Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilik Trianah
"ABSTRAK
Perkembangan pasar modern (ritel) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-lahan beralih ke pasar modern dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai dalam membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modern asing (hypermarket) yang dalam satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah dan pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbulkan berbagai persepsi harga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hal tentang persepsi harga konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing serta menguji modelnya. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk persepsi harga dan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour) berusaha untuk dicari jawabannya. Kuesioner disebarkan kepada individu yang berbelanja pada Carrefour. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-8.
Pada model persepsi harga - perilaku belanja, persepsi harga merupakan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel teramati. Demikian pula dengan respon terhadap obral merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 2 variabel teramati.
Dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral dapat disimpulkan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan) dalam pasar persaingan monopolistik.
Tesis yang disusun ini merupakan exercise dari pembentukan dan pengembangan model dalam pemasaran, sehingga masih terdapat banyak keterbatasan-keterbatasan yang dapat dilihat pada Kesimpulan di bab VI di halaman 97.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Setiyaningrum
"Music is one of physical surrounding which can affect shopping behavior in service settings. The state that music can be used to affect shopping behavior comes from the atmosphere concept and environmental psychology theory. Many studies provide some empirical evidence to support that music affect the amount of time and money which shoppers spend in service settings. Therefore, it is important for service providers, especially retailers to apply this musical effects to the development of more effective retail and service strategies regarding the selection of appropriate background music. Retailers can apply some guidances which proposed by Herrrington and Capella to determine the appropriate background music."
2006
MUIN-XXXV-7-Juli2006-38
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faishal Rezza Rizaldy
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa fenomena munculnya tempat belanja sebagai respon atas keberadaan kompleks apartemen dalam suatu wilayah. Sebuah kompleks apartemen dapat menampung populasi dengan jumlah yang setara dengan penghuni permukiman tempat tinggal. Hal tersebut memicu kemunculan tempat belanja yang melihat adanya potensi dari penghuni apartemen untuk berbelanja. Di sisi lain, penghuni apartemen juga mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi seperti barang pokok dan peralatan untuk beraktifitas sehari-hari. Pengkajian fenomena ini dilakukan dengan komparasi dua sudut pandang, yaitu perencanaan kawasan tempat tinggal dalam kota dan prinsip yang diterapkan dalam membangun tempat belanja. Kedua hal tersebut mempunyai tujuan masing-masing yang dapat terintegrasi untuk menghasilkan efek yang lebih optimal. Pembahasan yang dilakukan dalam skripsi ini dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman baru yang dapat menunjang tercapainya masing-masing tujuan tersebut dalam praktiknya pada perencanaan tapak.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the phenomenon of shopping place placement in response to the existence of apartment complexes in a region. An apartment complex can accommodate populations with an equivalent number of residents of residential areas. This triggered the emergence of shopping places that saw the potential of apartment residents to shop. On the other hand, apartment residents also have needs that must be met such as basic goods and equipment for daily activities. The study of this phenomenon is carried out by comparison of two perspectives, namely the planning principles of residential areas within the city and the principles applied in building a shopping place. Both of these things have their own objectives that can be integrated to produce more optimal effects. The discussion carried out in this thesis is intended to gain a new understanding that can support the achievement of each of these objectives in practice in site planning."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Adrian Wiryatomo
"E-niaga atau E-commerce telah menjadi suatu hal yang esensial dan fenomena yang berkembang pesat saat ini. Kenyamanan dan kemudahan belanja online menjadikan hal ini tren yang juga berkembang di kalangan konsumen. Kebiasaan ini telah meningkatkan minat perusahaan-perusahaan e-commerce untuk fokus pada bidang ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara perceived risk, attributes of online shopping, dan subjective norms dengan online shopping behavior dan dengan variabel mediator purchase intention. Subjek analisis adalah masyarakat Jabodetabek yang pernah bertransaksi di e commerce B2C di Indonesia. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dan SmartPLS. Structural Equation Modelling digunakan untuk menguji kesesuaian model dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian adalah bahwa perceived risk berpengaruh positif namun kecil, attributes of online shopping sangat berpengaruh, dan subjective norms hanya memiliki pengaruh kecil, serta purchase intention juga terbukti menjadi variabel mediator yang berfungsi dengan baik.

