Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singapore: Page One, 2003
725.21 WIT II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abramson, Susan
New York: Rizzoli, 1999
725.2 ABR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuno O. Fernandes
Taylor and Francis, 2018
658 JIPE 35:5 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M Naufal Muzakki Juliansyah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku mahasiswa terhadap Kopinako dengan menggunakan 7Ps dari bauran pemasaran sebagai variabel indikator. Penelitian ini melibatkan 10 partisipan untuk diwawancarai. Pengumpulan data akan menggunakan wawancara semi terstruktur yang didasarkan pada protokol studi kasus. Penelitian ini menggunakan triangulasi lokasi dan anggota untuk validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumen terhadap Kopinako terutama dipengaruhi oleh faktor tempat yang bermitra dengan bukti fisik seperti aksesibilitas, suasana, arsitektur, dll. Sedangkan faktor berikut yang mempengaruhi perilaku konsumen Kopinako adalah faktor produk yang bermitra dengan harga. . Peneliti menemukan pola bahwa faktor tempat merupakan faktor yang mempengaruhi untuk menarik dan mempengaruhi niat konsumen seperti untuk belajar atau nongkrong. Sedangkan faktor produk dan harga merupakan faktor pendorong yang mempengaruhi konsumen apakah akan terjadi pembelian ulang atau tidak. Sesuai dengan hasil tersebut, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan alokasi sumber daya seperti berinvestasi di tempat sambil meningkatkan produk yang dapat membuat kedai kopi lebih unggul dari pesaing.

The purpose of this research is to study what factors that influences student’s behavior towards Kopinako using 7Ps of the marketing mix as the indicator variable. This research involves 10 participants to be interviewed. Data collection will using a semi-structured interview that is based on the study case protocol. This research uses a location and member triangulation for validity. The result showed that consumer behavior towards Kopinako mainly influenced by the place factor partnered with physical evidence such as the accessibility, the ambiance, the architecture, etc. while the following factor that influence the behavior of Kopinako consumer is the product factor partnered with the pricing. The researcher found a pattern that a place factor is the influencing factors to attract and influence consumer intention such as for studying or hanging out. While product and price factor are the drivers that influence consumer whether there will be a repeat purchase or not. Accordance to the result, marketers can develop appropriate marketing strategies and allocation of resources like investing on the place while improving the product that can make the coffee shop superior than competitors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang Bagdja
"ABSTRAK
Sikap mental positip sesuai Pancasila sangat diperlukan untuk mensukseskan pembangunan masih terdapat perbuatan ekonomi yang bertentangan dengan Pancasila seperti praktek riba dan rentenir. Untuk menangkal perbuatan merugikan ini dapat dengan cara lebih mendayagunakan dan menghasilgunakan Pegadaian. Pegadaian adalah Perusahaan Jawatan yang memegang hak monopoli usaha di bidang gadai. Telah berdiri sejak tahun 1901. Mempunyai tugas menyalurkan kredit dengan jaminan barang bergerak atas dasar hukum gadai, mencegah pegadaian gelap, ijon dan praktek riba serta membina pola perkreditan yang bersifat produktif. Tugas dan fungsinya berkaitan dengan kesejahteraan umum. Dalam perkembangannya mengalami pasang naik dan pasang surut. Kendala yang dihadapi meliputi kelemahan yang berkenaan dengan citra, dana, penilaian barang gadai dan bunga pinjaman tantangan dari kegiatan ekonomi pihak lain problem yang bersumber pada mutu personalia, sikap pengelola, perundang-undangan, tolok ukur keberhasilan usaha, kerjasama antar instansi. Strategi yang dipenlukan agar perkembangan dan prospeknya lebih baik adalah : peningkatan fungsi, penyehatan birokrasi dan administrasi, pemberian kewenangan yang lebih besar dan pelaksanaan hukum fidusia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faishal Rezza Rizaldy
