Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Demsa
Abstrak :
Prevalensi panjang badan lahir pendek di Indonesia masih tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pelbagai faktor secara langsung dan tidak langsung serta berdampak luas dan berkelanjutan dalam siklus kehidupan. Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dengan pendekatan potong lintang bertujuan mengetahui mekanisme hubungan berbagai variabel laten terhadap prevalensi panjang badan lahir pendek. Sampel adalah 497 kabupaten yang diagregat dari data individu, yaitu anak lahir dari ibu berusia 15 hingga 49 tahun dengan kriteria anak kandung dan lahir tunggal. Pemodelan menggunakan Structural Equation Modelling. Kehamilan berisiko tinggi berhubungan positif langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = 0,279; nilai p = 0,014). Pemanfaatan pelayanan kesehatan berhubungan positif tidak langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek melalui kehamilan berisiko tinggi (r = 0,135; nilai p = 0,029). Sosial ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = -0,087; nilai p = 0,156), namun akan berhubungan bila melalui mekanisme hubungan pemanfaatan pelayanan kesehatan (r = 0,653; nilai p = 0,0001) dan kehamilan berisiko tinggi (r = 0,759; nilai p = 0,0001). Upaya intervensi perlu difokuskan pada pencegahan kehamilan berisiko tinggi melalui perbaikan status gizi dan kesehatan ibu sejak usia remaja untuk menurunkan prevalensi panjang badan lahir pendek.
The prevalence of short birth length in Indonesia still high and it becomes a public health problem caused by any direct and indirect factors as well as having a wide and sustainable effect in life cycle. The study used Basic health system (Riskesdas) 2013 data with a cross-sectional approach aiming to find out the mechanism of the relation between any latent variables to the short birth length prevalence. Samples were 497 districts aggregated from individual data that were children children born by 15 - 49 year-old mothers with biological children and single birth criteria. The modelling used Structural Equation Modeling. High-risk pregnancy had a direct positive relation with the prevalence of short birth length (r = 0.279; p value= 0.014). The use of health services had an indirect positive relation with short birth length prevalence through high-risk pregnancy (r = 0.135; p value= 0.029). Social economy did not have any significant relation with the prevalence of short birth length (r = -0.087; p value = 0.156), but would be related if through the mechanism of health service use (r = 0.653 ; p value = 0.0001) and high-risk pregnancy (r = 0.759 ; p value = 0.0001). Efforts of intervention need to be focused on prevention of high-risk pregnancy through improvement of nutritional and health status of mothers since teenager in order to reduce short birth length prevalence.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Listiarani
Abstrak :
Peristiwa serangan teroris pada 9 September 2001 menjadi sebuah momentum yang mengubah arah kebijakan keamanan global hingga hari ini. Selama 20 tahun terakhir, kebijakan anti terorisme dan anti kekerasan ektrimisme menjadi fokus dalam kebijakan keamanan global. Pergeseran kebijakan ini nyatanya menyebabkan berkembangnya norma negatif tentang pemuda, pemuda dianggap sebagai kelompok yang menjadi ancaman bagi negara karena dianggap aktif dalam konflik dan kekerasan ektrimisme. Hal ini menyebabkan pemuda diasingkan dalam proses pengambilan keputusan, mendapatkan perilaku kekerasan, dan kontribusinya tidak diperhitungkan dalam isu perdamaian. Pada tahun 2012, UNOY sebagai jejaring pemuda bina-damai dari seluruh dunia mendorong advokasi norma tentang ‘partisipasi pemuda yang bermakna’ dalam isu perdamaian dan keamanan. Mereka menginginkan adanya perubahan atas norma negatif yang ada karena pada kenyataanya populasi pemuda yang terlibat dalam konflik jauh lebih jauh dibandingkan populasi pemuda yang berkontribusi secara positif dalam isu perdamaian. Upaya-upaya UNOY sebagai norm entrepreneur didukung oleh PBB dan organisasi internasional lainnya juga Yordania menyebabkan diadopsinya Resolusi DKPBB no.2250 tahun 2015 tentang Pemuda, Perdamaian, dan Keamanan. Menggunakan teori Siklus Hidup Norma milik Finnemore dan Sikkink, perkembangan tentang norma ‘partisipasi pemuda yang berarti’ dalam isu perdamaian dan keamanan dianalisa dan disimpulkan bahwa norma tersebut saat ini berada di tahap norm cascade. Butuh waktu lebih untuk norma ini untuk akhirnya masuk ke tahap internalisasi karena negara belum menganggap norma ini sebagai prioritas dan pembentukan sistem implementasi yang belum terintegrasi dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif eksploratif, dimana sumber data utama berasal dari dokumen PBB, jurnal, buku, dan wawancara yang dilakukan. ......The terrorist attack on the 9th September 2001 or called the 9/11 have become a momentum that changed the whole global security agenda. For the past 20 years, policies on countering terrorism and violent extremism had been the focus of global security. This shift of policy in fact have created the development of negative norms about youth, they are perceived as a threat to the state as some of them is playing an active role in conflict and violent extremism. Youth is excluded in decision making process, received act of violence, and their contribution in peace seen as none. In 2012, UNOY as global youth network of young peacebuilders advocate for ‘youth meaningful participation’ norm within peace and security issue. They wanted a change on the existing negative norm based on fact that less youth is being engaged in conflict, most of them is actively participating in peace efforts. UNOY as norm entrepreneur, along with other UN bodies and NGOs as well as Jordan’s endorse successfully lead this advocacy to the adoption of UNSCR 2250 in 2015 on Youth, Peace, and Security. Using Norm Life Cycle theory of Finnemore and Sikkink, these processes are being analyzed and it is concluded that the norm has come to the norm cascade phase. There still time needed in order for this norm to achieve the internalization phase because state still seeing this not as their priority and that the implementing system have not yet been integrated well. This research is done by using qualitative-explorative method where the main data were collected through UN documents, journals, books, and interviews.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ki Padmasoesastra
Abstrak :
Buku ini berisi tentang tatacara (adat istiadat) dalam siklus kehidupan masyarakat Jawa yang disajikan dalam bentuk cerita dengan dialog-dialog. Tatacara tersebut diawali dengan upacara selamatan ibu hamil dan diakhiri dengan selamatan bagi orang yang meninggal sejak 3 hari hingga 1000 hari.
Jakarta: Bale Pustaka, [date of publication not identified]
BKL.1144-PW 178
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library