Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andita Linati Putri
"Sektor jasa konstruksi merupakan salah satu sektor terpenting yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembangunan nasional namun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kinerja organisasi perusahaan yang baik. Kinerja yang baik merupakan indikator unggulnya perusahaan, pengukuran kinerja dianggap penting untuk mengevaluasi pengendalian perusahaan sehingga membantu menetapkan standar, memajukan, dan mengoptimalkan kinerja organisasi. Dengan mengintegrasikan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan, dan K3 kedalam satu sistem manajemen yang terpadu, dapat memudahkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen sehingga lebih mudah mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Mengintegrasikan ketiga sistem tersebut tidak luput dari risiko dalam integrasi proses sehingga dibutuhkan pengendalian risiko secara prefentif dan korektif yang mungkin juga akan mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi pengendalian risiko dan kinerja organisasi. Metode penelitian yang digunakan merupakan studi kasus dengan kuesioner dan validasi konten serta konstrak. Hasil penelitian merupakan analisis skala prioritas strategi pengelolaan risiko secara prefentif dan korektif dalam jasa konstruksi kontraktor.

The construction sector is one of the most important sectors that provide the largest contribution to national development, but to achieve so a good corporate organizational performance is required. Good performance is an indikator of a company's superiority, performance measurement is considered important for evaluating company controls so that it helps to set standards, advance, and optimize organizational performance. By integrating the Quality Management System, Environment, and OHS into one integrated management system, it can make it easier for companies to improve the quality of the management system so that it is easier to achieve goals effectively and efficiently. Integrating the three systems does not escape risks in process integration so that preventive and corrective risk control is needed which may also affect the company's organizational performance. This study aims to determine the relationship between risk control strategies and organizational performance. The research method used is a case study with a questionnaire and content validation and construct. The result of this research is the priority scale analysis of preventive and corrective measures in the integrated management systems of construction services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Anggreani
"PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Lingkungan. Namun, PTKS mengalami kendala dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), terutama dalam menerapkan sistem manajemen energi sesuai klausul ISO 50001. Integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen mutu, K3 dan lingkungan dilakukan dengan membandingkan standar ISO dengan proses bisnis di PTKS, termasuk perencanaan konteks organisasi, kebijakan manajemen, identifikasi risiko, alokasi sumber daya, dan pengembangan sistem pendokumentasian terpadu. Proses integrasi juga melibatkan langkah-langkah dalam audit internal dan tinjauan manajemen. Dengan mengintegrasikan sistem manajemen, PTKS menghindari tumpang tindih antara proses dan prosedur terpisah. Integrasi ini mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur terpadu untuk operasional yang beragam. Peran kode etik keinsinyuran penting dalam integrasi sistem manajemen, memastikan integritas, kejujuran, dan profesionalisme dalam kegiatan seperti gap analysis dan audit internal. Kode etik keinsinyuran juga memastikan data yang digunakan akurat, terpercaya, dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen lainnya di PTKS meningkatkan keselarasan dan efektivitas operasional perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) has adopted the Quality Management System, Occupational Health and Safety (K3), and Environmental Management System. However, PTKS faces challenges in the assessment of the Green Industry Award and the Company Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER), particularly in implementing the energy management system according to ISO 50001 clauses. The integration of the energy management system with the quality management, K3, and environmental systems is conducted by comparing ISO standards with business processes at PTKS, including organizational context planning, management policies, risk identification, resource allocation, and integrated documentation system development. The integration process also involves steps in internal audits and management reviews. By integrating management systems, PTKS avoids overlaps between separate processes and procedures. This integration includes the development of integrated policies and procedures for diverse operations. The role of engineering ethics codes is crucial in the management system integration, ensuring integrity, honesty, and professionalism in activities such as gap analysis and internal audits. Engineering ethics codes also ensure the accuracy, reliability, and proper management of data used. Thus, integrating the energy management system with other management systems at PTKS enhances alignment and operational effectiveness in maintaining environmental sustainability and overall performance improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library