Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurfina R. Bachtiar
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
Abstrak :
Sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau bersifat matrilineal, yaitu sistem kekerabatan yang didasarkan pada garis ibu. Salah satu cermin dari sistem kekerabatan matrilineal itu adalah kuatnya pengaruh mamak. Kuatnya pengaruh mamak itu memberikan identitas pada kebudayaan Minangkabau. Apa mamak itu? Bagaimana mamak berperang dalam kehidupan masyarakat Minangkabau? Tulisan ini akan memberikan selintas gambaran mengenai makna, peranan dan kedudukan mamak.
2000
TMBU-2-3-2000-13
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maspaitella, Marthin Jonas
Abstrak :
Program Pembinaan Kesejahteraan sosial masyarakat terasing (PKSMT), merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat yang rawan sosial karena keterasingan dan atau keterbelakangannya, dengan tujuan untuk menciptakan kondisi sosial masyarakat yang bersangkutan menjadi lebih baik sehingga mereka mampu berkembang dan berpartisipasi dalam pembangunan. Untuk maksud inilah, maka kegiatan PKSMT selalu berorientasikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang karena lokalitasnya terpencil dan terisolasi, mengalami keterbelakngan komunikasi dengan masyarakat lain dan pelayanan Pemerintah sehingga mengakibatkan keterbelaknagan dalam taraf kehidupan dan penghidupan dan tertinggal dalam proses perkembangan kehidupan di bidang keagamaan, ideologi, politik, ekonomi maupun sosial dan budayanya. Dalam konteks inilah, maka pada tahun 1984/1985 Pemerintah Cq. Departemen Sosial Propinsi Maluku telah melakukan aksi kegiatan PKSMT di Desa Honitetu dengan tujuan ialah untuk memukimkan warga binaan (orang-orang Wemale) ke dalam suatu unit pemukiman baru dan yang menetap. Upaya pemukiman bagi orang-orang Wemale dinilai berhasil dalam pelaksanaannya, hal ini tidak hanya ditunjang oleh aksi PKSMT, namun telah diperkuat oleh adanya Missi keagamaan (Protestan) yang masuk ke daerah pemukiman mereka (tahun 1922). Dari sinilah dapat dilihat bahwa pengaruh sistem keagamaan itu turut memberikan andil dalam upaya pemukiman tersebut yang sekaligus dapat mengintegrasikan mereka ke dalam suatu wilayah pemukiman baru dan yang menetap itu sendiri. Ada dua sub problematika yang dikaji dalam penelitian ini, yakni : Pertama, Bagaimanakah pengaruh program PKSMT dalam upaya pemukiman menetap, Kedua, Apakah sistem keagamaan yang diyakini saat ini turut mendukung upaya pemukiman menetap bagi suku Wemale, khususnya dari sudut pandang integrasi masyarakat. Sebagai tujuan dari penelitian ini ialah "Untuk menggambarkan tentang pelaksanaan program PKSMT upaya pemukiman menetap, dipandang dari sudut integrasi masyarakat. Kesemuanya akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang bersifat kualitatif. Adapun konsep pokok yang berkaitan dengan integrasi masyarakat wemale, berhubungan dengan tahap difusi dan tahap evaluasi dari sipenerima program. Program tersebut baik yang bersumber dari sistem keagamaan maupun pelaksanaan program PKSMT bagi masyarakat Wemale. Sebagai hasil yang diperoleh dari penelitian ini memperlihtkan bahwa kehadiran program PKSMT di tahun 1984/1985, dalam kenyataannya cukup berpengaruh terhadap penataan wilayah pemukiman baru dan yang menetap bagi orang-orang wemale. Adanya sarana umum/sosial yang disertai dengan bantuan stimulus berupa beras, gala, teh, uang dan berbagai peralatan teknologi baru (cangkul, linggis, sekop dan sebagainya) merupakan bahagian terpenting dalam rangka memperbaiki tata kehidupan dan penghidupan sosial yang sebaik-baiknya bagi mereka. Walaupun pada sisi lain masih terlihat bahwa hasil pelaksanaan program PKSMT belum tersentuh berbagai dimensi kehidupan di dalam masyarakat setempat. Hal mana dapat dilihat kelemahannya pada dimensi pendidikan anak, kesehatan masyarakat, sistem ekonomi (mata pencaharian hidup), maupun pada bidang administrasi pemerintahan di desa setempat. Kelemahan tersebut pada satu sisi dapat dipengaruhi akibat kuatya ikatan orang-orang wemale yang cenderung mempertahankan pola hidup yang bersifat tradisionalistik. Kegagalan dari pada belum terealisasikan tahapan bina lanjut, turut mempengaruhi wujud keberhasilan program PKSMT di lapangan. Sedangkan menyangkut dimensi keagamaan memperlihatkan bahwa Sistem Keagamaan yang diyaklni saat ini (protestan) oleh orang-orang wemale di Desa Honitetu berhasil merubah dasar keyakinan agama lama (agama nunusaku) dan menjadikan mereka sebagai umat Tuhan yang percaya kepada Yesus Kristus, terhitung semenjak tahun 1922. Dalam konteks inilah, Agama Protestan melalui peran Gereja Protestan Maluku berhasil menempatkan orang-orang Wemale ke dalam suatu wilayah pemukiman baru dengan sasaran menghindari terjadinya pemukiman yang berpindah-pindah (nomaden). Usaha tersebut sekaligus betujuan untuk membuka keterasingan, keterisolasian dan mengintegrasikan mereka ke dalam wilayah pemukiman menetap, maka jadilah masyarakat Wemale sebagai masyarakat yang paripurna.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwira Hernandita
Abstrak :
