Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Anastasia
"Telah dilakukan perancangan dan realisasi sistem. Alat ini dapat dimanfaatkan sebagai sistem kendali serta kontrol otomatis temperatur alat pendingin. Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas sebuah mikrokontroler, sensor LM 35, LCD (Liquid Cristal Display), ADC (Analog to Digital Converter), pemanas, pendingin (AC) , rangkaian keypad. Program aplikasi ini bekerja pada saat dinyalakan maka inisilisasi hardware dilakukan kemudian menampilkan temperatur yang terdeteksi oleh LM 35 pada LCD. Memasukkan Set point melalui keypad dan proses eksekusi dilakukan oleh mikrokontroler untuk menentukan mati/hidup sistem pendingin dan pemanas. Setelah setpoint dimasukkan maka nilai set point dibandingkan temperatur sebenarnya jika setpoint lebih besar maka heater akan hidup dan sebaliknya jika set point lebih kecil maka chiller hidup. Temperatur yang bisa dikendalikan oleh alat pengontrol temperatur.

Design and system realization have been done. This device used as monitoring system and automatic control of room temperature.The system consists of hardware and software. Hardware consists of a microcontroller,LM 35 censor, LCD (Liquid Crystal Display), ADC (Analog to Digital Converter), heater, Chiller (AC) , keypad circuit. This application program works when it is being turned on, hardware initialization begins, then it shows temperature detected by LM 35 on LCD. Entering setpoint through keypad and execution process is done by microcontroller to determine whether cooling and heating system is on/off. Temperature which can be controlled by temperature comtroller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA552
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pebrianti
"Sistem waste water treatment yang merupakan sistem pengolahan air limbah, umumnya terdapat pada berbagai industri baik industri basar maupun industri kecil. Sistem pengolahan limbah merupakan sistem nonlinier dimana tanggapan waktu yang dimiliki pada umumnya berosilasi atau tidak bekerja pada satu titik tertentu. Karena karakteristik yang dimiliki oleh sistem nonlinier maka pengendalian terhadap sistem waste water treatment ini memerlukan pengendali yang mampu mengatasi masalah tersebut. Pada skripsi ini akan dibahas penggunaan pengendali PI, pengendali linierisasi input output serta pengendali linierisasi pada sebuah set point.
Pengendali konvensional PI dapat digunakan untuk berbagai macam sistem baik sistem linier maupun nonlinier. Pengendali linierisasi input output dan linierisasi pada sebuah set point memerlukan linierisasi pada sinyal kendali yang masuk ke system. Perbedaannya adalah pengendali linierisasi pada sebuah set point membutuhkan titik acuan (set point) dimana system dapat bekerja dengan optimal sedangkan pada pengendali linierisasi input output tidak diperlukan. Perbandingan antara ketiga pengendali akan ditunjukkan dengan simulasi kkomputer menggunakan software Matlab 5.3 dan Simulink 3.0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fajri
"Ketersediaan akses internet semakin hari semakin meningkat karena meningkatnya pengguna, aplikasi, dan layanan yang membutuhkan pengiriman informasi yang cepat dan handal. Padatnya trafik pada jaringan menimbulkan kemacetan (congestion) yaitu pengirimana paket yang melebihi kapasitas link, sehingga terjadi pembuangan paket yang mengakibatkan kinerja Internet menurun. Apabila hal ini tidak diantisipasi, akan mengakibatkan collapse (kegagalan) jaringan. Oleh karena itu pengaturan trafik jaringan data sangat dibutuhkan pada intermediate network yang dikenal dengan Active Queue Management (AQM). Pengembangan metode AQM saat ini, membutuhkan solusi yang robust agar handal dalam kondisi jaringan yang dinamik. Di dalam riset ini diusulkan rancangan AQM dengan pengendali PI set-point weighting yang dinamis ARPI (Action Ratio Proportional Integral). Struktur set-point weighting (bobot acuan) dapat mereduksi overshoot atau burst traffic. Agar dapat robust terhadap perubahan trafik, parameter set-point weighting dirancang bersifat dinamik berdasarkan rasio error queue. Hasil simulasi menunjukkan metode yang diusulkan (ARPI) berkinerja lebih baik dengan kecepatan respon 3.5 detik, yaitu mereduksi 92 persen dibandingkan metode yang dikembangkan oleh Hollot (PI) yang mempunyai kecepatan respon 45 detik. ARPI juga mereduksi queuing delay sebesar 35 persen dan bottleneck link delay sebesar 33 persen dibandingkan dari metode PI.

The availability of internet access nowadays is increasing due to the increase in users, applications, and services that require fast and reliable information delivery. The density of traffic on the network causes congestion, which is the sending of packets that exceed the link capacity, resulting in packet drop resulting in decreased Internet performance. If this is not anticipated, it will result in network collapse. Therefore, data network traffic management is needed, in intermediate networks, namely routers, known as Active Queue Management (AQM). The current development of the AQM method requires a robust solution to be reliable in dynamic network conditions. In this research, the proposed AQM design with a PI set-point weighting controller called ARPI (Action Ratio Proportional Integral). The set-point weighting structure can reduce overshoot or burst traffic. To be robust to traffic changes, the set-point weighting parameter is designed to be dynamic based on the error queue ratio. Simulation results show the proposed method (ARPI) performs better with a response rate of 3.5 seconds, which is 92 percent reduction compared to the method developed by Hollot (PI) with a response of 45 seconds. ARPI also reduce the queuing delay 35 percent and bottleneck link delay by 33 percent compared to the PI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library