Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Aria Bintang
Abstrak :
Sebagian besar perusahaan masih memandang perlindungan lingkungan sebagai penghalang terhadap profitabilitas atau sebagai peraturan yang harus dipatuhi daripada strategi bisnis fundamental yang mengarah pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Namun penelitian lain berpendapat bahwa mengintegrasikan isu keberlanjutan lingkungan ke dalam strategi bisnis dapat menjadi peluang strategis bagi perusahaan. Kapasitas untuk merumuskan strategi mengarah kepada keunggulan kompetitif ketika diselaraskan dengan lingkungan atau orientasi strategis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak orientasi strategis terhadap sistem manajamen lingkungan, sistem manajemen lingkungan terhadap kinerja lingkungan dan kinerja lingkungan terhadap kinerja perusahaan. Survei dilakukan pada perusahaan otomotif di Indonesia. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh kriteria orientasi strategis, sistem manajemen lingkungan kinerja lingkungan dan kinerja perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisi oleh pakar di industri otomotif. Uji pilot kuesioner dilakukan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Orientasi Strategis berdampak positif terhadap Sistem Manajemen Lingkungan dan Kinerja Lingkungan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan
A large number of firms still view the environmental protection as barrier to profitability or as a regulation to comply with rather than fundamental business strategy leading to a sustainable competitive advantage. Another research is argue integrating environmental issues into business strategy can become a strategic opportunity for companies. The capacity to formulate strategy leads to competitive advantage when aligned with the environment or strategic orientation. This research aims to examine impact of strategic orientation on environmental management system, environmental management system on environmental performance and environmental performance on firm performance. The survey is conducted on automotive companies in Indonesia. Literature study are conducted to obtain criteria of strategic orientation, environmental management system, environmental performance and firm performance that will be used as variables in this research. The data is collected using questionnaire and analysed by experts in automotive industry. Pilot test of questionnaire is conducted in this research. The result of this research shows that strategic orientation has positive impact on environmental managemet system and environmental performance has positive impact on firm performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Setyowati
Abstrak :
PT X adalah salah satu anak perusahaan manufaktur Astra Group dengan kegiatan dan produksinya memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek K3 yang dapat mengakibatkan kecelakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja. Dari data Frequency Rate & Severity Rate di Divisi Agrobussiness & Divisi Heavy Equipment - Astra Group masih cenderung mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi Pedoman Sistem Manajemen LK3 (SMLK3) atau disebut juga Astra Green Company. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen SMLK3 yang telah dikembangkan oleh PT Astra International Tbk Korporat dalam bentuk tabel dan narasi dianalis dengan membandingkan Sistem Manajemen K3LL yang telah dikembangkan PT Pertamina Korporat yang mengacu pada persyaratan OHSAS 18001, OHSMS Australian/ New Zealand Standard 4801:2001 dan ISO 14001. Data kualitatif kondisi eksisting implementasi SMLK3 didapatkan dari hasil asesmen, wawancara, verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan, kemudian dianalisis dengan membandingkan Pedoman SMK3LL PT Pertamina Korporat. Hasil penelitian perbandingan SMLK3 yang dikembangkan oleh PT Astra International Tbk dengan SMK3LL PT Pertamina Korporat secara substansi sama, namun ada 4 (empat) Elemen yang belum dikembangkan PT Astra International Tbk yaitu tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Untuk evaluasi penerapan SMLK3 di PT X diketahui bahwa status akhir pencapaian adalah Hijau (76 - 89 %). Untuk memperkaya SMLK3 AI, disarankan perlu mengembangkan 4 (empat) elemen dalam SMLK3 yaitu pada tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), tahap 3 - Penerapan Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Dengan mengacu pada usulan perbaikan, setelah dievaluasi penerapan SMLK3 di PT X seyogyanya diperhatikan pada pilar 1 - Green Strategy mengenai updating identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dan pengendalian dokumen eksternal; pilar 2 - Green Process mengenai pengendalian operasional yang mencakup instalasi listrik, alat pelindung diri, alat proteksi kebakaran, housekeeping, bejana tekan dan instalasi petir; pilar 3 - Green Product mengenai penetapan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan Green Product sesuai program-program yang sudah ditetapkan, termasuk jadwal waktu pelaksanaannya; pilar 4 - Green Employee tentang pelaksanaan rencana pelatihan yang telah ditetapkan, sesuai jadual yang ada dan dilakukan evaluasi pelatihan sesuai kompetensinya.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sharah Nadya
