Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andita Rizky Salsabila
Abstrak :
Kamera pengawas sengat penting keberadaannya untuk membantu mengawasi area tertentu. Gambar digital yang direkam biasanya adalah aktivitas yang terjadi atau keberadaan objek di dalamnya, termasuk objek masker, kacamata hitam, helm dan topi yang rawan digunakan sebagai penutup identitas ketika sedang melakukan tindak kejahatan. Kemampuan tersebut dapat mencegah maupun menelusuri kejadian yang tidak diinginkan seperti tindakan criminal. Namun, saat ini kamera pengawas bersifat pasif sehingga berpotensi meningkatkan resiko kelalaian oleh pihak penjaga (user) dalam memantau aktivitas yang sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem yang mampu meningkatkan kinerja kamera pengawas dalam mendeteksi objek pada perangkat Raspberry Pi sehingga kamera dapat bersifat aktif serta mampu memberikan hasil yang optimal dan juga mengurangi penggunaan penyimpanan berlebih. Sistem deteksi objek yang digunakan menerapkan teknik Deep Learning dengan MobileNetV2-SSD sebagai model arsitektur jaringannya. Uji coba penelitian dilakukan pada beberapa variasi jarak terhadap objek sejauh 0-1,5 meter. Hasil penelitian didapatkan nilai mAP 70,3% dan saat  pengujian real-time menunjukkan keakurasian pada jarak 0-1 meter sebesar 87,5%. Pada jarak lebih dari 1,5 meter kemampuan deteksi system mulai berkurang. ......Monitoring cameras are very important to help monitor certain areas. Digital images recorded are usually activities that occur or the presence of objects in them, including masks, sunglasses, helmets and hats which are prone to be used as a cover for identity when committing a crime. This capability can prevent or track unwanted events such as criminal acts. However, currently monitoring cameras are passive so that they have the potential to increase the risk of negligence by the user in monitoring ongoing activity. This study aims to design a system that can improve the performance of monitoring cameras in detecting objects on the Raspberry Pi device so that the camera can be active and able to provide optimal results and also reduce excess storage usage. The object detection system used applies Deep Learning techniques with MobileNetV2-SSD as the network architecture model. Research trials were carried out at several variations of the distance to objects as far as 0-1.5 meters. The results are mAP value is 70.3% and 87.5% accuracy during real-time testing at a distance of 0-1 meter. At a distance of more than 1.5 meters the detection capability of the system begins to decrease.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Dario Lesmana
Abstrak :
Bahasa Isyarat adalah bahasa yang digunakan kebanyakan oleh kaum tuna rungu dan tuna wicara yang tidak bisa berkomunikasi secara audio, hal ini menimbulkan kesenjangan dalam berkomunikasi terlebih dalam kemampuan tuna rungu dan tuna wicara dalam melaksanakan kehidupannya sehari – hari khususnya saat ingin melamar kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mempermudah komunikasi antara pengguna bahasa isyarat dengan mereka yang tidak memahami bahasa isyarat, dimana dengan adanya sistem ini maka translasi bahasa isyarat ke Bahasa Indonesia akan dilakukan secara automatis dan ini akan membantu bagaimana kaum tuna wicara dan tuna rungu berkomunikasi dengan mereka yang tidak memahami bahasa isyarat sehingga ini akan berdampak dimana para pengguna bahasa isyarat bisa memiliki kesempatan yang sama dengan semua orang dalam proses pelamaran kerja dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Sistem pengenalan bahasa isyarat ini bekerja dengan menerima bahasa isyarat yang disampaikan oleh seseorang secara real-time dan kemudian mengenalinya sebagai arti kata dari bahasa isyarat tersebut ke Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini OpenCV digunakan sebagai metode pengambilan gambar dalam waktu nyata, serta algoritma YOLOv5 yang dibandingkan dengan SSD yang digunakan untuk memroses gambar tersebut serta menandakan yang mana objek yang dianggap sebagai bahasa isyarat dan mendeteksi artinya. Proses training dilakukan dengan dataset yang terdiri dari 463 citra training yang kemudian diaugmentasi sehingga berjumlah 1389 citra training. Model yang dihasilkan dari setiap algoritma yang digunakan dalam penelitian diuji menggunakan dataset testing lalu akan diuji dalam tahap real-time testing dan parameter yang digunakan untuk evaluasi kedua hasil model adalah akurasi atau (confidence score) sistem, precision, recall, dan F1 Score untuk masing – masing model dimana nilai perbandingan untuk nilai confidence score model YOLOv5 dan SSD adalah 100% : 87.66%. Sedangkan perbandingan nilai F1 Score untuk model YOLOv5 dan SSD adalah 1 : 0.9342. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Learning Rate dari Model SSD lebih tinggi dibanding Model YOLOv5 yaitu 0.08 : 0.009. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa algoritma YOLOv5 akan memiliki hasil presisi yang lebih baik dibandingkan algoritma SSD. ......Sign Language is the method used mostly by deaf and mute people which are unable to communicate by audio . This difference in the way of communicating between each other creates a gap in communicating between the deaf and mute with normal people. This research is done with the intent to further make the communication between sign language user those that do not understand sign language by automatically translating the meaning of each sign language to Bahasa Indonesia. By doing this, this will ensure to help the mute and deaf people so that they will have the same opportunity to apply for a job just like those without disability. Sign language recognition works by detecting object in real time using camera and then recognize the sign made and show the meaning of that particular sign. This is made possible using OpenCV to take images in real time and the model SSD and YOLOv5 to process those images and label them using rectangular show which object on the picture is the sign language that needs to be recognized based on the available dataset which is the sign language that have already been taken before the test. The