E commerce has become an essential and rapidly growing phenomenon today. The convenience and ease of online shopping make this a trend that is also growing among consumers. This practice has increased the interest of e commerce companies to focus on this field. Therefore, this study aims to determine the relationship between perceived risk, attributes of online shopping, and subjective norms with online shopping behavior and with purchase intention as mediator variable. The subject of analysis is the Jabodetabek people who have transacted in B2C e commerce in Indonesia. The data collected is then analyzed using SPSS and SmartPLS applications. Stuctural Equation Modeling is used to test the suitability of models and hypothesis testing. The result of the research is that perceived risk has positive but small effect, attributes of online shopping is very influential, and subjective norms only have small influence, and purchase intention also proved to be a mediator variable that works well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravidania Auni
"Adanya kebijakan Work From Home pada masa pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 menjadi salah satu alasan adanya perubahan perilaku belanja konsumen. Kebijakan Work From Home tersebut membuat para konsumen perlu mencari alternatif untuk berbelanja dengan aman di masa pandemi ini. Konsumen kopi dalam hal itu mencari alternatif untuk berbelanja minuman kopi di masa pandemi COVID-19 dengan cara memesan secara online. Generasi Z merupakan salah satu konsumen kopi yang memanfaatkan layanan online untuk berbelanja minuman kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku keruangan konsumen generasi Z pada saat berbelanja minuman kopi dengan layanan Gofood/Grabfood dari kedai kopi di Jakarta Selatan pada masa pandemi COVID-19 dan perubahan perilaku belanja yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan uji triangulasi data. Pengaruh terpapar informasi, teknologi Location-based Services, intensitas belanja, orientasi belanja kopi, nilai belanja kopi, dan pilihan kedai kopi masing-masing konsumen digunakan untuk menganalisis perilaku belanja konsumen kopi generasi Z. Generasi Z juga cenderung mengatur budget untuk membeli kopi karena adanya perubahan terkait dengan kebutuhan kopi dan juga masih ada pengaruh eksternal seperti tinggal bersama orang tuanya. Sintesis yang terbentuk dari perilaku keruangan konsumen ini didapatkan untuk pemilihan kedai kopi yang berjarak dekat, konsumen saat itu lebih mementingkan waktu dan biaya kirim saat memesan kopi. Kedai kopi yang jaraknya jauh tetap dipilih oleh konsumen kopi generasi Z karena adanya promo dan pilihan produk yang sesuai dengan selera mereka.

The existence of the Work From Home policy during the COVID-19 pandemic since 2020 is one of the reasons for changes in consumer shopping behavior. The Work From Home policy makes the consumers need to find alternatives to shop safely during this pandemic. Coffee consumers look for other options to shop for coffee drinks during the COVID-19 pandemic by ordering online. Generation Z is one of the coffee consumers who use online services to shop for coffee drinks. The purpose of this study was to analyze the spatial behavior of Generation Z consumers when shopping for coffee in South Jakarta with Gofood/Grabfood at coffee shops during the COVID-19 pandemic, and the changes in shopping behavior occurred. This study uses a qualitative method with a triangulation test. Influence from the information they receive, the technology they use, shopping intensity, shopping orientation, shopping value, and the coffee shop of each consumer chose are used to analyze the shopping behavior of generation Z coffee consumers. Generation Z also manages the budget to buy coffee because of changes related to coffee needs, and there are still external influences such as living with their parents. The formed synthesis for generation Z consumers' spatial behavior is acquired by selecting a coffee shop close to their house because they are concerned with time and shipping costs when ordering coffee. Then, choosing coffee shops that are further away is caused by the influence of the shopping behavior of Z generation coffee consumers because they tend to choose promos or brands or products that suit their tastes. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library