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001 memiliki banyak manfaat untuk perusahaan. SML ISO 14001:2004 telah diterapkan oleh PT.X akan tetapi dari hasil audit ekternal masih ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan ISO 14001 terutama pada masalah pengendalian operasional yang berkaitan dengan masih kurangnya kontrol pengawasan terhadap tumpahan limbah B3, belum adanya analisis resiko K3 dan lingkungan, dan kurangnya pendataan undang-undang yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran manajemen puncak dalam pengoptimalan kinerja SML ISO 14001:2004 dan untuk memperbaiki kekurangan yang muncul dalam penerapan SML ISO 14001:2004 di PT.X berdasarkan pola PDCA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif, jumlah sampel sebanyak 28 pekerja dihitung dengan menggunakan metode Slovin. Pemilihan karyawan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian diolah dengan metode univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis univariat komitmen manajemen menunjukan training terkait aspek lingkungan secara regular belum dilakukan, umpan balik-kaji ulang sudah baik hal ini dibuktikan dengan tinjauan manajemen dan laporan ketidaksesuaian ditindaklanjuti dengan baik. Penghargaan hanya mencakup penerapan tindakan disiplin, namun untuk pemberian reward/kompensasi belum diberikan. Kinerja SML ISO di PT.X sudah baik namun pengendalian terhadap tumpahan limbah B3 harus dilakukan, analisis risiko tentang K3 dan lingkungan juga harus diidentifikasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang sedang dan positif antara komitmen manajemen dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,405. Hubungan yang sedang dan positif pada umpan balik - kaji ulang dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,416, dan hasil analisis menunjukkan hubungan yang kuat dan positif pada penghargaan dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,721. Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan yang kuat dan positif dengan nilai korelasi r = 0,705. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis tersebut adalah peran manajemen puncak terhadap pengoptimalan kinerja SML ISO 14001:2004 di PT. X cukup baik. Partisipasi manajemen puncak memainkan peran penting dalam optimalnya kinerja SML ISO 14001:2004. Program Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 tidak dapat berjalan secara efektif tanpa partisipasi yang aktif, komitmen yang baik dan berkelanjutan dari manajemen puncak.
ABSTRACT
The Environment Management System EMS provide benefits for the company. The EMS ISO 14001 2004 has been implemented by PT.X, but from the results of external audit, its still found a non conformity especially on operational control issues on lack of control over the hazardous material spills, there is no safety and health risk analysis, and less validity of applicable law data, so it makes the performance of EMS ISO 14001 2004 has not optimized. The purpose of this study is to analyze role of top management in optimizing the performance of EMS ISO 14001 2004 and to correct the deficiencies that arise in the application of EMS ISO 14001 2004 based on PDCA. This study use quantitative and qualitative method. Selection of respondent use simple random sampling method. The sample of 28 workers were calculated using the Slovin method and analysis use analytical descriptive method. The results of this study were processed by univariate, bivariate,and multivariate. The univariate analysis results of management commitment shows training on environmental aspect has not been done regularly, the feedback ndash review such as management review has been organized. The rewards only cover for disciplinary action, but for compensation has not been given. The performance of EMS ISO about control of spills hazardous material should be done, risk analysis of occupational safety and health OSH and the environment risk analysis should have been identified. The bivariate analysis results shows a medium and positive relationship between commitments management and performance of EMS ISO 14001 2004 with correlation value r 0,405. Feedback review and performance on of EMS ISO 14001 2004 shows medium and positive relationship with correlation value r 0,416. The reward and performance of EMS ISO 14001 2004 shows strong and positive relationship with correlation value r 0,721. The multivariate analysis shows strong and positive relationship between commitment management, feedback review, rewards and performance EMS ISO 14001 2004 2004 with correlation value r 0,705. The conclusions can be drawn from the result is the participation of top management at PT.X is considerably good. The participation of top management plays an important role to optimum performance of EMS ISO 14001 2004. The environmental management system program can not run effectively without active participation, good commitment and continuously from top management.
