Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
616.5 DET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Skin cancer is a malignant growth on the skin caused by many factors. The most common skin cancers are Basal Cell Cancer (BCC) and Squamous Cell Cancer (SCC). This research uses a discriminant analysis to classify some tissues of skin cancer based on criterion number of independent variables. An independent variable is variation of excitation light sources (LED lamp), filters, and sensors to measure Autofluorescence Intensity (IAF) of visible light to near infrared (VIS/NIR) ratio of paraffin embedded tissue biopsy from BCC, SCC, and Lipoma. From the result of discriminant analysis, it is known that the discriminant function is determined by 4 (four) independent variables i.e., Blue LED-Red Filter, Blue LED-Yellow Filter, UV LED-Blue Filter, and UV LED-Yellow Filter. The accuracy of discriminant in classifying the analysis of three skin cancer tissues is 100 %.
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Beatrice Simanjuntak
Abstrak :
Skripsi non seminar ini meninjau industri tabir surya, yang kini menjadi salah satu produk perawatan kulit yang mulai menjadi suatu keharusan dikalangan generasi Z terlebih lagi dikarenakan perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon yang kian memburuk. Penelitian ini ditujukan secara spesifik kepada suatu perusahaan Australia yang bergerak dalam bidang tabir surya yaitu Ultra Violette. Penelitian ditujukan untuk membantu pemilik dalam mengambil keputusan untuk menglobalisasikan produknya ke China atauAmerika Serikat. Dengan pertimbangan dari berbagai perspektif baik ekonomi, sosial, legal, dan teknologi, penelitian mengidentifikasi bahwa China adalah negara yang tepat untuk melakukan ekspansi produk. Walaupun Australia merupakan negara dengan peraturan pembuatan tabir surya terketat di dunia, Amerika Serikat sayangnya melarang penjualan produk tabir surya yang tidak dikembangkan di negeri mereka. Oleh karena itu, Ultra Violette disarankan untuk mengembangkan produk mereka ke China terlebih lagi, pasar China sangat mementingkan kualitas produk tabir surya yang dimana, Ultra Violette sudah jauh lebih unggul karena telah melewati proses regulasi di Australia yang merupakan daerah dengan kasus kanker kulit terbanyak di dunia. Penelitian ini juga memberikan cara atau solusi kepada Ultra Violette untuk dapat mengembangkan produk mereka ke China dengan lebih mudah. Juga disertai dengan mitigasi risiko yang kemungkinan bisa terjadi saat melakukan ekspansi produk. ......This thesis examines the sunscreen industry, a skin care product that is increasingly being seen as essential, particularly among Generation Z, in light of the escalating challenges posed by climate change and the deteriorating state of the ozone layer. The focus of this study pertains to an Australian enterprise operating within the sunscreen industry, specifically Ultra Violette. The purpose of research is to provide support to owners in their decision-making process regarding the globalization of their products in either China or the United States. Through a comprehensive analysis including several viewpoints covering economic, social, legal, and technological aspects, the research has determined that China presents itself as the optimal nation for product expansion. Australia is widely recognized as having the most rigors regulations pertaining to sunscreen manufacturing globally. Conversely, the United States has implemented a policy that restricts the sale of sunscreen products that are not domestically developed within their own borders. Hence, it is recommended that Ultra Violette undertake product development activities in China. Furthermore, it is noteworthy that the Chinese marketplaces significant emphasis on the quality of sunscreen products. In this regard, Ultra Violette stands out as a superior option due to its successful completion of the regulatory procedures in Australia. It is worth mentioning that Australia is recognized as a region with the highest incidence of skin cancer globally. This study also offers strategies or remedies for Ultra Violette to enhance their product penetration into the Chinese market. Furthermore, it is important to consider the use of risk mitigation strategies when undertaking product expansion initiatives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Tjarta
Abstrak :