training process of this research is done using 463 training images which then augmented and becomes 1389 training images. The models created from training using both algorithms will be tested using testing images and then further tested using real-time testing and the parameter used for evaluation of those models are the confidence score of the system accuracy, precision, recall, and F1 Score which from this research shows that the comparison of confidence score of the system accuracy betweenYOLOv5 model and SSD model is 100% : 87.66%. On the other hand, the comparison of the F1 Score between YOLOv5 model and SSD model is 1 : 0,9342. This research shows that YOLOv5 model have better learning rate compared to SSD which is 0.08 : 0.009. The result from this research shows that YOLOv5 algorithm will have better score of precision compared to SSD algorithm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa` Fitri Nurfirdausi
Abstrak :
Perkembangan Human Computer Interaction (HCI) dalam dunia medis dapat membantu pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga atau perawat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan baik. Pada penelitian ini akan digunakan salah satu aplikasi HCI yaitu pengenalan isyarat tangan melalui web camera sebagai sistem penyampaian pesan. Akuisisi citra dilakukan pada 12 subjek dengan berbagai jenis kelamin dan usia yang memperagakan lima isyarat tangan. Isyarat tangan yang diperagakan berdasarkan pada kebutuhan dasar pasien: makan, minum, ingin ke toilet, butuh bantuan, dan butuh obat-obatan. Citra yang telah dikumpulkan lalu dilakukan pengolahan seperti labelling kelas hingga akhirnya dilatih menggunakan algoritma Single Shot Detector (SSD) MobileNet V2. SSD MobileNet V2 dipilih karena memiliki kemampuan deteksi yang baik dan komputasi yang cukup ringan sehingga cocok diaplikasikan untuk real-time. Pada penelitian ini, didapatkan mean Accuracy Precision (mAP) sebesar 44.7% serta dapat mendeteksi dan mengenali 85 dari 100 citra dengan baik ketika dijalankan pada komputer personal. Hasil mAP yang didapatkan lebih baik dari penelitian sebelumnya. Frame Rate per Second (FPS) yang dihasilkan saat diaplikasikan real-time sebesar ±2 FPS. Model hasil pelatihan kemudian juga diaplikasikan pada Raspberry Pi Model 3 dan 4 untuk mengetahui perbandingannya. ......The development of Human Computer Interaction (HCI) in medical side can help dissabled patient to communicate well with their relatives and medical helpers. This can help to maintain their needs to be well-fullfilled. In this research study, one of HCI aplication has been used. It is hand gesture recognition using web camera as a notification system. Image acquisition has been done on 12 subjects with various gender and ages. They demonstrated the five gestures: need to eat, need to drink, need to go to the toilet, need help and need medicines. These gestures are based on human’s basic daily needs. The collected images were processed like labelling the images and tarined using Single Shot Detector (SSD) MobileNet V2 algorithm.We chosed SSD because it has good ability in object detection and needs low computation. Therefore, it is suitable to be applied on real-time detection. In this study, we yielded mean Accuracy Precision (mAP) 44.7% and 85 out of 100 images were well-detected when they were run on personal computer (PC). The result provided in this study is considered better than previous study. Frame rate per second (FPS) provided in this study was ±2 FPS. The trained model also was run on Raspberry Pi 3 and 4 to compare their results.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Tjakra Adisurja
Abstrak :
Kemajuan teknologi kini mengizinkan manusia untuk mengambil gambar citra termal yang memiliki kemampuan untuk menerima citra termal tanpa perlu adanya cahaya tampak. Hal ini membuat manusia dapat melihat dalam gelap akibat pancaran benda-hitam dari benda-benda yang menghasilkan panas. Dengan menggunakan algoritma Single Shot Detector, dapat dilakukan deteksi objek berupa manusia untuk membedakan laki-laki dengan perempuan. Model SSD dengan berbagai arsitektur seperti MobileNetV1, MobileNetV2 dan ResNet50 digunakan untuk menguji kemampuan deteksi objek kamera termal terhadap kemampuan deteksi objek pada kamera berwarna. Arsitektur model kamera termal dengan nilai mAP dan AR@1 dengan data pengujian terbaik adalah ResNet50 dan untuk arsitektur model deteksi objek kamera berwarna terbaik adalah MobileNet V1 .Kamera termal unggul dalam melakukan deteksi di seluruh rentang kondisi pencahayaan namun kamera berwarna hanya mampu melakukan deteksi di atas intensitas cahaya 42 lux.Kamera berwarna unggul dalam melakukan deteksi dengan nilai inferensi terbaik berada di antara 3 – 15m sedangkan kamera termal memiliki jarak efektif melakukan inferensi di antara 3 – 10m. ......The advancement in imaging technology has come to an era where cameras are now able to capture infrared images. This advancement causes cameras to be able to capture without any visible light spectrum and receive image under the dark due to the black-body radiation phenomena. In conjunction with Single Shot Detector algorithm, it is now possible to detect and clasify thermal images into classes to recognize the gender of a human being as a male or female. The architecture used in the models are MobileNetV1, MobileNetV2 and ResNet50 which are then trained using a custom dataset of thermal images and colour images. The testing dataset shows that ResNet50 is the model with the highest mAP and AR@1 score for thermal model and MobileNetV1 is the model with the highest mAP and AR@1 score for colour model. The other test with varying object distance and varying light instensity shows that thermal image detection models are able to detect object at all lighting condition while the colour image models are only able to detect object above 42 lux. Colour detection models are better at detecting objects at a longer distance from the camera from a distance of 3 – 15 m while the termal models are able to do inference effectively from a distance of 3 – 10 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library