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa fenomena munculnya tempat belanja sebagai respon atas keberadaan kompleks apartemen dalam suatu wilayah. Sebuah kompleks apartemen dapat menampung populasi dengan jumlah yang setara dengan penghuni permukiman tempat tinggal. Hal tersebut memicu kemunculan tempat belanja yang melihat adanya potensi dari penghuni apartemen untuk berbelanja. Di sisi lain, penghuni apartemen juga mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi seperti barang pokok dan peralatan untuk beraktifitas sehari-hari. Pengkajian fenomena ini dilakukan dengan komparasi dua sudut pandang, yaitu perencanaan kawasan tempat tinggal dalam kota dan prinsip yang diterapkan dalam membangun tempat belanja. Kedua hal tersebut mempunyai tujuan masing-masing yang dapat terintegrasi untuk menghasilkan efek yang lebih optimal. Pembahasan yang dilakukan dalam skripsi ini dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman baru yang dapat menunjang tercapainya masing-masing tujuan tersebut dalam praktiknya pada perencanaan tapak.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the phenomenon of shopping place placement in response to the existence of apartment complexes in a region. An apartment complex can accommodate populations with an equivalent number of residents of residential areas. This triggered the emergence of shopping places that saw the potential of apartment residents to shop. On the other hand, apartment residents also have needs that must be met such as basic goods and equipment for daily activities. The study of this phenomenon is carried out by comparison of two perspectives, namely the planning principles of residential areas within the city and the principles applied in building a shopping place. Both of these things have their own objectives that can be integrated to produce more optimal effects. The discussion carried out in this thesis is intended to gain a new understanding that can support the achievement of each of these objectives in practice in site planning."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqshal Raihan Budiputra
"Dibalik modernisasi dan fenomena coffee shop, terdapat industri kopi yang hingga sekarang mempertahankan kesan tradisionalnya yaitu toko kopi bersejarah, yang keberadaannya memiliki sistem berbeda dengan kedai kopi; toko hanya menjual produk kopi dan tidak melayani penyeduhan di tempat (kecuali kondisi tertentu). Berdasarkan jumlahnya, terdapat empat toko kopi bersejarah yang dapat ditemukan di Kota Bandung. Penelitian ini membahas analisis hubungan karakteristik lokasi dengan karakteristik pengunjung toko kopi bersejarah di Kota Bandung menggunakan pendekatan geografi perilaku dan konsep urban heritage. Aspek keruangan ditinjau berdasarkan unsur psikologis manusia baik sebagai lingkungan obyektif ataupun lingkungan behavioral. Untuk mengidentifikasinya, digunakan aspek site dan situation dengan penekanan konsep urban heritage berelemen tangible dan intangible. Berdasarkan itu, unsur site mencakup keberadaan benda bersejarah, ragam arsitektur kolonial, penilaian sejarah produk, serta penerapan tradisi verbal kepada pengunjung. Di sisi lain, unsur situation mencakup keberadaan bangunan cagar budaya dan pusat perdagangan di wilayah sekitar. Analisis dalam penelitian ini mencakup analisis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakteristik lokasi akan membentuk karakteristik pengunjung yang berbeda. Toko kopi bersejarah dengan karakeristik lokasi otentik serta bersuasana urban heritage kuat membuat lebih banyak pengunjung mendatangi toko dengan motivasi intelektual atau status, memiliki frekuensi kunjungan rendah, serta memiliki lingkup demografi heterogen. Sebaliknya, toko yang memiliki karakeristik lokasi bukan otentik dan tidak bersuana urban heritage kuat membuat lebih banyak pengunjung mendatangi toko dengan motivasi fisik, memiliki frekuensi kunjungan tinggi, serta memiliki lingkup demografi homogen. Kemudian, toko kopi bersejarah yang memiliki urban heritage berelemen intangible membuat terdapatnya pengunjung yang mendatangi toko dengan motivasi sosial.

