Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
New York: Academic Press, 1977
362.5 MAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Birket-Smith, Kaj
Madison: University of Wisconsin Press, 1965
301.2 BIR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hodson, Randy
"This book follows a simple structure and uses clear writing to present the material you need in ways you can understand. It discusses the hot issues everyone's debating, from the technology revolution to women's issues to the globalization of today's workforce. With this sociology textbook, you'll be ready for the next step after college as well as the test. His research interests include worker-management conflict, managerial behavior, coworker relations, and technological change. His international interests include ethnic relations in the states of the former Yugoslavia and the socialism to market transition. It is provided by the ability to link changesat the national or global level to changes in the lived experience of work for individuals--one of the core contributions and promises of sociology."
Australia: Wadsworth Cengage Learning, 2012
306.33 HOD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ferry Rhendra Pananda Putra
"Kegiatan dalam penelitian ini adalah meneliti bagaimana proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan di organisasi sosial. Penelitian ini penting dilakukan diantaranya adalah karena adanya kecenderungan kurangnya kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di dalam organisasi sosial, kendala-kendala dalam ciri khas organisasi sosial, jumlah pertambahan organisasi sosial tidak sejalan dengan kemampuan dalam pengelolaannya serta pertambahan jumlah permasalahan sosial yang meningkat.
Dengan mengetahui sejauhmana proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia ini maka sangat membantu bagi organisasi sosial untuk menyadari pentingnya kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di organisasi sosial, mengevaluasi proses kegiatan pengembangan itu serta memecahkan adanya ciri khas organisasi sosial yang menjadi kendala. Proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia ini menggunakan konsep utama Mondy dan Noe.
Dimana proses secara mendasar dalam kegiatan pengembangan sumberdaya manusia itu melibatkan 6 proses kegiatan. Keenam proses kegiatan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berhubungan yang dimulai dari proses (1) penentuan kebutuhan, (2) penentuan tujuan, (3) penentuan metode, (4) penentuan media (5) pelaksanaan dan (6) evaluasi kegiatan pengembangan sumberdaya manusia.
Pertanyaan di dalam kegiatan penelitian ini adalah: bagaimana (1) organisasi sosial menganalisis kebutuhan dalam kegiatan pengembangan sumberdaya manusia, (2) penetapan tujuan, (3) penggunaan metode kegiatan, (4) penggunaan media, (5) pelaksanaan, dan (6) evaluasi kegiatan. Metode dalam kegiatan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Lokasi organisasi sosial tempat penelitian ini berada di Jakarta yakni pada Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Pusat dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Pusat. Alasan kedua organisasi tersebut adalah karena organisasi tersebut telah berkembang lama dalam pelayanan sosial serta relatif banyak telah melakukan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia. Jumlah informan di YKAI adalah 6 orang dan di PKBI terdapat 10 orang.
Hasil-hasil dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di YKAI berada dalam Departemen Administrasi, Keuangan dan SDM. Sedangkan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di PKBI masih menjadi dilema, diantara Divisi Organisasi dan Manajemen serta Badan Pendidikan dan Latihan.
(2) Analisa kebutuhan pengembangan di YKAI dominan pada analisa tugas dan personal. Analisa kebutuhan pengembangan di PKBI merupakan gabungan antara analisa organisasi, tugas serta personal.
(3) Tujuan kegiatan pengembangan di YKAI diarahkan pada peningkatan kemampuan, kompetensi serta pengembangan staff. Tujuan kegiatan pengembangan di PKBI diarahkan pada peningkatan kemampuan staff.
(4) Metode kegiatan pengembangan di YKAI lebih banyak pada metode kegiatan seminar, lokakarya, kursus dan pelatihan. Metode kegiatan pengembangan di PKBI lebih banyak pada metode pelatihan, seminar, kursus, workshop dan lokakarya.
(5) Penggunaan media di YKAI adalah fasilitas internet dan menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Penggunaan media di PKBI adalah overhead projector, microphone ataupun komputer serta menyesuaikan dengan lokasi kegiatan pengembangan.
(6) Dalam pelaksanaan di YKAI, kegiatan pengembangan sumberdaya manusia dalam penguasaan komputer dan internet lebih cepat daripada penguasaan di bidang lainnya. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti materi yang kurang cook dan kurang mendalam. Di PKBI, pelaksanaannya lebih dirasakan manfaatnya di bagian keuangan yang umumnya menggunakan metode kursus. Pengurangan dana dari sponsor bagi organisasi PKBI mempengaruhi pemilihan metode kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi dana organisasi tersebut.
(7) Manfaat dengan mengikuti kegiatan pengembangan sumberdaya manusia yang banyak diterima di YKAI adalah bertambahnya relasi, wawasan serta pergaulan atau teman. Manfaat yang banyak diterima di PKBI adalah mendapatkan penambahan wawasan, relasi, percaya diri, sharing dengan pihak lain, aktualisasi diri serta berbagi pengalaman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Notty Retno M S.