Judul pidato pengukuhan yang saya kemukakan adalah KANKER KULIT DI INDONESIA Antisipasi peningkatan pada masa mendatang. Alasan saya memilih judul ini, pertama ialah karena bidang ilmu yang saya tekuni, yaitu Patologi Anatomik, dalam kegiatan sehari-hari banyak menangani masalah penyakit kanker. Kedua, di antara berbagai jenis kanker, ternyata kanker kulit menunjukkan angka kejadian tinggi (menurut data berdasarkan pencatatan patologi); yaitu menduduki peringkat ketiga setelah kanker payudara dan kanker leher rahim. Ketiga, penyakit kanker sampai saat ini masih merupakan penyakit yang belum dapat dikendalikan dengan sempurna, sehingga masih banyak mengakibatkan kematian, menimbulkan cacat, dan biaya pengobatannya tinggi. Sebetulnya kanker kulit mudah dilihat dan diagnosisnya relatif lebih cepat ditegakan, sehingga relatif lebih cepat dapat diobati, namun beberapa di antaranya masih menimbulkan kematian. Keempat, kanker kulit sebagian besar disebabkan oleh pajanan lama dan berulang kali sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari sinar matahari, yang belakangan dikaitkan dengan penipisan lapisan ozon di angkasa. Sebelum memasuki inti pembicaraan tentang kanker kulit, perkenankanlah saya menjelaskan dahulu istilah patologi, peran dan fungsi patologi serta kedudukan patologi dalam ilmu kedokteran. Saya kemukakan di sini oleh karena agaknya belum semua orang paham benar tentang istilah tersebut. Patologi ialah studi tentang penyakit yang meliputi penyebab penyakit (etiologi), perkembangan penyakit (patogenesis), kelainan struktural (perubahan morfologi), serta perubahan fungsi yang terjadi pada sel atau jaringan tubuh. Tanda dan gejala suatu penyakit timbul sebagai akibat perubahan fungsi dan morfologi derajat tertentu, yang terjadi pada sel atau jaringan tubuh. Morfologi sel atau jaringan tubuh dapat dilihat pada 4 tingkat yang berbeda, yaitu makroskopik, mikroskopik, struktur ultra dan molekular. Perkembangan mutakhir ilmu-ilmu biokimia, biologi molekular, genetika, biologi sel, fisiologi dan ilmu dasar lain telah meningkatkan pengetahuan fungsi abnormal sel atau jaringan tubuh pada penyakit, di samping kelainan morfologi yang terjadi. Peran patologi ialah sebagai penghubung antara ilmu kedokteran dasar dan ilmu kedoktran klinis. Berfungsi sebagai jembatan yang merupakan titian bagi seorang dokter dalam upaya menyembuhkan suatu penyakit pada pasien. Ketepatan diagnosis dan pengobatan atau kemampuan membuat keputusan yang tepat dari suatu pengamatan. tentang penyakit bergantung kepada pijakan patologi yang akan menentukan kapan dan bagaimana seorang dokter mempergunakan kecakapannya untuk menyembuhkan pasien. Kedudukan Patologi di dalam ilmu kedokteran diibaratkan sebagai batang dan cabang dari suatu pohon ilmu kedokteran yang akarnya ialah ilmu dasar dan daunnya ialah praktek klinis. Patologi Anatomik merupakan bagian dari ilmu Patologi yang menelaah perubahan morfologi dan fungsi sel atau jaringan tubuh pada penyakit dan meliputi histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunologi.
Jakarta: UI-Press, 1993
PGB 0119
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nanda Ilham
Abstrak :
Perkembangan bidang machine learning telah mengalami kemajuan yang pesat dari berbagai domain dimana dibutuhkan sistem otomasi. Hal ini membuat model yang advanced, seperti Convolutional Neural Network yang merupakan bagian dari deep learning, dapat mencapai performa yang baik dalam melakukan klasifikasi, identifikasi objek, hingga bahkan melebihi kemampuan manusia dalam beberapa domain. Salah satu aplikasi dari perkembangan ini adalah klasifikasi gambar terutama pada bidang medis misalnya pada klasifikasi kanker kulit. Diagnosis otomatis kanker kulit dari lesi kulit dengan menggunakan gambar dermoskopi masih merupakan tugas yang menantang bagi kecerdasan buatan seperti Artificial Neural Network khususnya pada metode konvolusi yang umum pada gambar, atau disebut Convolutional Neural Network. Penggunaan arsitektur transfer learning dengan TF Lite pada klasifikasi merupakan faktor penting dalam membuat diagnosis otomatis yang mobile, akurat, dan cekat. Meski demikian, model-model klasifikasi yang sudah terbuat tersebut masih belum dapat sempurna melakukan kategorisasi pada penyakit lesi kulit. Pada dataset ini terdapat 7 kelas label yang akan diklasifikasi dengan menggunakan arsitektur InceptionResNetV2. Kemudian dilakukan penanganan imbalanced data dengan menggunakan metode oversampling untuk mengangani dataset yang tidak rata. Setelah itu hasilnya akan dianalisis dengan beberapa metrik parameter yang dipakai yaitu presisi, recall, akurasi, dan F1-score. Didapatkan hasil terbaik ketika EarlyStopping pada epoch terakhir dengan akurasi overall pada 87.56%, top-2 pada 95.05%, dan top-3 pada 97.46%. Durasi klasifikasi juga telah diukur dengan Streamlit Share dan HuggingFace Spaces. Durasi tersebut ialah waktu dari ping ke tiap host, dimana aplikasi web Streamlit memiliki latency yang lebih rendah dibandingkan dengan HuggingFace, pada rata-rata (1,17 ms vs 1,49 ms), dan standar deviasi latency pada aplikasi web HuggingFace lebih tinggi dibandingkan dengan Streamlit (0,10 ms vs 0,49 ms), durasi klasifikasi HuggingFace memiliki waktu klasifikasi rata-rata 116 ms dan standar deviasi sebesar 5 ms, sedangkan Streamlit lebih rendah, yaitu 97 ms dan standar deviasi sebesar 2 ms. ......The development of the field of machine learning has experienced rapid progress from various domains where automation systems are needed. This makes advanced models, such as Convolutional Neural Networks that are part of deep