Behind the modernization and coffee shop phenomenon, there is a coffee industry that until now has maintained its traditional impression, namely a historic coffee shop. The existence of historic coffee shops has a different system with coffee shops; the shop only sells coffee products and does not serve brewing on site (except for certain conditions). There are four historic coffee shops that can be found in the city of Bandung. This study discusses the analysis of the relationship between location characteristics and the visitors’ characteristics of historic coffee shops in Bandung using behavioral geography and urban heritage concepts. The spatial aspect is reviewed based on human psychological elements, either as an objective environment or a behavioral environment. Site and situation aspects are used from the tangible and intangible elements within the concepts of urban heritage. The elements of the site includes the presence of historical objects, colonial architectures, historical aspects of the products, as well as the application of verbal traditions. On the other hand, the situation element includes the existence of cultural heritage buildings and trade centers in the surrounding area. The analysis in this study includes descriptive and spatial analysis. The results of the study show that the difference in location characteristics will attract different visitors’ characteristics. A historic coffee shop with ‘authentic’ location characteristics and a strong urban heritage atmosphere makes more visitors come with intellectual or status motivation, lower frequency of visits, and has a heterogeneous demographic scope. On the other hand, shops that do not have the ‘authentic’ location characteristics nor a strong urban heritage atmosphere make more visitors come to the store with physical motivation, higher frequency of visits, and have a homogeneous demographic scope. On top of that, a historic coffee shop that has an intangible element of urban heritage makes visitors come to the store with social motivation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Restuti Iriany
"Bengkel motor skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jakarta Timur berpotensi menghasilkan Limbah B3 yang harus dikelola. Permasalahan dalam penelitian adalah pengelola bengkel belum melakukan pengelolaan Limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak mendukung keberlanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun strategi keberlanjutan pengelolaan Limbah B3 dari bengkel UMKM. Metode yang digunakan adalah metode campuran (kuantitatif dan kualitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 jenis Limbah B3 yang dihasilkan dengan jumlah rata-rata per bengkel antara 128,91 kg hingga 392,35 kg dalam satu bulan, tingkat penerapan (pemenuhan persyaratan) pengelolaan Limbah B3 berkisar antara 37% hingga 63% dan Limbah B3 belum banyak dimanfaatkan oleh industri daur ulang karena mayoritas Limbah B3 dikelola oleh pengepul tidak berizin. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa diperlukan penguatan terhadap pengelola bengkel dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait pengelolaan Limbah B3 melalui pembinaan dan pengawasan yang dapat dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah maupun industri.

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) scale motorcycle repair shops in East Jakarta City have the potential to generate hazardous waste that must be properly managed. The problem identified in this study is that repair shop managers have not implemented hazardous waste management in accordance with existing regulations and do not promote sustainable practices. The objective of this research is to develop a strategy for the sustainable management of hazardous waste in MSME repair shops. The method used was a mixed methods (quantitative and qualitative). The results showed that there are 8 types of hazardous waste generated with an average amount per repair shop ranging between 128.91 kg to 392.35 kg per month, the level of implementation (compliance with requirements) of hazardous waste management ranged from 37% to 63% and hazardous waste has not been widely utilized by the recycling industry because the majority of hazardous waste is managed by unlicensed collectors. The conclusion of the study show that it is necessary to strengthen repair shop managers by increasing knowledge and attitudes related to hazardous waste management through guidance and supervision that can be performed collaboratively by both the government and the industry."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Suwondo
"Perkembangan teknologi yang cukup pesat khususnya jaringan internet yang secara luas telah digunakan oleh sebagian besar masyarakat di belahan dunia telah membuka kesempatan untuk berbagai kegiatan diantaranya adalah transaksi perdagangan. Perdagangan elektronik didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang (dan jasa) lewat jaringan internet. Perdagangan elektronik mencakup transaksi pembelian serta transfer dana lewat jaringan komputer. Pengertian di atas tidak sepenuhnya merupakan definisi tunggal tentang sistem ini hal ini disebabkan karena hampir setiap saat muncul bentuk-bentuk baru dari e-commerce yang tidak hanya terfokus pada jual-beli online. Walaupun pada prakteknya sistem perdagangan elektronik ini umumnya dilakukan dalam bidang retail seperti misalnya jual-beli buku, compact disk, peralatan elektronik dan barang-barang atau jasa-jasa lainnya melalui situs-situs toko online.
Jepang adalah sebuah negara dengan tingkat penerapan teknologi informasi yang cukup tinggi dimana masyarakatnya memanfaatkan internet sebagai sarana perdagangan. Berbagai kebijakan telah diterapkan oleh otoritas perpajakan di Jepang dalam rangka menjangkau transaksi perdagangan elektronik,diantaranya membentuk suatu badan khusus untuk memantau kegiatan transaksi elektronik dan menggali potensi pajaknya.
Demikian juga dengan negara Australia dimana penduduknya menganggap perdagangan elektronik adalah transaksi yang memberi banyak kemudahan dan keragaman produk yang ditawarkan. Hal ini membuat transaksi e-commerce semakin tumbuh dengan cepat dan menjadi bagian dari kehidupan bahkan kebiasaan penduduk Australia. Pihak otoritas perpajakan di Australia memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan transaksi elektronik dengan memberikan definisi yang jelas akan transaksi yang dilakukan serta peraturan terkait transaksi lintas negara.
