Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohd Zailani Mohd Yusoff
Abstrak :
ABSTRAK
The main purpose of this study is to trace information related to the influence of social norms and spiritual tendencies to moral considerations in religious school students. This study aims to identify the influence of the dimensions of Islamic spiritual tendencies and the dimension of social customs to moral considerations based on established schemes. Three measuring tools were used in this study, namely Ujian Skema taakulan Akhlak UPSTA, Kuesioner Kecenderungan Kerohanian Islam ISDQ dan Tes Sikap dan Pegangan Terhadap Standar Prevalensi Sosial USPSK. The subjects of the study consisted of 500 students who were divided into gender according to the type of religious high school in the state of Kelantan which were randomly selected from Sekolah Menengah Kebangsaan Agama SMKA, Maahad Muhammadi, Maahad Tahfiz Al Quran / Sains MTAQ / MTS, Sekolah Agama Rakyat dan Sekolah Agama Swasta. This review review uses a quantitative method based on cross-sectional research approach. Data were collected from the above three tests and analyzed by using statistical analysis of stepwise multiple regression at significant degree p <0.05. The results of the study show that dimensions of faith and faith play a powerful role in the moral consideration of high school religious students. The findings also show the dimensions of faith, intrinsic dimensions and extrinsic dimensions in the aspect of Islamic spiritual tendency to have significant influence On the moral considerations of religious school students. However, the dimensions of human rights within social norms varied only on moral considerations among religious school students in Kelantan. This review provides a fresh understanding of the moral issues of religious secondary school students. The tendency of religious school students on Islamic spiritual aspects plays an important role in determining the quality of their moral judgement.
Aceh: UIN Ar-Raniry , 2017
297 ARR 4:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isak Sawo
Abstrak :
Remaja sebagai generasi penerus dan pemilik bangsa secara langsung maupun tidak langsung sangat diharapkan generasi tua melanjutkan pembangunan guna mencapai citacite bangsa dan remaja sebagai sumber strategis. Dibalik harapan demikian juga muncul keprihatinan semakin meningkatnya kenakalan remaja yang secara tidak langsung mengancam proses pembangunan bangsa. Dengan tidak mengurangi faktor-faktor penyebab kenakalan lainnya, faktor keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan terkecil dan pertamakali remaja mulai belajar mengenal norma-norma sosial. Keluarga merupakan basis pembentukan sikap, lingkungan keluarga dengan berbagai situasi dan kondisinya merupakan faktor paling menentukan dalam pengembangan tingkahlaku remaja selanjutnya, karena keluarga sejak pertama sebagai tempat sosialisasi anak; sebagai alasan pentingnya diadakan penelitian. Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut maka permasalahan penelitian ini adalah Bagaimanakah Fungsi Keluarga Dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja. Secara umum tujuan penelitian ini sesuai dengan permasalahannya yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai fungsi dan peranan keluarga dalam pembinaan remaja; bagaimana relasi sosial dalam keluarga; faktor-faktor apa raja dalam keluarga sebagai penyebab terjadinya kenakalan remaja; hambatan apa raja dalam menjalankan fungsi dan peranan keluarga dalam penanggulangan kenakalan remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa : wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur, studi dokumentasi dan observasi. Sesuai dengan karakteris populasi dan sampel maka dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa keluarga-keluarga di kota besar telah berusaha untuk melaksanakan fungsi dan peranannya secara memadai tetapi kecenderungan adanya kesibukan orangtua dan kondisi kehidupan kota membatasi pelaksanaan fungsi dan peranan secara penuh. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa bagi kehidupan keluarga-keluarga di kota besar sangat sulit untuk melaksanakan fungsi dan peranan keluarga secara penuh. Dan sebagai solusinya diperlukan adanya saling komunikasi dan interaksi yang lebih memadai dan berkualitas antar setiap unit keluarga. sebagai modelnya dalam saran Komunikasi yang mencakup unsur demokratis, manusiawi, respective, prospective, dan rasional sesuai tingkat perkembangan kebutuhan kemampuan nalar anak.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Setia Rina
