Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Lesbian have not been sosiality accepted. This may be bacause from psychological, social, cultural and religius viewpoints,they have different known. ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suroto
Abstrak :
Tesis ini mengkaji tentang pola adaptasi yang dikembangkan anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan Asrama Brimob Kedaung Pamulang. Dari latar belakang sosial dan kebudayaan yang berbeda mereka tinggal dalam satu lingkungan asrama yang menekankan nilai-nilai kebersamaan dan jiwa korsa. Karena itu mereka dituntut untuk mengembangkan pola adaptasi baik terhadap lingkungan fisik, sosial dan dalam kehidupan ekonomi sehingga terwujud suatu keteraturan sosial. Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikemukakan Alland, bahwa setiap masyarakat selalu mengembangkan mekanisme penanggulangan terhadap tantangan dalam proses adaptasi terhadap lingkungannya. Dalam usaha memahami lingkungannya, manusia mengacu pada pengetahuan budayanya untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang mengancam kelangsungan hidupnya, dan menentukan pilihan strategi penanggulangan guna meningkatkan daya guna bagi hidupnya. Sedangkan konsep adaptasi mengacu pada pendapat J. Bennett, yaitu adaptasi tingkah laku dan adaptasi sosial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, dengan tujuan untuk menggambarkan pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan asrama. Selanjutnya dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya terhadap lingkungan fisik, sosial dan ekonomi mempunyai karakteristik ; (1) Upaya untuk mengoptimalkan rasio antara input (kondisi lingkungan) dan output (kebutuhan yang harus dipenuhi). (2) Hirarki kepangkatan tidak diterapkan secara tegas. (3) Menjaga keseimbangan kelompok. (4) Perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga. (5) Loyalitas anggota Brimob kepada Danki masih kuat. Pola adaptasi tersebut melahirkan sikap tolong menolong, saling menghargai dan menghormati, saling membutuhkan dan saling menjaga agar tidak terjadi konflik. Demi kepentingan bersama (ketertiban dan ketenteraman di asrama) kadang-kadang mereka harus rela mengorbankan kepentingan pribadinya (menahan perasaan dan mengendalikan diri). Karena itu, terwujudlah keteraturan sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari di lingkungan asrama. Keteraturan sosial tersebut terwujud karena adanya perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga yang tinggal di asrama. Untuk mewujudkan keteraturan sosial tersebut mereka membuat aturan-aturan atau yang disepakati dan dilaksanakan bersama sebagai landasan untuk berperilaku. Di sisi lain, agar semua warga berperilaku sesuai dengan harapan-harapan kelompok, maka mereka melakukan pengendalian sosial.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T7711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayu Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Stigma dan diskriminasi yang banyak dialami oleh gay dengan HIV/AIDS dapat mengakibatkan berbagai masalah psikososial, salah satunya adalah harga diri. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuannya beradaptasi dalam lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan harga diri kaum gay dengan HIV/AIDS dalam melakukan adaptasi sosial. Ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah partisipan sebanyak sembilan orang yang berdomisili di Kota Ciamis dan Banjar, Jawa Barat-Indonesia yang direkrut melalui metode snowball sampling dan data dianalisa menggunakan tematik. Hasil penelitian menghasilkan empat tema yaitu: 1) Kondisi harga diri gay dengan HIV/AIDS, 2) Pengaruh harga diri terhadap adaptasi sosial, 3) Mekanisme koping dalam melakukan adaptasi sosial, dan 4) Harapan untuk masa depan. Kesimpulannya yaitu harga diri kaum gay dengan HIV/AIDS dipengaruhi oleh adanya stigma dan pandangan negatif masyarakat dalam bersosialisasi. Penelitian ini merekomendasikan adanya pedoman khusus untuk mengetahui dan menangani masalah harga diri kaum gay dengan HIV/AIDS di lembaga swadaya masyarakat dan pelayanan kesehatan.
ABSTRACT
Stigma and discrimination among gay with HIV/AIDS can lead to psychosocial problems, one of them is low self-esteem. This condition may affect them to adapt as a gay and HIV/AIDS. The purpose of this study is to describe the dignity of gay with HIV/AIDS in social adaptation. The research was a descriptive qualitative and through snowball sampling method, 9 participants were recruited. Data analysis used thematic analysis. The results of this study are four themes: 1) selfesteem condition, 2) the influence of self-esteem in social adaptation, 3) coping strategies in social adaptation, And 4) Hope for the future. The conclusion of this study is that self esteem of gay with HIV/AIDS affected by stigma and negative response of society in socializing. This study recommends a guideline for knowing and managing self esteem among gay with HIV/AIDS in Non- Governmental Organizations and Health Services.
2017
T47770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Sekar Arum Gitarianti
Abstrak :
Cianjur yang merupakan daerah rawan gempa dibuktikan dengan berbagai kejadian gempa yang telah terjadi sebelumnya dan adanya gempabumi yang terjadi pada 21 November 2022, dengan kekuatan gempa sebesar 5,6 magnitudo. Meskipun tergolong gempa yang berkekuatan kecil, posisi gempa yang dangkal di daratan menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah termasuk di Kecamatan Cugenang. Berdasarkan kondisi geografis serta dampak gempa yang ditimbulkan cukup parah dirasakan oleh masyarakat, membuat masyarakat harus dapat mengembangkan kemampuan untuk bertahan pada situasi bencana dengan melakukan bentuk-bentuk adaptasi. Dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tiba-tiba seperti terjadinya bencana, peran modal sosial menjadi sangat penting bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial masyarakat pada wilayah terdampak gempabumi dan keterkaitan antara modal sosial dengan adaptasi masyarakat pasca bencana gempabumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif serta analisis spasial untuk mengetahui keterikatan antara modal sosial dengan bentuk adaptasi masyarakat pasca gempabumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial yang terbentuk di wilayah dengan tingkat keparahan yang tinggi berupa modal sosial bonding sedangkan dua wilayah lainnya yaitu wilayah dengan tingkat keparahan sedang dan rendah memiliki modal sosial bridging. Selain itu, terdapat hubungan antara modal sosial dengan bentuk adaptasi masyarakat di tiga wilayah dengan keparahan gempa yang berbeda. Modal sosial terbukti berpengaruh pada bentuk adaptasi dan membantu dalam mempercepat proses adaptasi sehingga diperlukan dalam menghadapi berbagai permasalahan pasca bencana. ...... Cianjur, which is an earthquake-prone area is proven by various earthquakes that have occurred before and the earthquake that occurred on November 21, 2022, with an earthquake strength of 5.6 magnitude. Even though it was classified as a small-magnitude earthquake, the shallow position of the earthquake on land caused severe damage in various areas including in Cugenang District. Based on geographical conditions and the impact of the earthquake that was quite severe felt by the community, the community must be able to develop the ability to survive in disaster situations by carrying out forms of adaptation. In adapting to sudden environmental changes such as disasters, social capital is essential for the community. This study aims to determine the social capital of the community in earthquake-affected areas and the link between social capital and post-earthquake community adaptation in Cugenang District, Cianjur Regency. The analysis used in this study is a qualitative descriptive analysis and spatial analysis to determine the attachment between social capital and the forms of post-earthquake community adaptation. The results of this study indicate that the social capital formed in areas with a high level of severity is in the form of bonding social capital, while the other two regions, namely areas with moderate and low severity levels, have bridging social capital. In addition, there is a relationship between social capital and forms of community adaptation in three regions with different earthquake severity. Social capital has been proven to affect forms of adaptation and helps accelerate the adaptation process so that it is needed in dealing with various post-disaster problems.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library