Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evy Clara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara status sosial ekonomi orang tua dan sosialisasi anak di keluarga dalam menunjang prestasi belajar siswa di sekolah. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam. Agar data mempunyai validitas yang kuat, maka dilakukan cross chek terhadap orang tua, teman dan guru dari sampel utama tersebut. Guna memperoleh gambaran yang nyata, selain wawancara dilakukan juga observasi, serta penyebaran angket kepada 104 orang responder (siswa) sebagai data pendukung. Pemilihan 8 sampel utama dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan khusus dengan melalui kriteria tertentu, terdiri dari 4 orang siswa yang orang tuanya mempunyai status sosial ekonomi "tinggi?, dan status sosial ekonomi "rendah" 4 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Artinya bahwa siswa yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonomi tinggi mempunyai banyak kesempatan memiliki berbagai fasilitas yang diberikan keluarga seperti bimbirgan belajar, les privat, kebutuhan buku, komputer, penyediaan ruang belajar khusus dan lain sebagainya. Hasil penelitian memberikan kecenderungan bahwa kemampuan untuk memiliki dan menggunakan berbagai fasilitas pendidikan, ternyata hampir sebagian besar responden yang memiliki prestasi belajar "tinggi" memanfaatkan secara maksimal fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan belajar. Sedangkan yang tidak memanfaatkan secara maksimal fasilitas-fasilitas tersebut walaupun dari golongan status sosial ekonomi tinggi, ternyata prestasi belajar siswa rendah. Hasil wawancara yang mendalam terhadap responden utama dan didukung oleh survey terhadap 100 siswa, ternyata ada variabel lain yang cukup menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa, variabel tersebut adalah sosialisasi anak di dalam keluarga. Artinya siswa yang berasal dari status sosial ekonomi "tinggi", kalau tidak ada perhatian. dari orang tua dan alokasi pembagian belajar yang tepat di rumah serta tidak aktif (jarang) berkomunikasi dengan keluarga, ternyata ada kecenderungan bahwa prestasi belajar siswa tersebut rendah begitu juga sebaliknya, dan dari responden pendukung ditemukan pula bahwa kebanyakan siswa yang mendapatkan pelajaran tambahan seperti: les privat, bimbingan belajar, dan kelompok belajar, mempunyai prestasi tinggi, hanya sebagian kecil saja siswa yang mempunyai prestasi rendah. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh status sosial ekonomi saja, tetapi juga faktor lain yang berasal dari sosialisasi siswa dalam keluarga. Salah satu faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajari adalah kemampuan (IQ). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru dan orang tua sebagai pendidik untuk lebih memperhatikan anak/siswa dalam proses pembelajarannya dengan melihat latar belakang kondisi status sosial ekonomi yang dimiliki, sehingga nantinya siswa tersebut dapat memperoleh prestasi belajar yang diinginkan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita E Singgih Salim
Abstrak :
Berbagai kemajuan yang telah dicapai saat ini membawa berbagai perubahan. Perubahan-perubahan ini menciptakan berbagai tantangan dan masalah yang harus dihadapi. Para ahli, antara lain Olson (1980) dan Raudsepp (1981), mengajukan kreativitas sebagai alternatif pemecahan masalah yang paling tangguh saat ini. Pendidikan merupakan salah satu usaha utama manusia untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup. Dengan demikian seyogyanyalah pendidikan, selain berkaitan 'dengan kecerdasan, berkaitan erat pula dengan kreativitas. Selama ini faktor kreativitas kurang diperhitungkan dalam masalah pendidikan. Apakah pendidikan memang berkaitan pula dengan kreativitas, selain dengan inteligensi. Hal inilah yang ingin ditemukan dalam penelitian ini.
Metode penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 81 yang menyediakan seluruh program kekhususan (Al, A2, A3 dan A4). Penelitian menggunakan alat pengukuran TIKI-M, TKV, TKF dan Skala Sikap Kreatif, yang kemudian dilihat kaitannya dengan prestasi belajar yang dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa dalam rapor semester empat. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode multiple regression, korelasi parsial dan korelasi tunggal.
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar di SMAN 81 tidak cukup signifikan. Inteligensilah yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan prestasi belajar. Hasil penelitian mengenai saling terkaitnya faktor Inteligensi kreativitas verbal dan kreativitas figural membuktikan bahwa ketiganya saling terkait secara signifikan dan positif (kecuali pada Program Pengetahuan Budaya CA4).
