Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ferzy Ferlian
"Sistem informasi kini telah menjadi pusat kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan perkembangan teknologi, namun hal ini tentunya akan membawa risiko baru. Pengendalian atas sistem tersebut dibutuhkan guna mengurangi risiko tersebut. Laporan ini menjelaskan aktivitas magang penulis di kantor akuntan publik dalam memberikan jasa review atas pengendalian sebuah sistem aplikasi perdagangan efek jarak jauh yang diakses via mobile sebuah perusahaan sekuritas. Jasa ini merupakan jasa review kepatuhan perusahaan sekuritas sebagai anggota bursa terhadap peraturan Bursa Efek Indonesia.

Information system recently become the center of the company's operational activities in accordance with the development of technology, but this certainly will bring new risks. Control over the system is needed to reduce those risks. This report describes the activities of the author's internship in the public accountant firms in delivering review services over control of a long-ranged trading systems which accessed via mobile from securities company. This service is a type of compliance review of securities companies as an exchange member to the Indonesia Stock Exchange regulations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Nila A. Hamid
"Pabrik Kelapa Sawit (PKS), selain menghasilkan produk Crude Palm Oil, juga menghasilkan buangan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) yang sangat besar. Kandungan bahan organik yang sangat tinggi dari limbah kelapa sawit tersebut berpotebsi menjadi penyebab terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan bila limbah tersebut langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah dengan baik.
Jumlah LCPKS yang dihasilkan dari beberaoa unit proses pengolahan dengan kapasitas 40 ton TBS/jam dengan 16 jam operasi dan rasio limbah cair 0,75 meter kubik/hari.
Bentuk pengelolaan limbah cair yang umum dilakukan PKS di Indonesia adalah dengan cara konvensional yaitu sistem ponding dengan bantuan bakteri. SIstem pengelolaan seperti ini tidak memberikan nilai tambah apapun bahkan limbah akhir yang dibuang ke sungai, dalam beberapa kasus masih menimbulkan kontroversi pencemaran lingkungan. Sebagai usaha untuk meminimalisasi limbah cair PKS adalah dengan cara reuse atau pemanfaatan kembali limbah yaitu dengan aplikasi lahan untuk pemupukan.
Tapi dalam pelaksanaannya, aplikasi ini harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat pemberian dosis yang berlebih akan menghasilkan ketidakseimbangan nutrisi dan menimbulkan reaksi kimia yang tidak diinginkan pada tanah. (H-Kittikun et.al., 2000:7)
Penelitian ini hendak mengetahui manfaat dan dampak lingkungan dalam menerapkan sistem aplikasi lahan. Secara khusus penelitian bertujuan 1) mengetahui seberapa besar perbaikan kualitas air Sungai Soi setelah PKS menerapkan aplikasi lahan; 2) mengetahui manfaat ekonomi aplikasi lahan; 3) mengetahui manfaat lingkungan aplikasi lahan; 4) mengetahui manfaat sosial aplikasi lahan; 5) menganalisis biaya dan manfaat sistem aplikasi lahan.
Penelitian ini termasuk penelitian penilaian dan deskriptif yang didukung oleh data sekunder baik kuantitatif maupun kualitatif.
Penelitian dilakukan di PTPN XIII unit Semuntai yang meliputi PKS Semuntai dan Kebun Tabara. Untuk studi dampak mencakup areal perkebunan sendiri dan wilayah Desa Semuntai khususnya di sepanjang aliran Sungai Semuntai dekat Muara Sungai Soi dan Sungai Soi merupakan badan penerima outlet limbah cair PKS Semuntai.
Tahapan kerangka analisis meliputi: 1) Identifikasi pengelolaan limbah cair PKS dan penerapan sistem aplikasi lahan; 2) Mengidentifikasi pengaruh kemudian menghitung nilai manfaat dan biaya yang ditimbulkan sistem aplikasi lahan dengan menggunakan anlisis matematis dan tabel; 3) menganalisis manfaat dan biaya dengan menggunakan analisis Nilai Bersih Sekarang/ Net Present Value (NPV), rasio BC, Internal Rate of Return, IRR untuk mengetahui kelayakan proyek aplikasi lahan ini.
