Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Simanjuntak, Murydrischy Panatap
"Tanah ekspansif memiliki potensi mengembang dan penyebab terjadinya penyusutan atau penurunan akibat ada perubahan kadar air. Oleh karena itu, istilah tanah ekspansif dan potensi pengembangan umumnya digunakan secara universal untuk merujuk pada tanah yang menyusut dan mengembang. Tanah ekspansif dapat menyebabkan kerusakan pada konstruksi sederhana seperti jalan dan rumah dengan beban yang tidak besar dari 20 kPa. Pengujian pada sampel dilakukan untuk mengetahui nilai Potensi pengembangan dan tekanan tengembangan. Pengujian ini dilakukan pada tanah asli yang diberi perlakuan remould atau cetakan, dan alat yang digunakan alat Oedometer dengan tekanan vertikal 16 kPa – 42 kPa dan kadar air 15% - 32%. Hasil pada nilai potensi pengembangan dan tekanan pengembangan sangat dipengaruhi oleh kadar air. Deformasi yang terjadi akibat pengembangan menunjukkan bahwa seluruh sampel akan terus mengalami pengembangan selama 4320 menit (3 hari). Ketika sampel dengan kadar air 27% dipadatkan dengan tegangan vertikal hingga 36 kPa, nilai potensi pengembangan meningkat maksimum sebesar 11% dan nilai tekanan pengembangan dapat mencapai sebesar 913 kPa. Hasil pengujian ini mengkonfirmasi adanya pengembangan tanah yang sangat tinggi di area delta silikon dan meikarta. Hasil identifikasi dan uji pengembangan di laboratorium menunjukkan bahwa nilai potensi pengembangan tanah ini tinggi yanng menyebabkan tingkat kerusakan yang tinggi juga pada konstruksi sederhana.
Expansive soil has the potential to swell and is the cause of shrinkage or deformation due to changes in moisture content. Therefore, the terms expansive soil and swelling potential are generally used universally to refer to soil that shrinks and swells. Expansive soil can cause damage to simple constructions such as roads and houses with loads not over 20 kPa. Testing on the samples was conducted to determine the values of expansion potential and swelling pressure. This test was conducted on the original soil treated with remoulding or moulding, using an Oedometer with vertical pressures of 16 kPa – 42 kPa and moisture content of 15% – 32%. The deformation that occurs due to expansion shows that the entire sample will continue to expand for 4320 minutes (3 days). The results on the values of swelling potential and swelling pressure are greatly influenced by the moisture content. When samples with a moisture content of 27% are compacted with a vertical stress of up to 36 kPa, the expansion potential value increases by a maximum of 11%, and the expansion pressure value can reach 913 kPa. The results of this test confirm the presence of very high soil expansion in the delta silicon and meikarta. The results of the identification and development tests in the laboratory indicate that the potential development value of this soil is high, which also causes a high level of damage to simple constructions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meizar Melkianus Marambak
"Pelaksanaan konstruksi terowongan di Indonesia sangat dibutuhkan, khususnya di Daerah Ibukota Jakarta yang memiliki permasalahan lahan untuk transportasi di permukaan tanah. Karakteristik tanah yang lunak, beban bangunan kota Jakarta, serta perubahan pore water pressure menjadi alasan bahwa pembangunan terowongan harus dikaji lebih lanjut. Dalam pelaksanaan konstruksi terowongan di tanah lunak, permasalahan tentang deformasi dan daya dukung tanah terhadap bangunan terowongan merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembangunan terowongan terhadap deformasi dan perubahan tegangan di dalam tanah akibat pelaksanaan konstruksi terowongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa ada perkuatan berupa grouting atau perkuatan lainnya, nilai deformasi pada dinding terowongan dan pada tanah cukup besar. Grouting diperlukan untuk menambah nilai modulus elastisitas (E), kohesi (A) dan sudut geser ( A ) pada tanah lunak yang dianggap terlalu kecil jika digunakan untuk konstruksi terowongan bawah tanah. Penelitian ini menggunakan tanah London Clay yang diasumsikan memiliki sifat dan karakteristik yang hampir sama dengan tanah di Jakarta. Dari pemodelan ini diharapkan menjadi awal dari pemodelan terowongan yang lebih kompleks dan lebih baik di masa mendatang, dikarenakan pada penelitian ini hanya hanya dibatasi pada pengamatan nilai deformasi dan nilai perubahan tegangan menggunakan perhitungan konvensional yang masih sederhana.
The construction of the tunnel in Indonesia is needed, especially in Jakarta as a Capital Region who have transport problems on the ground. Characteristics of the soft soil, the city building load, as well as changes in pore water pressure is the reason that the tunnel should be studied further. In tunnel construction, especially in soft ground, the issue of deformation and bearing capacity of the building like tunnel that must be considered carefully. To that end, this study focused on the influence of the tunnel to the deformation and stress changes in the soil due to the construction of the tunnel. The results showed that without any form of reinforcement grouting or other reinforcement, the value of deformation at the tunnel wall and on the ground large enough. Grouting is necessary to increase the value of modulus of elasticity (E), cohesion (C) and friction angle (A) on soft soil that is too small if it is used for the construction of underground tunnels. This study uses London Clay soil is assumed to have the properties and characteristics similar to land in Jakarta. From modeling is expected to be the beginning of the tunnel modeling more complex and better in the future, because this study is only limited to the observation of the deformation values and value changes in voltage using conventional calculation is simple."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S70469
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library