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk memeriksa pengaruh isi pesan, dan in-group identification terhadap perilaku compliance. Dimana dari teori norma sosial diketahui bahwa isi pesan dengan norma deskriptif dapat meningkatkan perilaku compliance jika dibandingkan dengan norma injunctive (Cialdini, Reno, & Kallgren, 1991). Pengaruh norma deskriptif juga diketahui semakin kuat bila mendapatkan saliensi identitas kelompok yang terlibat di dalamnya (Goldstein, Cialdini, & Girskevicius, 2008). Untuk memeriksa hal ini dilakukan eksperimen lapangan pada setting ruang publik yaitu laboratorium komputer milik Universitas Indonesia dengan independent groups design. Sebanyak 79 pengunjung perpustakaan terlibat dalam pengambilan data. Pesan yang berisi norma deskriptif dengan identitas kelompok yang salien justru menghasilkan perilaku compliance penerima pesan yang mirip dengan pesan yang berisi norma injunctive dan lebih rendah daripada pesan norma deskriptif yang tidak membawa atribut perguruan tinggi bersangkutan χ2 (2, N = 79) = 13,776, p < 0,001. Penurunan compliance pada norma yang mengandung atribut perguruan tinggi ini terbukti dimoderasi oleh tingkat in-group identification partisipan terhadap identitasnya sebagai mahasiswa perguruan tinggi tersebut χ2 (1) = 5,28, p < 0,021. ......This study is aimed to examine the effect of message?s content, and in-group identification on compliance. According to social norm theory, the descriptive type of norm in message?s content may increase compliance behavior (Cialdini, Reno, & Kallgren, 1991) and the greater effect would rise if the descriptive norm has salient reference group?s attribute (Goldstein, Cialdini, & Girskevicius, 2008). A field experiment with independent groups design was conducted in public setting, which was Universitas Indonesia Library. Seventy nine visitors are participated in this study. The result shows significance difference of compliance between injunctive message group, descriptive norms only message group and descriptive norm with reference?s group attribute χ2 (2, N = 79) = 13,776, p < 0,001. Yet, compliance level is low when the descriptive norm use a group attribute while there is no decent in-group identification in the message receiver χ2 (1) = 5,28, p < 0,021. The in-group identification level contributed as moderator.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meltry Silvani Desta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan antara sikap, norma sosial, dan kontrol perilaku dengan willingness to buy pada kosmetik vegan di Indonesia. Sikap, norma sosial, dan kontrol perilaku terbukti memiliki peranan dalam willingness to buy produk kosmetik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dan regresi. Partisipan mahasiswi Sarjana/Diploma (N = 70) yang mana pernah memakai, membeli, atau berniat menggunakan produk kosmetik vegan. Temuan utama dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat dan positif antara sikap, norma sosial, dan kontrol perilaku dengan willingness to buy r(70) = 0,844 , R2 = 0,7, F = 54,668, p < .05. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peranan sikap, norma sosial, dan kontrol perilaku dalam meningkatkan perilaku sustainability. Penelitian ini konsisten dengan prediksi theory planned behavior. ......This study aims to determine whether or not there is a relationship between attitudes, social norms, and behavioral control with willingness to buy on vegan cosmetics in Indonesia. Attitudes, social norms, and behavioral control are proven to have a role in willingness to buy cosmetic products. This research uses correlational and regression research methods. Participants were undergraduate/diploma students (N = 70) who had used, purchased, or intended to use vegan cosmetic products. The main finding of this study is that there is a strong and positive relationship between attitudes, social norms, and behavioral control with willingness to buy r(70) = 0.844 , R2 = 0.7, F = 54.668, p < .05. The implication of this research is the importance of the role of attitudes, social norms, and behavior control in increasing sustainability behavior.This study is consistent with the predictions of the theory of planned behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The development policies in Indonesia are based on the principle of quality and harmonious partnership between men and women. This principle is deeply ingrained in the State Ideology, Pancasila, and Constitution of l94.5. Consequently, this principle of equality is also embodied in all regulations and legislative acts of the Republic of indonesia. including the GBHN adopted everv five years by the People? Consultative Assembly. The GBHN provides direction for the formulation of the Five Year Development Plan. indonesia, in l98-if also ratified the convention on the Elimination of All Farms of Discrimination Against Women, as stipulated in Act No. 7/1984. Neglecting the endeavor of women in economic development in particular and national development in general is an unwise decision. Indonesia? large population is the basic asset for development. The more so if every citizen regardless of their sex, would fully and effectively participate therein. However, data show that the status of women generally in the society and particularly in the bureaucracy system is lower than what men can achieve, Therefore, the efforts to attain the women?s role and status have to be explored in the implementation phase. Besides the level of education, social value of most Indonesian people which perceives female as housekeeper rather than the head of household brings a difficulty for female to reach high position t`n government office. For example there is a conflicting interest between husband and it-Ui: when a wife gets a promotion to other place. In many cases husband does not agree to accompany his wife. Consequently, women refuse the promotion. On the contrary, when husband gets a promotion to other place. in many cases his wifi: has to accompany him even though it will sacrifice her current jolt position.
