Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
Metode analisis iodometri adalah metode analisis standar (SNI) yang digunakan untuk menentukan kandungan iodat dalam garam. Metode analisis spektrofotomeiri sinar tampak menurut prinsip-prinsip analisisnya diharapkan dapat menjadi metode analisis altematif penentuan iodat dalam garam, karena detektor yang digunakan untuk mengamati wama memiliki ketelitian dan sensitititas yang lebih baik daripada mata. Oleh karenanya nrlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kandungan iodat dalam garam dengan metode analisis spektrofotornetri si nar tampak.

Tujuan dan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode analisis titrasi iodometri dan metode analisis spektrofotometri sinar tampak dalam menganalisa kandungan iodat di dalam garam pasar. Penelitian dilakukan dengan menguji batasan analisis, pengaruh NaCl terhadap kurva kalibrasi dan keakuratan masing- masing metode dengan menggunakan garam NaCl p.a dengan ditambahlcan sejumlah iodat. Hasil analisis ini kemudian dianalisis dengan metode analisis regresi Kcmudian untuk penguj ian garam pasar, digunakan tiga macam merk garam pasar dan dianalisis dengan kedua metode.

Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa batasan analisis untuk spektrofotomenri 5 sampai 0_1 ppm. Konsentrasi NaCl yang meningkat akan meningkatkan sensitifitas analisis untuk spelctrofotometri, dengan konsentrasi NaCl optimum 20 gr/100 ml sedangkan konsentrasi NaCl tidak berpengaruh untuk iodometri. Keakuratan masing-masing metode diperoleh dengan persamaan regresi untuk spektrofotometri yaitu Y = 0,9959 X dengan R2 = 0,9823 dan untuk iodometd Y= 0,9807x dengan R2 = 0,9967l. Hasil analisis garam pasar bemmerk dengan kedua metode didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih hasil analisis rata-rata I ppm.
2001
S49135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Suprihatin
Abstrak :
Usaha untuk membuat alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam pengawasan, penelitian, dan perkembangan laboratorium analisa merupakan kecenderungan pada akhir abad 20 Otomatisasi instrumentasi di laboratorium menghasilkan banyak kemajuan dalam analisis kimia seperti sensitivitass, elektivitas. Presisi, kecepatan, biaya, dan jangkauan aplikasi yang luas. Salah satu contoh otomatisasi dalam analisis kimia adalah flow lryectiott Analysis atau FIA. FIA adalah metode analisis berdasarkan injeksi cairan sampel ke dalam aliran kontinyu tidak beruas dari suatu cairan yang sesuai. Injeksi sampel membentuk zona hasil reaksi kimia. Zona ini ditransportasikan menuju detector dan langsung diukur absorbansi, potensial elektroda atau parameter fisika lainnya. Modifikasi yang bisa dilakukan dalam FIA membuat metoda ini dapat menjadi metoda Analisis alternatif dan mempunyai jangkauan luas dalam komunitas analisis kimia. Pada penelitian yang dilakukan, dipelajari metoda penentuan klorida dengan teknik FIA. Prinsip penentuannya adalah pengukuran. besarnya absorbansi senyawa kompleks {Fe(SCN)}2. yang dihasilkan dari reaksi antara Fe3* dengan scN-. Ion SCN- ini dihasilkan dari reaksi antara ion cl- dengan Hg(SCN)2. Kelayakan teknik FIA ditentukan dengan parameter operasional FIA yaitu dispersi. Dispersi adalah perbandingan absorbansi yang tidak terdispersi dengan absorbansi FIA. Dispersi dipengaruhi volume injeksi sampel kecepatan alir pereaksi dan panjangk olom. Hargad ispersid ari percobaana dalah2 -6, hargai ni beradad alam range dipsersi untuk pengukuran Spektrofotomteri yaitu disperse sedang ( 3-10). Hasil percobaan membuktikan bahwa kenaikan volume injeksi sampel dan kecepatan alir pereaksj umumnya menyebabkan dispersi menurun. Sedangkan kenaikan panjang kolom menyebabkan dispersi meningkat. Dengan menggunakan kondisi optimum, dilakukan percobaan untuk Mengetahui pengaruhi on pengganggu terhadap hasil pengukuran. Ion pengganggu yang digunakan adalah sulfat dan karbonat pada konsentrasi sepersepuluh, setengah, satu' l0' dan 50 kali konsentrasi klorida. Sampai konsentrasi ion sulfat dan karbonat 50 kali konsentrasi klorida ternyata tidak memberikan perbedaan berarti dibandingkan dengan tanpa ion pengganggu tersebut. Batas deteksi pengukuran dengan F IA adalah 6'13 ppm sedangkan dengan konduktometri 3l 29 ppm.P erbandingan dengan titrasi Konduktometri tdak.memberikan perbedaan hasil yang berarti.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Rizqa Fadhila