Berdasarkan kerangka analisis tersebut, diperoleh kesimpulan: 1) Penerapan Aplikasi Lahan LCPKS dapat memperbaiki kualitas air Sungai SOi sehingga kadar SS di sungai Soi tahun 1995 diprediksikan mengalami penurunan sebesar 15,91% dari 52, 64 mg/l menjadi 44,26 mg/l. Kadar BOD turun sebesar 70,53% dari 12,32 mg/l menjadi 3,63 mg/l dan COD 60,17% dari 96,92 mg/l menjadu 38,48 mg/l; 2) Dampak ekonomi aplikasi lahan meliputi: a) Efesiensi biaya pupuk dan pemupukan sebesar Rp. 2.788.941/ha/tahun; b) Peningkatan manfaat produktivitas kelapa sawit yang bervariasi dengan manfaat peningkatan produktivitas terendah Rp 198.822/ha/tahun pada usia 23 tahun dan tertinggi Rp 5.053.422/ha/tahun pada usia 12 tahun; c) Biaya Investasi tambahan pembuatan sistem aplikasi lahan bila PKS Semuntai sudah memiliki kolam limbah adalah sebesar Rp 1.355.064.686 dan biaya operasional aplikasi lahan sebesar Rp 188.478.680/tahun; 3) Dampak lingkungan meliputi: a) Manfaat tidak terjadi pencemaran air sungai sebesar Rp 34.761.961/tahun; b) biaya pencegahan dampak lingkungan aplikasi lahan, dinilai dengan biaya pengawasan aliran sebesar Rp 273.588/ha/tahun; c) Aplikasi lahan bermanfaat dalam meningkatkan ketersidaan unsur hara dan berfungsi sebagai irigasi; 4) Dampak sosial aplikasi lahan meliputi; a) manfaat penyerapan tenaga kerja sebesar 3286 hok/tahun dan b) hilangnya pekerjaan sebesar 1105 hok/tahun. 5) Aplikasi lahan layak diterapkan di PTPN XIII unit Semuntai. Alternatif yang sebaiknya dipilih adalah apllikasi lahan dengan skenario 3 yaitu pada siklus 1 dan 2 aplikasi lahan diterapkan saat tanaman berusia 4 tahun. Nilai NPV yang diperoleh sebesar positif Rp. 5.303.660.160 dengan nilai B/C 2,84.
Saran dari hasil penelitian ini adalah: 1) Pelaksanaan aplikasi lahan memerlukan penelitian lebih spesifik mengenai pemilihan lahan yang akan dialiri limbah cair, baik dari segi topografi, kondisi air tanah, dan jauh tidaknya dari pemukiman sehingga diperoleh kondisi lingkungan yang sebenarnya dan penghitungan ekonomi manfaat dan dampak lingunan menjadi lebih akurat. Alternatif penerapan aplikasi lahan adalah dengan menggunakan skenario 3 dalam penelitian ini, yaitu pada siklus 10 tahun pertama, limbah cair dialirkan pada tanaman saat berusia 4 tahun dan siklus 10 tahun kedua, limbah cair juga dialirkan saat tanaman berusia 4 tahun sehingga diperoleh manfaat maksimal aplikasi lahan: 2)dibutuhkan kerja sama yang baik antara pabrik dan kebun sehingga pengawasan dan pengontrolan serta kajian atas perkembangan areal aplikasi dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan pelaksanaan aplikasi lahan dan pengaruhnya terhadap lingkungan sangat ditentukan oleh penerapan aplikasi yang benar dan pengontrolan yang ketat; 3) penelitian lanjutan mengenai manfaat langsung dan tidak langsung dari sungai Soi dan Sungai Semuntai sehingga diperoleh nilai dampak yang sebenarnya dari pencemaran pada kedua sungai tersebut.

Besid producing Crude Palm Oil (CPO), Palm Oil Mills (POM) is also producing lots of liquid waste (POME). The Waste contains very high organics which is potentially causing the environmental damage and water pollution if it is dumped without being well processed.