Journal of Population Vol. 3 No. 3 1997 : 237-268, 1997
JOPO-3-3-1997-237
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Gau Kadir
Abstrak :
Abstract. Researches on bureaucratic reform based on cultural value (cultural approach) are rarely found. In fact, the combining use of structural and cultural approaches in government bureaucratic reform can be expected to encourage the achievement of bureaucratic reform objectives. This study chose the location in North Halmahera Regency, where the community still uphold the cultural values as represented in its cultural symbol of "Hibua Lamo." The research uses a qualitative method and the technique of content analysis. "Hibua Lamo" gives birth to various cultural values and social norms that are formally enacted, putting "Hibua Lamo" into a pattern of organization in society and government. The Regent of North Halmahera implemented a bureaucratic reform in his local governance based on the considerations of balance between "institutional power" according to legislation and social norms institutionalized in "Hibua Lamo". The combined consideration of balance between the legislation and the institutionalized social norms made the Regent of North Halmahera capable to implement the policies of bureaucratic reform in North Halmahera, thereby building an efficient, effective and well-performed bureaucracy as well as reducing poverty from 57.16% to 9.97%, increasing annual per capita income of about 30%, and encouraging economic growth in North Halmahera Regency approximately 6.04%.

Abstrak. Penelitian tentang reformasi birokrasi berbasis pada nilai-nilai budaya (pendekatan budaya) masih jarang ditemukan. Padahal, perpaduan pendekatan struktural dan budaya dalam reformasi birokrasi pemerintahan bisa diharapkan mendorong pencapaian tujuan reformasi birokrasi. Penelitian ini memilih lokasi di Kabupaten Halmahera Utara, dimana masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang tersimpul dalam simbol budaya "Hibua Lamo", dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis isi. Dalam "Hibua Lamo" lahir berbagai nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial yang secara formal diberlakukan, menempatkan "Hibua Lamo" menjadi pola pengaturan dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Bupati Kabupaten Halmahera Utara dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi pemerintahan daerahnya berdasarkan pertimbangan keseimbangan "kekuasaan kelembagaan" menurut peraturan perundang-undangan dengan norma-norma sosial yang melembaga pada "Hibua Lamo". Perpaduan pertimbangan keseimbangan antara peraturan perundang-undangan dengan norma-norma sosial yang telah melembaga menjadikan Bupati Halmahera Utara mampu mengimplementasikan berbagai kebijakan reformasi birokrasi Kabupaten Halmahera Utara sehingga terbangun birokrasi yang efisien, efektif dan berkinerja serta mampu menurunkan penduduk miskin dari 57,16% menjadi 9,97%, meningkatkan pendapatan perkapita pertahun masyarakat sekitar 30%, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara sekitar 6,04%.
universitas hasanuddin makasar, faculty of political and social science, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruby Tjahjana
Abstrak :
Dalam kenyataannya, norma sosial yang ada di dalam masyarakat bukan hanya norma hukum saja. Norma sosial yang menjadi pedoman tingkah laku manusia di masyarakat ada empat, yaitu: norma moral, norma agama, norma kesopanan, dan norma hukum. Namun, dengan adanya persamaan dan perbedaan di antara norma-norma tersebut, selain saling mendukung, norma-norma sosial juga sering bertentangan, misalnya antara norma hukum dengan norma moral. Dalam praktik, undang-undang sering hanya merupakan formalisasi dari berbagai kehendak elite politik (legislatif), kebijakan pemerintah sering hanya merupakan keinginan dari penguasa (eksekutif), dan putusan pengadilan bisa berarti kolusi antara hakim dengan para pihak yang berperkara (yudikatif). Berkaitan dengan fungsi negara untuk menyelenggarakan kesejahteraan, sistem perbankan mempunyai peran penting karena fungsinya sebagai "jantung" dari sistem perekonomian. Karena itu, pemerintah (baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif) telah menetapkan norma-norma hukum di bidang perbankan agar sistem perbankan bisa berperan secara maksimal. Namun, berbeda dengan norma moral yang murni berasal dari hati nurani manusia dan benar-benar bertujuan membawa kebaikan bagi manusia, norma-norma hukum di bidang perbankan sering tercemar oleh kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi dari mereka yang membuat dan melaksanakannya. Dalam kenyataannya, norma hukum yang dibuat dan diterapkan oleh pihak yang berwenang sering bertentangan dengan nilai atau norma moral seperti nilai keadilan. Di bidang perbankan, berbagai norma hukum dan penegakannya (kebijakan) yang secara langsung atau tidak langsung bertentangan dengan norma atau nilai moral sering menimbulkan "praktik perbankan yang merugikan publik". Berkaitan dengan persoalan tersebut, tesis ini menyoroti dan mengevaluasi berbagai norma hukum, kebijakan, dan praktik di bidang perbankan Indonesia, sejak deregulasi perbankan tahun 1983 hingga restrukturisasi perbankan pada tahun 2000. Secara garis besar tesis ini membahas: (1) nilai-nilai moral yang relevan sebagai asas-asas sebuah sistem perbankan dan implementasinya di berbagai negara, (2) perkembangan peraturan perundang-undangan dan kondisi perbankan di Indonesia sejak era deregulasi perbankan, era liberalisasi perbankan, era pascaliberalisasi, masa krisis perbankan, hingga pelaksanaan rekapitalisasi perbankan, dan (3) implementasi asas-asas perbankan yang berdasarkan nilai-nilai moral tersebut dalam sistem perbankan Indonesia, terutama pada berbagai periode di maksud.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yudhistira