Abstrak :
Sintesis fotokatalis CoCr2O4/ZnO telah berhasil dilakukan untuk pertama kalinya dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun gendola (Basella alba L.) yang mengandung alkaloid sebagai sumber basa serta flavonoid, saponin, dan tanin sebagai agen penstabil dalam pembentukan CoCr2O4/ZnO. Hasil karakterisasi FTIR, UV-Vis DRS, XRD, SEM-EDS, dan TEM dilakukan untuk menganalisis struktur kristal, sifat optik, morfologi, dan ukuran partikel CoCr2O4/ZnO. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa ZnO dan CoCr2O4 masing-masing memiliki struktur kristal heksagonal dan kubik, serta CoCr2O4/ZnO menunjukan gabungan karakteristik keduanya. Hasil analisis SEM-EDS memperlihatkan morfologi CoCr2O4 yang berbentuk octahedral tersebar di permukaan ZnO dengan persebaran unsur-unsur penyusunnya yang merata. Karakterisasi TEM CoCr2O4/ZnO menunjukan ukuran partikel ZnO sebesar ± 75,80 nm dengan CoCr2O4 berada di permukaan ZnO dengan ukuran 10-30 nm. Uji kinerja fotokatalitik CoCr2O4/ZnO terhadap degradasi malasit hijau di bawah penyinaran sinar tampak menunjukkan hasil fotodegradasi lebih baik dibandingkan dengan ZnO saja. Hal ini didukung hasil pengukuran UV-Vis DRS yang menunjukan adanya penurunan nilai celah pita ZnO setelah dimodifikasi dengan CoCr2O4 dari 3,16 eV menjadi 2,80 eV (red shifting). Degradasi malasit hijau oleh CoCr2O4/ZnO mencapai 90,91% selama 120 menit di bawah penyinaran sinar tampak. Kinetika reaksi untuk degradasi malasit hijau mengikuti model kinetika orde satu-semu dengan nilai tetapan laju sebesar 9,57 × 10-3 menit-1. Dengan demikian, fotokatalis CoCr2O4/ZnO hasil green synthesis memiliki kinerja fotokatalitik yang sangat baik untuk diaplikasikan dalam mendegradasi malasit hijau di daerah sinar tampak. ......Synthesis of CoCr2O4/ZnO photocatalyst has been successfully carried out for the first time by means of green synthesis using gendola leaves extract (Basella alba L.) which contains alkaloids as sources of the base and flavonoids, saponins, also tannins as capping agents in the formation of CoCr2O4/ZnO. FTIR, UV-Vis DRS, XRD, and SEM-EDS characterizations confirmed the crystal structure, optical properties, morphological and elemental composition of CoCr2O4/ZnO. XRD results confirmed that ZnO and CoCr2O4 had hexagonal and cubic crystal systems, respectively, and CoCr2O4/ZnO showed both CoCr2O4 and ZnO phases. SEM-EDS analysis showed the octahedral morphologies of CoCr2O4 on the surface of ZnO with evenly distributed constituent elements. TEM characterization of CoCr2O4/ZnO shows ZnO particle size of ± 75.80 nm with CoCr2O4 on the surface of ZnO with a size of 10-30 nm. The photocatalytic performance of CoCr2O4/ZnO on the degradation of malachite green under visible light irradiation was higher compared to ZnO. By modification with CoCr2O4, ZnO shows improved photocatalytic activity supported by UV-Vis DRS measurements that decreased the optical bandgap of ZnO from 3.16 eV to 2.80 eV after modification with CoCr2O4 leading to the visible region, consequently, the degradation of malachite green by CoCr2O4/ZnO can reach 90.91% for 120 minutes under visible light irradiation. The reaction kinetics for the degradation of malachite green followed a pseudo-first-order reaction kinetics with a rate constant of 9.57 × 10-3 min-1. Therefore, the green synthesis of CoCr2O4/ZnO as a photocatalyst has excellent photocatalytic performance for the application of malachite green degradation in the visible light region.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Jayanthi Saragih
Abstrak :