"ABSTRAK
Skripsi ini menekankan pada organisasi sosial ranting Pangestu di daerah Cideng - Grogol Tujuan penulis adalah untuk memahami kehidupan orang kota yang menjadi warga ( arsciciota ) Pangestu dimana umumnya mereka merupakan orang yang terpelajar dengan perekonomian yang mapan, padahal di kota sarana peribadatan semua agama Besar berada di mana - mana lengkap dengan ulama dan pemimpin agamanya Namun hal tersebut tidak dirasakan cukup bagi sebagian warga masyarakat sehingga mereka mencari bentuk lain yang dapat memuaskan kebutuhan spiritual mereka sekaligus sebagai tempat pergaulan sosial. Ada beberapa orang yang berusaha menemukan kepuasan spiritual mereka dengan usaha mereka sendiri seperti betapa di suatu tempat yang sunyi Tetapi tidak sedikit yang membutuhkan bantuan orang lain dengan memasuki suatu organisasi yang ber1andarkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, seperti aliran kebatinan. Pade Pangestu sebagai salah satu aliran kebatinan, ajarannya membantu dan menuntun warganya. untuk dapat menemukan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan organisasinya menjadi wadah bagi para warganya untuk saling berkomunikasi dan berintsraksi tidak saja dalam kegiatan spiritual tapi juga kegiatan sosial dalam kehidupan sehari hari. Kegiatan spiritual Pangestu terbagi dua yaitu yang rutin, yang terdiri dari keliatan manembah , bawa raos dan menembah bersama dan yang tidak rutin yaitu upacara penerimaan warga baru Pengestu pun memiliki kegiatan sosial yang berpusat pada kesej ahteraan para warga, khususnya dan pada kesejahteraan mesyarakat, umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giger, Joyce Newman
St. Louis, Missouri: Elsevier, 2017
610.73 GIG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiyanti Munsi
"Studi/penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan keunikan struktur dan gaya pengelolaan berciri primordial, yakni kekeluargaan/kekerabatan, keagamaan, dan nilai budaya Bugis setempat yang membentuk sistem kebudayaan dalam perusahaan keluarga PT. Hadji Kalla. Secara teoritis, penelitian ini berangkat dari perspektif Weber mengenai tipe ideal birokrasi yang meihat organisasi (dalam hal ini perusahaan keluarga) sebagai salah ssatu gejala sosio-kultural yang netral dan bebas nilai sehingga mengesampingkan unsur-unsur subjektivitas di dalamnya. Penelitian dilakukan di dua lokasi, yakni kantor pusat dan kantor cabang dengan menggunkan pendekatan kualitatif yang mengandalkan pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan studi literature.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan keluarga PT. Hadji Kalla yang telah bertaraf nasional tetap mengedepankan hubungan/ikatan kekerabatan, etnis, dan agama dalam kegiatan sehari-hari perusahaan, bahkan nilai-nilai tersebut ikut memberi corak perusahaan pada masyarakat perkotaan diberbagai daerah usaha perusahaan. Ini berarti bahwa meskipun masyarakat telah mengalami perubahan, bukan berarti nilai-nilai primordial dan hal-hal yang berada diluar perusahaan (kekerabatan, big men, agama, nilai budaya, kepentingan) tidak ikut mempengaruhi aktifitas perusahaan formal. Oleh karena itu, intervensi unsur subyektivitas akan selalu mencul diikuti dengan penerapan sistem manajemen modern yang diterapkan oleh perusahaan PT. Hadji Kalla.

This study/research intends to identify and to describe the unique structure and the managing style that owns primordial characteristics, that is giving significance to kinship, religion, and local Bugis cultural values, which made up the cultural system of PT. Hadji Kalla family business. Theoritically, this research was inspired from Weberian perspective on the ideal types of bureaucracy, that observes organizations (in this case is the family business) as one of the socio-cultural phenomena which is neutral and value-free, that is place aside its subjective aspects. The research was conducted in two locations, the head office and one of the branch offices using qualitative approach that relies on participant observation, in-depth interviews, and literature studies.
The results of the research shows that the family business of PT. Hadji Kalla that has advanced into national level still prioritizes kinship, ethnicity, and religious aspects in the daily activities of the company. The value even take parts in providing the company‟s colour to the urban societies in various districts where the company stands. This means that although the society has undergone transformations, it doesn‟t mean that the primordial value, and the elements that exist outside of businesses (such as kinship, big men, religion, cultural values, and interest) do not influence the activities that are held in formal organizations. Therefore, the interventions of subjective aspects will always appear, followed with the application of the modern management system that is implemented by PT. Hadji Kalla company."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widiatmo
"Penelitian ini bertitik tolak dari belum optimalnya kinerja dan peran Orsos, baik sebagai pilar partisipan masyarakat maupun mitra pemerintah yang andal, dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Ketergantungan dana pada pihak eksternal mau pun kelemahan manajerial merupakan kendala utama dalam mewujudkan hal itu. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan mencoba mendeskripsikan pola kepemimpinan yang diterap kan pengelola orsos yang menjadi- subyek penelitian . Dengan upaya itu, diharapkan juga akan memberikan gambaran mengenai manajemen organisasi, serta mencerminkan sejauhmana kesiapan orsos, dalam menyambut tantangan di akhir PJP II, dimana 75% sasaran pembangunan kesejahteraan social dan usaha kesejahteraan sosial akan menjadi tanggung jawab masyarakat.