learning, can achieve good performance in classifying, object identification, and even exceed human capabilities in some domains. One application of this development is image classification, especially in the medical field, for example in the classification of skin cancer. Automatic diagnosis of skin cancer from skin lesions using dermoscopy images is still a challenging task for artificial intelligences such as Artificial Neural Networks, especially the convolutional method common in images, or called Convolutional Neural Networks. The use of transfer learning architecture with TF Lite on classification is an important factor in making automatic diagnosis mobile, accurate, and agile. However, the classification models that have been made are still unable to perfectly categorize skin lesion diseases. In this dataset there are 7 label classes that will be classified using the InceptionResNetV2 architecture. Then handling imbalanced data using the oversampling method to handle uneven datasets. After that, the results will be analyzed with several metric parameters used, namely precision, recall, accuracy, and F1-score. The best results were obtained when EarlyStopping at the last epoch with overall accuracy at 87.56%, top-2 at 95.05%, and top-3 at 97.46%. The duration of classification has also been measured with Streamlit Share and HuggingFace Spaces. The duration is the time from ping to each host, where the Streamlit web application has lower latency compared to HuggingFace, on average (1.17 ms vs 1.49 ms), and the standard deviation of latency on the HuggingFace web application is higher than that of Streamlit (0.10 ms vs 0.49 ms), the duration of HuggingFace classification has an average classification time of 116 ms and a standard deviation of 5 ms, while Streamlit is lower, at 97 ms and standard deviation of 2 ms.
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heckman, Carolyn J., editor
Abstrak :
This book fills that gap by providing an overview of indoor tanning, reasons for its popularity, its risks including skin cancers, and the public health context surrounding the behavior. We have invited some of the preeminent experts in the field to summarize the existing scientific literature for each of the chapters. Shedding light on indoor tanning is an up-to-date and comprehensive book that provides a unique and essential overview of the most significant current issues related to indoor tanning for scientists, educators, students, clinicians, and the general public interested in dermatology, aesthetic trends, skin care, and skin cancer.
Dordrecht: [Springer, ], 2012
e20410717
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nguyen, Van Qui
Abstrak :
Skin cancer as the most common cancer diagnosis tend to be increasing. This condition is a particularly significant issue in developed countries. This study aimed to describe the clinical features, histopathological features, complications, and early surgical treatment outcomes of skin cancer in Can Tho Oncology Hospital from 2014 to 2015. This descriptive prospective study involved all patients with non-melanoma skin cancer that were examined and treated at Can Tho Oncology Hospital from July 2014 to March 2015. There were 78 cases selected. Skin cancer was found to be more common among older patients. The prevalence of basal cell carcinoma was found higher than squamous cell carcinoma with percentage worth 76.9% and 23.1% respectively. Worth 73.1% of all the patients in the study underwent surgery with wide resection and reconstruction. In this study, most patients were the elderly. The basal cell carcinoma was the most common. The main treatment was surgery with wide resection and reconstruction. The complication was rare 1.3% with skin flap necrosis.

Kanker kulit, diagnosis kanker paling umum, cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini secara khusus merupakan isu penting di negara-negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fitur klinis, fitur hispatologis, komplikasi dan hasil pengobatan bedah awal kanker kulit di Rumah Sakit Onkologi Can Tho dari tahun 2014 sampai 2015. Penelitian deskriptif prospektif ini melibatkan seluruh pasien dengan kanker kulit nonmelanoma yang diuji dan diobati di Rumah Sakit Onkologi Can Tho dari Juli 2014 sampai Maret 2015. Terdapat 78 kasus terpilih. Kanker kulit ditemukan lebih umum pada pasien yang lebih tua. Prevalensi karsinoma sel basal ditemukan lebih tinggi dibandingkan karsinoma sel skuamosa dengan persentase masing-masing 76,9% dan 23,1%. Sebesar 73,1% dari seluruh pasien dalam penelitian ini menjalani bedah dengan rekonstruksi dan reseksi yang lebar. Dalam penelitian ini, sebagian besar pasien adalah lanjut usia. Karsinoma sel basal adalah yang paling umum. Pengobatan utama adalah bedah dengan rekonstruksi dan reseksi yang lebar. Komplikasi jarang terjadi 1,3% dengan nekrosis lipatan kulit.
Can tho oncology hospital, can tho city, vietnam, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library