Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rainudy Deswanto Atmoko
"Kebakaran menghasilkan asap dan gas beracun, diantaranya gas CO, CO2, dan senyawa organic lainnya. Gas CO yang dihasilkan dari kasus kebakaran yang cukup tinggi masih menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan, mengingat seringnya terjadi peristiwa kebakaran. Potensi kematian akibat keracunan gas, termasuk CO, semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian agar tingkat racun asap kebekaran dapat diminimalisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi kadar CO dan menjernihkan asap kebakaran menggunakan karbon aktif batubara termodifikasi TiO2. Hasil uji BET menunjukan peningkatan luas pemukaan dari 932.04 m2/gram untuk karbon aktif menjadi 960.296 m2/gram setalah termodifikasi TiO2. Karbon aktif ? TiO2 dengan ukuran 200 mesh dan massa 3 gram memiliki penurunan konsentrasi CO sebesar 207 ppm, % adsorpsi CO yang paling tinggi ( 6.18 %) dan nilai t10 yang paling baik.

Fire produces smoke and toxic gases, including CO, CO2, and other organic compounds. CO gas that produced from the case of fire still become the one of the problems that should be completed, given the frequent occurrence of fire events. Death potential from gas poisoning, including CO, are increasing. Therefore it is necessary for a study that the toxicity of fire smoke can be minimized. The study was undertaken to reduce the levels of CO and smoke fire purification using coal activated carbon modified TiO2. The test results showed an increase in BET Surface area of activated carbon 932.04 m2/gram to be 960 296 m2/gram After modified TiO2. Activated carbon - TiO2 with 200 mesh size and mass of 3 grams have decreased concentrations of CO is 207 ppm, the highest % CO adsorption (6.18%) and the best value of t10.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris
"Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen.

Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library