The number of liquid waste is produced from a number of processing units which has 40 tons FFB/hour capacity, with 16 operation hours and the ratio of liquid waste 0.75 metre cubic/ton FFB is similar to 480 metre cubic/day.
The common waste management process in Indonesia is done conventionally by using ponding storage that contains bacteria. According to Kamtoyo (2004), this kind of process has no added value to the environment. In fact, the treated offluent which is dumped to the rivers, in many cases gives controvercially pollution to the good environment. To reduce the waste is to recycle or to reapply it for soil fertilizing and to remake it as compost material.
The land application has become an alternative because it could financially reduce the cost of organic fertiliser, increase productivity etc.
However, in implementation, the land application has to be carried out carefully, as overdose will results in nutrient imbalance and lead to undesireable chemical reactions to the soil. (H-Kittikun et al., 2000:7)
Generally, this research is to know the benefit and the impact of the following was the special of the research: 1) To know the influence of the land application pn the decline in water pollution; 2) To know the impact of the economics; 3) To know the impact of the social; 4) To know the impact of the environment to implement the land application; 5) To analize the cost and the benefit of the liquid waste management with the land application.
This researchs is an assessment research to consider how appropriate an activity is, jdugin from the social, economics and environment aspect. Moreover, this research is also a descriptive research that depicted an activity as it is and is supported by the secondary data, both quantitatively and qualitativwly.
The framework of the analysis is carried out according to some stages; the first stage is: to identify the liquid waste management and the implementation of the land application. The second stage is, to identify the influence and to calculate the value of the benefit and the impact that is caused by the land application using table and mathematical analisys. The third step is to analyse the benefit and the impact by using the Net Present Value (NPV). BC ratio, and Internal Rate of Returns (IRR) analisys to know how appropriate is the application project of this land.
The conclusion of the thesys are: 1) The implementation of the land application of POME can reduce the level of water pollution caused by the existence of the decline in the liquid waste debit that is dumped to the rivers, resulting in the decline of the level of SS in Soi river in 1995 by 15.91% from 52.64 mg/l ti 44.26 mg/l. BOD and COD also experienced an improvement of their respective quality by 70.53% and 60.17%; 2) The economic impacts of the land application are as follows; a) Efficiency of the fertilising cost and operational is RP2,788,941/ha/year; b) There is a variation of the FFB productivity benefit. With the lower productivity benefit Rp 198,822/ha/year and the highest Rp 5,053,422/ha/year; c) The cost of the production of the land application additional investment when POM Semuntai has the waste pond was Rp 1,355,064,686, and the operational cost was Rp 182,018,680/year; d) The prevention cost of the impact of the land application is considered as a cost of the supervision of the current of Rp 273,588/ha/year; 4) The social impacts are as follows; a) Land application need many operational employer; 5) Land application is appropriate and applicable in PTPN XIII the POM Semuntai unit. The best alternatif was alternative with scenario 3. The analysis result of the appropriateness NPV value was positive Rp 5,303,660,160 and B/C 2.84.
The suggestion from this research are: 1) In the implementation of the land application more specific research is needed concerning the land election that will be passed through by the liquid waste, good from the aspect of the topography, ground condition, water condition, and the distance from the local houses. So we are able to get the real condition and are able to get the accurately and economically value of the benefit and the impact of the environment; 2) The good co-operation between the factory and the garden so as the supervision and the controlling as well as the upper study of the development of the area of the application is needed to get it well done. The success of the implementation of the land application and influence towards the envronment is really determined by the implementation of the true application and the tight controlling; 3) The further research concerning the direct benefit and indirectly from Soi river and Semuntai river so as to be received by the actual value of the impact of pollution to the two rivers.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Lisaprilda
"Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi atau yang biasa disingkat SAKTI merupakan suatu aplikasi yang digunakan oleh satuan kerja (satker) sebagai alat untuk mendukung implementasi SPAN dalam pengelolaan keuangan. Aplikasi ini mencakup tahapan pengelolaan anggaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban anggaran. Aplikasi SAKTI mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang telah ada sebelumnya terkait pengelolaan APBN dengan menerapkan konsep single database dan digunakan untuk seluruh transaksi baik pada tingkat entitas akuntansi maupun entitas pelaporan. Aplikasi SAKTI yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan ini mulai diterapkan ke seluruh satuan kerja Kementerian/Lembaga pada tahun 2022, termasuk Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi SAKTI dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara berdasarkan teori dari Sirat (2013) yang membahas faktor-faktor penentu keberhasilan suatu e-government. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 dari 11 faktor, yaitu dukungan pimpinan; visi, misi, dan tujuan; budaya organisasi; pelatihan; peraturan; kolaborasi; strategi; infrastruktur; keamanan; dan keuangan telah sesuai dengan indikator dalam teori tersebut.