2018
T50815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Anandagiri Prajna P N
Abstrak :
Manajemen risiko yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Lingkungan (SML) digunakan organisasi untuk mencapai sasaran lingkungan mereka. Namun, risiko dan peluang dalam manajemen risiko tidak digunakan secara seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi peluang dibandingkan dengan risiko berdasarkan pengalaman pakar dan penerap sistem manajemen lingkungan. Pendekatan kualitatif dan metode kualitatif dilakukan kepada pakar terpilih dan penerap SML melalui wawancara mendalam untuk dibandingkan dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang masih digunakan secara normatif dan terfokus kepada penanganan risiko negatif. Kondisi ini juga terjadi di PT. X sebagai penerap lingkungan. PT. X juga belum mengoptimalkan peran peluang walaupun ternyata kinerja lingkungan mereka dapat dibilang baik. Konsep matriks dampak ganda dapat digunakan PT. X sebagai alternatif untuk meningkatkan peran peluang. Kesimpulan penelitian ini adalah peluang dapat digunakan secara seimbang dengan metode yang sama dengan mengendalikan risiko untuk mengoptimalkan kinerja SML yang sudah diterapkan. ......Risk management, which is a part of Environmental Management Systems (EMS), help organizations to manage their risks and opportunities to achieve environmental performances target. Unfortunately, risks and opportunities are not managed in a balanced manner. This research aims to analyze the position of opportunity compared to risk based on the experience of experts and EMS system researchers. Qualitative approaches and qualitative methods are carried out to selected experts (included from PT. X) through in-depth interviews to be compared to literature studies. The results showed that opportunities are still used normatively and only focused on handling adverse risks. PT. X, as an EMS applicator, also has not optimized the role of opportunity even though their environmental performance is good. This study concludes that opportunities can be used in a balanced manner with the same methods as controlling risk to optimize the performance of risk management that has been applied
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffa Aprilasani
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dinilai mampu meningkatkan kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan. Namun tidak semua perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 pada kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak 22 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memperoleh sertifikasi ISO 14001 selama periode 2007-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder dari laporan tahunan dan data primer yang berasal dari in-depth interviews pemangku kepentingan pakar. Kinerja lingkungan diukur berdasarkan peringkat pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan, sedangkan kinerja keuangan diukur berdasarkan Return on Asset, Sales, dan Tobin rsquo;s q. Metode utama yang digunakan yaitu regresi multivariat data panel. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa sertifikasi ISO 14001 tidak terbukti mempengaruhi kinerja lingkungan R2 =5,71 . Selain itu, tidak ada bukti kuat bahwa sertifikasi ISO 14001 mempengaruhi Return on Asset R2 =3,04 , Sales R2 =19,59 , dan Tobin rsquo;s q R2 =32,79 , namun pada sektor aneka industri SML ISO 14001 berpengaruh positif pada Tobin rsquo;s q. Penelitian ini menekankan bahwa karakteristik perusahaan memiliki peran penting pada struktur biaya dan manfaat terkait sertifikasi ISO 14001. Karakteristik sampel perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan yang tersertifikasi SML ISO 14001 mayoritas berusia diatas 30 tahun dengan ukuran, biaya produksi, dan jenis industri yang bervariasi. Model kualitatif persepsi pemangku kepentingan mengidentifikasi bahwa fungsi biaya menjadi kendala pada penerapan SML ISO 14001 pada jangka pendek, namun SML ISO 14001 mampu memberikan manfaat pada aspek triple bottom line pada jangka panjang.