Modifikasi terhadap lampu hias dengan melapiskan katalis TiO2 termodifikasi ke penutup lampu yang terbuat dari bahan kain katun untuk mendegradasi polutan udara ruangan yang dimodelkan oleh CO dari asap rokok dan formaldehida telah dilakukan. Hasil uji kinerja degradasi menunjukkan hasil bahwa CO dapat terkonversi sebesar 24% dan formaldehida sebesar 38% dalam waktu 180 menit dengan konsentrasi awal polutan tertentu. Katalis TiO2 yang dimodifikasi dengan penambahan TEOS dan urea mampu memiliki kinerja degradasi polutan di bawah sinar tampak. ......Modification of decorative lamp with lampshade coated modified TiO2 catalyst to degrade indoor pollutants which are modeled with CO from cigarette smoke and formaldehyde have been conducted. The degradation test results showed that CO can be converted by 24% and 38% formaldehyde in 180 minutes with certain initial concentration. TiO2 catalyst which modified with addition of TEOS and urea could degrade pollutants under visible light.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Arti Sari
Abstrak :
Biji jinten hitam (Nigella sativa Linn) dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk menguji toksisitas akut serta untuk mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah dari campuran kedua bahan alam tersebut yang dibuat dalam bentuk ekstrak. Uji toksisitas akut dilakukan terhadap 8 kelompok perlakuan yaitu 4 kelompok mencit jantan dan 4 kelompok mencit betina, masing-masing terdiri atas 6 ekor mencit. Dosis yang digunakan adalah campuran 2,5159 g ekstrak biji jinten hitam dan 2,4387 g ekstrak kelopak bunga rosella sebagai dosis 4. Untuk dosis 3, dosis 2 dan dosis 1 merupakan pengenceran 2 kali, 4 kali dan 8 kali dari dosis 4. Uji khasiat dilakukan menggunakan 6 kelompok perlakuan masing-masing terdiri atas 4 ekor tikus putih jantan. Induksi diabetes dilakukan dengan memberikan aloksan secara intravena dengan dosis 18 mg/200g bb kepada 5 kelompok sedangkan 1 kelompok tidak diinduksi sebagai kontrol normal. Dosis bahan uji yang digunakan adalah campuran dari 113,4 mg ekstrak biji jinten hitam dan 204,156 mg ekstrak kelopak bunga rosella sebagai dosis 1. Untuk dosis 2 dan dosis 3 merupakan kelipatan 2 kali dan 4 kali dari dosis 1. Sebagai pembanding digunakan glibenklamid 0,3% dan untuk kelompok normal serta kelompok normal perlakuan diberikan CMC 0,5%. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan metode o-toluidin menggunakan spektrofotometer ultraviolet dan sinar tampak pada panjang gelombang 633 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa campuran ekstrak biji jinten hitam dan ekstrak kelopak bunga rosella aman untuk dikonsumsi serta mampu menurunkan kadar glukosa darah dan dosis yang paling optimal dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah dosis 2.
Black seed (Nigella sativa Linn) and calyx of roselle (Hibiscus sabdariffa Linn) has been used by people in Indonesia as traditional medicine which can be reduce the level of glucose blood on the body. This research has been carried out to measure of acute toxicity and for known the effect of glucose blood from the mixed of the natural material which made in extract. The experiment of acute toxicity was done on 8 different treatment consisted of 4 groups for male mice and 4 groups for female mice, which for each group consisted of 6 mice. The mixed doses was 2,5159 g black seed extract and 2,4387 g calyx roselle extract for dose 4. For dose 3, dose 2 and dose 1 was thinning 2 times, 4 times and 8 times from dose 4. The glucose blood test was made in 6 different treatment which was each group consisted of 4 male white rats. The induced of diabetic was done by given the alloxan which dose 18 mg/200 g bw intravenously for 5 different class while for the other one have not been induced for the normal control. The mixed doses was 113,4 mg black seed extract and 204,156 mg calyx roselle extract for dose 1. For dose 2 and dose 3 was the multiple 2 times and 4 times from dose 1. Glibenclamid 0,3% was respectively used as standart and CMC 0,5% was used as normal control and treatment control. Measurement of the glucose blood level that used o-toluidine methode was done by spectrophotometry UV-Vis at wavelength of maximum absorption 633 nm. The result of the research shows that the mixed of black seed extract and calyx roselle extract was secure to consumed and can reduce glucose blood level and then the optimal dose which can reduse the blood glucose was dose 2.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32922
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library