The ‘Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi’ or commonly abbreviated as SAKTI is an application used by units as a tool to support the implementation of SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) in financial management. The SAKTI application integrates all existing applications related to APBN management by applying a single database concept and is used for all transactions at both the accounting entity and reporting entity levels. The SAKTI application developed by the Ministry of Finance will begin to be implemented in all Ministry/Agency units in 2022, including the National Civil Service Agency Head Office. Therefore, this research aims to evaluate the implementation of SAKTI in the implementation of financial management at the National Civil Service Agency Head Office based on a research instrument by Sirat (2013) which discusses the factors determining the success of an e-government. This research is qualitative research with a case study design. The approach taken was the method of literature study and interviews with parties directly related to the implementation of the SAKTI application in the implementation of financial management at the Head Office of the National Civil Service Agency. The research results showed that 10 of the 11 factors, namely leadership support; vision, mission and goals; organizational culture; training; regulation; collaboration; strategy; infrastructure; security; and finances are in accordance with the indicators in the research instrument."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Andreas
"Pelayanan Kenaikan Pangkat Otomatis berbasis Less Paper (KPO Less Paper) merupakan inovasi dari Badan Kepegawaian Negara dalam proses layanan kepegawaian kenaikan pangkat PNS yang menyederhanakan proses bisnis pelayanannya melalui transformasi pelayanan secara digital sehingga dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk mengikuti proses kenaikan pangkat yang sebelumnya banyak dapat dikurangi dan hanya membutuhkan berkas dan dokumen dalam bentuk digital tidak lagi dalam bentuk fisik. Pembuatan aplikasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) oleh BKN ditujukan untuk menciptakan pengintegrasian data PNS di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat mengatasi masalah duplikasi data dan inefisiensi dalam pelayanan kepegawaian, sehingga melalui SAPK pelayanan kepegawaian yang dilakukan oleh BKN dan Kantor Regional BKN terhadap seluruh instansi di Indonesia dapat terintegrasi. Skripsi ini membahas tentang bagaimana implementasi KPO Less Paper melalui SAPK dalam kerangka interoperabilitas e-government berserta faktor-faktor yang terkait dalam pengimplementasiannya. Penelitian ini menggunakan konsep tingkatan/level interoperabilitas e-government dan faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan dalam pelaksanaan interoperabilitas e-government. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivist dan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi interoperabilitas e-government dalam pelayanan KPO Less Paper sudah mencapai level interoperabilitas organisasional, namun pada level interoperabilitas semantik terdapat indikator yang belum tercapai yaitu kemampuan untuk menggabungkan atau menyingkronkan data/informasi lintas sistem informasi yang heterogen belum tercapai dengan baik, selain itu pada level interoperabilitas organisasional terdapat ketidakcapaiannya prinsip-prinsip komunikasi secara dua arah antar organisasi dan kecapaian komitmen antar organisasi yang dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis dan pelaksanaan pelayanan yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pelayanan Kenaikan Pangkat Otomatis berbasis Less Paper (KPO Less Paper) is an innovation from Badan Kepegawaian Negara in the process of civil service promotion services that simplifies the service business process through digital service transformation so that the document requirements needed to follow the promotion process that previously complex can be reduced and only requires files and documents in digital form and no longer in paper-based form. The development of Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) by BKN is aimed at creating integration of civil servant data throughout Indonesia which is expected to overcome the problem of data duplication and inefficiency in personnel services, so that through the SAPK staffing services carried out by BKN and the BKN Regional Office to all agencies in Indonesia can be integrated. This thesis discusses how the implementation of KPO Less Paper through SAPK in the framework of e-government interoperability and the factors involved in its implementation. This