Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Nuraini
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kebijakan ruang udara terbuka ASEAN yang direncanakan akan diwujudkan pada tahun 2015 dengan tujuan akhir pembentukan Single Aviation Market di kawasan ASEAN. Kebijakan ruang udara terbuka sendiri bukanlah merupakan sesuatu yang baru dalam dunia penerbangan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Australia-New Zealand telah menerapkan terlebih dahulu kebijakan yang merupakan konsep liberalisasi dari transportasi udara tersebut. Kebijakan ruang udara terbuka di kawasan ASEAN juga merupakan suatu kebijakan yang diimplementasikan dalam rangka perwujudan Komunitas Ekonomi ASEAN. Kebijakan ruang udara terbuka ASEAN menjadi sebuah keniscayaan pasca dibentuknya ASEAN Framework Agreement on the Integration of Priority Sectors dimana transportasi udara merupakan salah satu sektor yang akan direncanakan yang akan diintergrasikan dalam lingkup ASEAN. Penerapan kebijakan ini di negara-negara anggota ASEAN dilakukan secara bertahap dan progresif. Namun, sebagai suatu kebijakan, penerapannya juga memiliki implikasi-implikasi tertentu bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN seperti terhadap bidang pariwisata, industri transportasi udara nasional, serta terhadap maskapai penerbangan. ......This thesis tells about ASEAN open skies policy which will come into realization by 2015 with final aim on the creation of Single Aviation Market in the ASEAN region. Open skies policy itself was not a new policy in aviation industry. United States, European Union, and Australia-New Zealand had been implemented this liberalization policy since long time ago. The implementation of open skies in ASEAN region is one of ways to envisage the creation of ASEAN Economic Community. ASEAN open skies became closer to the reality after the commencing of ASEAN Framework Agreement on the Integration of Priority Sectors where air travel is one of sectors which will be integrated in the context of ASEAN region. This policy will be implemented in ASEAN member countries by a gradual and progressive basis. But as a policy, the implementation of this open skies will bring some implications in some areas such as tourism, national aviation industry, and air carriers, to Indonesia as an ASEAN member country.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S26234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruwantissa Abeyratne
Abstrak :
Indonesia?s demand for air transport is higher in proportion to its GDP per capita. Its economy can be expected to grow 6% to 10% annually. A single aviation market could add another 6% to 10% growth in sheer demand. Yet its airports are badly in need of expansion, its infrastructure is bursting at its seems, and above all, its airlines are strongly resisting liberalization of air transport in the region for fear of being wiped out by stronger contenders in the region. Against this backdrop, it is incontrovertible that Indonesia?s civil aviation is intrinsically linked to regional and global considerations. A single aviation market in the ASEAN region will bring both benefits to Indonesia and challengers to its air transport sector. This article discusses the economic and regulatory challenges that Indonesia faces with the coming into effect of the ASEAN Single Aviation market in 2015.

Permintaan transportasi udara di Indonesia lebih tinggi sebanding dengan PDB per kapita. Ekonominya dapat diperkirakan akan tumbuh 6 % sampai 10 % per tahun. Sebuah pasar penerbangan tunggal bisa menambah 6 % sampai 10 % pertumbuhan permintaan. Namun, bandara-bandara yang sangat membutuhkan ekspansi, infrastruktur yang meledak di perusahaan, dan di atas semua, maskapai yang secara kuat menolak liberalisasi angkutan udara di wilayah ini karena takut dihapuskan oleh pesaing kuat di wilayah tersebut Dengan latar belakang ini,tak terbantahkan bahwa penerbangan sipil di Indonesia secara hakiki berhubungan dengan pertimbangan regional dan global. Sebuah pasar penerbangan tunggal di kawasan ASEAN akan membawa manfaat baik bagi Indonesia dan penantang untuk sektor transportasi udara. Artikel ini membahas tantangan ekonomi dan peraturan yang dihadapi Indonesia dengan berlakunya Pasar Penerbangan Tunggal ASEAN pada tahun 2015.
University of Indonesia, Faculty of Law, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library