Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Nuranna
Abstrak :
Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi. Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap. Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan. Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%). Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%. Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap. Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya. Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nuranna
Abstrak :
Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi. Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap. Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan. Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%). Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%. Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap. Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya. Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D770
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah Fazriyah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai bagaimana perilaku pencarian informasi yang dilakukan siswa kelas 12 SMA Negeri 26 Jakarta mengenai perguruan tinggi dan hambatan yang dihadapi ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua informan melakukan pencarian mengenai perguruan tinggi sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh David Ellis dimulai dengan tahap starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, dan ending. Hambatan yang ditemui informan ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi adalah hambatan yang berkaitan dengan jarak, waktu, dan sumber informasi.
This article discusses about information seeking behavior by 12th grade students of SMA Negeri 26 Jakarta regarding universities and obstacles that discuss compilation of informations about universities. The research method that being used is a qualitative method by observing and interviewing the informants. The results of the research shows that all informants conducted research on college in the same way with what was stated by David Ellis started with starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, and ending. The obstacles that informants face when seeking information about college generally related to distance, time, and information sources.
2019
T53585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Leni
Abstrak :
ABSTRAK

Skrining kanker servik dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) merupakan cara yang efektif mencegah kanker servik karena membutuhkan biaya murah dan mudah dilakukan. Namun tidak semua wanita mau melakukan tindakan pencegahan ini terutama di Puskesmas Wilayah Kecamatan Jati Sampurna dimana tercatat dalam tahun 2017 dan 2018 rata-rata pemeriksaan IVA baru sebesar 0,16% wanita usia 30-50 tahun yang skrining IVA. Penelitian ini bertujuan  mengetahui determinan perilaku skrining IVA  pada wanita usia 30-50 tahun yang berada di puskesmas wilayah Kecamatan Jati Sampurna, penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Sebanyak 422 responden berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang dibagikan langsung pada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,6% responden tidak melakukan skrining IVA. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, dan keterpaparan informasi merupakan determinan dari perilaku skrining IVA pada wanita usia 30-50 tahun di puskesmas wilayah Kecamatan Jati Sampurna. Upaya peningkatan pengetahuan dengan memaksimalkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk periksa IVA. Disamping itu perlu adanya pengembangan media informasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam penyampaian informasi. Perhatian khusus juga diperlukan kepada keterlibatan semua pihak dalam memberikan informasi dan ajakan kepada wanita untuk periksa karena keinginan wanita untuk periksa IVA bisa muncul buka karena adanya pengetahuan dan informasi saja tapi dukungan suami dan keyakinan akan kerentanan dirinya terhadap penyakit kanker servik.

 

Kata Kunci : Kanker servik, skrining IVA, wanita usia 30-50 tahun

 

 


ABSTRACT

Cervical cancer screening with a visual inspection method of acetic acid (IVA) is an effective way to prevent cervical cancer because it requires cheap and easy to do. However, not all women want to take precautionary measures, especially in  the health centers Jati Sampurna Subdistrict where it is recorded that in 2017 and 2018 the new IVA examination is 0.16% of women aged 30-50 years who are IVA screening. This study aims to determine the determinants of IVA screening behavior in women aged 30-50 years who are in a health center in the Jati Sampurna Subdistrict area, this study was conducted with quantitative methods. A total of 422 respondents participated in this study by filling out questionnaires distributed directly to respondents. The results showed that 84.6% of respondents did not do IVA screening. The results of the statistical analysis show that education, knowledge, husband`s support, and exposure to information are determinants of IVA screening behavior in women aged 30-50 years in the Puskesmas sub-district of Jati Sampurna. Efforts to increase knowledge by maximizing communication, information and education to the community are one step in increasing public knowledge and awareness to check IVA. Besides that, it is necessary to develop information media that utilizes technological advances in information delivery. Special attention is also needed to the involvement of all parties in providing information and solicitation for women to check because the desire of women to check IVA can appear open because of the knowledge and information only, but the husband`s support and belief in his vulnerability to cervical cancer.

 

 

Keywords: Cervical cancer, IVA screening, women aged 30-50 years

2019
T54319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library