study uses the concept of e-government interoperability levels and factors related to the ability to implement e-government interoperability. This research was conducted using a post-positivist approach and data collection methods through in-depth interviews. The results showed that the implementation of e-government interoperability in KPO Less Paper services has reached the level of organizational interoperability, but at the semantic interoperability level there are indicators that have not been achieved, namely the ability to combine or synchronize data / information across heterogeneous information systems has not been achieved well, besides At the level of organizational interoperability, there are failure to achieve the principles of two-way communication between organizations and the achievement of inter-organizational commitments as outlined in the form of a written agreement and the implementation of services according to a predetermined schedule."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrohmat Tri Prabowo
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) oleh para pengguna pada Satker yang melaksanakan piloting SAKTI lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Data yang digunakan bersumber dari kuesioner yang diisi oleh para responden dan diperoleh 55 sampel yang berasal dari 11 Satker. Teknik analisis data yang digunakan
Menggunakan analisis regresi linier berganda dan diolah melalui perangkat lunak IBM SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap penerimaan SAKTI. Selain itu, persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan SAKTI oleh para pengguna."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017
336 ITR 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Raihanah
"Laporan magang ini disusun untuk membahas evaluasi prosedur audit sistem informasi yang dilakukan oleh KAP TCN terhadap PT OXE sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan angkutan umum berbasis kereta api untuk kereta api bandara. Audit sistem informasi dilakukan sebagai bagian dari proses audit laporan keuangan PT OXE pada tahun 2021 yang meliputi pengujian untuk mengetahui risiko dan efektivitas pengendalian internal terkait teknologi informasi khususnya yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan keuangan Perusahaan. Dalam audit tersebut dilakukan pengujian terhadap pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, proses audit sistem informasi yang dilakukan KAP TCN terhadap PT OXE telah sesuai dengan teori dari Hunton, Bryant and Bagranoff (2004).

This internship report discusses the evaluation of information system audit procedures carried out by KAP TCN on PT OXE, a company engaged in rail-based public transportation services for airport trains. The information system audit is carried out as part of the audit process for PT OXE's financial statements for the year 2021. This information system audit includes conducting tests to determine the risks and effectiveness of internal controls related to information technology, especially those related to the process of preparing the Company's financial statements. In this audit, general controls as well as application controls are tested. Based on the evaluation conducted, the information system audit process conducted by KAP TCN for PT OXE has been carried out according to the theory by Hunton, Bryant and Bagranoff (2004)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marlin Ramadhan Baidillah
"Keretakan yang dialami suatu tabung perlu diketahui sedini mungkin untuk menghindari adanya ledakan akibat tekanan operasional tabung yang tinggi. Gelombang mekanik ultrasonik yang dipancarkan pada logam tabung akan mengalami efek atenuasi yang disebabkan oleh peristiwa refleksi dari adanya perbedaan impedansi akustik. Perbedaan impedansi akustik yang disebabkan oleh keretakan akan merefleksikan gelombang mekanik ultrasonik hingga mampu mengurangi besarnya intensitas gelombang ultrasonik yang diterima. Untuk itu telah dilakukan simulasi dari sistem aplikasi ultrasonik yang dapat diaplikasikan untuk mendeteksi keretakan pada logam tabung CNG. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software COMSOL Multiphysics v3.4 yang berbasis metode elemen-hingga. Sistem disimulasikan dengan mengirim gelombang pulsa ultrasonik 5 MHz dari suatu angle-beam transduser 70 derajat kemudian akan diterima dengan transduser yang berbeda. Analisa penelitian dilakukan dengan membandingkan intensitas sinyal gelombang ultrasonik yang diterima dengan kondisi yang berbeda yaitu tidak ada retak, retak dengan berbagai variasi kedalamannya, retak dengan berbagai orientasi sudut dan posisi relatif transduser terhadap suatu keretakan.