Dengan tipologi pola kepemimpinan Hillel Schmid, sebagai piranti analisis, mama pendeskripsian pola kepemimpinan dimaksud diarahkan pada penerapan pendelegasian wewenang dan orientasi kepemimpinan atas lingkungan organisasi. Di samping itu, juga akan dicoba diungkap apakah pola kepemimpinan yang diterapkan memiliki hubungan dengan perkembangan organisasi yang bangan organisasi yang bersangkutan.
Dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa pola kepe mimpinan yang diterapkan oleh 11 (sebelas) orsos yang menjadi subyek penelitian, pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu (a) pola desentralisasi-eksternal-, pada orsos tipe A dan tipe B, serta (b) pola semi desentralisasi-internal, pada or sos tipe C dan tipe D. Kenyataan ini sekaligus memperlihatkan bahwa pola kepemimpinan yang diterapkan pimpinan organisasi ternyata tidak selalu berhubungan dengan perkembangan organisasi yang bersangkutan. orsos tipe E. yang notabene dapat di anggap dalam tahap perkembangan titik tengah, ternyata dapat menerapkan pola desentralisasi-eksternal, dan bukannya pola desentralisasi-internal ataupun sentralisasi eksternal seperti yang diperkirakan. Kemudian orsos tipe D, yang notabene da pat dianggap dalam tahap perkembangan awal, ternyata dapat me nerapkan pola semi desentralisasi-internal, dan bukannya pola sentralisasi-internal seperti yang diperkirakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T10140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Kamaria
"Penelitian perilaku konsumen dalam social marketing khususnya dalam hal penggalangan dana oleh pemasar sosial belum banyak dilakukan, baik oleh praktisi maupun akademisi. Padahal perilaku konsumen yang dalam penelitian ini disebut donor sangat diperlukan untuk mengevaluasi dan merancang strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk mencapai target yang diinginkan. Sesuai pendapat beberapa ahli, produk yang dipasarkan dalam social marketing merupakan produk intangibles yang secara fisik tidak dapat dilihat maupun disentuh dan benefit yang diperoleh oleh donor untuk membeli produk tersebut (baca: memberi donasi) adalah untuk pihak ke tiga (third parties atau beneficiaries) yaitu pihak yang kebutuhan dasar minimumnya memerlukan bantuan. Tidak heran apabila perilaku donor untuk berdonasi ini dikategorikan menjadi high involvement karena memerlukan beberapa urutan proses pembuatan keputusan dan pertimbangan yang cukup hati-hati untuk melakukannya.
Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen dari pemasaran sosial suatu organisasi. Faktor faktor yang teridentifikasi mana yang paling berpengaruh yang membedakan individu yang berdonasi dan tidak berdonasi. Hasil penelitian akan diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi praktisi pemasaran khususnya dalam Social Marketing dalam merencanakan, merancang, dan melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya.
Penelitian dilakukan terhadap donor dan partisipan Yayasan Wahana Visi Indonesia di Jakarta dan sekitamya yang jumlah datanya diperoleh dan database Yayasan Wahana Visi Indonesia dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan dengan metode survei. Jumlah sampel ditarik 10% dari total populasi DKI Jakarta sekitarnya yakni sejumlah 300 responden. Proses sampling dilakukan secara Stratified Random Sampling. Penggalian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang karakteristik responden, sikap, behavioral intention, elemen komunikasi pemasaran Yayasan (sumber, isi pesan, saluran pesan). Seluruh jawaban responden diproses secara univariate dan multivariate serta menggunakan Discriminant Analysis.
Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa dari 9 variabel yang dianalisis, terdapat 3 variabel yang mempengaruhi perilaku berdonasi dan tidak berdonasi yaitu besarnya rata-rata pengeluaran sebagai variabel diskriminan yang paling berpengaruh (discriminates the most), kematangan usia, dan tingkat pendidikan, dengan nilai signifikansi (Sig.0.000). Ketepatan prediksi model diskriminan adalah 75,3.0% yang dapat dikategorikan dalam ketepatan klasifikasi tinggi. Dengan kata lain, variabel-variabel yang diuji sudah dapat mengelompokkan seluruh responden.
Hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerhati dan peneliti perilaku konsumen pemasaran sosial, khususnya yayasan Wahana Visi Indonesia dalam melaksanakan strategi pemasaran sosialnya khususnya dalam hal segementasi dan targeting sesuai dengan profil responden potensial yang memberikan donasi sebagaimana yang sudah teruji dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>