Abstrak :
Tesis ini meneliti pengaruh dari faktor sosial yaitu social norms dan perceived critical mass dan faktor-faktor individu yang terdapat pada proses penerimaan suatu mobile game dengan intensi terhadap pembelian digital item yang disediakan oleh mobile game tersebut. Tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis dilakukan untuk meneliti hubungan pengaruh tersebut, data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner terhadap 257 responden yang pernah menggunakan game dan belum pernah membeli digital item pada game yang diteliti yaitu Line: Get Rich. Populasi yang di tuju yaitu yang berada di wilayah Jabodetabek, dengan melakukan pendekatan snowball sampling dan convenience sampling, dan kemudian dilakukan analisis terhadap data yang didapat dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dari faktor sosial baik itu dari social norms dan perceived critical mass, keduanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi pembelian digital items pada mobile game. Faktor sosial tersebut juga telah diteliti bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada attitude pengguna. Oleh karena itu jika pengembang game ingin memfokuskan pendapatan pada penjualan digital items maka perlu untuk menambahkan fitur seperti share pada media sosial ketika pengguna telah melakukan penggunaan digital items atau telah melakukan pembelian digital items. Pengembang game dan pemasarnya juga tidak perlu ragu-ragu dalam memberikan pengaruh sosial dengan alasan pengguna akan terganggu pada notifikasi pada media sosial karena berdasarkan data dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh sosial pada sikap pengguna terhadap game itu tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Dilihat dari pengaruh faktor-faktor individu seperti perceived enjoyment, perceived ease of use, dan perceived usefulness, kesemuanya memberikan pengaruh yang signifikan pada attitude pengguna. Dengan begitu dalam meningkatkan sikap positif pengguna terhadap game yang dikembangkan maka pengembang perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. ......This thesis examines the influence on social factors, namely social norms and perceived critical mass, and individual factors on mobile games acceptance process against purchase intention on digital items in mobile game. Literature review and hypothesis formulation was conducted to investigate the effect of the relationship. The data in this study gathered from distributing questionnaires to 257 respondents who had used the game and had never bought digital items on the game that is being studied, which is Line: Get Rich. Population targeted on this study located on Jabodetabek area, snowball sampling and convenience sampling method is used to gather the data and then by using Structural Equation Model (SEM) analysis was performed from the data obtained. The result showed that the influence of social factors, either from social norms and perceived critical mass, both of them have significant impact on digital items purchase intention on mobile games. Social factors have also been studied that does not have significant effect on the attitude of users. Therefore, if the game developer want to focus their revenue on digital items sales, then it is necessary to add features such as share to social media when the user has made use or have made a purchase of digital items. Game developers and its marketers also do not need to hesitate in giving social influence to the user by reason of users would be disturbed by the notification on social media, because based on the data provided in this study indicate that users of social influences does not have a significant influence on attitudes toward the game. Viewed from the effect of individual factors such as perceived enjoyment, perceived ease of use, and perceived usefulness, all of them had a significant influence on the attitude of user toward mobile game. Thus, in increasing positive attitude on the users toward the developed game, developers need to consider those factors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusyandi Aditya
Abstrak :