ABSTRACT
Environmental Management System ISO 14001 gives credence to the increasement in firm rsquo s environmental and financial performance. However, not all firms implement it. The aims of this research is to analyze the impact from the implementation of Environmental Management System ISO 14001 on firm rsquo s environmental and financial performance. This research employed 22 samples of listed firms under Indonesian Stock Exchange database which certified with ISO 14001 during 2007 2015. Quantitative approach with secondary data from annual report and primary data from expert stakeholders rsquo in depth interviews have been used. Environmental performance measured by rating on Firm Performance Rating Program in Environmental Management, while financial performance measured by Return on Asset, Sales, and Tobin rsquo s q. The main method was multivariate panel data regression. The result showed that there is no influence from ISO 14001 certification towards environmental performance R2 5,71 . Furthermore, there is no strong evidence that ISO 14001 certification affects Return on Asset R2 3,04 , Sales R2 19,59 , and Tobin rsquo s q R2 32,79 , however, EMS ISO 14001 has a positive effect on Tobin 39 s q in the multifarious industry sector. The result emphasize that firm rsquo s characteristic has an important role on cost and benefit stucture from ISO 14001 certification. Firm characteristic on the sample of the research denotes that the majority of firms with ISO 14001 certification aged above 30 years old with various size, production cost, and industy variety. A qualitative model of stakeholder perceptions identifies that cost functions constrain the implementations of EMS ISO 14001 in the short run, meanwhile EMS ISO 14001 could provide long term benefits in regards to triple bottom line aspects.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yusuf Amartha
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Y telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 sejak tahun 2006 untuk mencegah terjadinya pencemaran di area PT. Y, namun pencemaran lingkungan masih terjadi. Pencemaran lingkungan umumnya terjadi karena perilaku pekerja yang tidak ramah lingkungan. Tujuan dari riset ini adalah menganalisis hubungan kesadaran lingkungan terhadap perilaku pekerja PT. Y; menganalisis hubungan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 terhadap perilaku pekerja di wilayah kerja PT. Y; menganalisis hubungan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan kesadaran lingkungan secara simultan terhadap perilaku pekerja PT Y. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 314 pekerja, dengan jumlah sampel sebanyak 194 pekerja menggunakan metode Slovin. Untuk pemilihan karyawan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian diolah dengan metode univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang lemah dan searah antara kesadaran lingkungan dan perilaku karyawan dengan nilai korelasi R = 0,23 . Hasil yang berbeda pada sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan perilaku pekerja. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan antara sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan perilaku pekerja dengan nilai korelasi R = 0,39 . Sedangkan korelasi antara kesadaran lingkungan dan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 terhadap perilaku pekerja menunjukkan hubungan yang kuat dengan nilai korelasi R = 0,56 . Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis tersebut adalah kesadaran terhadap lingkungan memainkan peran penting dari perilaku pekerja PT. Y terhadap Lingkungan. Program perusahaan seperti sistem manajemen lingkungan ISO 14001 tidak dapat berjalan secara efektif tanpa dukungan dari kesadaran lingkungan. Perusahaan harus meningkatkan kesadaran lingkungan terlebih dahulu sebelum menerapkan program lain yang berkaitan dengan lingkungan di wilayah kerja perusahaan.
ABSTRACT
Environmental pollution is happening in working area of PT Y. It happens since worker rsquo s behavior is not environmental friendly. This research aims to find factors that influence worker rsquo s behavior as an effort to minimize environmental pollution. This study used a combination of the quantitative and qualitative method. Obtaining ISO 14001 environment management system data including knowledge, perception, and satisfaction. On the behavior of workers population in this study are 314 workers, with sample number are 194 Workers number using Slovin method. Employee selection is done by using simple random sampling method. Analysis method in this research is descriptive analytical. It used the relationship of one variable with the others on the population study tested using cross sectional design. This design could explain study validity of a model or hypothesis formulation and level of difference between the sampling groups at a given point in time. This research was conducted by survey method, observation, and interview using the instrument in questionnaire form. The result was processed by univariate, bivariate, and multivariate ways. The results showed a weak and unidirectional relationship between environmental awareness and employee behavior with correlation value R 0,23 . The different result showed on ISO 14001 environmental management system with worker rsquo s behavior. The results showed a moderate and unidirectional relationship between the ISO 14001 environmental management system and the worker 39 s behavior with the correlation value R 0,39 . While the correlation between environmental awareness and ISO 14001 environmental management system to Worker rsquo s behavior shows a strong relationship with correlation value R 0,56 . The conclusion is environmental awareness plays an essential role in worker rsquo s behavior of PT. Y on the environment. A corporate program such as ISO 14001 management System could not run efficiently without the adequate support of education on environmental awareness. The company should raise environmental awareness first before making or breaking other programs related to the environment in the company 39 s work area. Keyword Environmental Awareness, Environmental Management System ISO 14001, Worker rsquo s Behavior
2017
