Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Syahradzi
Abstrak :
Industri penerbangan telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penumpang perjalanan udara. Fenomena ini merupakan peluang bagi maskapai penerbangan untuk memperluas pasar mereka, tetapi di sisi lain hal ini dapat menjadi ancaman bagi maskapai. Hadirnya berbagai maskapai baru telah menciptakan iklim persaingan yang lebih ketat. Oleh karena itu, penentuan strategi bisnis yang paling sesuai dan dapat mendukung maskapai untuk bertahan dalam persaingan ketat ini menjadi sangan krusial. Maskapai dapat memilih antara strategi diferensiasi ataupun cost leadership. Opsi kedua terkait dengan bagaimana maskapai menjalankan bisnis mereka dengan cara yang paling efisien dan memperoleh profit, terlepas dari semua tantangan yang dihadapi. Untuk dapat meningkatkan efisiensi, perusahaan penerbangan dituntut untuk menjaga biaya operasional mereka pada level minimum, tanpa mengorbankan aspek-aspek keselamatan. Salah satu komponen biaya utama maskapai penerbangan selain dari biaya bahan bakar adalah biaya armada, yang memberikan kontribusi sekitar 15-20% dari total biaya dan merupakan komponen yang dapat dikendalikan oleh maskapai. Meminimalkan biaya armada harus dimulai dari proses perencanaan armada, termasuk bagaimana maskapai memperoleh armada mereka, baik melalui sewa operasi, sewa keuangan / modal, pembelian langsung ke pabrik pesawat atau bahkan kombinasi dari ketiga alternatif tersebut. Kesalahan dalam menentukan metode akuisisi armada yang tepat dan efisien akan menciptakan tekanan keuangan yang sangat besar untuk maskapai penerbangan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mengatasi tantangan tersebut, tesis ini bertujuan untuk menemukan alternatif akuisisi pesawat paling efisien yang menghasilkan pendapatan maksimum dan Revenue Passenger Kilometer (RPK). Data sekunder yang diperoleh dari berbagai data keuangan dan operasional maskapai akan digunakan dalam penelitian ini, serta data yang diperoleh dari data pasar penerbangan global. Analisis penelitian ini akan disajikan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), untuk mendapatkan perbandingan tingkat efisiensi masing-masing maskapai dari perspektif akuisisi pesawat. ......Airline industry had been tremendously growing during the past decades, which was marked by the increasing amount of air travel passengers. This phenomenon is an opportunity for airlines to enlarge their market, but on the other side it could be a threat for them as well. A lot of new airlines were established and entered the market, thus created a more intense competition amongst airlines. It is of high importance for airlines to determine which business strategy they should apply that enable them to survive in this tight competition. They might choose either a differentiation strategy or cost leadership. The latter option is related to how an airline run their business in the most efficient way and become profitable despite all the challenges faced. In order to be efficient, airlines shall manage their operating cost to be at minimum without sacrificing the safety aspect of their operation. One major cost component of airlines aside from the fuel cost is its fleet cost, which contributes around 15 - 20% of airlines’ total cost and is controllable by the airline. Minimizing the fleet cost should be started from the fleet planning, including how airlines acquire and compose their fleet, either through operating lease, financial / capital lease, direct purchase to aircraft manufacturer or even a mix of these three alternatives. Failure in determining the right fleet acquisition method will create immense financial pressure for airlines in a long-term period. In recognition of this challenge, this thesis is aiming to find the most efficient aircraft acquisition alternatives which resulting in the maximum revenue and Revenue Passenger Kilometer (RPK). Secondary data obtained from various airlines’ financial and operational data will be used in this research, as well as data from global aviation market. Analysis of this research will be presented using Data Envelopment Analysis (DEA) method, to compare each referenced airlines’ efficiency from aircraft acquisition perspective.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahasti Riyantika
Abstrak :
Konvergensi IFRS 16 pada PSAK 73 menerapkan model akuntansi tunggal sehingga memilki dampak yang signifikan. Penelitian ini memuat analisis implikasi pajak yang timbul atas berlaku efektifnya PSAK 73 pada 1 Januari 2020 dengan penyajian studi kasus PT. X, sebagai pihak Lessee. Penerapan PSAK 73 pada PT. X ialah secara retrospektif dengan dampak kumulatif. Penelitian ini disusun dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data studi lapangan melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Yang kemudian dianalisis dengan teknis analisis metode kualitatif. Pada metode analisis data digunakan metode studi lapangan dan studi literatur. PT. X memilih untuk penerapan retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapannya yaitu, 1 Januari 2020. Akibatnya pada saldo laba ditahan awal tahun 2020, tidak terjadi penyesuaian atas sewa. Temuan dalam penelitian ini yaitu, terdapat penyesuaian atas penerapan PSAK 73, sebagai akibat dari perbedaan aturan akuntansi dan pajak terkait pembayaran Sewa Guna Usaha (SGU) dan penyusutan atas aset sewa guna sebelum Lessee menggunakan hak opsi untuk membeli. Selain itu, aset Lease PT. X menjadi meningkat karena dituntut untuk mengakui aset hak guna serta liabilitasnya. Dengan penerapan PSAK 73, selisih nilai laporan keuangan komersial dan laporan keuangan. fiskal yang dimiliki Lessee semakin besar sehingga membutuhkan koreksi fiskal dalam menghitung pajak penghasilan terutang. ......The convergence of IFRS 16 in PSAK 73 applies a single accounting model so that it has a significant impact. This study contains an analysis of tax implications arising from the effectiveness of PSAK 73 on January 1, 2020 with the presentation of case studies, PT. X as the Lessee. Implementation of PSAK 73 in PT. X is retrospectively with cumulative effect. This research was prepared with qualitative approach. Technical analysis in data collection is using descriptive methods. In data analysis method used field study method and literature study. Pt. X opted for retrospective implementation with cumulative impact at the beginning of its implementation, namely, January 1, 2020. As a result of retained earnings balances beginning in 2020, there is no adjustment to the lease. The findings in this study are that there are adjustments to the application of PSAK 73, as a result of differences in accounting and tax rules related to payment of Leases (SGU) and depreciation of Lease assets before the Lessee uses the right option to buy. In addition, PT. X Lease assets is increasing because it is required to recognize its right of use assets and its liabilities. With the implementation of PSAK 73, the difference in the value of commercial Financial statements and fiscal Financial statements owned by the Lessee bigger, requires a fiscal correction in calculating the income tax owed.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library