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. I. Murniati
Abstrak :
Sebagian besar penderita HIV/AIDS usia muda adalah pengguna NAPZA suntik yang berganti-ganti antar teman, yang mengakibatkan makin banyaknya penderita infeksi HIV/AIDS. Data Ditjen PPM&PL (2004), menyebutkan bahwa kasus HIV/AIDS melalui NAPZA suntik pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 232 kasus (64,4%), sedangkan untuk kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 33 kasus (9,2%). Agar informasi yang diterima tidak disalahtafsirkan, diperlukan pengetahuan yang benar tentang HIV/AIDS, oleh sebab itu perlu adanya kebijakan pendidikan di sekolah-sekolah, terutama masalah kesehatan reproduksi, seksual, dan NAPZA sebagai langkah awal pencegahan penularan HIV/AIDS di Indonesia Strategi media komunikasi massa dengan perdekatan seting agenda yang dilengkapi dengan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) mengenai pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual melalui keragaman saluran media, kemungkinan juga akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai sasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan pajanan media komunikasi massa (pajanan media elektronik dan pajanan media cetak) dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMAN 81 dan SMKN 51 Kodya Jakarta Timur Tahun 2004. Variabel yang diteliti adalah: pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS, pajanan media komunikasi masa., informasi dari guru sekolah, informasi dari orang tua/anggota keluarga lain, informasi dan teman/kelompok sebaya, informasi dari tetangga dan informasi dari narasumber. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Data dianalisis dengan analisa univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis univariat didapatkan remaja dengan pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS 49% sedangkan remaja yang pengetahuannya baik tentang HIV/AIDS 51%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pajanan media komunikai massa dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS, sedangkan informasi dari guru sekolah, informasi dari orang tua/anggota keluarga lain, informasi dari teman/kelompok sebaya, informasi dari tetangga serta informasi dari narasumber bukan merupakan perancu bagi hubungan tersebut. Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk diupayakan lebih banyak pemasangan poster mengenai bahaya dan penanggulangan masalah HIV/AIDS selain itu perlu adanya kegiatan terpadu seperti mengadakan seminar atau diskusi panel secara periodik dan berkesinambungan mengenai masalah HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Bacaan: 39 (tahun 1981-2004).
Most HIV/AIDS patient of young age/adolescent is consumer of drugs inject flitting between friend, resulting to more and more the number of infection patient of HIV/AIDS. Data of Ditjen PPM&PL (2004), mention that case of HIV/AIDS through drugs inject at group age 20-29 year counted 232 case (64,4%), while for group age 15-19 year counted 33 case (9,2%). So that accepted information is not wrong interpretation, needed the correct knowledge about HIV/AIDS as adolescent hold in determining its life step, on that account needing the existence of policy of education in schools, especially the problem of health of reproduction, sexual, and drugs as step early prevention of infection of HIV/AIDS in Indonesia, specially adolescent circle. Mass communications media strategy with approach of agenda setting provided with CIE (Communications, Information, Education) about adolescent knowledge around HIV/AIDS and contagion of sexual through all kind of media channel, possibility also will be more efficient and effective to reach target. The purpose of this research is to get information about mass communications media exposure relation with adolescent knowledge about HIV/AIDS in SMAN 81 and SMKIN 51 East Jakarta 2004. Variable the checked is: adolescent knowledge about HIV/AIDS, mass communications media exposure, information of schoolteacher, information of parents/other family member, information of friend/group coeval, information of neighbour and information of expert. Design research the used is study cross-sectional. Data analysed with analysis of univariat, bivariate and multivariat. From result of univariat analysis got adolescent with knowledge "less" about HIV/AIDS in SMAN 81 equal to 41,4% and in SMKN 51 equal to 56,5%, while adolescent which its knowledge of "good" about HIV/AIDS in SMAN 81 equal to 58,7% and in SMKN 51 equal to 43,5%. From bivariate analysis got relation having a meaning of there is 2 variables that is mass communications media exposure and information of neighbour with adolescent knowledge about HIV/AIDS. From multivariat analysis got strong relation between mass communications media exposure with adolescent knowledge about H V/AIDS, while information of schoolteacher, information of parents/other family member, information of friend/group coeval, information of neighbour and also information of expert not such as confounding to mass communications media exposure with adolescent knowledge about HIV/AIDS. From result of this research expected to be strived more installation of poster concerning danger and preventive effort of HIV/AIDS problems, besides needing the existence of inwrought activity like performing brain trust or seminar periodical and continual regarding the problem of HIV/AIDS in schools. References: 39 (1981-2004).
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library