Penelitian mengenai sistem kekerabatan dozoku dan shinzoku telah dilakukan sejak bulan Januari 1990. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui struktur hubungan kekerabatan dozoku dan shinzoku dengan skala keluasan dan kedalam_annya dan juga untuk membuktikan bahwa struktur kekerabatan orang Jepang dengan terhapusnya ia dari Undang-Undang Sipil Jepang tidak mengalami perubahan. Untuk sampai pada tujuan penulisan digunakan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk mengeta_hui sistem kekerabatan orang Jepang sebelumnya perlu mema_hami struktur keluarga tradisional Jepang yang dikenal de_ngan sistem ini kemudian akan berkembang dan meluas membentuk sebuah kelompok kekerabatan dozoku yang anggotanya terdiri tidak hanya terdiri dari mereka yang memiliki hu_bungan darah saja, tetapi mereka yang tidak memiliki hubung_an darah pun dapat menjadi anggota dozoku. Sementara itu, shinzoku yaitu jalinan kekerabatan yang ada di dalam dozoku didasarkan pada hubungan darah baik dekat maupun jauh serta hubungan perkawinan. Sistem kekerabatan ini masih menjadi pedaman hidup masyarakat Jepang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji fitur dan dinamika sistem kekerabatan perkawinan dalam realitas sosial budaya kelompok etnis Manggarai (KEM). Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam skripsi ini saja mentjoba memberi gambaran tentang susunan masjarakat jang saja berikan itu hanjalah merupakan garis besar sadja, mengingat sempitnja waktu untuk menjelidiki soal kekerabatan itu lebih dalam dan seksama lagi...
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harnum Setiasih Bintang
Abstrak :
Kecamatan Sidikalang sangat terkenal dengan produk Kopi Robusta Sidikalang yang sudah dikenal luas di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dalam produksi Kopi Robusta Sidikalang, terdapat perbedaan keuntungan pada setiap aktor produksinya dan produktivitas kopi menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola rantai nilai produksi Kopi Sidikalang di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi serta aktor yang berperan di dalamnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi literatur dengan metode analisis kualitatif deskriptif dan spasial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga simpul rantai nilai produksi Kopi Sidikalang yakni kegiatan pertanian yang diperankan oleh petani dan kelompok tani, simpul distribusi yang diperankan oleh pengumpul dan pedagang, dan simpul pengolahan biji dan ekspor yang diperankan oleh pabrik pengolah dan eksportir. Setiap simpul melakukan kegiatan nilai yakni aktivitas utama dan pendukung yang akan menghasilkan nilai dimana di setiap simpul terdapat perbedaan nilai. Lokasi mempengaruhi bagaimana aktor dalam setiap simpul melakukan peranannya yang akan berhubungan dengan alat transportasi dan sistem kekerabatan Suku Pakpak. Dalam produksi Kopi Sidikalang, terbentuk dua pola terdapat dua pola rantai nilai yakni Petani-Pengumpul-Pedagang-Pabrik pengolah dan eksportir; dan Petani-Pabrik pengolah dan eksportir. Perbedaan pola ini disebabkan oleh perbedaan jumlah produksi dan luas lahan kopi petani di Kecamatan Sidikalang. Perolehan tanah yang digunakan setiap aktor terdiri dari dua cara yakni warisan dan pembelian yang melibatkan Lembaga Sulang Silima Merga Pakpak sebagai lembaga yang memiliki kuasa dan wewenang dalam pengadaan dan penguasaan lahan di Kecamatan Sidikalang. ......Sidikalang District is very famous for its Robusta Sidikalang Coffee products which are widely known in Indonesia and even abroad. In the production of Sidikalang Robusta Coffee, there are differences in profits for each production actor and coffee productivity is one of the government's focuses in increasing regional income. The purpose of this study was to determine the pattern of the Sidikalang Coffee production value chain in Sidikalang District, Dairi Regency and the actors who play a role in it. Data collection methods used were in-depth interviews, observation, documentation, and literature study with descriptive and spatial qualitative analysis methods. The results of this study indicate that there are three nodes of the Sidikalang Coffee production value chain, namely agriculture played by farmers and farmer groups, distribution nodes played by collectors and traders, and processing and export nodes played by processing factories and exporters. Each node performs value activities, namely the main and supporting activities that will produce values where in each node there is a difference in value. Location affects how the actors in each node perform their roles which will be related to the means of transportation and the kinship system of the Pakpak Tribe. In the production of Sidikalang Coffee, two patterns are formed, there are two value chain patterns, namely Farmers-Gatherers-Traders-Processing factories and exporters; and Farmers-processors and exporters. This difference in pattern is caused by differences in the amount of production and the area of coffee farmers in Sidikalang District. Land acquisition used by each actor consists of two ways, namely inheritance and purchase involving the Sulang Silima Merga Pakpak Institution as an institution that has power and authority in land acquisition and control in Sidikalang District.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library