Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karwati
"ABSTRACT
Partikel la an-nafiyatu li l jinsi dalam Al-Qur'an: Analisis Sintaktis. Di bawah bimbingan Bapak Letmiros, M,Hum., selaku pembirnbing pertama, dan Bapak Dr. Muhammad Luthfi, selaku pembimbing kedua. Program Studi Arab Jurusan Asia Barat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1999.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaktis partikel an-nafiyatu li l jinsi dalam AI-Qur'an.
Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut: (1) inventarisasi partikel la an-nafryaiu !il jinsi dalam AI-Qur'an, (2) analisis data, dan (3) penyajian hasil analisis.
Analisis sintaktis partikel menunjukkan bahwa la an-nafiyatu li l jinsi isim fa_i1 (partisipe] aktif), isim makan (nomina bermakna tempat), sifat (ajektiva) dan masdar (infinitif) merupakau pengisi fungsi isim (subjek) la an-naflyatu Ii 1-jinsi. Pengisi fungsi khabar (predikat) la an-nafiyatu li l jinsi adalah jar majrur (frasa preposisional), saraf (adverbia), dan pelesapan fungsi khabar la an-nafiyatu li l jinsi

"
1999
S13293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
"Untuk mengatasi kesimpangsiuran dan ketidakseragaman penggunaan preposisi dalam bahasa Indonesia, perlu kiranya diteliti sistem sintaktis dan semantis bahasa yang berkaitan dengan penggunaan preposisi. Bilamanakah dan preposisi apakah yang wajib digunakan sesudah verba tertentu. Sebagai langkah awal, penelitian ini dibatasi pada verba asal dan verba berprefiks ber-.
Secara teoretis, hasil penelitian berupa kaidah penggunaan preposisi. Secara praktis, hasil penelitian berupa daftar verba dengan pasangan preposisinya.
Penelitian ini bersifat kualitatif dan dilakukan dengan memetik kalimat yang mengandung verba asal berpreposisi atau verba berprefiks ber- berpreposisi. Setelah itu dilakukan analisis semantis dan sintaktis untuk membuktikan apakah suatu preposisi wajib hadir atau dapat dilesapkan (tidak wajib hadir) tanpa mengubah makna kalimat yang bersangkutan.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa preposisi yang wajib hadir dituntut oleh (a) makna verba, (b) ciri semantis nomina yang terdapat sesudah preposisi, (c) ciri semantis subjek, dan (d) tunggal atau jamaknya subjek. Bertolak dari hasil tersebut, disusunlah daftar verba asal dan verba berprefiks ber- bersama pasangan preposisinya yang wajib atau tidak wajib. Daftar tersebut diharapkan dapat membantu Para penutur bahasa Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Martha
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Afidah
"Penelitian ini bertujuan untuk memerikan partikel /qad/ agar dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang perilaku sintaktis dan semantisnya.Pengumpulan data dilakukan dengan mencari ayat-ayat A1-Qur'an yang mengandung partikel /qad/, kemudian mengklasifikasikan data. Klasifikasi data menunjukkan bahwa partikel /qad/ dapat bergabung dengan partikel /lam!, /waw/, / fa/ serta /waw/ dan /lam/ membentuk gabungan partikel /laqad/, /waqad/, /faqad/, dan /walaqad/. Dilihat dari segi posisi sebelum /qad/, partikel /gad/ menempati sepuluh posisi dalam konstruksi gramatikal Arab, yaitu : khabar mubtada', khabar kana, khabar inna, khabar anna, khabar an, ma'ful qaul, jumlah sifat, hal, jumlah silah,dan jumlah ibtida'iyah.Dari segi makna gramatikal, partikel /qad/ mempunyai enam makna, yaitu : makna tawaqqu', taqribul-madi minal-hal, taqilil, tahqiq, taksir, dan nafi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesa
"Secara umum, idiom didefinisikan sebagai ekspresi kompleks. Definisi tersebut diperoleh dari karakteristik maknanya yang nonkomposisional. Idiom yang bermakna nonkomposisional adalah idiom yang konstituennya tidak menyumbangkan makna untuk makna idiom, atau dengan kata lain makna idiom berbeda dengan makna harfiahnya. Wood 1986 menjelaskan bahwa makna idiom yang nonkomposisional ini berkaitan dengan kelegapan sintaktisnya. Sifat idiom yang nonkomposisional tersebut membiarkan kekaburan sintaktisnya. Sifat idiom yang maknanya nonkomposisional dan struktur sintaktisnya legap membuat idiom sulit dipahami. Selain itu, idiom bahasa Mandarin juga terbagi berdasarkan keberadaan metafora di dalamnya. Meski demikian, idiom tetap digunakan dalam tindak tutur. Penggunaan tersebut juga berkaitan dengan nilai budaya pengguna bahasa tersebut. Idiom yang digunakan dalam penelitian ini seratus empat belas idiom empat karakter yang memiliki frekuensi kemunculan tertinggi pada "Chinese Internet Corpus";. Idiom-idiom tersebut diverifikasi ke "Kamus Idiom Xinhua".