T49769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiatmoko Supangkat
Abstrak :
PT. X bergerak di bidang jasa transportasi sudah menerapkan SML ISO 14001 sejak tahun 2014. Hasil observasi didapatkan beberapa titik lokasi tempat sampah terdapat sampah yang tercampur. Metode penelitian yang digunakan kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara pemahaman karyawan dengan perilaku peduli lingkungan. Terdapat hubungan positif antara SML ISO 14001 dengan perilaku peduli lingkungan. Terdapat hubungan positif antara pemahaman karyawan terkait lingkungan dan SML ISO 14001dengan perilaku peduli lingkungan. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan yang positif dan cukup kuat antara pemahaman karyawan dengan perilaku peduli lingkungan. Terdapat hubungan positif dan cukup kuat antara SML ISO 14001dengan perilaku peduli lingkungan. Terdapat hubungan yang positif dan kuat antara pemahaman karyawan dengan SML ISO 14001 terhadap perilaku peduli lingkungan. Strategi yang diperlukan untuk meningkatkan perilaku peduli lingkungan adalah pengembangan sumberdaya manusia, membangun komitmen, dan sinergisitas antara perusahaan dengan pemerintah. ......PT. X is a global leader in transportation services and had implemented ISO 14001 EMS since 2014. Through the observations, several trash cans contain mixed waste. The research method used was a combination of quantitative and qualitative. The results showed that there was a positive relationship between employee understanding and environmental care behavior. There was a positive relationship between the ISO 14001 EMS and environmental care behavior. There was a positive relationship between employees understanding and ISO 14001 EMS and environmental care behavior. The conclusion that there was a positive and strong enough relationship between employee understanding and environmental care behavior. There was a positive and strong enough relationship between ISO 14001 EMS and environmental care behavior. There was a positive and strong relationship between employee understanding and ISO 14001 EMS on environmental care behavior. Strategies needed to increase environmental awareness, build commitment, and synergy between companies and the government.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alphicia Mainda
Abstrak :
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melihat masalah lingkungan yang global, yang disebabkan karena pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi mendorong lahirnya konsep pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mencapai hal ini diperlukan peran industri sebagai pelaku ekonomi yang berperan aktif dalam menangani masalah lingkungan. Mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja lingkungan yang lebih baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan, produk atau jasa pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan lingkungan. Dalam kegiatannya, akan lebih selektif jika pelaku industri melakukannya menurut suatu sistem yang terstruktur dan terpadu dengan seluruh kegiatan manajemen yaitu dengan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Dimana standar ini merupakan dokuken spesifikasi dengan panduan penggunaan sistem manajemen lingkungan yang bertujuan mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial-ekonomis. Dengan menganalisa tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang dijadikan studi kasus ini, akan dapat dilihat lebih jelas lagi mengenai bentuk nyata dari penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan tindakan pencegahan pencemaran maupun sebaliknya. ......Dreasing of community conciousness in overall environment problems with caused by economical development and the technological increasing, stimulate the sustainable development concept. To make it happen, the contribution of industrial worker as a subject who is handling the environment issue are very needed. So they will try hard to reach and show the good environmental product in handling the impact of the process, production or services on environment considerated the aim and environment policy. In the process, it will be effective if the company do it in structural and systematic approach with all management system using the ISO 14001 Environmental Management System (EMS). The standard has specification documentation, which gives a guidian how to use EMS to make environment protection, and pollution prevention that is equal with social economic needed. A case study in industrial company can make us see clearly how the application of EMS related to pollution prevention and on the contrary.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Dewi
Abstrak :

Proses audit pada sistem manajemen terintegrasi (mutu, lingkungan, K3) adalah menggabungkan upaya untuk memastikan atau membandingkan apakah suatu hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria atau rencana yang sebelumnya di tentukan dan sebagai sarana untuk mencapai perbaikan secara terus menerus pada sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen K3. Sistem manajemen terintegrasi itu sendiri adalah gabungan dari dua atau lebih sistem manajemen yang memudahkan organisasi untuk mencapai tujuannya dimana pada penelitian ini sistem manajemen terintegrasi tersebut merupakan gabungan dari sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen K3. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas, tujuan serta risiko dalam proses audit sistem manajemen terintegrasi dan apakah aktivitas, tujuan, dan risiko tersebut mempengaruhi peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia kemudian mengetahui cara mengelola risiko yang dominan agar proses audit sistem manajemen terintegrasi dan peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia tidak terganggu. Penelitian ini menggunakan strategi survei responden untuk mengidentifikasi aktivitas, tujuan, serta risiko dan menggunakan strategi studi kasus untuk mengetahui strategi pengelolaan risiko yang dominan. Hasil dari penelitian ini berupa aktivitas, tujuan, serta risiko pada proses audit manajemen terintegrasi dan mengetahui apakah aktivitas, tujuan dan risiko tersebut mempengaruhi peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia serta bagaimana mengelola risiko yang dominan tersebut. 