Tujuan program intervensi ini adalah meningkatkan perilaku membuang sampah yang benar pada murid SMPN 05 Tambun Selatan dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Social Norms Theory merupakan teori yang digunakan oleh peneliti. Hasil baseline study menunjukkan variabel norma injungtif yang paling signifikan mempengaruhi perilaku membuang sampah pada murid SMPN 05 Tambun Selatan (B =0,024,p<0.05). Intervensi yang dilakukan melalui workshop dengan menggunakan metode pendekatan appreciative inquiry. Partisipan dalam intervensi ini adalah murid SMPN 05 Tambun Selatan, sejumlah 11 orang partisipan yang dilakukan selama 2 (dua) hari selama + perhari dilokasi SMPN 05 Tambun Selatan. Pengukuran dampak intervensi dilakukan dengan uji pre-test dan post-test dengan Uji Wilcoxon Signed-Rank Test merupakan salah satu jenis tes non-parametrik, menunjukkan adanya perubahan perilaku (nilai 0.004, p<0.05), membuktikan bahwa program intervensi peningkatan perilaku membuangsampah yang benar pada tempatnya melalu iappreciative inquiry memberikan dampak yang signifikan terhadap meningkatnya perilaku membuang sampah yang benar pada tempatnya diterima. ...... The purpose of the intervention program is improving the good behavior of Public Junior High School 05 South Tambun to littering the rubbish into the dustbin in order to maintain the cleanliness of the school environment. The theory that is used by the researcher is Social Norms Theory. The results of the baseline study showed that The injunctive variable is the most significant norms which influence the students behavior of Public Junior High School 05 South Tambun to littering the rubbish (B = 0.024, p <0.05). The interventions were performed using workshops by Appreciative Inquiry approach. The Participants role in this intervention are the male and female students of Public Junior High School 05 South Tambun, however, there are 11 participants of Public Junior High School 05 South Tambun per day who were participate over two (2) days. For measuring the impact of interventions conducted by pre and post-test using Wilcoxon Signed-Rank Test , it is one type of test non-parametric that indicate the changes of behavior (value 0.004, p <0.05), it proved that the intervention program improved the behavior of littering rubbish into the dustbin through Appreciative inquiry provides a significant impact on increasing behavioral to littering rubbish.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrinita Dianti Puspitasari
Abstrak :
Pada Saat ini produk kosmetik yang menerapkan konsep ramah lingkungan kian digemari oleh konsumen dikarenakan memiliki segudang manfaat.Namun pada faktanya saat ini, terdapat faktor yang menghambat niat beli produk green cosmetic pada konsumen, seperti perasaan skeptis terhadapproduk green cosmetic hingga greenwashing yang dilakukan oleh brand. Sehingga penelitian ini, memiliki tujuan untuk menggambarkan faktor yang dapat menghambat niat beli green cosmetic products pada konsumen di Indonesia. Penelitian ini menggunakan peran personal norms serta social norms sebagai variabel moderasi untuk mengukur pengaruh signifikan yang dapat meredam hambatan konsumsi green cosmetic product. Sebanyak300 responden telah dikumpulkan dalam penelitian kuantitatif melalui penyebaran kuesioner secara online, yang dilanjutkan dengan pengolahan datamenggunakan PLS-SEM dengan software SmartPLS 4.0. Hasil dari penelitian menunjukkan usage barrier, value barrier dan image barrier memiliki pengaruh yang signifikan dalam menghambat niat beli produk green cosmetic pada konsumen. Selain itu, personal norms dan social norms memiliki pengaruh yang signifikan dalam memperlemah hubungan antara risk barrier terhadap niat beli green cosmetic products. Hasil dari penelitian inidapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada perusahaan ataupun brand yang memproduksi kosmetik ramah lingkungan tentang faktor penghalang yang terjadi pada konsumen yang dapat menghambat pembelian green cosmetic product di Indonesia, sehingga perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk menyasar target konsumen. ......At this time green cosmetic products are increasingly favored by consumers, because they have a myriad of benefits. However, in reality there are some factors that hinder consumers' intention to buy green cosmetic products, such as skepticism towards green cosmetic products and greenwashing by brands. So this study, has the aim to describe the factors that can hinder the purchase intention of green cosmetic products among consumers in Indonesia. This study will also use the role of personal norms and social norms as moderating variables to measure the significant effect that can reduce barriers to consumption of green cosmetic products. A total of 300 responses were collected in a quantitative study by distributing online questionnaires followed by data processing using PLS-SEM with SmartPLS 4.0 software. The results of the study show that the use of barriers, value barriers and image barriers has a significant effect on inhibiting consumers' purchase intention of green cosmetic products. However, the barrier to tradition has an influence as a driving factor in the intention to buy green cosmetic products. In addition, personal social norms both have a significant influence in weakening the relationship between risk barriers and purchase intention of green cosmetic products. The results of this study can provide useful information to companies or brands that produce eco-friendly cosmetics about barrier factors that occur in consumers that can inhibit purchases of green cosmetic products in Indonesia, so that the company can determine the right strategy to targeting their consumer.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>