofoam and 0,7% other. To determine the needs of land UPS, solid waste generation data needed in the next 20 years. Where projections of solid waste generation in 2030 is 11,84 ton/day or 419,29 m3/day. So the land was needed 975 m2 for UPS. The treatment process at UPS are segregation, recycling, and composting.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Anisa
Abstrak :
Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah rumah tangga pada Kampung Maruga, Tangerang Selatan sebagai dasar usulan desain Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) terintegrasi Bank Sampah pada kawasan ini. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian menyatakan jumlah timbulan sampah saat ini mencapai 0,39 kg/orang/hari. Komposisi sampah rumah tangga di Kampung Maruga terdiri dari 65,8% organik yang berasal dari sisa makanan dan sampah kebun, 11,5% plastik, 9,2% kertas, 3,5% tekstil, 3% adsorbent (pamper dan pembalut), 2,8% logam, 1% kaca, 0,8% kayu, 0,6% limbah B3, 0,4% karet, 0,2% limbah elektronik, 0,1% styrofoam, dan 1% lainnya. Tempat Pengolahan Sampah 3R terintegrasi bank sampah didesain dengan kapasitas 0,835 ton/hari atau 7,7 m3/hari. Total luas minimum desain unit pengolahan sampah mencapai 255 m2 yang terdiri dari area bank sampah, area pencacahan, area pengomposan, area pengayakan, area penyimpanan, kantor, gudang, kamar mandi, balai serbaguna dan lahan berkebun. ...... This study focuses ini the household solid waste generation and composition at Kampung Maruga, Tangerang Selatan for the basis of design Material Recovery Facility Reduce, Reuse, Recycle (MRF 3R) with the integration of Waste Bank in this area. The method which being used is SNI 19-3964-1994 on Methods of Sample Collection and Measurement and The Composition of Urban Waste. The results stated the solid waste currently are 0,39 kg/person/day. The composition of household waste in Kampung Maruga consist of 65,8% organic which is come from food scraps and yard waste, 11,5% plastic, 9,2% paper, 3,5% textil, 3% adsorbent (pampers and band), 2,8% metal, 1% glass, 0,8% wood, 0,6% hazardous waste, 0,4% rubber, 0,2% electronic waste, 0,1% styrofoam, and the other 1%. Material recovery facility with the integration of waste bank is designed with a capacity of 0,835 ton/day or 7,7 m3/day. Total area minimum of material recovery facility design reaches 255 m2 consisting of a waste bank area, enumeration area, composting area, screening area, storage area, office area, toilet, multi purpose couch and plantation area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Dwi Larasati
Abstrak :
Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah load count analysis dan SNI 19-3964-1994. Hasil akhir penelitian ini adalah desain sistem penanganan sampah dan Unit Pengolahan Sampah yang dapat diterapkan untuk mengurangi timbulan sampah. Timbulan sampah di TMR keseluruhan adalah sebesar 0,035 l/m2/hari atau 0,0058 kg/m2/hari, sedangkan timbulan sampah untuk sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sebesar 6,08 l/o/hari atau 0,87 kg/o/hari. Komposisi sampahnya terdiri dari 66,20% organik, 8,95% kertas, 13,78% plastik, 0,10% logam, 2,07% styrofoam, 0,19% karet, 1,43% kaca, 0,82% tisu, 1,59% pampers dan pembalut, 1,87% tekstil, 0,002% baterai, 1,17% kayu, dan 1,85% lainnya. Perencanaan sistem penanganan sampah meliputi pemilahan dan pewadahan di sumber, pengumpulan, pemilahan dan pengolahan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir sampah. Luas minimum UPS adalah 1.896 m2 yang mencakup area tipping floor, area pemilahan, area pemrosesan, ruang penyimpanan, ruang kantor, ruang khusus petugas, area penyimpanan residu, area parkir, dan area penanganan lindi. ...... The focus of this study is solid waste generation and composition at Ragunan Zoological Park, South Jakarta. The methods which being used are load count analysis and SNI 19-3964-1994. The result of this study is a design for solid waste handling system and Municipal Recovery Facility which can be applied to reduce the solid waste generation. Total solid waste generation in Ragunan Zoological Park is equal to 0,035 l/m2/day or 0,0058 kg/m2/day meanwhile for the householdlike waste is equal to 6,08 l/person/day or 0,87 kg/person/day. Solid waste composition consists of 66,20% organic, 8,95% paper, 13,78% plastic, 0,10% metal, 2,07% styrofoam, 0,19% rubber, 1,43% glass, 0,82% tissue, 1,59% diapers and sanitary napkins, 1,87% textile, 0,002% battery, 1,17% wood, and the other 1,85%. Design of solid waste handling system includes separation and storage at the source, collection, separation and processing, transport, and final disposal. Minimum area of MRF is 1.896 m2 including tipping floor area, separation area, processing area, storage area, office area, staff area, residue storage area, parking area, and leachate handling area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library