In general, idiom is defined as a complex expression. The definition is derived from its noncompositional meaning characteristics. Idioms that are noncompositional is an idiom whose the constituents do not contribute meaning to the meaning of idiom as a whole, or in other words the meaning of idiom is different from its literal meaning. Wood 1986 explains that the meaning of this noncompositional idiom is related to its syntactic opacity. The noncompositionality in idiom allows its syntactic opacity. The nature of idioms whose meaning is noncompositional and its syntactic structure makes idiom difficult to understand. In addition, the Chinese idiom is also subdivided based on the existence of the metaphor in it. However, idioms are still used in speech acts. Idiom usage is also related to the language user 39 s cultural values. The idioms used in this study are one hundred and fourteen, and four character idioms that have the highest frequency of occurrence on "Chinese Internet Corpus". The idioms are verified to "Xinhua Idiom Dictionary".
"
2017
T48074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Dwi Cahyani
"Kata wei dalam bahasa Mandarin merupakan kata yang berhomonimi, artinya kata
tersebut memiliki lebih dari satu fungsi dan makna yang tidak saling berhubungan. Perbedaan fungsi dan makna kata wei juga mempengaruhi perbedaan ton pada kata tersebut, satu dilafalkan dengan ton wei dan yang lainnya dengan ton wi. Perbedaan
ini seringkali menimbulkan kesulitan bagi pembelajar bahasa Mandarin. Pembelajar sulituntuk menentukan wei mana yang muncul dalam sebuah teks, apakah wei atau wi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mempermudah pembelajar membedakan antara wei atau wi berdasarkan ciri sintaktisnya. Untuk mengetahui karakteristik dari setiap kata wei dilakukan sebuah analisis sintaksis terhadapsekumpulan kalimat contoh yang mengandung kata 为, yakni dengan melihat unsur-unsurpendamping 为di depan maupun di belakangnya. Dengan cara demikian baru dapatditentukan 为mana yang diacu; apakah 为wéi atau 为wѐi. Sumber data diperoleh darikalimat-kalimat yang mengandung kata 为yang muncul pada buku ajar Hanyu Jiaocheng jilid 1-6 dan buku Hanyu Yuedu Jiaocheng jilid 1-3. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 为 wéi merupakan preposisi yang memberikan keterangan bagi kalimat, sedangkan 为wéi merupakan verba yang menyatu dengan predikat. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif kualitatif.
The word 为(wei) in Mandarin is a monumental word, meaning that the word has more than one unrelated function and meaning. The difference in function and meaning of the word 为 also affects the difference in tone of the word, one is pronounced with 阳平(wei) tone and the other with 去声(w i). This difference often creates difficulties for Chinese learners. Learners find it difficult to determine which 为appears in a text, whether 为wei or 为w i. Therefore, we need a study that aims to facilitate students to distinguish between 为wei or 为w i based on syntactic characteristics. To find out the characteristics of each 为a syntactic analysis of a set of example sentences containing the word 为is carried out, by looking at the accompanying elements 为in front of and behind it. In this way it can only be determined which 为is referred to; whether 为wei or 为w i. The data source is obtained from sentences containing the word 为which appears in textbooks Hanyu Jiaocheng volumes 1-6 and Hanyu Yuedu Jiaocheng volumes 1-3. From the results of the study note that 为wei is a preposition that provides information for sentences, while 为wei is a verb that blends with the predicate. The results of the study are presented in a descriptive qualitative manner."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haryati
"Khabar mubtada' adalah khabar yang melengkapi makna mubtada' dalam membentuk suatu kalimat sempurna. Khabar ini harus sesuai dengan mubtada'nya dalam hal jumlah dan jenis apabila berupa sifat, dan berada dalam kasus nominatif. Pada dasarnya khabar itu terletak sesudah mubtada'-nya, tetapi ia dapat berpindah posisi karena keadaan-keadaan tertentu. Untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai khabar dalam hubungannya dengan mubtada', maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguistik Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah maupun yang berasal dari negara Barat. Pembahasan khabar mubtada' berkaitan dengan letak mubtada' dalam kalimat dan bentuk kata atau kalimat yang mengisi gatra khabar tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiah
"Skripsi ini membahas Verba Berderet yang terkandung dalam bahasa Arab dengan menggunakan analisis sintaktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penelusuran data pustaka. Penelitian ini bertujuan memberikan klasifikasi verba berderet berdasarkan makna yang terkandung pada verba pertama dan menyajikan data pembentukan konstruksi verba berderet berdasarkan hubungan verba pertama dengan verba kedua. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat tiga macam jenis makna yang terkandung pada verba pertama, yaitu modalitas, aspek dan kala. Hubungan V1 dan V2 dari penelitian adalah V1 langsung diikuti V2, V1 dengan V2 disisipi partikel.