The audit process in an integrated management system (quality, environment, K3) is combining efforts to ensure or compare whether a work results in accordance with the criteria or plan previously determined and as a means to achieve continuous improvement in the quality management system, environmental management system and K3 management system. Integrated management system itself is a combination of two or more management systems that make it easier for organizations to achieve their objectives where in this research the integrated management system is a combination of quality management systems, environmental management systems, and K3 management systems. The purpose of this study is to identify the activities, objectives and risks in the integrated management system audit process and whether these activities, objectives and risks affect the increased efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia and then find out how to manage the dominant risk so that the integrated management system audit process the efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia is not disturbed. This study uses the respondent's survey strategy to identify activities, objectives, and risks and uses a case study strategy to find out the dominant risk management strategies. The results of this study in the form of activities, objectives, and risks in the integrated management audit process and find out whether the activities, objectives and risks affect the increase in the efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia and how to manage these dominant risks.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adonis Muzanni
Abstrak :
Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang terintegrasi di industri pengolahan minyak dan gas di Indonesia belum sepenuhnya berhasil mencegah penurunan kualitas lingkungan dan pencemaran lingkungan terkait bisnis proses industri tersebut, masih terjadi dan menimbulkan kerugian materiel dan non materiel. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model analisis biaya manfaat SML terintegrasi untuk menentukan program dan upaya-upaya yang terkait dengan dampak lingkungan-sosial-ekonomi. Metode Cost Benefit Ratio (CBA), Benefit Cost Ratio (BCR) dan valuasi ekonomi serta penggunaan Decision Tree Analysis modelling diterapkan untuk mencapai tujuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan program-program yang tepat dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan meningkatkan kualitas lingkungan dan memberikan nilai ekonomi yang besar dan mengurangi dampak penurunan kualitas lingkungan di PT XYZ. Keberhasilan program SML terintegrasi pada kegiatan industri pengolahan minyak dan gas di Indonesia diperoleh dengan tingginya nilai manfaat dan peningkatan kualitas lingkungan. Penelitian ini menjadi dasar bagi pemilihan program-program SML pada industri pengolahan minyak dan gas dengan prinsip nilai manfaat yang besar terhadap lingkungan. Kata Kunci: Industri Pengolahan Minyak dan Gas; Sistem Manajemen Lingkungan; Cost Benefit Analysis (CBA); Benefit Cost Ratio (BCR); Valuasi Ekonomi, Decision Tree Analysis(DTA) ......efinery Unit PT XYZ, in East Kalimantan) Various incidents involving environmental damages have occurred in the past few years, leading to an enormous financial loss for the community and industries. The implementation of the Environmental Management System (EMS) in Indonesian gas and oil processing industry has not fully successful in preventing environmental damages; hence, environmental quality degradation and environmental pollutions continue to occur and resulted in material and non-material losses. This study aims to design a Cost-Benefit Analysis model to determine appropriate programs and efforts to prevent environmental pollution by paying attention to the implementation of the EMS. The Cost Benefit Ratio (CBA), Benefit Cost Ratio (BCR), and economic valuation were implemented to achieve the goal. This led to the identification of programs that can improve the quality of the environment and reduce the impacts of environmental pollution in the oil and gas processing industry. The success of the EMS programs in Indonesian oil and gas processing industry activities will be obtained through a high environmental benefit and increased environmental quality. This study serves as the basis to select EMS program for oil and gas processing industry based on the principle of high benefits for the environment. Keywords: Oil and Gas Processing Industry; Environmental Management System; Cost-Benefit Analysis (CBA); Benefit-Cost Ratio (BCR); Economic Valuation
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>