Di Indonesia transaksi perdagangan elektronik masih tergolong baru namun perkembangannya cukup pesat. Sebagaimana diketahui bahwa usaha ini memiliki ciri dan kerumitan tersendiri dalam operasional usahanya sehingga diperlukan pengetahuan dan pengalaman dalam menentukan pengenaan pajaknya. Sejauh ini peraturan perpajakan yang ada belum mengatur secara detail atas transaksi perdagangan elektronik. Hal ini sangat diperlukan menyangkut pengenaan pajak atas transaksi elektronik dan kepastian hukum atas transaksi yang dilakukan.Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan kontribusi pemikiran atas aspek pajak dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk menggali potensi perdagangan elektronik. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan study literatur, study lapangan dengan cara melakukan wawancara dari berbagai nara sumber yang berkompeten sehingga diharapkan diperoleh kesimpulan yang signifikan. Dalam penelitian ini juga dilakukan dengan cara membandingkan keadaan yang ada dengan pembanding yang sudah ada (comparative study) sehingga diperoleh hal-hal yang diharapkan dapat diterapkan/diaplikasikan dalam rangka penggalian potensi atas transaksi perdagangan elektronik.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode diatas diperoleh simpulan bahwa Indonesia belum menerapkan aturan secara mendetail dan belum melakukan langkahlangkah pengawasan dan penggalian atas transaksi perdagangan elektronik sebagaimana yang telah dilakukan negara Australia dan Jepang.
Oleh sebab itu disarankan agar pihak otoritas perpajakan di Indonesia melakukan langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh kedua negara tersebut (Jepang dan Australia) yakni memberikan pengertian yang rinci dan mendetail atas kegiatan perdagangan elektronik dan melakukan langkah-langkah nyata untuk melakukan pengawasan atas transaksi elektronik tersebut dalam rangka meningkatkan penerimaan dari sektor perpajakan.

The Growth of technology specially internet network which widely have been applied by most public in the world have opened opportunity for various activities such as electronic-commerces transaction. Electronic commerce is defined as mode for selling and buy goods (and services) through the internet network. Electronic commerce include purchasing transaction and also fund transfer through the computer network. The definition above not fully is single definition concerning this system it is caused by approximant every time of new forms emergence from not e-commerces only focused at online merchants. Although at the practice of this Electronic commerce system generally done in the field of retail is like for example book merchant, compact disk, equipments of other services or goods and electronic by the online shops websites.
Japan is a state with a high level of technology aplication where the public exploit nternet as supporting facilities for commerce. Various policies have been applied by taxation authoritieses in Japans for the agenda of reaching transaction of Electronic commerces, by forming a special bodies for watching activity of electronics transactions and the taxes potency exploration.
And so it is with The Australian where the resident assume Electronic commerce is a kind of transaction giving many amenities and variance of products which on the market. This thing make e-commerce transaction progressively grow swiftly and become part of life even habit of Australian resident. The side of taxation authorities in Australian give big attention to growth of electronic transaction by giving clear transaction definition to which done and also related/relevant regulation of a cross-border transactions.
In Indonesia, E-commerce is a new kind of transaction but the growth is fast enough. As known that this effort have separate complication and characteristic in the effort operational causing required by knowledge and experience in determining imposition of the tax. So far the taxation not yet arrange the regulation in detail to the transaction of Electronic commerce. This thing hardly required concerning imposition of tax to rule of law and electronic transaction.On that account this research done to give contribution of idea to the policys and tax aspect needing done to dig potency of The e-commerces.
Approach of research which applied in this thesis is qualitative approach by doing study literature, study field by the way of doing interview from various resource persons which competences causing expected obtained significant conclusion. In this research also done by the way of comparing the situation with comparator which have applied for the agenda to explore the potency of e-commerce transaction.
From research result by using methods explained above is known that Indonesia not yet apply order in detail and not yet do observation stages and dig of to transaction of Electronic commerce as which have been done by Australia and Japan. On that account suggested that the Indonesian taxation authorities do stages as have done both the state (Japan and Australian) namely give understanding which detail and clearly to the e-commerce activity and do reality stages for doing observation to the electronic transaction for the agenda of increasing acceptance from taxation sector."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library