A crack in a high pressure tube must be identified immediately to avoid highly damaging explosion caused by pressure. Ultrasonic mechanic wave that transmits in metal will experience an attenuation effect caused by reflection when encounters obstacles with different acoustic impedance. The difference of the acoustic impedance of the crack will cause reflection of the ultrasonic wave and reduce the intensity of the transmitted ultrasonic wave. As a result, a measurement of the transmitted wave using an ultrasonic application system can be used to detect a crack in CNG metal tube. A simulation is done using COMSOL Multiphysics v3.4 software that is based on a finite element method. A crack system is simulated by sending 5 MHZ ultrasonic pulse wave from 70-degree angle-beam transducer, and then the pulse is received using a different transducer. The analysis is done along with a comparison of the received ultrasonic wave signal in different conditions, such as no crack, cracks with various depths, cracks with different angle orientations, and transducer with different positions relative to the crack."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sugiono
"Pengembangan sistem aplikasi sangat diperlukan oleh Bank X untuk memperlancar dan mempermudah proses bisnis Bank X yang vital. Walaupun demikian, pada proses pengembangan sistem aplikasi tersebut terkadang masih mendapat beberapa hambatan. Hambatan tersebut dapat berupa kualitas yang tidak sesuai standar, biaya yang melebihi anggaran dan melampaunya waktu pengembangan sistem aplikasi. Maka dilakukanlah upaya peningkatan proses pengembangan sistem aplikasi dengan menerapkan Capability Maturity Model (CMM) sebagai suatu standar proses pengembangan sistem aplikasi.
Penerapan CMM dilakukan dengan menentukan maturity level berdasarkan area proses CMM repeatable level, mengidentifikasi gap antara CMM dan proses pengembangan sistem aplikasi pada Bank X, dan merumuskan penanganan gap untuk mencapai repeatable level. Pengembangan alat ukur yang detail dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran maturity level yang lebih valid. Alat ukur tersebut terdiri dari proses wawancara dan tinjauan dokumen.
Dari proses pengukuran didapatkan hasil maturity level Bank X yaitu sebesar 87% untuk repeatable level. Sedangkan dari proses gap analysis dapat diketahui terdapat 25% key practice yang baru sebagian terlaksana dan 3% belum terlaksana. Dalam upaya penanganan gap tersebut sekaligus untuk meningkatkan proses pengembangan sistem aplikasi dirumuskan beberapa usulan yaitu pelaksanaan training dan orientasi terkait area proses CMM, standar pengukuran status pengembangan, prosedur configuration library, SCM Plan, penerapan tools pengujian sistem aplikasi, dan otomasi prosedur pengembangan sistem aplikasi.

Software engineering is urgently required by Bank X to make its important business process faster and easier. In the other hand, Bank X's software engineering process sometimes gets some troubles. Those troubles are overbudget, overtime, and inappropriate quality with the requirement. Therefore, process improvement effort is tried to be done through Capability Maturity Model (CMM) implementation as a software engineering standard process.
CMM is implemented by measuring the maturity level of software engineering based on key process area of CMM repeatable level, then identifying the gap between CMM and Bank X's software engineering process, and formulazing the gap treatment to achieve repeatable level of maturity. Developing the detail measurement tool is conducted to get more appropriate result of maturity level. The measurement tool consists interview and document review processes.
From the measument process, we can know that the maturity level of its software engineering is 87% in CMM repeatable level. Meanwhile, from gap analysis, it is showed that 25% of CMM key practices in repeatable level have been partially implemented and 3% have not been impelemented. In order to handle those gaps and to improve software engineering process, some recommendations are formulated. The recommendations are training and orientation about key process areas CMM, measurement standard of developing activity status, configuration library procedure, SCM plan, automation testing tools implementation, and automation of software engineering procedure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library