Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Chairudin
Abstrak :
Pemanfaatan Pemanas air berbasis energi matahari atau dikenal Solar Water Heater mulai memasyarakar khususnya di Indonesia. Energi matahari sebagai pembangkit tenaga adalah energi yang tidalc memburuhkan biaya unruk mendapatkannya dan ramah Iingkungan Dengan demikian pengembangan pemanas air tersebut menjadi salah satu alternatif yang diminati konsumen.

Pada solar water terdapat dua komponen yang utama yaitu tangki penyimpanan dan koiektor. Pada umumnya tangki penyimpanan terbuat dari baja iahan karat sedangkan kolektor Ierbuat dari lembaga. Permasalahan yang terjadi adalah kegagalan pada tangki yaitu adanya kebocoran sebelum mosa umur pakai kurang dari 5 tahun.

Untuk mengetahui penyebab kebocoran, dilakukan prosedur analisa kegagalan terhadap sampel material solar water hearer sehingga dapat dilakukan iangkah-Iangkah pencegahannya yang dapa! memperpanjang umur pakai tangki lersebui.

Hasil penelitian menunjukkan terjadinya korosi piring dan crevice pada base material akibat pengaruh media korosif yang mengandung ion khlorida serta temperatur yang relatjpanas (sekitar 80°C). Kecenderungan terjadinya piring ditunjukkan dengan pengujian kurva polarisasi siklik Pada kenaikan temperatur korosi pirting makin mudah terjadi yang ditunjukkan dengan menurunnya breakdown poteniial dari + 0,260 V vs kalomel pada Iemperalur ruang (28° C) menjadi - 0,130 V vs kalomel pada temperatur 80°C serra rapat arus pasU"dari sekitar 104 Amp/cm? pada temperarur ruang menjadi sekilar .105 Amp/cmz. Kebocoran yang diakibarkan oleh laorosi pitting dari bagian dalam tang/ci selanjutnya menyebabkan terjadinya korosi crevice pada bagian Iuar tangki.