The focus of this research is about serial verbs in Arabic syntactic analysis. Method of this research is a descriptive research that applies some book references. The aim of this research is to give the classification of serial verbs based on meaning in the first verb and describe the data construction serial verbs based on connection first verb and second verb. The conclusion of this research , there are three kinds of meaning in the first verb are modalities, aspect and tense. The connection of first verb and second verb in this research is first verb direct be followed second verb, first verb and second verb be inserted the particle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Topik penelitian ini adalah mengenai pronomina terikat dalam bahasa Manggarai. Meskipun bahasa Manggarai merupakan bahasa isolatif, ada dua jenis pronomina terikat yang menempel pada hampir semua kelas kata dalam bahasa itu. Dalam disertasi ini, kedua jenis pronomina terikat tersebut disebut Nom dan Gen. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perilaku sintaktis Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, menjelaskan perbedaan perilaku sintaktis antara Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, dan menjelaskan pendesak yang menyebabkan menempelnya Nom dan Gen pada kata atau frasa dalam bahasa Manggarai. Data penelitian ini merupakan data rekaman percakapan sehari-hari di dalam rumah tangga dan dalam pertemuan arisan keluarga Manggarai di Depok. Selain itu, digunakan data teks yaitu Manggarai Texts yang dikumpulkan oleh Verheijen sekitar tahun 1960 1970. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori-teori sintaksis, khususnya mengenai argumen, diatesis, dan pronomina terikat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nom dan Gen sama-sama dapat menempel pada semua kelas kata dalam bahasa Manggarai, kecuali konjungsi. Akan tetapi, secara sintaktis Nom mengemban fungsi sintaksis sebagai subjek; sedangkan Gen, di samping menjadi pemilik dalam frasa nominal-posesif, juga menjadi bagian dari kata polimorfemis yang mengemban fungsi tertentu dalam kalimat. Pada kalimat yang berpredikat verba berargumen satu, Nom dan Gen menempel pada verba tesebut; sedangkan pada kalimat yang berpredikat verba berargumen dua dan berdiatesis aktif, Nom dan Gen menempel pada fungsi sintaksis objek kalimat. Pada kalimat berdiatesis pasif, Nom dan Gen menempel pada verba atau pada kata atau frasa berpemarkah pasif. Temuan lain adalah adanya konstruksi genitif d- yang berperilaku sintaktis mirip dengan Gen.

The topic of this research is about the bound pronouns in Bahasa Manggarai. Although Bahasa Manggarai is an isolating language, there are two types of bound pronouns which attach to almost all classes of words in the language. In this dissertation, these two types of bound pronouns are called Nom and Gen. The main objective of this study is to determine the syntactic behavior of Nom and Gen in Bahasa Manggarai, to explain the difference of syntactic behavior between Nom and Gen in Bahasa Manggarai, and to explain suppressor that causes attachment of Nom and Gen to words or phrases in Bahasa Manggarai. The data of this research is the data recording of daily conversations at home and in family gatherings in Manggarai Depok. In addition, the research also used text data found in Manggarai Texts collected by Verheijen around 1960 1970. The theories used are the theories of syntax, particularly striking argument, diathesis, and pronouns bound.
The results showed that the Nom and Gen are alike. They can attach to all classes of words in Bahasa Manggarai, except conjunctions. However, syntactically Nom carries syntactic function as a subject whereas Gen, in addition to being the owner of the nominal possessive phrase, also beccomes a part of the polymorphemic word which bears a specific function in the sentence. In sentences that the predicate verb has one argument, Nom and Gen are attached to the verb while in sentences that the predicate verb has two arguments and active diathesis, Nom and Gen are adhared to the object of the sentence. In passive sentences, Nom and Gen are attached to the verb or the word or passive marker. Another discovery was the genitive construction d which behaves syntactically is similar to Gen."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D1725
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library