Selain itu terjadi pula korosi retak tegang (SCC) yang berupa intergranular dan transgranular cracking di sekitar daerah lasan serta adanya sensitisasi pada daerah HAZ Hieat ajected zone) yang menyebabkan preszpirasi karbida di baras burir. Ha! ini terjadi akibar pengaruh prose: pengelasan pada saat fabrikasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Muhammad Rafi Jati Kusumo
Abstrak :
Berkembang pesatnya pembangunan gedung dan pertumbuhan penduduk berpengaruh besar terhadap konsumsi energi harian yang terus meningkat. Namun kebutuhan akan energi masih lazim menggunakan sumber energi konvensional yang menghasilkan gas efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dalam langkah mengimplementasikan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 mengenai pemanfaatan energi bersih dan poin 13 dalam mengatasi dampak perubahan iklim, konservasi energi bersih dan terbarukan perlu dikembangkan. Letak geografis Indonesia sebagai negara tropis menjadi salah satu alasan mengapa peningkatan cooling load pada bangunan gedung berkontribusi meningkatkan emisi karbon pada bangunan sehingga membutuhkan sistem konservasi energi salah satunya yaitu Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP). Bagian evaporator sistem diharapkan mampu mengurangi panas yang masuk ke bangunan dan panas yang dilepas bagian kondenser mampu dimanfaatkan kembali untuk memanaskan air. Studi ini bertujuan untuk mengamati bagaimana performa closed loop pulsating heat pipe dalam memanfaatkan panas yang dilepas sebagai solar water heater. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan fluida kerja aseton dengan variasi filling ratio 40%, 50%, 60%, 70%, dan 80% dengan nilai heat input sesuai dengan iradiasi matahari sebesar 1322 W/m2. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui resistansi termal dari sistem CLPHP dan ketercapaiannya dalam memanaskan air pada tangki kondenser. Hasil eksperimen menunjukkan filling ratio 60% memiliki performa paling optimal dengan resistansi termal terendah serta mampu meningkatkan temperatur air hingga 36,5oC. ......The construction of buildings and population growth significantly increase daily energy consumption. However, the prevalent use of conventional energy sources for this purpose contributes to greenhouse gas emissions, leading to global warming and climate change. In line with the Sustainable Development Goals (SDGs) point 7 on clean energy utilization and point 13 addressing the impact of climate change, the development of clean and renewable energy conservation becomes imperative. Indonesia's geographical location as a tropical country is one of the reasons why the increase in cooling load in buildings contributes to increasing carbon emissions in buildings so it requires an energy conservation system, one of which is the Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP). The evaporator section of the system is expected to reduce heat entering the building and the heat released by the condenser section can be reused to heat water. This study aims to observe the performance of closed loop pulsating heat pipe in utilizing the heat released as a solar water heater. The research used acetone as the working fluid and varied the filling ratio between 40%, 50%, 60%, 70%, and 80%. The heat input value was adjusted according to the solar irradiance of 1322 W/m2. The experiments were conducted to determine the thermal resistance of the CLPHP system and its ability to heat water in the condenser tank. The results indicate that the 60% filling ratio had the best performance with the lowest thermal resistance and was able to increase the water temperature to 36.55°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Shelina Adjani
Abstrak :
Indonesia secara geografis dilalui garis khatulistiwa, sehingga Indonesia menjadi negara yang menerima sinar matahari secara kontinu dan merata. Setidaknya sebanyak 60% panas dari sinar matahari memasuki bangunan gedung melalui atap. Kondisi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan penghuni, peningkatan cooling load, dan peningkatan emisi karbon yang dihasilkan oleh bangunan. Konservasi energi termal dari sinar matahari dapat dijadikan solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Energi termal yang berhasil dikonservasi dapat dialokasikan untuk aplikasi pemanasan tepat guna, seperti solar water heater. Penelitian ini menggunakan Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP) sebagai heat exchanger pada sistem solar water heater. Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP)  akan menyerap panas yang diterima atap bangunan. Fluida kerja di dalam Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP)  akan bergerak ke bagian condenser dengan bantuan gaya gravitasi, dan memindahkan jumlah panas tersebut untuk memanaskan air. Eksperimen ini akan menggunakan fluida kerja De-Ionized (DI) Water. Filling ratio dengan variasi 40%, 50%, 60%, 70%, dan 80% menjadi variabel eksperimen. Eksperimen dilaksanakan dengan representasi iradiasi matahari sebesar 1.322 W/m2 sebagai heat input. Hasil eksperimen menunjukan bahwa filling ratio 50% menunjukkan hasil paling optimum dengan nilai resistansi termal (0,35 °C/W), waktu start-up sistem (11,43 menit), dan perolehan suhu akhir air di dalam tangki condenser (41,65 °C). ......Indonesia is located near the equator line, making it a country that receives abundant and continuous sunlight. At least 60% of the heat from sunlight enters the building through the roof. These conditions cause occupant discomfort, increased cooling loads, and increased carbon emissions produced by buildings. Conservation of thermal energy from sunlight can be the right solution to overcome these problems. The conserved thermal energy can be allocated for appropriate heating applications, such as solar water heaters. This research will use Closed Loop Pulsating Heat Pipe as the heat exchanger of the system. Closed Loop Pulsating Heat Pipe will absorb the thermal energy from the solar irradiance, and with the help of working fluid and gravitational force the heat will be transferred from evaporator to condenser section to complete the heating process of water. The working fluid used in this experiment is De-Ionized (DI) Water. Filling ratio with variations of 40%, 50%, 60%, 70%, and 80% will be used as variables to obtain the optimum design of the solar water heater system with CLPHP, using representative optimum solar irradiance in Depok, at 1.322 W/m2  as the heat input. The experimental results show that the filling ratio of 50% shows the most optimum results with the lowest thermal resistance value (0.35 °C/W), the fastest system start-up time (11.43 minutes), and the highest final water temperature gain in the condenser tank (41.65 °C).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library